Entri Populer

Sabtu, 20 Maret 2010

Mujizat Itu Nyata March 4 at 12:18am Reply
Penyembahan Selalu Menang

Ketika kita menyembah Tuhan, kita seolah-olah melepaskan beban emosional atau mental yang membebani hidup kita. Apakah Anda menghadapi tantangan dalam hidup Anda? Apakah Anda membutuhkan pertolongan di beberapa area hidup Anda dan Anda tidak yakin hal tersebut akan datang dari mana ? Banyak orang Kristen saat ini menghadapi kesulitan serius. Beberapa kehilangan pekerjaan dan keuntungan. Yang lain berjuang dengan masalah kesehatan yang kritis dan hidup dengan hanya memikirkan tentang bagaimana cara menambahkan biaya obat dan mengunjungi dokter, juga untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, makanan dan pakaian.

Ada banyak hal di dunia yang mengancam kita. Tapi musuh terbesar kita, yaitu ketakutan, bukan berasal dari luar. Ketakutan berasal dari dalam hati dan pikiran kita sendiri. Ketakutan begitu mencengkeram hidup kita dan sia-sia usaha kita untuk membebaskan diri.

Tuhan ingin kita benar-benar terbebas dari ketakutan. Dia tidak ingin kita menderita karenanya, dan Dia tidak ingin ketakutan itu menghentikan kita dari keyakinan untuk melakukan apa yang Dia katakan.

Ketika kita memahami dengan sungguh-sungguh mengenai kasih Tuhan yang tanpa syarat bagi kita, kita menyadari bahwa Dia akan selalu memperhatikan segala sesuatu yang kita butuhkan. Bagaimanapun, kita diciptakan untuk menyenangkan hati Tuhan.

Membaca Firman Tuhan, berdoa, menyembah dan memuji Tuhan adalah cara kita untuk dapat bersekutu dengan Tuhan sehingga kita memegang senjata rohani yang ampuh untuk melawan kekuatan kegelapan. Efesus 6:12 mengingatkan kita bahwa kita tidak berperang dengan darah dan daging tetapi dengan musuh jiwa kita. Kita tidak boleh bingung tentang identitas musuh dalam pertempuran kita!

Kesulitan dapat membawa godaan untuk menyerah dan menjadi negatif, depresi dan marah dengan Tuhan. Tapi kata pemazmur, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mazmur 119:105, The Amplified Bible). Apapun masalah yang Anda hadapi, jawabannya dapat Anda temukan di dalam Firman Allah.

Firman berjanji bahwa, "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. (dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan karena itu selalu setia kepada janji-Nya, dan bergantung padaNya) (1 Kor . 1:9). Mungkin kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan, tetapi kita mengenal Dia yang tahu, dan itu sudah cukup. Singkatnya - selama kita menyembah Tuhan, Dia akan memperhatikan kita!

Pelepasan datang melalui ibadah. Pada saat kita menyembah Tuhan, kita melepaskan beban emosional atau mental yang menghimpit hidup kita. Hal itu telah ditelan dalam kedahsyatan Allah. Ketika pandangan kita tertuju kepada-Nya, berdiri teguh dalam iman, tetap menyembah dan berpegang kuat pada pengakuan iman kita, maka kita akan selalu melihat rencanaNya untuk hidup kita adalah untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Ketika Allah menjanjikan kepada Abraham seorang keturunan dari dirinya sendiri, Abraham berdiri teguh dalam imannya, percaya apa yang telah Tuhan katakan meskipun kelihatannya mustahil (lihat Kejadian 12-13; 15-18; 21). Alkitab mengatakan bahwa Abraham "orang yang telah mati pucuk" (Ibrani 11:12).

Tetapi Abraham tetap memuji dan memberikan kemuliaan kepada Allah. Ketika ia melakukannya, imannya bertambah kuat, dan akhirnya Tuhan memenuhi janji-Nya.

Hal yang sama diulang-ulang dalam Firman Allah dimana penyembahan selalu memenangkan pertempuran! Setan tahu betapa berbahayanya kita jika hati kita penuh iman. Kekhawatian adalah indikasi bahwa kita tidak mempercayai dan mengikuti Tuhan.

Allah sangat rindu untuk bisa menangani masalah kita jika kita bersedia untuk melupakannya dan menghabiskan waktu bersama-Nya. Ingatlah untuk selalu menyembah, jangan khawatir. Terlepas dari kesulitan-kesulitan yang sedang Anda hadapi, teruslah memuji dan memuliakan Tuhan. Iman akan bangkit dalam hati Anda, dan Anda akan atasi masalah Anda bersama Tuhan.

