Entri Populer

Minggu, 15 Agustus 2010

Jika Tuhan Dipihak Kita

Apakah Anda merasa bahwa tidak seorangpun berada di pihak Anda – bahkan Tuhan sepertinya meninggalkan Anda? Rasa kesepian, tanpa harapan, dan ketakutan yang menguasai pikiran seringkali dialami bahkan oleh orang percaya. Doa yang tidak kunjung dijawab sering membuat orang bertanya-tanya apakah Tuhan masih mengasihi mereka.

Hal yang sulit, namun penting untuk dilakukan adalah memisahkan antara perasaan dan kenyataan. Memang benar bahwa orang lain bisa membuat Anda patah semangat, melukai perasaan Anda, atau bahkan memusuhi Anda. Hal itu dikarenakan Anda hidup dalam dunia yang tidak sempurna, dunia yang masih dipenuhi oleh dosa.

Tetapi ketika Anda merasa Tuhan sepertinya meninggalkan Anda, hal tersebut tidak benar bahkan mustahil terjadi! Firman-Nya berkata, “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.” (Ulangan 31:8).

Tuhan tidak pernah berbohong, Dia selalu memegang janji-Nya. Allah selalu bersama Anda, bahkan ketika Anda merasa Dia sepertinya berada jauh dari Anda dan tidak berbuat sesuatu.

Apakah Anda mencari Tuhan pada saat-saat seperti ini? Mungkin saja Anda merasa Tuhan meninggalkan Anda, karena Anda membalikkan badan dan berjalan menjauhi-Nya.

Jika Anda mengalami saat-saat yang berat seperti ini, ketahuilah bahwa bukan hanya Anda yang mengalaminya. Bahkan beberapa nabi dalam Alkitab juga pernah mengalaminya. Daud, sang penulis kitab Mazmur pernah menangis dan berseru dengan rasa frustrasi karena merasa ditinggalkan Tuhan. Daud dan nabi-nabi lain menceritakan perasaan mereka secara terbuka kepada Tuhan, rasa sakit, sedih, pahit, kesepian dan frustrasi mereka.

Saat itulah mereka menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Tuhan selalu berada disisi mereka, dan memperhatikan kesusahan mereka. Anda bisa yakin akan hal ini, sama seperti Raja Daud meyakininya sebagaimana ditulisnya dalam Mazmur 27:10, “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.”

Jika Anda mengalami masa-masa sulit seperti ini, berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:

1. Sebisa mungkin jangan menjauhkan diri dari persekutuan orang-orang percaya. Sangat sulit untuk merasa terasing dan ditinggalkan ketika bergaul dengan mereka yang peduli, positif dan selalu mendoakan Anda.
2. Periksalah hidup Anda, apakah Anda yang ditinggalkan Tuhan atau Anda yang meninggalkan Tuhan. Kembalilah untuk mendekatkan hidup Anda kepada Tuhan, dan percayalah kepada janji-janji-Nya.
3. Fokuskan diri Anda pada Kristus dan janji-janji Allah, bukan masalah Anda. Percayalah bahwa Tuhan lebih besar dari masalah Anda. Jika Tuhan dipihak Anda, siapakah lawan Anda? Tidak ada bukan.

Tuhan adalah Bapa yang baik, yang tidak pernah memberikan pencobaan melebihi kekuatan anak-anak-Nya. Jadi apapun yang Anda hadapi saat ini, percayalah bahwa segala perkara dapat Anda tanggung bersama Tuhan yang memberikan kekuatan kepada Anda. Amin.




Menolak Membalas

“Pembalasan adalah manis” – dalam pandangan dunia. Ini sepertinya adalah manusiawi – semua orang akan membalas ketika seseorang melukai dirinya. Orang-orang kadang-kadang mendapatkan kesenangan dari hanya merencanakan pembalasan, walaupun mereka akhirnya tidak pernah melaksanakannya. Hal ini tidak hanya membuang-buang waktu dan energi mental, tetapi yang lebih penting, benar-benar salah.

