Entri Populer

Minggu, 01 Februari 2009

SATU HAL YANG PERLU

"Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang
perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan
diambil dari padanya." (Lukas 10:41-42)


Dalam Lukas pasal 10 ini kita memperoleh sebuah catatan yang sangat
penting tentang Maria dan Marta, saudara-saudara perempuan Lazarus,
yang mengasihi Tuhan Yesus dan Yesus juga mengasihi mereka. Dan mereka
sedang menerima Yesus dirumahnya jadi mereka ingin menyediakan makan
malam yang baik bagi Dia dan murid-murid yang ada bersama-Nya. Jadi
apa yang sedang terjadi? Marta berusaha keras untuk menjadi nyonya
rumah yang baik dan ia sibuk menyiapkan makanan enak bagi tamu-tamu
istimewanya.

Akan tetapi saudara perempuannya, Maria, tidak menolongnya. Maria
sedang "duduk dekat kaki Yesus" (ayat 39) memperhatikan ajaran-Nya.
Maria sedang menyerap setiap kata dan tidak memikirkan segala sesuatu
tentang Marta yang sedang bekerja keras di dapur. Kita membaca hal ini
dalam Lukas 10:39-40 demikian:

"Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini
duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang
Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan,
tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

Marta akhirnya kehilangan kesabaran dan menyatakan, "Tidaklah adil
membiarkan Maria hanya duduk di sana mendengarkan pembicaraan yang
berlangsung sedang saya berupaya untuk menjadi nyonya rumah yang baik
untuk menyiapkan makan malam." Jadi, Marta memohon kepada Yesus untuk
ikut campur dan meminta Maria untuk menolongnya. Kemudian kita membaca
jawaban Yesus dalam ayat 41-42 demikian:

"Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang
perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan
diambil dari padanya."

Menjadi "kuatir" secara harafiah berarti menjadi cemas tentang banyak
hal. Dan Yesus mengetahui pikiran dan keprihatinan Marta dan
mengatakan kepadanya bahwa "hanya ada satu hal saja yang perlu".
Apakah "satu hal yang perlu" itu? Apakah itu untuk menjadi nyonya
rumah yang baik? Tidak. Menyediakan makanan jasmani untuk tubuh? Ini
juga tidak. Dan Maria telah memilih "satu hal yang perlu" itu.

Jika kita menyimpulkan bagian ini, kita dapat mengatakan bahwa makanan
rohani jauh lebih penting daripada makanan untuk tubuh. Jadi bagaimana
jika kita tidak memiliki makanan yang terbaik dari dunia ini?
Sepanjang anda memperoleh makanan rohani dari Tuhan, anda telah
memiliki segala sesuatu yang anda perlukan karena anda telah memiliki
hidup yang kekal, anda telah memiliki Kristus, sang roti yang hidup
(Yohanes 6:35).

Jadi ketika Yesus berkata "hanya satu saja yang perlu", Ia sebenarnya
mengajarkan, "Dibandingkan dengan segala sesuatu yang lain, jauh lebih
penting bila anda memiliki makanan rohani, yaitu bagian terbaik yang
kekal yang tidak dapat diambil dari kita."


" ... ye also may have fellowship with us: and truly our fellowship is
with the Father, and with his Son Jesus Christ." (1 John 1:3)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.





BAHTERA NUH

"Dan engkau Anak Manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi
kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku,
peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang
jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! --dan engkau tidak berkata
apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari
hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku
akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi
jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari
hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam
kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu." (Yehezkiel
33:7-9)


Ini adalah suatu peringatan yang sangat penting dari Allah. Nah,
kepada siapakah Allah berbicara di sini? Siapakah yang dimaksud dengan
"penjaga" bagi kaum Israel? Apakah itu adalah orang-orang yang tidak
memiliki pengetahuan tentang Kitab Suci? Apakah itu adalah orang-orang
tertentu yang memegang jabatan penting dalam pemerintahan bangsa
Israel? Atau itu adalah orang-orang yang disebut sebagai
"pemimpin-pemimpin agama" yang menyatakan diri memiliki mimpi-mimpi
atau penglihatan-penglihatan tertentu? Siapakah para penjaga itu yang
siap mendeklarasikan apa pun yang Allah ingin ajarkan kepada dunia?
Ya, sebenarnya mereka menunjuk kepada orang-orang percaya yang sejati.
Kita adalah orang-orang yang telah ditugaskan untuk memberitakan apa
yang diajarkan Alkitab. Dan jika kita berada dalam suatu posisi untuk
dapat mengabdikan sebagian besar dari waktu kita untuk mempelajari
Firman Allah dan mengajarkannya kepada orang lain, maka itu adalah
tanggung-jawab yang sangat besar.