Menyembah sebenarnya sangat menyenangkan dan memberi kita energi, tetapi khawatir membuat hati kita berat dan menyebabkan hilangnya sukacita.

Apakah Anda ingin merasa yakin semua kebutuhan anda akan dipenuhi? Mulailah menyembah Tuhan. Alkitab mengatakan tidak ada kekurangan bagi mereka yang benar-benar menyembah Tuhan dengan takut akan Dia. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Amin.


HARMAGEDON

"Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" (Matius 12:41)


Alkitab berkata tentang "Perang Harmagedon" di dalam beberapa ayat-ayat yang berbeda. Itu disebutkan sebagai perang besar dimana bala tentara Surga akan menghancurkan kekuatan yang jahat. Hal ini dengan jelas menunjuk kepada peristiwa Pengangkatan yang akan terjadi di akhir dunia. Kitab Matius pasal 12 adalah salah satu ayat terbaik yang dapat membantu kita mengerti tentang "Perang Harmagedon". Kita membaca mengenai pertobatan dari "orang-orang Niniwe" di dalam kitab Yunus. Dan Tuhan menyebabkan mereka untuk percaya kepada pesan-pesan-Nya tentang penghancuran yang akan segera terjadi, dan menyebabkan mereka untuk merendah diri, dan mencoba untuk bertobat dari dosa-dosa mereka. Kemudian Tuhan menyelamatkan mereka, tetapi kemudian mereka mati dan tubuh mereka ditaruh di dalam kubur. Tetapi bagaimanapun juga, ketika mereka mati, di dalam keberadaan jiwanya, mereka telah pergi ke dalam Surga.

Dan kitab Matius 12:41 diatas menunjuk kepada peristiwa Pengangkatan, yaitu saat ketika tubuh-tubuh "orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini" untuk menghakimi. Ketika Kristus datang kembali untuk yang kedua kalinya Dia akan membangkitkan sisa-sisa tubuh mereka kepada tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa. Dan walaupun "orang-orang Niniwe" ini tidak akan mengatakan sepatah katapun kepada orang-orang yang tidak percaya, tetapi orang-orang yang tidak diselamatkan akan melihat peristiwa kebangkitan tubuh mereka.

Hal itu akan menjadi kutukan terakhir kepada orang-orang yang mengaku sebagai orang-orang yang percaya, tetapi mereka ditinggal dibelakang. Mereka akan dikutuk untuk mengalami murka Allah selama masa-masa terakhir dari Hari Penghakiman. Perang Harmagedon akan menjadi "kemenangan terakhir" dari orang-orang percaya yang sejati atas orang-orang yang tidak percaya, termasuk orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah "diselamatkan". Kristus akan membangkitkan sisa-sisa dari tubuh orang-orang pilihan-Nya dan dalam sekejap mata akan merubah tubuh dari orang-orang pilihan yang masih hidup kepada tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa (1 Korintus 15:52, Daniel 12:1-2).

Ketika orang-orang yang tidak diselamatkan menyaksikan hal tersebut, itu akan merupakan kutukan bagi mereka. Walaupun banyak dari mereka mengaku sebagai orang-orang yang percaya, mereka akan ditinggal dibelakang pada peristiwa Pengangkatan. Hal itu akan mengutuk mereka sampai mati dan memenuhi penghancuran terakhir selama masa dari Penghakiman Tuhan yang terakhir. Di dalam Alkitab Tuhan menggunakan beberapa gambaran ketika Dia menunjuk kepada "Perang Harmagedon". Seperti misalnya, dalam kitab Yeremia pasal 50 dan 51, Tuhan menyatakannya sebagai penghancuran yang total dari Babel, dan membandingkannya dengan penghancuran dari Sodom dan Gomora.

Tuhan juga menyatakannya dalam kitab Wahyu 19:11-16 dimana disitu digambarkan dengan Kristus yang menunggangi kuda putih, dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia. Tuhan berkata bahwa ada "pedang tajam" yang keluar dari mulut Kristus yang akan "memukul segala bangsa". Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar" [yaitu Kristus], Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Semua gaya bahasa figuratif ini menunjuk kepada "Perang Harmagedon". Walaupun itu adalah bukan perang secara fisik atau literal, hal itu mewakili "kemenangan terakhir" dari orang-orang percaya yang sejati atas orang-orang yang tidak diselamatkan. Ketika Kristus mengangkat orang-orang pilihan-Nya, hal itu akan mengutuk orang-orang yang tidak percaya ke dalam murka Allah yang terakhir. Dalam kitab Wahyu 21:8 kita membaca demikian:

"Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir [yaitu penyembuh-penyembuh ajaib], penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Dan kitab Lukas 13:28-30 menyatakannya demikian:

"Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi [yaitu mereka marah kepada Allah], apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan sesungguhnya -- ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."