Tuhan Yesus selama hidupnya di dunia memberikan teladan bagi para pengikut-Nya mengenai bagaimana menanggapi tindakan seseorang yang jelas melukai diri kita. Dia tidak memerintahkan para malaikat untuk datang dan memberikan hukuman kepada yang mencaci maki diri-Nya atau mencambuk nyawa orang yang telah mencambuk diri-Nya. Dia hanya diam.

Tindakan Tuhan Yesus ini bukanlah wujud ketidakberdayaan atau kekalahan-Nya terhadap kondisi sekitar, tetapi justru inilah kekuatan dan kemenangan-Nya. Dia menang dari Iblis yang memang berniat untuk menjatuhkan Dia dengan berbagai pencobaan. Dia tahu bahwa jika Dia melakukan pembalasan maka rencana Bapa bagi hidup-Nya gagal total dan manusia akan menolak yang namanya Kasih Allah karena mereka menganggap kasih itu seperti kasih manusia yang mengenal batas.

Sebagai para pengikut Tuhan Yesus di dunia, inilah yang seharusnya kita lakukan ketika ada orang yang membuat hati kita sedih atau diri kita terluka: menolak melakukan pembalasan. Pembalasan yang kita lakukan hanya menjadikan luka di hati kita akan semakin besar dan pada akhirnya akan menutupi kasih yang Allah taruhkan di dalam diri setiap orang-orang percaya.

Imamat 19:18 berbunyi, ‘Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”

Pembalasan bukanlah keinginan Allah untuk manusia di bumi. Yang Dia rindukan justru bahwa setiap kita hidup dalam kasih. Ketika terjadi perselisihan, kita tidak menaruhkan dendam kepada siapa yang berselisih dengan kita, tetapi melepaskan pengampunan kepadanya dan menyelesaikan dengan kasih. Amin



Tuhan Yang Tidak Pernah Terlambat

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. ~ Roma 8:28

Ketika situasi tidak seperti yang kita harapkan, atau sedang menghadapi tantangan, sangat sering kita melupakan bahwa segala hal bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi semua orang yang mengasihi Tuhan.

Kadang ketika menghadapi keseharian yang membosankan, kita terjebak untuk berpikir bahwa hari besok akan sama saja seperti hari ini.

Namun ada kabar baik untuk Anda, “Tuhan memberikan sesuatu yang baru setiap hari bagi Anda!”

Jika Anda melihat kembali janji-janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, Anda pasti akan kagum kepada-Nya. Ketika Anda melihat kembali ke belakang, Anda akan tahu bahwa Tuhan bekerja menurut waktu-Nya, bukan waktu Anda. Anda akan menyadari bahwa Anda sedang hidup dalam perkenanannya. Hal ini adalah sesuatu yang luar biasa. Bahkan dalam masa yang paling menjenuhkan dalam hidup Anda, Tuhan ada disana bersama Anda, dan Dia sedang bekerja untuk memberikan hari depan yang penuh harapan.

Tuhan masih terus bekerja, bahkan ketika Anda tidak bisa membayangkan apakah Dia masih bersama Anda atau tidak. Mungkin Anda merasa sendirian, ditinggalkan, gagal dan tak berpengharapan. Tapi Tuhan selalu bersama Anda. Dia selalu memiliki pengharapan atas hidup Anda. Dia berkata kepada Anda, “AKU menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (Hakim-hakim 6:12).

Sekalipun Anda seperti Gideon yang merasa rendah diri, ketakutan dan sedang berada dalam persembunyian, namun Tuhan memandang Anda sebagai seorang pahlawan. Dia melihat potensi itu, karena Dialah yang menciptakan Anda.

Tuhan adalah Allah yang tidak dibatasi apapun. Bahkan ketika Anda hanya mengharapkan sedikit, Dia bisa melakukan hal-hal yang besar. Dia bisa bekerja dalam hidup Anda, sekalipun Anda hanya memiliki iman yang hanya sebesar biji sesawi saja. Sedikit pengharapan dalam hidup Anda, itu sudah cukup untuk Tuhan bekerja dan melakukan pekerjaan yang dasyat melalui hidup Anda.