Selama sepanjang waktu sejarah Allah telah mengajarkan guru-guru
Alkitab untuk memperingatkan dunia bahwa Hari Penghakiman akan segera
datang. Dan sekarang kita telah menemukan bahwa Allah memang
menentukan jadwal waktu dan Ia telah menubuatkan urutan waktu di dalam
Alkitab. Marilah kita membaca Kejadian 6:1-3 yang berkata demikian:

"Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan
bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat,
bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka
mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang
disukai mereka. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi
umurnya akan seratus dua puluh [120] tahun saja."

Adalah cukup jelas bahwa 120 tahun merupakan keterangan tentang waktu.
Itu adalah sebuah nubuat tentang waktu. Marilah kita merenung kembali
kepada masa kira-kira 7,000 tahun yang lalu ketika Nuh masih hidup di
bumi ini. Pertama-tama, dikatakan bahwa "anak-anak Allah" mulai
menikahi "anak-anak perempuan manusia". Dan kita sudah mengetahui
bahwa ungkapan "anak-anak Allah" menunjuk kepada orang-orang yang
percaya, dan "anak-anak perempuan manusia" ada hubungannya dengan
orang-orang yang belum diselamatkan dari dunia ini. Dengan kata lain,
orang-orang percaya tidak lagi taat sebagaimana seharusnya. Dalam
kehidupan keluarga orang-orang yang percaya sudah dicemari dengan
ketidakpercayaan, dicemari dengan injil-injil yang lain, dengan
nafsu-nafsu dunia ini. Dan sebagai akibat dari hal itu, kejahatan
semakin bertambah banyak.

Ketika kita membaca informasi ini, kita melihat bahwa hal itu sejajar
dengan apa yang kita lihat terjadi pada hari sekarang ini. Segala
sesuatu telah jauh berbeda dengan kira-kira 50 tahun yang lalu. Pada
masa yang lalu ada sikap yang lebih menghormati otoritas Firman Allah,
Alkitab. Tidak ada perceraian dan pernikahan kembali di dalam gereja.
Yang menjadi pusat perhatian bukanlah hiburan dan kenikmatan duniawi
seperti apa yang kita lihat terjadi di dalam institusi gereja dewasa
ini. Hari Minggu sangat dihormati sebagai hari Allah yang kudus. Hari
Minggu merupakan sebuah hari untuk ibadah dan sebagian besar toko-toko
tutup. Hari Minggu merupakan sebuah hari yang penuh hikmad. Itu bukan
berarti bahwa setiap orang adalah orang-orang yang percaya, tetapi
sedikitnya ada situasi yang sangat berbeda dalam masyarakat secara
keseluruhan. Kita dapat berbicara banyak tentang apa yang salah dengan
institusi gereja-gereja yang ada pada masa kini karena itu akan
menjadi sebuah daftar yang amat panjang. Sudah terjadi banyak
perubahan-perubahan.

Dengan kata lain, institusi gereja sudah sangat menyerupai dunia ini
sehingga sulit untuk melihat perbedaan antara keduanya. Sementara
kitab Kejadian pasal 6 berbicara tentang orang-orang percaya yang
menikah dengan orang-orang yang tidak percaya, kita dapat
memperluasnya menjadi, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini
karena anda tidak dapat melayani dua tuan." Dan sebagai akibatnya,
kejahatan menjadi semakin banyak.

Akhirnya, hanya ada tinggal segelintir "sisa" orang-orang yang percaya
ketika Allah mulai berbicara kepada Nuh. Dan Nuh mungkin sudah menikah
pada saat itu, tetapi ia belum memiliki anak. Ketiga anak laki-lakinya
belum lahir sampai ia berusia lebih dari 500 tahun. Ketika Nuh berusia
480 tahun Allah mengatakan hal berikut ini dalam kitab Kejadian 6:12-13:

"Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua
manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Berfirmanlah Allah
kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala
makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku
akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi."