"... Fear God, and give glory to Him; for the hour of His judgment is come ..." (Revelation 14:7)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Allah

Apakah yang sedang Anda alami hari-hari terakhir ini tampaknya mustahil untuk mendapat jalan keluar? Saat kita dihadapkan pada segala macam persoalan yang terasa begitu berat dan menekan, kita (Anda dan saya) sering jatuh pada keputusasaan. Kita merasa persoalan ini terasa mustahil untuk dipecahkan karena berbagai macam hal sudah kita pikirkan, kita susun, kita rencanakan untuk mengatasi persoalan tersebut. Walaupun begitu, ternyata hasilnya nihil, NOL besar!

Sungguh hal itu membuat hati terasa berat. Ya, itu bukan hal yang mudah untuk diatasi. Terlebih bila segala hal sudah kita upayakan, namun tetap kita berada pada jalan buntu. Saya yakin hal ini pernah kita alami, bahkan mungkin ada di antara Anda yang sedang mengalami hal itu saat ini.

Saya akan mengangkat suatu kisah terkenal di Alkitab yang saya yakin semua orang telah pernah mendengar atau membacanya. Kisah tentang Abraham. Hal ini bisa dibaca dalam Kejadian 12 - 25. Suatu kisah yang sangat panjang. Suatu kisah bisa dicatat dalam Alkitab apalagi dalam sejumlah besar pasal menunjukkan hal tersebut adalah hal yang penting.

Kisah Abraham dimulai saat Tuhan memintanya untuk pergi dari negerinya. Saat Tuhan meminta Abraham pergi, saat itu Abraham berumur 75 tahun. Tuhan menjanjikan pada Abraham untuk menjadikannya sebagai bangsa yang besar, memberkatinya, dan membuat Abraham menjadi berkat (Kejadian 12:2).

Ketika waktu pun berlalu dan Sara, istri Abraham belum juga mengandung dan Abraham mulai putus asa, Tuhan memberikan konfirmasi lagi kepada Abraham, yaitu bahwa Abraham akan memiliki keturunan dalam jumlah yang besar, yaitu sebanyak bintang di langit.

Waktu berlalu dan 24 tahun telah lewat sejak Tuhan pertama kali memerintahkan Abraham pergi dari negerinya. Abraham berusia 99 tahun sekarang. Tuhan menekankan kembali perkataan-Nya 24 tahun yang lalu dalam bentuk suatu janji formal.

Sebelumnya Tuhan berfirman namun tidak dituliskan dalam kata "janji". Hal ini menunjukkan keseriusan arti kata "janji". Tanpa kata "janji" sekalipun, Allah adalah Allah yang setia yang tidak pernah ingkar. Dengan adanya kata "janji", Tuhan ingin menekankan kembali pentingnya kata-kata yang pernah Ia ucapkan 24 tahun yang lalu kepada Abraham.

Kemudian waktu berlalu dan Sara masih belum mengandung juga. Tetapi kembali Tuhan memberikan konfirmasi: Sara akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham tahun depan.

Hal yang menarik adalah reaksi Sara. Sara tertawa dalam hati. Tertawa sebagai bentuk ketidakpercayaan. Mengapa Sara tertawa? Karena Sara berpikir dalam pikiran manusia yang terbatas. Sara telah menopause dan Abraham telah tua.

Akan tetapi hal yang secara biologis merupakan kasus mustahil, sama sekali tidak mustahil bagi Tuhan. Hal yang merupakan kemustahilan bagi manusia, sama sekali tidak ada artinya bagi Tuhan. Tuhan menjanjikan pada tahun depan (saat Abraham berumur 100 tahun), Sara akan melahirkan anak laki-laki baginya.

Sungguh merupakan hal yang sangat luar biasa karya Tuhan. Hal yang mustahil berdasarkan medis, berdasarkan ilmu modern sekalipun, ternyata sangat mungkin bagi Tuhan. Puji Tuhan!

Namun cerita Abraham tidak cukup berhenti hanya di situ. Setelah Sara melahirkan Ishak, ternyata Tuhan malah meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran bagi Tuhan!

Hal yang sangat tidak manusiawi sekali bukan? Seseorang telah menjanjikan sesuatu kepada Anda, lalu memberikannya. Setelah memberikan, memintanya kembali. Kalau Anda menjadi orang yang dijanjikan sesuatu tersebut, apakah reaksi Anda? Marah? Kesal? Merasa dipermainkan?