Kini arahkan mata Anda kepada-Nya, lihatlah Tuhan sebagai pribadi yang besar dan tak terbatas itu. Pribadi tersebut adalah pribadi yang mengasihi Anda dan mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan hidup Anda.

Jika Tuhan rela meninggalkan sorga dan menjadi sama dengan manusia serta menanggung semua penderitaan manusia, tidakkah Dia akan menolong Anda pada waktunya? Percayalah, bahwa Tuhan mengasihi Anda. Kasihnya tidak akan berkurang, apapun yang terjadi. Ketika Anda lelah dan kehilangan pengharapan, peganglah tangan Tuhan dengan erat. Dia mengasihi Anda. Amin.




Sambutlah Hidup Anda

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." (Pengkhotbah 3:1)

Seberapa dari Anda yang suka dengan yang namanya menunggu? Menunggu harus diakui atau tidak bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, khususnya bagi mereka yang terbiasa aktif dalam kesehariannya. Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan sulit.

Dalam perjalanan kehidupan kita dengan Allah disadari atau tidak ternyata Dia memakai hal ini untuk membentuk anak-anakNya. Dia menggunakan ‘waktu' untuk memproses kita. Bahkan agar mukjizat-Nya pun dinyatakan pada anak-anakNya, Dia membutuhkan waktu.

Allah membutuhkan waktu bukan karena Dia tidak dapat melakukan segala sesuatunya di alam semesta dengan spontan, tetapi karena Dia ingin membimbing anak-anakNya mengetahui isi hati-Nya.

Waktu memainkan peranan yang sangat penting dalam bagaimana Allah membuka jalan bagi kita. Waktu memungkinkan resep penyembuhan dari Allah dapat diterapkan pada situasi Anda. Kita membutuhkan waktu untuk mengalami semua jalan yang mungkin digunakan Allah untuk membuat perubahan.

Kita perlu menyingkap kasih, kebenaran, rahmat, dan pertolongan-Nya secara cermat serta berulang-ulang. Kita biasanya tidak mempelajari sesuatu pada putaran pertama. Dan hati yang terluka membutuhkan waktu tambahan untuk menerapkan apa yang disediakan oleh pertolongan Allah. Seperti halnya Antibiotik dapat melawan infeksi secara efektif selama beberapa hari, demikian pula penyembuhan dalam hidup kita membutuhkan waktu beberapa saat. Dan waktu adalah berkat, bukan kutuk.

Melawan Waktu

Memang tidak mudah menunggu solusi dari Allah. Kita cenderung tidak sabar dan bersikap kekanak-kanakan ketika segala sesuatunya tidak terjadi seperti yang kita inginkan. Kita merasa ditarik kiri kanan, putus asa, frustasi, dan kadang-kadang mau menyerah. Kita menanggapi dengan berbagai cara.

Sebagian orang merasa putus asa dan membutuhkan waktu kelegaan dalam waktu singkat dan krisis yang menyakitkan. Yang lain percaya bahwa Allah akan segera membawa kelepasan jika mereka memiliki cukup iman.

Akan tetapi, mereka yang berserah terhadap batasan-batasan waktu biasanya mendapatkan hasil yang lebih baik daripada merek yang protes atau mencoba menghindarinya. Mereka yang bersikeras untuk mendapatkan jalan pintas dan penyelesaian yang cepat cenderung akan mengalami masalah yang sama berulang kali. Tetapi, bila tujuannya berarti, maka perlu waktu untuk mencapainya.

Barangkali susah untuk menunggu proses dari Allah. Namun, kita dapat mengetahui bahwa Dia bekerja di belakang layar, bahkan ketika Anda tidak melihat apa yang terjadi. Oleh karena itu, jika Anda percaya kepada-Nya, taati setiap firman yang Anda dan tunggulah dengan sabar waktu-Nya menggenapi apa yang telah dijanjikan-Nya kepada Anda.

Waktu Saja Tidak Menyembuhkan

Ungkapan kuno barangkali membuat kita percaya bahwa "waktu menyembuhkan segala luka". Padahal ungkapan itu tidak seluruhnya benar. Perlu dipahami waktu bukanlah faktor utama ketika Allah membuka jalan.

Sebagian orang berpikir bahwa yang perlu mereka lakukan adalah bersabar dan menunggu Allah untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Orang-orang ini mendapati dirinya berada dalam pola yang mencengkram. Mereka menunggu agar Allah mengubah keadaan.

Waktu bukanlah penyebab penyembuhan itu; itu hanyalah ruang bagi Allah untuk berinteraksi dengan situasi Anda. Semua elemen lain yang digunakan Allah untuk membuka jalan masih penting. Untuk menyembuhkan lutut yang terkilir Anda tentunya tidak hanya menunggu. Anda memakai penyangga kaki, meluruskan kaki, melakukan terapi fisik, dan lain sebagainya. Waktu saja tidak cukup.

Waktu adalah ruang bagi Anda agar dapat terlibat dalam proses. Hal itu sangat membantu Anda untuk terlibat dalam tugas, pengalaman, dan suatu hubungan ketika berjalan menapaki jalan Allah yang diberikan kepada Anda. Apabila Anda menjadi bagian dari apa pun yang dikerjakan Allah dalam hidup Anda, maka pada batas-batas tertentu, Anda melintasi batasan-batasan waktu untuk mengalami suatu kekekalan dimana Allah hidup. Semakin Anda terlibat, Anda semakin tidak merasakan tekanan waktu.

Musim-musim Dalam Hidup Anda

Kita kerap mengategorikan waktu dalam beberapa musim. Seperti halnya musim di alam ini, ada musim yang berbeda-beda dalam hidup kita. Kita dapat lebih memahami waktu Allah dalam jalan yang Dia bukakan bagi kita apabila kita memahami musim-musim hidup kita dan mengetahui kita berada di musim apa saat ini.

Empat musim berikut ini berkenaan dengan situasi apa pun atau ruang pertumbuhan dan pergumulan yang mungkin Anda alami:

Musim Dingin.Hawa dingin dan tanahyang mengeras membuat musim ini tampaknya mati dan tidak menghasilkan buah. Namun, musim dingin dapat menjadi waktu yang produktif. Anda dapat menggunakan musim yang tampaknya mati itu untuk mempersiapkan yang akan datang. Misalnya, memelihara hubungan-hubungan Anda, menentukan tujuan, dan meluangkan waktu untuk mengatur jadwal. Musim dingin membantu Anda beristirahat dan membuat Anda siap untuk bertumbuh.

Musim Semi.Inilah saatnya bagi awal yang baru dan harapan yang segar. Anda membajak atau mengerasi tanah, menambah pupuk dan suplemen, menanam bibit, dan mengairi. Pada musim semi hidup Anda, Anda sibuk mewujudkan perencanaan dan komitmen yang Anda buat selama musim dingin. Anda mungkin mulai mempelajari area-area yang perlu ditumbuhkan atau bergabung dalam suatu kelompok yang menggarap permasalahan tersebut. Dan ketika Anda melihat berbagai perubahan positif yang tersembul dari tanah, Anda mungkin perlu melindunginya dari orang-orang dan lingkungan yang dapat menginjak-injak atau mencabut mereka.

Musim Panas. Pertumbuhan tampak jelas pada musim ini karena ladang dipenuhi dengan tanaman yang sehat Anda berada pada masa pelestarian, memastikan bahwa apa yang telah dimulai pada musim semi telah berlangsung. Pada musim panas pertumbuhan pribadi Anda, Anda harus rajin untuk terus melangkah maju. Jangan bermalas-malasan karena hal-hal baik tengah berlangsung. Tunggulah saat musim panen. Tetaplah melakukan apa yang diberikan Allah untuk dilakukan.

Musim Gugur. Pada masa panen, Anda mengumpulkan apa yang telah Anda tabut. Anda memetik manfaat dari pekerjaan Anda dan melewatkan waktu dari pekerjaan Anda serta melewatkan waktu untuk mengumpulkan buah dari hasil tanaman Anda untuk dinikmati pada saat ini dan untuk disimpan sebagai persediaan musim dingin. Pada musim gugur pertumbuhan pribadi Anda, Anda akan melihat berbagai perubahan positif dari emosi, perilaku, relasi, karier, atau hal-hal lain dari hidup Anda yang telah Anda bangun. Inilah juga saat untuk mengembalikan sesuatu yang telah Anda terima kepada Allah dan sesama sebagai bentuk penyembahan.

Mungkin Anda saat ini bila memilih dari keempat musim tersebut, Anda akan memilih musim gugur sepanjang waktu, tetapi untuk masuk di musim ini Anda harus menjalani ketiga musim lainnya terlebih dahulu.

Anda mungkin menginginkan hasil saat ini dan mudah berkecil hati ketika harus bekerja atau menunggu hasil. Tidak mudah memang untuk dengan senang hati melakukan tugas dari musim yang tengah kita jalani, dan menanti masa panen. Tetapi, jika Anda belajar untuk menyesuaikan diri pada musim yang tengah Anda jalani, dan bukannya melawannya, maka Anda akan memetik panenan yang berlimpah pada saatnya nanti. Amin




Pilihlah Untuk Berbahagia Hari Ini

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)

Banyak dari kita yang hidup di dunia ini yang tidak sadar bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Saat Anda bangun pada pagi hari, Anda dapat memilih untuk berbahagia dan menikmati hari itu, atau Anda dapat memilih untuk tidak berbahagia dan memilih memasang wajah masam. Itu terserah Anda. jika Anda membuat kesalahan dengan mengizinkan keadaan Anda menahan kebahagiaan Anda, Anda menanggung resiko kehilangan kehidupan yang berkelimpahan.

Anda sebaiknya memilih untuk berbahagia dan menikmati kehidupan Anda! Jika Anda melakukannya, Anda tidak hanya akan merasa lebih baik, tetapi juga iman Anda akan membuat Tuhan muncul dan mengerjakan keajaiban-keajaiban. Tuhan mengetahui bahwa kita mempunyai kesukaran-kesukaran, pergumulan-pergumulan, dan tantangan-tantangan. Tetapi ia tidak pernah memaksudkan supaya kita hidup satu hari “di khayangan”, dan hari berikutnya jatuh ke tempat sampah, kalah dan depresi karena kita mempunyai masalah. Tuhan ingin kita hidup dengan konsisten. Ia ingin kita menikmati setiap saat dalam kehidupan kita.

Untuk melakukannya, Anda harus belajar untuk hidup pada hari ini, sekali untuk sehari; lebih baik lagi, gunakanlah waktu sebaik-baiknya. Adalah baik jika kita bisa melihat pemandangan keseluruhan, menetapkan tujuan, menetapkan biaya dan membuat rencana, tetapi jika Anda selalu hidup di masa depan, Anda tidak pernah benar-benar menikmati masa kini dengan cara yang Tuhan inginkan bagi Anda.

Jika kita memusatkan perhatian terlalu besar untuk masa depan, kita akan menjadi frustasi karena kita tidak mengetahui apa yang akan datang. Biasanya, ketidakpastian itu meningkatkan tekanan hidup dan menciptakan rasa tidak aman. Walaupun demikian, kita perlu memahami bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita anugerah untuk menjalani kehidupan hari ini. Dia belum memberikan kepada kita anugerah untuk hari esok. Jika kita mendapat anugerah sampai hari esok, kita akan mempunyai kekuatan untuk melaluinya. Tuhan akan memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan. Tetapi jika kita khawatir tentang hari esok sekarang juga, kita ditakdirkan untuk menjadi frustasi dan putus asa.

Dengan tindakan kemauan Anda, pilihlah untuk mulai menikmati kehidupan Anda sekarang. Belajarlah untuk menikmati segala sesuatu yang ada di sekeliling Anda. Kebahagiaan adalah keputusan yang Anda buat, bukan emosi yang Anda rasakan. Tentu saja ada saatnya di sepanjang kehidupan Anda, hal-hal buruk terjadi, atau segala sesuatu terjadi sesuai yang kita harapkan. Tetapi itulah saat kita harus membuat sebuah keputusan bahwa kita akan berbahagia walaupun itu tidak mendukung.

Alkitab berkata bahwa kita seperti kabut, yang ada suatu saat dan tidak berapa lama kemudian lenyap (baca Yakobus 4:4). Kehidupan segera berlalu, jadi jangan buang satu saat lagi dari waktu Anda yang berharga dengan menjadi marah, tidak bahagia, atau khawatir. Pemazmur berkata, “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya” (Mazmur 118:24). Perhatikanlah, bahwa ia tidak mengatakan, “Besok, aku akan berbahagia.” Ia tidak mengatakan, “Minggu depan, saat aku tidak mempunyai begitu banyak masalah, aku akan bersukacita.” Tetapi ia berkata, “Inilah harinya.” Inilah hari saat Tuhan menginginkan kita berbahagia. Amin


Bimbingan Tuhan

Kalau kita ingin untuk menjadi orang yang Tuhan kehendaki di tahun 2010, kita harus mendengarkan suara-Nya Tuhan. Kita perlu mendengarkan suara Tuhan dalam berbagai macam hal - apa yang ingin kita sampaikan, bagaimana bisa memimpin orang secara efektif, bagaimana bisa menolong orang-orang memecahkan masalah. Kita perlu mendapat hikmat-Nya Tuhan.

Habakuk melakukan 5 langkah supaya bisa mendengar suara Tuhan :

1. Menarik diri

Habakkuk berkata, " Aku mau berdiri di tempat pengintaianku" (Habakuk 2:1).

Habakuk menyendiri. Hari-hari ini sukar bagi kita untuk bisa sendirian dan menjauhkan diri dari berbagai gangguan yang ada, karena kita dibisingkan oleh banyak suara lain. TV yang selalu menyala, iPod selalu di telinga, HP selalu berdering. Suara-suara yang ada di dunia ini begitu keras sehingga Saudara tidak bisa mendengar suara yang lembut, suara yang halus dari Tuhan.

Lukas 5:16 " Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa." Yesus sering menyendiri. Kalau Yesus saja perlu menyendiri, kita juga perlu menyendiri. Tapi bukan hanya itu saja yang perlu dilakukan untuk mendengar suara Tuhan.

2. Menunggu

Setelah Saudara menyendiri, Saudara perlu juga menenangkan pikiran serta emosi Saudara dan menjadi tenang. Setelah Habakuk naik ke menara, dia berkata, "aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku.." (Habakuk 2:1).

Dalam terjemahan lain dikatakan, "Aku mau menjadi tenang dan menunggu." Banyak di antara kita tidak bisa mendengar suara Tuhan karena kita terlalu sibuk. Terburu-buru adalah suatu hal yang akan mematikan doa. Kalau Saudara ingin mendengar suara Tuhan, Saudara tidak bisa melakukannya sambil lalu. Secara mental dan emosional Saudara perlu menenangkan diri Saudara.

Bagaimana caranya? Rileks-kan tubuh Saudara dan menunggulah. Mazmur 46:11 mengatakan, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" waktu Saudara menunggu, Saudara harus tenang dan merasa nyaman. Jangan sampai otot-otot Saudara tegang. Tubuh Saudara mempengaruhi sikap Saudara. Kalau secara fisik Sauadara tidak merasa enak, maka hal itu akan mempengaruhi emosi dan mood Saudara. Tubuh Saudara mempengaruhi sikap Saudara. Waktu tubuh Saudara rileks, maka pikiran Saudara juga rileks.

Kalau tubuh Saudara sudah rileks, maka pekerjaan selanjutnya adalah menunggu. Dan kadang menunggu butuh waktu. Banyak di antara kita sukar untuk jadi tenang. Saudara tidak bisa memaksa diri Saudara untuk jadi tenang. Kadang perlu waktu bagi tubuh dan pikiran Saudara untuk menurunkan RPM-nya. Tuhan hanya berbicara pada orang-orang yang meluangkan waktu untuk mendengarkan. Kalau Saudara terburu-buru, Saudara tidak akan bisa mendengar Tuhan berbicara.

3. Melihat.

Selanjutnya, ijinkan Tuhan memberikan suatu gambaran mental. Habakuk berkata,"I will look to see what He says to me" (2:1). Tuhan memberikan impresi berupa gambaran mental pada waktu mereka berdoa. Di sepanjang Alkitab, mulai dari Abraham di Perjanjian Lama sampai Paulus di Perjanjian Baru adalah contoh-contoh ketika Tuhan memberikan gambaran-gambaran.

Banyak di antara kita pun merupakan orang yang memikirkan sesuatu dalam bentuk gambaran. Penelitian menunjukkan 50-75% orang melihat dalam bentuk gambar. Kalau Saudara orang seperti itu, waktu Saudara membaca Alkitab, Saudara bukan hanya membaca kisahnya tetapi melihat kisahnya!

Ibrani 5:14 mengatakan, "pancaindera rohani yang terlatih baik." Saudara bisa melatih kemampuan untuk melihat dengan mata rohani kalau Saudara latih dan ijinkan Tuhan untuk mengembangkannya dalam diri Saudara. Saudara bisa melatih diri Saudara sendiri. Waktu Saudara berdiam diri dan menenangkan diri, menyingkirkan segala gangguan, kemudian Saudara bisa berkata, "Yesus, adakah sesuatu yang ingin Engkau tunjukkan kepadaku? Apakah engkau ingin memberiku ide, impresi?

4. Menuliskan

Rekam ide-ide yang Tuhan berikan pada Saudara. Habakuk melakukan ini. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Habakuk 2:2

Banyak orang tidak suka berdoa karena seringkali mereka hanya mengulang-ulang doa mereka. Apa solusinya? Tuliskan doa Saudara waktu Saudara memikirkannya. Membuat jurnal doa bisa menolong kita. Hampir semua orang besar dalam sejarah kekristenan melakukan pembuatan jurnal ini. Mereka menuliskan apa yang mereka ingin katakana paa Tuhan dan menuliskan apa yang Tuhan katakana pada mereka.

banyak keuntungan waktu Saudara melakukan hal ini. Hal itu membuat Saudara bisa tetap focus. Hal itu akan menolong Saudara untuk mengingat apa yang telah Tuhan katakana dan apa yang Tuhan jawab kepada Saudara. Itulah caranya bagaimana Saudara tidak perlu belajar hal yang sama berulang-ulang kali! Dan hal itu membuat Saudara bisa menguji impresi yang Saudara dapatkan. Tidak semua ide yang Saudara dapat berasal dari Tuhan. Jadi Saudara bisa menuliskan semua dan mengujinya kemudian.

5. Menyembah

Habakkuk 3:2 "Oh, Lord, now I've heard your report and I worship you in awe."

Waktu Saudara menerima respon kasih Tuhan dalam doa-doa Saudara, maka hal itu akan mendorong Saudara untuk lebih dekat pada Tuhan. Hal ini akan mengubah doa dari monolog jadi dialog. Doa menjadi suatu obrolan dengan Tuhan. Penting juga bagi kita untuk mengucap syukur pada Tuhan waktu kita mendengar jawaban doa kita.

Kalau Saudara melakukan 5 langkah ini maka kekristenan Saudara akan berubah. Doa akan menjadi suatu petualangan yang mengasikkan, bukan suatu hal yang jadi sumber kebosanan dan rasa bersalah. Amin.