Sekarang bagaimana kita mengetahui bahwa Nuh berusia 480 tahun ketika
Allah berbicara kepadanya? Apakah anda yakin bahwa Allah sedang
berbicara tentang air bah yang akan datang dalam waktu 120 tahun?
Mungkin Allah sedang berbicara tentang jangka waktu hidup rata-rata
dari seorang manusia, yaitu 120 tahun?

Baiklah, kita mengetahui bahwa Nuh berusia 950 tahun ketika ia mati.
Itu adalah 350 tahun setelah ia berusia 600 tahun ketika air bah itu
datang. Dan jumlah itu lebih daripada 120 tahun. Dan selama ratusan
tahun setelah air bah itu terjadi, setiap orang yang usia kematiannya
dicatat di dalam Alkitab seperti --seluruh garis keturunan Abraham
melalui Nuh-- mereka berusia lebih dari 120 tahun.

Kemudian, pada masa Daud, kira-kira 1000 tahun setelah Abraham mati,
atau kira-kira 3000 tahun yang lalu, Allah menyatakan bahwa jangka
waktu kehidupan manusia rata-rata adalah 70 sampai 80 tahun, seperti
yang kita baca dalam kitab Mazmur 90:10 demikian:

"Masa hidup kami tujuh puluh [70] tahun dan jika kami kuat, delapan
puluh [80] tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan;
sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."

Oleh karena itu, 120 tahun yang dikatakan dalam kitab Kejadian 6
pastilah tidak berkaitan dengan jangka waktu hidup rata-rata dari
manusia, dan konteks pembicaraan dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa
Allah sedang mengatakan kepada Nuh berapa lama ia harus membangun
bahtera besar itu, yaitu 120 tahun. Sekarang marilah kita melihat
berapa besar ukuran bahtera yang diperintahkan kepada Nuh untuk
dibangunnya dalam kitab Kejadian 6:12-15 demikian:

"Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua
manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Berfirmanlah Allah
kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala
makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku
akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. Buatlah bagimu
sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat
berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari
dalam. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus [300]
hasta panjangnya, lima puluh [50] hasta lebarnya dan tiga puluh [30]
hasta tingginya.

Satu "hasta" adalah ukuran panjang dari sikut sampai ke ujung jari
tangan, akan tetapi berapakah ukuran satu lengan? Kita tidak
mengetahui berapa tepatnya panjang dari satu hasta pada zaman Nuh
dalam ukuran modern sekarang ini, dan ada beberapa ukuran yang
berbeda-beda yang digunakan sepanjang sejarah. Namun jika kita
menggunakan ukuran hasta yang paling umum sepanjang 18 inci (atau
0.475 meter), kita akan mengetahui bahwa itu adalah sebuah bahtera
yang sangat besar yang dirancang oleh Allah.

Dalam ukuran modern, bahtera itu panjangnya 450 kaki (137 meter) dan
lebarnya 75 kakai (23 meter) dan tingginya 45 kaki (14 meter). Jadi,
isi bahtera tersebut dapat dibandingkan dengan kapal pengangkut barang
ukuran menengah yang digunakan orang pada saat ini dan Allah
memerintahkan Nuh untuk membangun kapal besar itu di atas tanah yang
kering.

Kita berbicara tentang ukuran kapal karena itu berarti bahwa kepada
Nuh telah diperintahkan bahwa sesuatu yang sangat dramatis akan
terjadi dalam waktu 120 tahun. Ketika kita menyelidiki informasi dalam
Alkitab, kita mengetahui bahwa hanya ada sebuah benua yang sangat
besar di bumi ini pada zaman Nuh karena daratan belum terbagi-bagi
menjadi beberapa benua seperti sekarang. Terbaginya benua-benua
tersebut baru terjadi pada zaman Peleg kira-kira 5000 tahun yang lalu
(Kejadian 10:25).

Hanya ada sebuah benua yang besar pada zaman Nuh, dan karena
orang-orang suka hidup berkelompok, maka kemungkinannya sebagian besar
penduduk dunia hidup di tempat Nuh berada. Jadi kisah itu tersebar
dari mulut ke mulut, "Apakah anda tahu tentang si gila Nuh yang sedang
membuat sebuah kapal besar di tanah kering yang panjangnya 300 hasta?
Dan ia berkata kepada setiap orang bahwa dunia ini akan dihancurkan
dengan suatu air bah yang dahsyat. Benar-benar bodoh orang itu!"