Saya pikir Abraham pun secara manusiawi pasti ada pergumulan semacam itu, namun ia tetap taat. Secara manusiawi bila ia taat dan mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran, berarti Ishak akan mati. Bila Ishak mati, bagaimana Abraham bisa menjadi bapa bangsa yang besar? Suatu kemustahilan bukan?

Hal yang menarik ternyata Abraham memilih untuk taat dengan harga apapun, termasuk untuk memberikan kembali anaknya kepada Tuhan. Ya, anaknya yang baru saja dimilikinya. Seharusnya Abraham bisa protes, namun Abraham tidak protes dan tetap taat. Luar biasa!

Hasil akhirnya adalah Tuhan menggenapi setiap hal yang Tuhan janjikan kepada Abraham. Tidak cukup hanya itu, sampai hari ini nama Abraham tercatat dalam Alkitab dan menjadi teladan besar bagi kita semua.

Saat kita berpikir dengan cara pandang manusia yang terbatas, segala hal tampak mustahil, segala hal tampak sulit, segala hal tampak tak mungkin. Namun marilah kita meneladani Abraham yang walaupun menunggu waktu yang begitu lama, walaupun di tengah fakta yang bahkan secara biologis sangatlah tidak mungkin untuk terjadi dan dalam ilmu statistik kemungkinan Abraham untuk memiliki anak dari Sara adalah NOL! Ya, walaupun begitu Abraham tetap percaya.

Lihatlah hasil kepercayaan Abraham pada Tuhan: di tengah kemustahilan, Tuhan sanggup mengadakan perkara yang luar biasa. Percaya, iman, itu adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam Alkitab terdapat begitu banyak janji yang tersedia bagi kita, jika kita mau percaya, mau mengimaninya.

Apa persoalan Anda hari ini? Apakah hal itu hal yang mustahil? Ingatlah ayat berikut ini: Lukas 1:37, Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Mari kita berjalan terus bersama Tuhan dan lihat mukjizat dan keajaiban telah menunggu kita di muka.

Percayalah janji Allah tetap tersedia bagi Anda. Jangan pernah menyerah, jangan kehilangan janji-janji Allah hanya karena ketidakpercayaan Anda terhadap kebesaran Allah. Amin


HUKUMAN KEKAL

"Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya." (Ibrani 6:1-3)


Ketika Tuhan menaruh manusia di bumi ini Dia sedang melakukan suatu hal yang sangat indah, Tuhan memberikan kita dunia yang sangat indah dengan sinar matahari yang hangat dan semua hal-hal baik yang dapat kita miliki. Banyak orang-orang yang tidak diselamatkan tidak mengetahui apa-apa tentang Kristus sang Pencipta, tetapi mereka dapat memiliki hidup yang menyenangkan ketika mereka menikmati kesehatan yang baik, berbagai macam makanan yang lezat dan keluarga serta teman-teman. Dan di dalam ukuran bahwa mereka telah mematuhi Hukum Tuhan dan menjauhi kejahatan mereka bisa memiliki hidup yang menyenangkan. Kemudian mereka mati dengan tidak diselamatkan, dan itu adalah akhirnya dari mereka. Mereka tidak akan pernah memiliki kesadaran lagi untuk mengalami rasa sakit atau hukuman.

Tentu saja jika mereka hidup memberontak melawan Hukum Tuhan, jika mereka berbohong, menipu, mencuri, berzinah dan seterusnya, maka mereka akan mengalami akibatnya. Mereka akan membawa banyak masalah kepada diri mereka sendiri, oleh karena itu, mereka akan memiliki hidup yang kurang baik. Akan tetapi, jika ada orang yang tidak dipilih Tuhan mencoba untuk mengikuti Hukum Tuhan dengan baik, maka Tuhan bisa menjadi sangat berbelas kasihan kepadanya. Tetapi ketika mereka mati, itu adalah akhirnya bagi mereka, orang-orang yang tidak percaya akan binasa untuk selama-lamanya dan mereka tidak akan memiliki kesadaran lagi. Mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah dihukum karena dosa-dosa mereka. Mereka tidak mengetahui bahwa hukumannya adalah mereka tidak diberikan "warisan hidup kekal", bahwa mereka tidak akan berada bersama dengan Kristus di dalam "Langit yang baru dan Bumi yang baru" untuk selama-lamanya. Tetapi mereka telah menerima berkat-berkat yang sementara dari Tuhan.

Dalam kitab Roma 6:23a Tuhan berkata demikian:

"Upah dosa ialah maut [yaitu kematian kedua yang kekal]...."

Dan Yehezkiel 18:4b mencatat demikian:

".... Dan orang [yaitu jiwa - KJV] yang berbuat dosa, itu yang harus mati."

Bahkan kitab Yohanes 3:16 menjelaskan demikian:

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa...."

Itulah sebabnya kita menemukan ayat-ayat seperti yang kita baca dalam kitab Ayub 7:9-10 demikian:

"Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali... "

Kitab Pengkhotbah 3:19-20 menyatakan demikian:

"Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia. Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu."

Dan kitab Yesaya 26:14 berkata tentang orang-orang yang tidak diselamatkan demikian:

"Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka."

Ada banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, mereka akan punah begitu saja. Sayangnya, adalah sulit bagi kita untuk menerima konsep tersebut karena itu bukanlah apa yang telah kita pelajari selama Masa Kerja Gereja. Biasanya kita diajarkan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dibangkitkan pada akhir zaman untuk berdiri dihadapan tahta Penghakiman Tuhan. Kemudian mereka akan ditemukan bersalah atas dosa-dosa mereka dan akan dibuang ke dalam suatu tempat yang bernama "Neraka" untuk disiksa selama-lamanya.

Hal itu telah terpatri di dalam pikiran kita selama bertahun-tahun. Adalah sulit bagi kita untuk mengerti bahwa hal itu tidak akan terjadi. Akan tetapi konsep tersebut sangat bertentangan dengan Hukum Tuhan. Gereja-gereja menggunakan konsep Neraka untuk menakuti orang-orang supaya mereka datang ke gereja. Hampir setiap denominasi mengajarkan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dikirim ke Neraka dan mereka menawarkan jalan untuk keluar dari masalah tersebut. Akan tetapi setiap dari denomiasi menawarkan jalan keluar mereka sendiri-sendiri untuk menjadi diselamatkan. Seperti misalnya, mereka memerintahkan kita untuk "menerima" Kristus, dibaptis di dalam air, menjadi anggota yang taat dari suatu kongregasi, atau mematuhi peraturan-peraturan mereka. Dan mereka meyakinkan kita bahwa jika kita mengikuti instruksi-instruksi tersebut, maka kita akan diselamatkan.

Sayangnya, mereka hanya menipu orang-orang untuk masuk ke dalam rencana keselamatan yang mereka kerjakan sendiri. Tetapi Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa manusia tidak dapat membuat kontribusi apapun kepada keselamatannya. Semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk Keselamatan telah diselesaikan oleh Kristus sejak sebelum dunia dijadikan. Itulah sebabnya segala kemegahan, kemuliaan dan kehormatan atas keselamatan hanya patut diberikan kepada Tuhan.

Oleh karena itu, jika Kristus telah mati untuk membayar upah dosa-dosa kita, maka Tuhan akan membawa jiwa kita ke dalam Surga, tetapi jika Kristus tidak membayar untuk upah dosa-dosa kita, dan itulah yang terjadi kepada kebanyakan orang yang ada di dunia ini, kita akan tetap berada dibawah penalti dari upah dosa, yaitu maut, atau kematian kedua yang kekal. Tidak perduli bagaimana rajinnya kita berusaha untuk hidup secara rohaniah, kita tidak akan diselamatkan. Akan tetapi, dalam kebaikan dan belas kasihan Tuhan, menurut ukuran kita bahwa kita telah mencoba untuk menjalankan hidup yang rohaniah, kita akan mengalami kebahagiaan dan suka-cita di dalam hidup kita di dunia ini. Tetapi ketika orang yang tidak diselamatkan mati, secara sederhana mereka hanya menghilang. Mereka tidak akan menderita lagi, dan mereka tidak memiliki kesadaran bahwa mereka berada dibawah murka Allah. Itulah belas kasihan Allah.

Ketika hidup mereka berakhir, kebahagiaan dan kesedihan yang mungkin mereka miliki akan berakhir. Hal-hal yang ada di dalam kehidupan mereka akan berakhir. Mereka tidak menyadari penghakiman Allah terhadap mereka. -- Tidak ada pernyataan di dalam Alkitab yang berkata bahwa ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, mereka akan dihidupkan kembali. Alkitab berkata bahwa mereka akan bangkit, tetapi ada perbedaan yang besar antara bangkit dan memiliki kehidupan kembali. Alkitab menunjukkan bahwa tubuh mereka akan mati, dan pada hari yang pertama dari hari penghakiman, mayat-mayat mereka akan dilempar keluar dari kubur-kubur untuk diserakkan di atas bumi untuk "dipermalukan" dihadapan Tuhan dan pemerintah-pemerintah surgawi (Yesaya 66:24, Yeremia 8:1-3, Matius 24:48-51).

Alkitab sangat jelas tentang kenyataan bahwa tidak boleh ada hukuman yang tidak terbatas. Tuhan berkata dalam kitab Ulangan pasal 25 bahwa ketika seseorang ditemukan bersalah atas suatu kejahatan, dia boleh dipukul sebanyak 40 kali, yaitu 40 cambukan atau pukulan, dan tidak boleh lebih dari 40 kali. Kita membaca dalam kitab 2 Korintus pasal 11 bahwa dalam 5 peristiwa yang berbeda, orang-orang Farisi menghukum Paulus dengan pukulan, dan dalam setiap kasusnya, mereka memukul dia sebanyak 39 kali. Mereka mengetahui jika mereka memukulnya lebih dari 40 kali, maka itu akan merupakan pelanggaran dari Hukum Tuhan.

Oleh karena itu, ketika seorang yang tidak diselamatkan mati, Tuhan tidak dapat membangkitkan dia dari kematian kepada kehidupan untuk menghukum dia selama-lamanya. Hal itu akan bertentangan dengan Hukum Tuhan, dan Tuhan juga berada dibawah Hukum dari Alkitab. Jadi itu akan bertentangan dengan karakter dari Allah sendiri. Jika anda mempunyai seorang anak kecil atau dua atau tiga anak yang belum diselamatkan, maka tidak akan masuk akal untuk berpikir bahwa karena dosa kekanak-kanakan mereka Tuhan akan menghukum mereka di suatu tempat dimana mereka akan disiksa dengan berat untuk selama-lamanya. Seluruh ide tentang hal itu bertentangan dengan Alkitab.

Kita harus ingat bahwa Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri, dan Tuhan memberikan kita definisi dari "kutukan yang kekal" dalam kitab Yudas 1:7 dimana kita membaca:

"sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang."

Ungkapan "sebagai peringatan bagi semua orang" memberitahukan bahwa mereka dijadikan contoh dari orang-orang yang akan mengalami pembalasan dari "api yang kekal". Alkitab berkata bahwa pada zaman Abraham, api dan belerang menimpa mereka, dan mereka benar-benar dihancurkan seluruhnya, tetapi sekarang apinya telah padam. Akan tetapi mereka tidak ada lagi untuk selama-lamanya. Kematian mereka adalah kekal. Mereka tidak akan dihidupkan kembali. Itulah definisi Tuhan tentang hukuman kekal. Itulah kematian kedua yang berarti bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan mati untuk selama-lamanya.


Pada hari sekarang ini, kita sudah berada sangat dekat dengan hari yang terakhir, dan pada akhir zaman, orang-orang yang mengaku sebagai orang-orang yang percaya tetapi tidak memperdulikan Alkitab atau tidak memperhatikan dan tidak menghormati otoritas Alkitab akan mengalami lebih banyak penderitaan daripada orang-orang yang tidak mengetahui Alkitab. Akan ada banyak orang yang masih hidup pada permulaan dari hari penghakiman, akan tetapi berjuta-juta orang akan mati pada hari yang pertama, dan kemudian setiap hari, jutaan orang akan mati. Kematian akan ada dimana-mana dan tidak ada yang menguburkan mereka.

Jika orang-orang terus berada di dalam penyangkalan, jika mereka mencemoh Firman Tuhan, mereka akan tetap tidak diselamatkan, dan mereka akan masuk ke dalam suatu periode masa yang disebut sebagai hari penghakiman. Orang-orang yang percaya akan diangkat (rapture), tetapi kebanyakan dari orang-orang dunia ini akan ditinggal dibelakang untuk mengalami penderitaan, dan mereka akan mengetahui bahwa berada di bawah murka Tuhan. Kematian akan ada di sekitar mereka. Itu akan menjadi suatu periode masa yang sangat mengerikan. Ketika hari penghakiman dimulai, orang-orang akan mengetahui bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi di bumi ini. Tuhan telah mempersiapkan rencana penghakiman-Nya di dalam suatu cara sehingga mereka akan mengetahuinya.

Ini adalah masalah yang benar-benar serius, dan kita harus mendengarkan Firman Tuhan dengan seksama. Jika anda masih belum diselamatkan, hari ini masih merupakan hari keselamatan, dan anda dapat berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk keselamatan yang berasal daripada-Nya sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang Niniwe. Dan Tuhan akan memutuskan siapa yang akan Ia selamatkan. Tuhan berkuasa penuh di dalam segala hal. Kita tidak dapat mempertanyakan keputusan Tuhan bahwa Ia menyelamatkan yang satu dan tidak menyelamatkan yang lain. Itu adalah hak dan urusan Tuhan. Kita mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah yang sangat baik, panjang sabar dan sangat berbelas kasihan kepada semua ciptaan-Nya, kecuali jika kita terus-menerus memberontak melawan Dia.


"All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness" (2 Timothy 3:16)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




API YANG KEKAL

"Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)" (Markus 9:43-44)


Pertama-tama Tuhan harus membuka mata rohani kita untuk dapat mengerti Firman-Nya dengan benar. Tuhan adalah satu-satunya yang dapat menjelaskan Alkitab kepada kita. Adalah sangat misterius bagaimana Dia melakukan hal tersebut. Dan pertama-tama Tuhan akan memberikan kepada kita penghargaan yang sangat tinggi atas otoritas dari Firman-Nya, Alkitab. Dia akan membantu kita untuk menyadari bahwa setiap kata dan setiap huruf dalam bahasa-bahasa asli Alkitab berasal dari mulut-Nya (2 Petrus 1:21). Kemudian Dia harus membimbing kita untuk mengerti Firman-Nya selagi kita membandingkan Ayat suci yang satu dengan Ayat suci yang lain (1 Korintus 2:13 KJV). Kita harus "menunggu" Tuhan yang dapat membuat kita melihat bagaimana ayat yang satu berhubungan dengan ayat yang lain dalam topik yang sama.

Di dalam ayat ini ada dua kalimat yang telah sering disalah mengerti. Yang pertama adalah, "api yang tak terpadamkan". Dan Tuhan juga menunjuk kepada hal ini sebagai "api yang kekal" yang definisinya kita temukan dalam kitab Yudas 1:7, yang kita baca demikian:

"sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang."

Ketika Tuhan menghancurkan kota Sodom dan Gomora dengan api dan belerang, apinya telah padam dengan cepat. Kota-kota tersebut benar-benar dihancur-leburkan, tetapi sekarang mereka tidak terbakar lagi. Oleh karena itu, ungkapan "api yang kekal" berhubungan dengan "penghancuran total" atau "menjadi musnah" atau menjadi tidak ada lagi. Jika anda masuk ke dalam "api yang tak terpadamkan" maka anda akan dihancurkan seluruhnya sampai anda tidak memiliki kemungkinan untuk hidup lagi.

Kalimat yang kedua adalah, "ulatnya tidak akan mati". Kita membaca pernyataan yang mirip dalam kitab Yesaya 66:24 demikian:

"Mereka [yaitu orang-orang yang percaya] akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup."

Ayat ini berkata tentang "bangkai" yang mati dari orang-orang yang tidak diselamatkan. Oleh karena itu, "ulat" yang dihubungan dengan rasa malu, akan menghancurkan mayat-mayat tersebut. Dan kalimat, "ulatnya tidak akan mati" menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak percaya tidak dapat menghindari rasa malu tersebut. Itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hukuman yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak diselamatkan. Akan tetapi, mereka telah mati, dan mereka tidak menyadari hal tersebut. Walaupun hal itu akan terjadi, orang-orang tidak percaya yang telah mati tidak memiliki kesadaran untuk mengalaminya. Dalam kitab Yeremia 8:1-2 kita membaca pernyataan yang pararel demikian:

"Pada masa itu, demikianlah firman TUHAN, tulang-tulang raja-raja Yehuda, tulang-tulang pemuka-pemukanya, tulang-tulang imam-imam, tulang-tulang nabi-nabi dan tulang-tulang segenap penduduk Yerusalem akan dikeluarkan dari dalam kubur mereka dan diserakkan di depan matahari, di depan bulan dan di depan segenap tentara langit yang dahulunya dicintai, diabdi, diikuti, ditanyakan dan disembah oleh mereka. Semuanya itu tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang [yaitu kotoran di muka bumi - KJV]."

Dan Tuhan akan mulai untuk mempermalukan orang-orang yang tidak percaya pada hari yang pertama dari Hari Penghakiman. Alkitab menunjukkan bahwa gempa bumi yang sangat besar akan membuka semua kubur-kubur yang ada di bumi. Dan tubuh dari orang-orang percaya yang sejati akan dibangkitkan sebagai tubuh-tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa, dan akan diangkat untuk berada bersama dengan Kristus untuk selama-lamanya.

Akan tetapi, tubuh dari orang-orang yang tidak diselamatkan akan dilemparkan keluar dari tanah seperti kotoran. Bumi akan dikotori dengan mayat-mayat ini dan burung-burung dari udara dan binatang-binatang akan menyantap mereka. Hal ini akan sangat mempermalukan mereka dihadapan Tuhan dan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa Surgawi yang sedang menyaksikan. Pertunjukkan yang memalukan ini akan terus berlanjut sampai hari yang terakhir dari Hari Penghakiman. Dan pada akhirnya Tuhan akan menghancurkan seluruh bumi ini dan segala segala sesuatu yang ada didalamnya dengan api. Seluruh alam semesta ini akan dihancurkan, dan tidak akan diingat lagi.

Kitab 2 Petrus 3:9-13 yang berbicara tentang "Langit yang baru dan Bumi yang baru" berkata demikian:

"Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang [pilihan] berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan Langit yang baru dan Bumi yang baru, di mana terdapat Kebenaran."

Dan kitab Matius 24:27-31 menyatakan demikian:

"Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun." "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia [yaitu Kristus] di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain."

Pada hari sekarang ini Tuhan masih melakukan keajaiban besar dari Keselamatan dan semua aspek-aspeknya harus diselesaikan oleh Tuhan. Dia telah menamakan orang-orang yang telah Ia pilih untuk Ia selamatkan dan membuat pembayaran penuh untuk dosa-dosa mereka sejak sebelum dunia dijadikan. Dia telah mengalami hukuman yang mengerikan untuk dosa orang-orang pilihan bahkan sebelum Ia menciptakan mereka. Semua pekerjaan untuk menyediakan keselamatan telah diselesaikan sebelum Dia menjadi Sang Pencipta.

Akan tetapi, Tuhan masih harus menyiapkan setiap dari orang-orang pilihan-Nya untuk hidup bersama dengan-Nya di dalam Surga selama-lamanya. Mereka dilahirkan di dalam dunia dunia ini sebagai para pendosa dan tidak menyadari bahwa dosa-dosa mereka telah dibayar lunas. Mereka hidup sama seperti orang-orang yang tidak diselamatkan dari dunia ini hidup. Akan tetapi, pada suatu saat di dalam kehidupan mereka, Tuhan akan mulai menyiapkan setiap dari orang-orang pilihan-Nya untuk masuk ke dalam Surga untuk hidup bersama dengan Kristus selama-lamanya.

Pertama-tama, Tuhan akan memberikan kepada setiap dari mereka anugrah "kebangkitan jiwa yang baru" pada saat keselamatan. Hal itu harus menyebabkan perubahan yang sangat besar di dalam kehidupan mereka. Sejak saat itu mereka akan memiliki keinginan yang jujur, sungguh-sungguh dan terus-menerus untuk melakukan kehendak-kehendak Tuhan. Mereka akan ingin untuk menjauhkan diri sejauh mungkin dari dosa dan akan merasa sedih jika mereka jatuh ke dalam dosa. Mereka juga akan menemukan bahwa mereka mengasihi dan memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari Firman Tuhan.

Akan tetapi, bahkan setelah Tuhan memberikan dia kebangkitan "jiwa" yang baru, dia masih memiliki "tubuh" yang menginginkan dosa (Roma 7). Tubuhnya masih berada dalam keadaan mati rohani dan belum dibangkitkan. Jika ia mati sebelum Kristus datang kembali, jiwanya akan meninggalkan tubuhnya dan pergi untuk hidup bersama Kristus di dalam Surga. Dia tidak dapat membawa tubuhnya masuk ke dalam Surga. Tubuhnya akan ditaruh di dalam kubur dan akan menjadi rusak sama seperti yang terjadi kepada tubuh dari orang-orang yang tidak diselamatkan.

Ketika Kristus datang kembali untuk yang kedua kalinya pada Hari Penghakiman, Dia akan memberikan semua orang-orang pilihan-Nya tubuh yang baru yang sudah dipermuliakan dan tidak dapat binasa. Dia akan membangkitkan tubuh dari semua orang-orang percaya yang sudah meninggal kepada tubuh-tubuh yang baru. Dan orang-orang percaya yang masih hidup pada saat itu dalam sekejap mata akan dirubah kepada tubuh mereka yang baru. Kemudian orang-orang pilihan-Nya akan siap sepenuhnya untuk hidup bersama Kristus di dalam Langit yang baru dan Bumi yang baru, dan Dia akan mengangkat mereka untuk berada bersama dengan-Nya untuk selama-lamanya.


"Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure" (Isaiah 46:10)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.