Sementara waktu berjalan, isteri Nuh melahirkan tiga orang anak
laki-laki; dan ketika mereka sudah cukup dewasa, mereka dapat menolong
pembuatan konstruksi kapal itu. Jadi, lama-kelamaan ada 4 orang yang
akan mengerjakan bahtera tersebut, dan setiap orang yang melihat pasti
memprotes apa yang mereka kerjakan dari tahun ke tahun. Akan tetapi
Nuh mengerahkan seluruh kekuatannya dan sebagian besar dari
penghasilannya untuk membangun bahtera besar itu dan itu membutuhkan
suatu tehnik konstruksi bangunan yang ahli dan pertukangan yang baik
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan itu. Sepanjang waktu itu,
orang-orang mengamati dan mendengarkan Kabar Baik (Injil) yang
disampaikan oleh Nuh yang disebut sebagai "Pemberita Kebenaran" dalam
kitab 2 Petrus 2:4-5 demikian:

"Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat
dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian
menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka
sampai hari penghakiman; dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia
purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan
tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia
orang-orang yang fasik;"

Jadi walaupun Nuh harus menerima ejekan sementara ia dan keluarganya
membangun bahtera itu, ia mungkin mengatakan kepada orang banyak itu
sesuatu seperti berikut ini, "Kalian bisa mengatakan apa yang kalian
mau, tetapi Allah mengatakan kepada saya bahwa dalam waktu 120 tahun
sejak saya mulai membangun bahtera ini, suatu air bah yang besar akan
melanda dan menghancurkan bumi ini karena dosa-dosa umat manusia. Hal
itu pasti akan terjadi. Saya telah belajar untuk mempercayai Allah
secara penuh, Allah tidak pernah salah dengan janji-janji-Nya. Ia
telah memberikan kepada saya perintah-perintah ini dan Ia mengatakan
kepada saya dengan tepat berapa besar ukuran bahtera yang saya bangun
ini dan bagaimana menyatukannya menjadi sebuah bahtera. Kalian lebih
baik hidup benar dengan Allah karena Hari Penghakiman itu pasti akan
datang".

Pada akhirnya setelah terjadi hujan besar selama 40 hari dan 40 malam,
hanya ada 8 jiwa yang diselamatkan di dalam bahtera, yaitu Nuh dan
ketiga anaknya beserta isteri-isteri mereka. Bahtera itu selamat
karena "diangkat" oleh air itu, dan air yang sama itu juga
menenggelamkan puncak-puncak gunung yang paling tinggi di seluruh bumi.


"That which hath been is now; and that which is to be hath already
been; and God requireth that which is past." (Ecclesiastes 3:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.





Arti Hidup

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

"Dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka." Ulangan 30:20

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Kegelisahan dan kebosanan akan terjadi dalam hidup Anda bila Anda mulai kehilangan arti hidup; arti dalam setiap apa yang Anda kerjakan. Kegelisahan dan kebosanan yang diakibatkan hilangnya arti hidup membuat Anda menjadi pasif, apatis dan kehilangan kreatifitas.

Namun jika Anda memiliki arti hidup maka Anda akan terhindar dari kebosanan dan kegelisahan. Arti hidup juga membuat hari-hari Anda lebih ceria dan menyenangkan.

Arti hidup akan Anda peroleh dengan cara memiliki hubungan kasih dengan Tuhan. Mengasihi Tuhan akan memberikan ‘arti hidup’ yang dalam bagi hidup Anda sebab apa yang Anda kerjakan bagi Tuhan memiliki dimensi dan dampak kekekalan. Anda juga perlu memiliki hubungan kasih dengan sesama karena segala yang Anda miliki di dunia tidak banyak berarti, bila Anda tidak dapat menikmatinya bersama orang-orang yang Anda kasihi.

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku, untuk terus memelihara hubungan kasihku denganMu dan sesama, sehingga aku menjalani hidup ini dengan penuh arti. Karunialah aku ya Tuhan dengan semangat, sukacita dan sejahtera dalam menjalani hidup ini. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin






Tidak ada komentar: