Entri Populer

Kamis, 30 Desember 2010

Mengapa orang-orang yg masih berada dalam organisasi gereja-gereja sampai tanggal 21 Mei 2011 akan dihancurkan pada hari Penghakiman?

Apakah semata-mata hanya karena ketidaktahuan akan datangnya hari Penghakiman pada tanggal 21 Mei 2011?

Meskipun orang-orang yg berkecimpung dalam organisasi gereja2 telah berusaha seumur hidup mereka untuk mengabarkan Injil Kristus dan jadi berkat buat orang lain?

Apakah tandanya komunitas orang-orang percaya sudah benar2 ditinggalkan oleh Roh Kudus?


Ada banyak sekali ayat-ayat Alkitab baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa masa kerja organisasi gereja sudah berakhir, seperti misalnya dalam kitab Matius 24:2 Yesus berkata tentang Bait Allah demikian:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan"

Batu yang dimaksud menunjuk kepada "orang-orang percaya yang sejati" seperti yang kita baca dalam kitab 1 Petrus 2:5:

"Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah."

Harap diperhatikan bahwa gereja atau "rumah kekal" yang dimaksud Alkitab yang tidak dapat dikalahkan oleh alam maut juga menunjuk kepada suatu "rumah rohani" bukan suatu organisasi macam apapun. Tuhan menyelamatkan secara individu bukan kelompok. Jadi pada saat yang telah Allah tentukan akan terjadi bahwa "tidak ada satu batupun yang akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain", yaitu organisasi gereja-gereja seluruhnya akan diserahkan kepada Iblis untuk duduk memerintah disana sama seperti yang terjadi pada sinanoga-sinanoga umat Yahudi (Matius 24, Markus 13, 2 Tesalonika 2, Wahyu 13).

Apa yang terjadi sekarang adalah sama seperti yang terjadi ketika Yesus datang ke bumi, kisah-kisah tentang Yesus dan para murid yang dicatat di dalam Alkitab adalah perumpamaan yang sangat besar tentang akhir zaman. Dan ini adalah saatnya bagi kita untuk benar-benar mempelajari Alkitab dengan lebih giat lagi karena Allah sedang membuka informasi-informasi yang sebelumnya disembunyikan di dalam Alkitab.

Sedangkan "tanda" yang paling besar bahwa Allah Roh Kudus sudah meninggalkan jemaat-jemaat adalah meningkatnya injil-injil palsu yang mengajarkan "mujizat-mujizat yang mengherankan" (penyembuhan badani, jatuh kebelakang secara ajaib, berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak diketahui, dll).

Kitab Matius 24:24 bernubuat tentang akhir zaman demikian:

"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga."

Dalam kitab 2 Tesalonika 2:7-12 Tuhan menjelaskan demikian:

"Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan [yaitu Allah Roh Kudus]. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali [pada akhir dunia]. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi Kebenaran [yaitu Firman Tuhan] yang dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan Kebenaran dan yang suka kejahatan."

Dan Wahyu 13:7-9 berkata demikian:

"Dan ia [yaitu binatang atau Iblis] diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba yang telah disembelih [pre-destinasi not freewill]. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"


Kemudian tentang akhir zaman, Tuhan telah mengangkat orang-orang percaya sejati sebagai para "penjaga" (watchman), mereka adalah satu-satunya yang dapat mengerti tentang "waktu dan penghakiman" Tuhan pada akhir zaman (Pengkhotbah 8:5), jadi mereka harus meniup sangkakala untuk memperingatkan orang-orang yang lain. Dalam kitab Yehezkiel 3:17-19 kita membaca:

"Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi Penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! --dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu."

Ini bukanlah suatu pilihan, kita tidak boleh melalaikan tugas yang sangat penting ini.


"For the time is come for judgment to begin at the house of God: and if it begin first at us, what shall be the end of them that obey not the gospel of God?" (1 Peter 4:17)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.







TAK SEORANGPUN YANG TAHU HARI ATAU JAMNYA?

Tak seorangpun kecuali Allah yang mengetahui saat dari akhir dunia. Bagaimana mungkin seseorang berani mengajarkan bahwa peristiwa Pengangkatan dan Hari Penghakiman akan terjadi pada tanggal 21 Mei 2011? Bukankah Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa tak seorangpun tahu hari atau jam dari peristiwa kedatangan Kristus kembali? AKAN TETAPI SESUNGGUHNYA ALKITAB MENGAJARKAN SAAT DARI PERISTIWA KEDATANGAN KRISTUS.

Alkitab menjelaskan mengapa Alkitab mengajarkan hal itu. Dalam kitab Kisah Para Rasul 1:7-8, ketika gereja Perjanjian Baru mulai berkembang, Yesus mengajarkan kepada para murid:

Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Dari ayat-ayat ini kita mempelajari bahwa selama masa kerja gereja akan muncul suatu rasa ingin tahu yang besar mengenai saat dari akhir dunia, namun orang-orang yang percaya tidak boleh terlalu memikirkan hal ini. Mereka harus berkonsentrasi dan menfokuskan segenap perhatian mereka pada tugas untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.

Oleh karena itu, tidak peduli betapapun pintarnya atau terpelajarnya seorang ahli teologi atau seorang murid Alkitab atau betapa rajinnya mereka mempelajari Alkitab atau betapa setianya mereka melayani Kristus, adalah tidak mungkin bagi mereka untuk mempelajari dari Alkitab mengenai jadwal waktu dari akhir dunia. Siapapun yang mengaku bahwa ia mengetahui saat dari akhir dunia, ia selalu salah.

Walaupun begitu ada suatu pernyataan yang sangat mengejutkan di dalam Alkitab, dan pernyataan itu dicatat dalam kitab Pengkhotbah 8:5. Dalam ayat itu Allah berkata demikian:

Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan [terjemahan yang lebih baik adalah: akan mengetahui baik mengenai waktu maupun penghakiman]

Di dalam Alkitab seorang yang berhikmat menunjuk kepada seorang percaya yang sejati, yaitu kepada siapa Allah memberikan anugrah kepercayaan yang penuh atas otoritas dari Alkitab. Dan orang-orang percaya yang sejati sudah ada sejak awal waktu. Namun jadwal waktu sejarah yang ada di dalam Alkitab tidak pernah diungkapkan kepada orang-orang percaya yang sejati. Seperti misalnya, selama sebagian besar dari masa kerja gereja pada umumnya mereka percaya bahwa peristiwa Penciptaan terjadi pada tahun 4004 Sebelum Masehi.

Akan tetapi, kira-kira 35 tahun yang lalu, Allah mulai untuk membuka pemahaman orang-orang percaya yang sejati tentang jadwal waktu sejarah. Demikianlah kita menemukan Alkitab mengajarkan bahwa ketika peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa yang lalu dikoordinasikan dengan kalender modern kita, kita dapat mempelajari tanggal-tanggal dalam sejarah seperti peristiwa Penciptaan (11.013 SM), air bah pada zaman Nuh (4990 SM), keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir (1447 SM), dan peristiwa kematian Salomo (931 SM)*

Akan tetapi, sampai beberapa tahun belakangan ini, pengetahuan yang akurat tentang seluruh jadwal waktu sejarah tidak diungkapkan kepada orang-orang percaya oleh Allah dari Alkitab. Dan jadwal waktu ini terus berlanjut sampai akhir waktu. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini Allah telah mengungkapkan banyak kebenaran-kebenaran penting, yang benar-benar tersembunyi di dalam Alkitab sampai saat ini, ketika kita sudah berada sangat dekat dengan akhir dunia. Bagaimana mungkin hal ini terjadi?

Ini terjadi karena hal ini telah dinubuatkan dengan jelas di dalam Alkitab. Alkitab adalah Firman Yang Hidup yang membutuhkan Roh Kudus untuk membuka pemahaman rohani dari orang-orang yang membaca atau mendengarkan kata-kata dari Kitab Suci. Oleh sebab itu, karena Allah berencana untuk tidak membuka pemahaman siapapun tentang banyak kebenaran Alkitab sampai kita sudah berada sangat dekat dengan akhir zaman, hanya pada waktu sekarang inilah kebenaran-kebenaran Alkitab yang sangat penting dapat dipahami. Dan Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa hal ini akan terjadi.


KITAB YANG DIMETERAI
Di dalam kitab Daniel, Allah berbicara banyak tentang peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan akhir zaman. Sebagian dari hal-hal ini dapat dipahami oleh Daniel, dan karena ini merupakan informasi yang begitu buruk, Daniel mengalami penderitaan yang berat. Seperti misalnya, kita membaca dalam kitab Daniel 8:27 demikian:

Maka aku, Daniel, lelah dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja. Dan aku tercengang-cengang tentang penglihatan itu, tetapi tidak memahaminya.

Tetapi kemudian Allah mengatakan kepada Daniel dalam kitab Daniel 12:4 dan 9 demikian:

Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."..... Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman."

Dengan kata lain, Allah sedang memberitahukan kepada kita bahwa ada informasi yang sangat penting tentang akhir zaman yang telah dicatat di dalam Alkitab (atau "Kitab itu"), tetapi hal itu tidak akan diungkapkan oleh Allah sampai kita sudah berada sangat dekat dengan akhirnya.

Dalam kitab Wahyu 22:18-19 kita membaca:

Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Ayat-ayat ini secara mutlak meyakinkan kita bahwa setelah Alkitab selesai ditulis kira-kira pada tahun 95 Masehi, tidak pernah ada satu katapun yang ditambahkan ke dalam Alkitab. Oleh karena itu, informasi apapun tentang akhir zaman yang pernah diberikan kepada Daniel, tetapi tidak dapat dipahami sampai menjelang akhir zaman, pasti telah dimasukkan ke dalam Alkitab sebelum Alkitab selesai ditulis. Akan tetapi Allah telah menuliskannya sedemikian rupa sehingga hal itu hanya dapat dipahami ketika dunia sudah hampir tiba pada akhirnya. Ingatlah, pemahaman yang benar hanya datang dari Tuhan Yesus Kristus, seperti yang kita baca dalam kitab Lukas 24:45: "Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci."

Hal ini menjelaskan mengapa Alkitab ditulis dalam gaya bahasa yang sangat kompleks dan sulit untuk dipahami. Inilah salah satu alasannya mengapa Kristus berbicara dalam perumpamaan-perumpamaan, seperti yang kita baca dalam kitab Markus 4:34: "dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka."

KITAB ITU DIBUKA
Tetapi kemudian kita membaca dalam kitab Wahyu 5:1-9 demikian:

Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa ada sebuah kitab yang dimeterai dan telah dibuka oleh Kristus sendiri. Dan satu-satunya kitab yang ada dalam pandangan ialah kitab yang disebutkan dalam Daniel pasal 12.

Kitab ini dimeterai dengan tujuh meterai. Oleh karena itu, supaya seluruh informasi yang ada tertulis di dalam kitab itu tersedia untuk dipahami, semua tujuh meterai itu harus dibuka. Dan sesungguhnya kitab Wahyu 8:1 menyatakan tentang pembukaan dari meterai yang ke-tujuh:

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

KAPAN TERJADI KEHENINGAN DI DALAM SURGA?
Beberapa tahun yang lalu kita telah mempelajari bahwa keheningan di dalam surga selama setengah jam itu menunjuk kepada 2.300 hari, yang merupakan bagian yang pertama dari periode 23 tahun (yaitu tepat 8.400 hari) dari Masa Kesusahan Yang Besar atau Masa Siksaan Yang Dahsyat. Periode ini dimulai pada tanggal 21 Mei 1988. Adalah selama 2.300 hari itulah, baik di dalam organisasi gereja-gereja maupun di seluruh dunia, hanya ada sangat sedikit, jika ada orang-orang yang diselamatkan. Kitab Wahyu 8:1 melaporkan bahwa ada keheningan di dalam Surga. Inilah situasi yang terjadi dimulai pada tanggal 21 Mei 1988, karena sorak-sorai atau sukacita di dalam Surga terjadi ketika ada orang berdosa yang bertobat. Dalam kitab Lukas 15:4-32 Alkitab melaporkan sukacita ini di dalam Surga, yaitu sukacita yang bukan keheningan.

Kita telah mempelajari bahwa tanggal 21 Mei 1988 adalah hari yang terakhir dari masa kerja organisasi gereja-gereja dan juga merupakan hari yang pertama dari periode 23 tahun dari Masa Kesusahan Yang Besar atau masa siksaan rohani yang dahsyat, dimana selama masa itu Iblis digunakan oleh Allah untuk memerintah secara resmi di dalam seluruh organisasi gereja-gereja dan di seluruh dunia (2 Tesalonika 2). Pada bagian yang pertama dari 2.300 hari dari periode 8.400 hari ini, Roh Kudus telah disingkirkan dari semua organisasi gereja-gereja dan seluruh dunia. Dan hal ini mendatangkan keheningan di Surga. Situasi yang menyedihkan ini akan terus berlangsung di dalam gereja-gereja sampai akhir dari periode 23 tahun dari Masa Kesusahan Yang Besar. Akan tetapi, 2.300 hari setelah tanggal 21 Mei 1988 (akhir dari masa kerja gereja), Roh Kudus sekali lagi dicurahkan, dan menghasilkan apa yang Alkitab sebut sebagai "hujan akhir" (atau "hujan akhir musim") di seluruh dunia, tetapi tidak terjadi di dalam organisasi gereja-gereja manapun (Zakharia 10:1; Yakobus 5:7). Dan Allah memulai masa panen besar dari keselamatan, yang mendatangkan sukacita di dalam Surga. Tetapi keselamatan ini tidak terjadi di dalam organisasi gereja-gereja manapun, namun akan terus berlangsung di luar lingkungan gereja-gereja sampai akhir dari Masa Kesusahan Yang Besar, pada tanggal 21 Mei 2011.

Karena pada awal dari Masa Kesusahan Yang Besar (21 Mei 1988), Kristus membuka meterai yang ke-tujuh sebagai meterai yang terakhir dari "kitab itu", yang diperintahkan kepada Daniel untuk memeteraikannya, sekarang kita dapat mengerti mengapa dalam beberapa tahun belakangan ini Allah telah mengungkapkan kepada kita begitu banyak kebenaran-kebenaran yang baru dari Alkitab. Dan ini termasuk saat yang tepat dari akhir dunia dan banyak rincian tentang rencana Penghakiman Allah. Ungkapan "saat" adalah sinonim dengan "jam". Dan penghakiman menunjuk kepada Hari Penghakiman, yang seringkali disebut sebagai "Hari Tuhan" (Hari itu). Demikianlah, untuk mengetahui "waktu dan penghakiman" seperti yang dinubuatkan dalam kitab Pengkhotbah 8:5 adalah untuk mengetahui "hari" dan "saatnya". Hal ini sesuai secara sempurna dengan kasih dan belas kasihan Allah untuk seluruh dunia. Ingatlah, Allah memberikan kepada Nuh informasi yang tepat sehingga ia dapat memperingatkan dunia tentang penghancuran yang akan segera terjadi. Dan dengan cara yang sama, Allah memerintahkan Yunus untuk memperingatkan penduduk dari kota Niniwe hari yang tepat kapan Allah berencana untuk menghancurkan mereka. Demikian juga, dalam kasih dan belas kasihan-Nya, Allah telah memberikan kepada orang-orang percaya yang sejati di zaman ini, saat yang tepat dari peristiwa Pengangkatan, yang juga merupakan hari yang pertama dari Hari Penghakiman, supaya mereka dapat memperingatkan dunia. Betapa baiknya, betapa murah hatinya, dan betapa besarnya kasih Allah itu. Indahnya, Allah masih menyelamatkan kumpulan besar orang banyak pada hari sekarang ini (Wahyu 7:9-14), bahkan sama seperti ketika Ia menyelamatkan warga dari kota Niniwe pada zaman Yunus (Matius 12:41).

PERINGATAN KHIDMAT KEPADA ORANG-ORANG YANG BERADA DI DALAM ORGANISASI GEREJA-GEREJA
Pengetahuan tentang saat yang sesungguhnya dari peristiwa Pengangkatan dan pemahaman tentang Hari Penghakiman adalah hal yang sangat penting. Allah memperingatkan dalam kitab 1 Tesalonika 5:2-3 tentang Hari Penghakiman yang akan datang untuk menghancurkan orang-orang yang menyangkal bahwa menjelang akhir zaman orang-orang percaya yang sejati akan mengetahui saat dari kedatangan Kristus kembali, untuk mengangkat orang-orang percaya yang sejati masuk ke dalam Surga (rapture), dan memulai Hari Penghakiman (Hari Tuhan, atau Hari itu). Dalam ayat itu Allah berkata kepada kita demikian:

Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman --maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin-- mereka pasti tidak akan luput.

Dalam kitab Wahyu 16:15 Kristus sendiri mengajarkan bahwa Ia akan datang seperti seorang pencuri (lihat juga Wahyu 3:3). Tetapi adalah jelas bahwa Kristus bukan seorang pencuri, Ia adalah Allah Yang Maha Kudus. Namun Ia dan Hari Penghakiman akan datang bagaikan seorang pencuri. Dan dalam kitab Yohanes 10:10 Allah menjelaskan apa yang dilakukan oleh seorang pencuri ketika ia datang: Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan."

Demikianlah ketika Kristus datang bersama Hari Penghakiman, Ia akan datang untuk mengambil kehidupan mereka, dan menghancurkan mereka untuk siapa Ia datang seperti seorang pencuri.

PENCURI DATANG DI WAKTU MALAM
Kristus dan Hari Penghakiman akan datang di waktu malam. Dalam kitab 1 Tesalonika 5:3 Kristus memberitahukan kepada kita, "Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan." Karena kebinasaan datang menimpa orang-orang ini, kita mengetahui dengan pasti bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak diselamatkan. Karena belum diselamatkan, mereka masih berada di dalam kegelapan rohani. Mereka masih berada di dalam pekatnya malam dari kegelapan rohani. Dan Hari Penghakiman akan datang kepada mereka bagaikan "seorang pencuri di waktu malam". Akan tetapi orang-orang ini percaya bahwa mereka berada di dalam kedamaian dengan Allah, dan terlindung di dalam pemeliharaan-Nya. SIAPAKAH ORANG-ORANG INI?

Gaya bahasa dari ayat ini menyatakan dengan jelas bahwa itu adalah semua orang yang berada di dalam dunia, yang pada tanggal 21 Mei 2011 masih beribadah di dalam organisasi gereja-gereja manapun. Karena gereja-gereja mengajarkan banyak hal yang tidak benar menurut ajaran Alkitab, termasuk rencana keselamatan yang bertentangan dengan Alkitab, dan kenyataan bahwa Roh Kudus telah meninggalkan semua organisasi gereja-gereja, maka orang-orang yang masih mengikuti gereja manapun pada tanggal 21 Mei 2011 mereka masih belum diselamatkan. Walaupun demikian gereja-gereja mengajarkan anggota-anggotanya bahwa:

1. Sebagai anggota dari gereja dan telah membuat pengakuan iman, mereka berada aman di dalam pemeliharaan Kristus.

2. Tidak ada seorangpun yang mengetahui hari atau saat dari peristiwa kedatangan Kristus. Oleh karena itu, mereka merasa yakin bahwa Kristus akan datang seperti seorang pencuri di waktu malam.

Orang-orang yang terkasih ini sama sekali tidak menyadari bahwa mereka sendiri berada di dalam malam dari kegelapan rohani, suatu kondisi yang menjamin bahwa ketika Kristus datang, mereka sendiri akan dihancurkan selama Hari Penghakiman. Betapa mengerikannya hal itu! Hanya orang-orang percaya yang sejati yang mengetahui saat dan banyak rincian tentang Hari Penghakiman (Hari Tuhan). Mereka tidak berada dalam kelamnya kegelapan malam rohani.

INGATLAH, Allah adalah Allah yang sangat berbelas kasihan dan penuh kasih. Masih ada harapan bagi siapapun yang mau dengan rendah hati berseru, menangis, memohon dan mencari Allah sehingga, mungkin, mereka juga dapat diselamatkan.

• Lihatlah buku Adam Kapan, yang pertama diterbitkan pada tahun 1974. Buku dalam bahasa Inggris dapat diperoleh secara cuma-cuma dengan menghubungi Family Radio, Oakland, CA, 94621 USA, atau dengan melihat pada alamat internet kami: www.familyradio.com

Untuk mempelajari lebih banyak tentang rincian dari akhir zaman, anda diundang untuk menulis surat kepada Family Radio, Oakland, CA, 94621 USA untuk meminta buku-buku gratis, atau membacanya pada alamat internet kami: www.familyradio.com

Judul Buklet:
Kita Sudah Hampir Tiba!
Kemuliaan Hanya bagi Allah!
Saya Harap Allah Akan Menyelamatkan Saya

Traktat:
Hari Penghakiman: 21 Mei 2011
Tak Seorangpun Tahu Hari Atau Jamnya

Jika anda memiliki pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang baru saja anda baca atau jika anda ingin mengetahui frequency dan jadwal dari siaran kami yang dapat didengar di seluruh dunia, tulislah surat kepada kami dengan alamat:

FAMILY RADIO
Oakland, CA, 94621
USA

Alamat internet kami: www.familyradio.com
Email: international@familyradio.com

Family Radio menyiarkan lebih dari 50 bahasa ke seluruh dunia.

Family Radio adalah ministry radio Kristen yang tidak berhubungan dengan organisasi gereja manapun.

Betlehem, Kota Kecil Yang Istimewa

Tanyakan kepada siapa saja yang merayakan Natal, “Dimana bayi Kristus dilahirkan?” maka Anda akan mendapatkan jawaban pasti, Betlehem. Lagu Natal seperti “O Little Town of Betlehem” begitu terkenal dan dikenang.

Namun apa yang membuat Betlehem, sebuah kota kecil dan berdebu begitu penting sehingga dipilih untuk momen istimewa itu? Dalam bahasa Ibrani, Betlehem artinya “Rumah Roti.” Telah dinubuatkan bahwa Mesias, “Roti yang dikirim dari sorga untuk memberi makan jiwa manusia,” akan dilahirkan dari keturunan Raja Daud. Dia juga akan lahir di kota yang sama dimana Daud memerintah atas Israel, Dia lahir di Betlehem!

Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. ~ Mikha 5:2

Domba-domba mengembik di padang rumput Betlehem. Migdal Eder, atau menara pengintai The Tower of the Flock adalah tempat dimana domba-domba untuk korban bakaran dilahirkan dan dibesarkan. Setiap domba jantan sulung dari daerah Betlehem telah dikuduskan dan dipisahkan untuk di korbankan di Yerusalem. Generasi demi generasi gembala berdiam di bukit suci itu. Mereka adalah kelompok yang terbiasa dengan udara dingin dan tinggal sendirian di padang rumput. Sebagai pelindung para domba, mereka siap mengorbankan nyawanya untuk menjaga kawanan ternaknya dari serangan binatang buas.. atau tersesat dan terjatuh di tebing batu.

Setelah memberikan hidup mereka bagi kawanan ternaknya, para gembala akan memisahkan domba-dombanya, memilih hanya domba jantan yang sulung yang tanpa cacat untuk dibawa ke Yerusalem. Disana, domba itu akan dijual kepada mereka yang akan melakukan korban penebusan dosa. Di gunung yang sama dimana Abraham akan mempersembahkan anaknya kepada Tuhan, domba itu akan dicurahkan darahnya dan mati sebagai korban penebusan. Siklus ini terjadi tanpa akhir.

Tetapi ketika Kristus datang kedunia ini, semua itu berubah:

Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." ~ Ibrani 10:5-7

Yohanes Pembabtis menyatakan bahwa Yesus bukan hanya “Anak Allah” (Yohanes 1:34), tetapi juga “Domba Allah” (Yohanes 1:36).

Domba sulung Allah telah mengobankan nyawa-Nya sebagai ganti atas dosa seluruh umat manusia – satu pengorbanan yang sempurna yang hanya satu kali, dan dilakukan oleh Allah Bapa sendiri.

Dimana lagi “..Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” akan lahir jika bukan di Betlehem, ditengah-tengah kawanan domba yang telah dikuduskan.

Tetapi bagaimana Domba Allah itu tiba adalah sebuah misteri yang harus dipecahkan. Telah bertahun-tahun dinantikan kedatangan seorang Mesias yang akan membalas semua kejahatan dunia.

Bertahun-tahun menantikan runtuhnya penguasa yang lalim… dan menantikan Dia yang akan menjadi Raja selamanya. Selama bertahun-tahun menanti itu.. tidak seorangpun melihat titik terang.

Dan ketika Mesias itu telah datang, siapa di Israel yang tahu? Hanya segelintir orang yang menyadari keajaiban-Nya, dan sebagian besar dari mereka adalah orang biasa – para gembala yang sederhana dari Betleham.

Mengapa Mesias memilih tempat itu, dan mengapa para gembala yang pertama menyambut-Nya? Bahkan hal ini sudah masuk dalam rencana-Nya yang kekal.

Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman TUHAN. Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. ~ Yeremia 23:4-5.

Raja segala raja telah datang ke kota kecil Betlehem, Kota Daud, kota para gembala. Tempat di mana domba untuk persembahan di lahirkan dan dibesarkan. Dia diletakkan di sebuah palungan. Dia adalah Yesus Kristus, sang Mesias.



Lahir Dari Seorang Perawan

Lukas 1:26-27
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Alkitab mengatakan dalam Yesaya bahwa Tuhan akan memberikan kita tanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14). Dalam bahasa Ibrani, kata almah dapat diterjemahkan sebagai perempuan muda atau perawan. Namun tidak ada yang aneh jika seorang perempuan muda melahirkan, jadi hal itu bukanlah menjadi sebuah pertanda.

Tetapi di Perjanjian Baru, kata yang digunakan dalam terjemahan Yunani dari almah adalah parthenos, dan ini jelas artinya “seorang perawan.” Tidak ada arti lainnya lagi, selain perawan. Alkitab menuliskan bahwa ada seorang gadis perawan bernama Maria. Malaikat Tuhan mendatanginya dan berkata, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” (Lukas 1:35). Malaikat itu memberitahu Maria bahwa seorang anak akan terbentuk dalam rahimnya, dan dia akan melahirkan Mesias.

Dengan cara inilah Tuhan menjadi manusia dan menjadi Adam yang kedua. Tuhan menjelmakan diri menjadi manusia yang memiliki darah dan daging – melalui karya Roh Kudus yang dikenal sebagai parthenogenesis – tanpa intervensi reproduksi seorang pria, terbentuklah janin bayi Yesus. Itu sebabnya Yesus disebut Anak Allah. Dia bukanlah anak Yusuf, dan Dia bukan anak dari seorang prajurit Roma. Dia bukan berasal dari ayah jamani. Dia dikandung oleh Roh Kudus. Allah menghadirkan manusia kedua, yang hadir kedunia ini tanpa membawa dosa keturunan dari Adam. Dengan membuat Yesus masuk dalam garis Daud dan Abraham, dan hal ini menggenapi beberapa janji yang Tuhan buat bagi mereka. Jadi, melalui ibu-Nya, Maria, Yesus menerima sifat kemanusiaan-Nya. Belajar dari hal ini, kita dapat melihat bagaimana uniknya pribadi Yesus, dikandung oleh Roh Kudus, tetapi keturunan dan keluarga dari Daud. Amin. ---------------------MERRY CHRISTMAS---------

Kamis, 09 Desember 2010

PERINGATAN KHIDMAT KEPADA ORANG-ORANG YANG BERADA DI DALAM ORGANISASI GEREJA-GEREJA


Pengetahuan tentang saat yang sesungguhnya dari peristiwa Pengangkatan dan pemahaman tentang Hari Penghakiman adalah hal yang sangat penting. Allah memperingatkan dalam kitab 1 Tesalonika 5:2-3 tentang Hari Penghakiman yang akan datang untuk menghancurkan orang-orang yang menyangkal bahwa menjelang akhir zaman orang-orang percaya yang sejati akan mengetahui saat dari kedatangan Kristus kembali, untuk mengangkat orang-orang percaya yang sejati masuk ke dalam Surga (rapture), dan memulai Hari Penghakiman (Hari Tuhan, atau Hari itu). Dalam ayat itu Allah berkata kepada kita demikian:

Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman --maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin-- mereka pasti tidak akan luput.

Dalam kitab Wahyu 16:15 Kristus sendiri mengajarkan bahwa Ia akan datang seperti seorang pencuri (lihat juga Wahyu 3:3). Tetapi adalah jelas bahwa Kristus bukan seorang pencuri, Ia adalah Allah Yang Maha Kudus. Namun Ia dan Hari Penghakiman akan datang bagaikan seorang pencuri. Dan dalam kitab Yohanes 10:10 Allah menjelaskan apa yang dilakukan oleh seorang pencuri ketika ia datang: Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan."

Demikianlah ketika Kristus datang bersama Hari Penghakiman, Ia akan datang untuk mengambil kehidupan mereka, dan menghancurkan mereka untuk siapa Ia datang seperti seorang pencuri.


PENCURI DATANG DI WAKTU MALAM
Kristus dan Hari Penghakiman akan datang di waktu malam. Dalam kitab 1 Tesalonika 5:3 Kristus memberitahukan kepada kita, "Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan." Karena kebinasaan datang menimpa orang-orang ini, kita mengetahui dengan pasti bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak diselamatkan. Karena belum diselamatkan, mereka masih berada di dalam kegelapan rohani. Mereka masih berada di dalam pekatnya malam dari kegelapan rohani. Dan Hari Penghakiman akan datang kepada mereka bagaikan "seorang pencuri di waktu malam". Akan tetapi orang-orang ini percaya bahwa mereka berada di dalam kedamaian dengan Allah, dan terlindung di dalam pemeliharaan-Nya. SIAPAKAH ORANG-ORANG INI?

Gaya bahasa dari ayat ini menyatakan dengan jelas bahwa itu adalah semua orang yang berada di dalam dunia, yang pada tanggal 21 Mei 2011 masih beribadah di dalam organisasi gereja-gereja manapun. Karena gereja-gereja mengajarkan banyak hal yang tidak benar menurut ajaran Alkitab, termasuk rencana keselamatan yang bertentangan dengan Alkitab, dan kenyataan bahwa Roh Kudus telah meninggalkan semua organisasi gereja-gereja, maka orang-orang yang masih mengikuti gereja manapun pada tanggal 21 Mei 2011 mereka masih belum diselamatkan. Walaupun demikian gereja-gereja mengajarkan anggota-anggotanya bahwa:

1. Sebagai anggota dari gereja dan telah membuat pengakuan iman, mereka berada aman di dalam pemeliharaan Kristus.

2. Tidak ada seorangpun yang mengetahui hari atau saat dari peristiwa kedatangan Kristus. Oleh karena itu, mereka merasa yakin bahwa Kristus akan datang seperti seorang pencuri di waktu malam.

Orang-orang yang terkasih ini sama sekali tidak menyadari bahwa mereka sendiri berada di dalam malam dari kegelapan rohani, suatu kondisi yang menjamin bahwa ketika Kristus datang, mereka sendiri akan dihancurkan selama Hari Penghakiman. Betapa mengerikannya hal itu! Hanya orang-orang percaya yang sejati yang mengetahui saat dan banyak rincian tentang Hari Penghakiman (Hari Tuhan). Mereka tidak berada dalam kelamnya kegelapan malam rohani.

INGATLAH, Allah adalah Allah yang sangat berbelas kasihan dan penuh kasih. Masih ada harapan bagi siapapun yang mau dengan rendah hati berseru, menangis, memohon dan mencari Allah sehingga, mungkin, mereka juga dapat diselamatkan.

IMAN KRISTUS

"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan Hukum, tetapi hanya oleh karena iman dalam [milik] Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam [milik] Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan Hukum." (Galatia 3:16)


Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "iman" adalah kata kerja. Kata sifat dari ungkapan yang sama diterjemahkan sebagai "percaya". Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa "percaya" adalah sebuah "pekerjaan", kitab 1 Tesalonika 1:3 berkata demikian:

"Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu."

Dan Alkitab juga memperingatkan jika kita mencoba untuk "bekerja" untuk dapat menyumbang sesuatu kepada keselamatan, maka kita masih belum diselamatkan. Semua "pekerjaan" yang dibutuhkan untuk Keselamatan telah diselesaikan oleh Kristus sejak sebelum dunia diciptakan. Iman yang menyelamatkan kita adalah iman milik Kristus. Itulah sebabnya segala kemuliaan dan kehormatan atas keselamatan hanya dapat diberikan kepada Kristus Tuhan (Efesus 2:8-9).

Akan tetapi, setelah Tuhan menyelamatkan kita, maka kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik, sebagai "hasil" dari keselamatan. Seperti misalnya, kita membaca tentang "buah-buah dari roh" dalam kitab Galatia 5:22-23 demikian:

"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."

Semua ini adalah "pekerjaan-pekerjaan baik" yang harus terlihat di dalam kehidupan orang-orang yang telah menjadi diselamatkan. Dan satu dari pekerjaan-pekerjaan baik itu adalah "iman". Iman kepada Tuhan Yesus Kristus akan terlihat di dalam kehidupan orang-orang percaya yang sejati. Iman tersebut tidak "menyebabkan" keselamatan, tetapi itu adalah "hasil" dari keselamatan mereka.

Adalah iman milik Kristus yang disebutkan di dalam ayat-ayat tersebut yang dapat menyelematkan kita. Jadi kita memiliki iman kepada Kristus karena kita telah menjadi diselamatkan.


"Let all those that seek thee rejoice and be glad in thee: and let such as love thy salvation say continually, Let God be magnified."
(Psalm 70:4)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




Create Your World

Dunia dilanda krisis. Kekacauan dan ketidakpastian merajalela. Keruntuhan secara global sedang berlangsung. Ekonomi dunia dalam resesi. Terorisme mengancam di mana-mana. Setiap orang dapat menjadi korban, ketika berada di hotel, di pesawat terbang, di pusat perbelanjaan, di perkantoran, di mana pun. Akibatnya banyak orang menjadi takut.

Alkitab berbicara tentang waktu dan masa di mana hati manusia akan dipenuhi dengan ketakutan. Pada saat dunia dicengkeram ketakutan, gereja Tuhan seharusnya dicengkeram iman. Kita dapat mengharapkan terobosan-terobosan finansial, mujizat, kesembuhan dan kelepasan seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”

Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”

Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata pada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

- Markus 4:35-39

Marilah kita bertolak ke seberang

Ajakan Yesus kepada murid-murid-Nya di Markus 4:35 berlaku untuk gereja-Nya saat ini. Tuhan Yesus tidak mau kita tetap tinggal pada posisi di mana kita berada sekarang. Senyaman dan sebagus apapun posisi Anda saat ini, Yesus mengajak kita menuju ke seberang, bergerak ke suatu tempat yang baru dengan dimensi yang baru pula.

Bila Tuhan sudah berbicara, maka tidak ada lagi ruang untuk tawar-menawar. Seberat apapun tantangan yang Anda hadapi, sedahsyat apapun serangan yang diluncurkan setan kepada Anda, Anda tetap akan beranjak ke seberang tepat seperti yang Tuhan Yesus katakan. Tuhan sanggup membawa kita ke seberang. Pada saat kita melangkah, kita sedang memilih untuk taat dan percaya pada perkataan-Nya. Saat itu, segala halangan dipatahkan oleh kuasa-Nya.

Dalam perjalanan ke seberang, antisipasikan badai, tantangan, masalah dan raksasa-raksasa yang harus Anda taklukkan. Hati-hati dalam menghadapi badai. Ketika murid-murid Yesus menjadi sangat panik, mereka lupa akan segala sesuatu yang Yesus telah ajarkan kepada mereka selama itu.

Perhatikan Ucapan Anda

Hati-hati dengan ucapan Anda! Perkataan Anda berkuasa menciptakan realita. Umat Israel berkata bahwa diri mereka seperti belalang, maka terjadilah seperti perkataan mereka (Keluaran 13:33). Mereka dilumpuhkan oleh perkataan mereka. Selama 40 tahun mereka berputar-putar di padang gurun, tidak bisa masuk ke tanah perjanjian. Musa dan umat Israel gagal memperoleh janji Tuhan karena mereka membesarkan masalah mereka lebih daripada membesarkan Tuhan.

Dalam menghadapi badai, hati-hati dengan ucapan Anda! Perkataan Anda bisa membatalkan janji Tuhan bagi Anda. Jangan bicarakan badainya; tapi perkatakan apa yang Tuhan janjikan, perkatakanlah firman Tuhan, perkatakan solusinya.

Berbicara seperti Tuhan

Manusia dijadikan menurut gambar dan rupa Allah yang dengan kuasa perkataan firman-Nya menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:26). Berarti manusia memiliki DNA seperti Tuhan. Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk menciptakan kembali, mengubah dan mempengaruhi dunia sekelilingnya dengan memperkatakan kata-kata iman. Sama halnya seperti orangtua yang mengajar anaknya untuk menjadi serupa dengan orang tuanya, demikian pula Tuhan ingin melatih kita agar menjadi serupa dengan-Nya.

Yesus mendemonstrasikan kepada murid-murid-Nya cara memerintah dan mengatur dunia melalui perkataan mereka. Ingat! Kerajaan Allah bukan sekedar firman tetapi terdiri dari kuasa yang dimanifestasikan.

Ciptakan dunia Anda

Jika Anda tidak suka dengan dunia di mana Anda hidup saat ini, ketahuilah bahwa Anda punya kuasa untuk mengubah dan menciptakan kembali dunia Anda yang baru. Alkitab berkata bahwa Tuhan memperhatikan kata-kata kita untuk melaksanakannya. Alam roh menunggu untuk mendengar apa yang kita katakan untuk kemudian melaksanakannya bagi kita.

Perkataan yang negatif akan diambil setan untuk dilaksanakan bagi kita. Sebaliknya perkataan positif yaitu perkataan janji Tuhan, akan dilaksanakan Tuhan bagi Anda. Karena itu perkatakanlah kata-kata iman untuk menciptakan dan memerintah dunia Anda. Berkata-katalah kepada sumber masalah Anda untuk mengatasinya sama seperti Yesus berkata kepada angin dan ombak; maka badai pun surut.

Lima prinsip untuk menciptakan dunia di sekeliling kita yaitu dengan memiliki iman (have faith); meminta kepada Tuhan (ask God); percaya (believe); memperkatakan / mengakui (confess); menerima mujizat Anda (receive your miracle).

Di tengah-tengah dunia yang sedang bergoncang, Tuhan berkata kepada gereja-Nya: ”Pandanglah ke atas, pandanglah Aku. Saat dunia mengalami kegagalan, ada Aku yang tidak bisa gagal. Saat dunia sedang sakit, ada Aku sang Penyembuh. Saat dunia sedang depresi, ada Aku yang memberi kelegaan.”

Dialah Kristus yang diurapi. Dia lah Tuhan yang kita layani. Nama-Nya adalah nama yang dapat kita percaya dengan segenap hati. Di tengah krisis dan tantangan yang kita hadapi, ada Tuhan; yaitu Tuhan di atas segala Tuhan yang Nama-Nya di atas segala nama, Dialah Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.

Rabu, 17 November 2010

Mengikut Yesus Dari Kejauhan

Lukas 23:49

Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.

Mazmur 138; Yohanes 15; 2 Tawarikh 36:22-23

Ada orang banyak yang mengikuti Yesus kemanapun Ia pergi – ke kota-kota, desa-desa, perbukitan, danau bahkan sinagoga. Mungkin mereka mengikuti-Nya karena mukjizat yang telah dibuat-Nya, atau tertarik dengan ajaran-Nya, namun satu hal, hanya beberapa gelintir orang yang berkomitmen terhadap-Nya. Mereka adalah ke dua belas murid-Nya.

Namun bagaimana ketika Yesus menghadapi jalan salib itu. Para murid tercerai berai. Satu orang mengkhianati-Nya, satu lagi menyangkal-Nya dan yang lainnya hanya melihat Yesus dari kejauhan. Namun sekalipun demikian, Yesus tetap mengasihi mereka. Dia datang menguatkan mereka kembali setelah kebangkitan-Nya. Mereka bisa di yakinkan dengan kehadiran Yesus. Mereka tahu bahwa Tuhan yang mereka ikuti cukup dekat dengan mereka untuk mereka sentuh, dan percayai. Mereka kembali menaruh kepercayaan dan pengharapan mereka pada Yesus, bahkan lebih dari komitmen, mereka rela memberikan nyawa mereka untuk memberitakan nama Yesus itu. Mereka yakin apapun keadaan mereka, ada pengharapan dan hidup kekal di dalam Yesus.

Anda dan saya memiliki pilihan yang sama hari ini. Apakah kita akan mengikuti Yesus seperti orang banyak itu, melihat Yesus dari kejauhan, atau mengikuti jejak Yesus dan berada bersama-Nya bahkan ketika harus berhadapan dengan maut?

Hari ini marilah kita jangan jadi pengikut yang pasif, yang hanya mengenal Yesus dari jauh. Namun mari kita mengikuti Yesus dengan komitmen. Pada dasarnya, mengikuti Yesus memiliki berbagai kelebihan: Pertama, kita mendapatkan hidup kekal; Kedua kita mengalami rahmat dan pengampunan dari-Nya setiap hari; Ketiga, Allah merancangkan kehidupan yang penuh harapan, dan Dia selalu bersama kita; Kelima, tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa ijin-Nya; Ke enam, Dia memberi kita kekuatan-Nya, otoritas dan kuasa-Nya; Ketujuh, Ia memberikan perlindungan sempurna atas hidup kita.

Apa lagi yang Anda butuhkan dalam hidup ini? Bukankah mengikut Yesus itu adalah sebuah keuntungan?

Ingatlah bahwa Anda tidak akan pernah kehilangan upah ketika mengiring Yesus. Amin



Kamis, 04 November 2010

Kemenangan Selalu Dipihak Tuhan

II Korintus 10:4

"Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng".

Saat Anda dikepung masalah, langkah apa yang akan Anda ambil? Apakah Anda akan bersikap seperti bangsa Israel ketika dibawa keluar dari Mesir? Di depan mereka Laut Merah dan dibelakang mereka tentara Firaun sudah mulai mendekat. Mereka terperangkap di tengah dan menyalahkan Musa.

"Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." (Keluaran 14:11-12).

Saat kita sedang ketakutan dan terjebak dalam suatu masalah, kita cenderung mengandalkan kekuatan kita sendiri bahkan menyalahkan situasi, kondisi, orang lain dan Tuhan atas apa yang kita alami. Kita seperti bangsa Israel itu.

Namun tidak dengan Musa, imannya kepada Tuhan tidak tergoyahkan. "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:13-14).

Anda pasti sudah tahu kelanjutan cerita ini, Tuhan membuat laut terbelah, membawa bangsa Israel menyeberang dan menenggelamkan tentara Mesir.
Tanpa Tuhan, kita pasti kalah dalam peperangan. Bersama Tuhan, kemenangan adalah sesuatu yang pasti. Terkadang Tuhan melibatkan kita dalam peperangan, namun terkadang kita hanya diminta untuk “diam saja.”

Kita terlibat atau tidak dalam peperangan hidup ini, satu hal yang pasti adalah Tuhan yang berperang ganti kita. Tuhan adalah satu-satunya perlindungan yang aman, jika kita sudah mengandalkan diri sendiri ataupun orang lain, maka kita sudah dalam posisi kalah. Jika Anda tidak ingin membuka celah bagi musuh, pastikan setiap saat Anda bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Peperangan yang kita jalani bersama Tuhan pasti meraih kemenangan, tanpa Dia, kekalahan yang menanti. Amin.


Memburu Tuhan

Mazmur 105:4

Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!

Apakah Anda seorang pemburu Tuhan atau malah orang yang terpenjara dalam masa lalu? Sering kali kita berkata bahwa kita adalah para “pencari” Tuhan, namun tidak pernah kita sadari sedang terbelenggu oleh dosa dan beban di masa lalu sehingga hanya berkeliaran tanpa arah dan tidak pernah menjangkau Tuhan.

Yesaya 55:6 berkata, “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” Mencari Tuhan adalah sebuah perintah, bukan pilihan. Anda harus mencari Tuhan, karena hal itu adalah sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi. Tanpa Tuhan, hidup Anda akan terasa kosong. Tuhan adalah satu-satunya pribadi yang dapat memenuhi rasa kosong dalam hati Anda.

Untuk dapat menemukan Tuhan, caranya sangat mudah:

"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.” Mazmur 24:3-4

Kekudusan adalah saratnya, “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (I Petrus 1:16). Bagaimanakah agar kita bisa menjadi kudus? Lukas 11:2 menegaskan hal ini, “dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.” Kebenaran dalam Yesus Kristus, itulah yang menguduskan kita agar kita layak menghadap tahta Allah.

Jika selama ini Anda sering diintimidasi oleh masa lalu dan dosa serta beban yang menindih, mari datanglah pada Yesus dan bebaskan diri Anda.

Anda telah dimerdekakan melalui karya salib Kristus, dan Anda dapat bebas menghadap Tuhan. Amin.




The Excellent Spirit

Belajar dari Naaman di 2 Raja-raja 5 bahwa sikap tidak hanya bisa membawa kita kepada kesuksesan, tetapi juga bisa menghancurkan masa depan kita. Hal lain yang perlu kita ketahui adalah mengenai kekuatan ilahi yang membuat kita disukai orang. Kita akan melihat contoh kehidupan seseorang yang berlimpah dengan kekuatan ilahi ini. Semenjak dia muda, orang-orang sudah menyukainya dan tertarik untuk bekerjasama dengannya. Orang yang disukai Tuhan ini, tidak lain adalah Daniel.

Daniel hidup di masa pemerintahan empat orang raja yang berbeda, yaitu raja Nebukadnezar, Raja Beltsazar (anak raja Nebukadnezar), raja Darius dan raja Koresy. Setiap kali seorang raja baru naik tahta, selalu Daniel yang dicari. Di mata para raja ini, Daniel melebihi pejabat tinggi dan para wakil raja.

Mengapa? Sebab Daniel memiliki roh yang luar biasa, rohnya menarik, sikapnya menarik dan selalu diingat orang. Daniel disukai bukan sekedar karena dia pekerja keras yang rajin, tetapi karena dia memiliki roh yang luar biasa.
Daniel 5:12
"...karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!"
Daniel 6:4
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Apakah roh yang luar biasa itu? Roh luar biasa adalah roh yang akan menghujani kita dengan kemurahan-kemurahan Tuhan. Anda akan dihargai, dibuat indah, selalu ditempatkan nomor satu, melakukan lebih dari rata-rata. Roh ini akan membuat Anda menuai 100 kali lipat dari taburan-taburan yang Anda berikan!

Tentu Anda ingin memiliki roh berkualitas seperti ini. Tetapi, bagaimana caranya? Marilah kita lihat gaya hidup Daniel setiap hari:

Daniel Hidup Sesuai Dengan Firman Tuhan

Awal dari segala berkat yang Daniel terima adalah sewaktu dia membuat keputusan untuk tidak hidup menurut standar dunia.
Daniel 1:8
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

Daniel Percaya Akan Kemurahan Tuhan

Hidup Daniel penuh dengan kemurahan Tuhan karena dia mengharapkannya. Kemurahan tidak akan datang apabila Anda tidak mempunyai iman akan kemurahan tersebut.
Daniel 1:9
Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu.

Daniel Hidup Berdasarkan Pengertian

Kemurahan Tuhan atas Daniel banyak turun dalam bentuk kebijakan dan kepandaian.
Daniel 1:17
Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.

Daniel Mempunyai Gaya Hidup Berdoa

Doa adalah rahasia untuk Anda bisa mempunyai roh yang luar biasa. Doa jugalah yang membuat Daniel taat sewaktu dia mau dibuang ke gua singa.
Daniel 2:16-18
Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja. Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya, dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Daniel Punya Iman Untuk Mendapatkan Hanya Yang Terbaik Dari Tuhan
Daniel 6:29
Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresy, orang Persia itu.

Dalam bahasa Inggris dikatakan: "God prospered Daniel and he was made to be one of the government official." Daniel bisa tetap taat melakukan instruksi Tuhan baginya, karena dia percaya bahwa Tuhan hanya akan memberikan yang terbaik baginya.

Seperti Daniel, Anda pun bisa hidup dengan roh yang luar biasa. Kembangkan gaya hidup seperti Daniel. Tuhan rindu melihat Anda hidup disukai orang, terkenal, dihormati, menikmati janji-janji-Nya dan memiliki hidup ini sampai berkelimpahan. Amin



Panik? Sudah Bertanya Pada Tuhan Belum...


1 Samuel 30:8

Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 90; Lukas 11; 2 Raja-raja 22-23

Dalam 1 Samuel 30, dikisahkan bahwa orang Amalek menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag, dan perempuan-perempuan serta semua orang dikota itu ditawan oleh orang Amalek, termasuk anak dan istri Daud.

Ketika Daud dan pasukannya sampai di kota itu dan tahu bahwa anak dan istri mereka telah ditawan Amalek, mereka sangat sedih dan marah. Bahkan dalam kemarahan mereka, rakyat Israel hendak melempari Daud dengan batu. Namun dalam keadaan terjepit seperti ini, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.

Daud kemudian berdoa, “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Sebelum bertindak, Daud bertanya apakah yang ia lakukan adalah rencana Tuhan. Dia menunggu jawaban Tuhan, baru kemudian bertindak.

Daud tidak bertindak gegabah dalam usahanya untuk menyelamatkan mereka yang tertawan dan menenangkan rakyat yang bersama dia. Yang pertama kali ia lakukan adalah menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, dan meminta petunjuk dari Tuhan tentang apa yang harus ia lakukan.

Seberapa sering kita berdoa seperti Daud? Ketika keadaan menekan hidup kita, apakah kita lari dari Tuhan atau kita lari kepada Tuhan?

Mari belajar kepada Daud, kita lari kepada Tuhan memohon petunjuk dari-Nya atas segala permasalahan kita. Tuhan adalah solusi kehidupan Anda, Dia dapat Anda percaya.

Saat masalah menerpa hidup Anda, jangan lari menjauh dari Tuhan namun larilah kepada Tuhan. Amin.



Look Back In Forgiveness


I am doing better than good because I can look back in forgiveness, forward in hope, down in compassion, and up with gratitude. ~ Zig Ziglar

Suatu ketika seorang guru sekolah dasar menyuruh setiap muridnya membawa satu buah kantong plastik transparan dan kentang sebanyak jumlah orang yang dibenci. Anak-anak pun mengikuti perintah sang guru tadi. Ada yang membawa satu kentang, dua kentang hingga lima kentang.

Kemudian anak-anak itu diminta untuk menuliskan dengan spidol nama orang yang mereka benci pada kentang tersebut. “Sejak hari ini hingga tujuh hari ke depan, kalian harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut ke mana pun kalian pergi, termasuk jika kalian pergi ke toilet. Juga ketika tidur, kantong berisi kentang itu harus berada dekat kalian. Bisa?” kata sang guru. Serentak seluruh kelas menjawab, “Bisa, Bu Guru!”

Hari demi hari berlalu, kentang-kentang itu pun mulai membusuk. Bahkan ketika pelajaran sedang berlangsung, suasana menjadi tidak enak akibat bau busuk. Murid yang membawa lima kentang pun mengeluh, “Berat dan bau!”

Setelah satu minggu lewat, sang guru mempersilakan murid-murid untuk membuang kantong berisi kentang-kentang tersebut di tong sampah. Murid-murid sangat bersukacita dan lega. “Bagaimana rasanya membawa kentang selama satu minggu?” tanya sang guru. Beragam jawaban mulai muncul: berat, bau, tidak nyaman hingga mau muntah. “Seperti itulah hidup kita jika kita tidak mau mengampuni orang lain. Bisa kalian bayangkan jika seseorang membawa kebencian seumur hidupnya. Oleh sebab itu, lepaskanlah pengampunan. Orang yang tidak mau mengampuni ibarat orang yang memegang durian erat-erat. Semakin ia tidak mau melepaskannya, semakin ia merasa sakit,” lanjut sang guru.

Cerita di atas yang dikirimkan seorang teman kepada saya sungguh menggugah hati. Bukankah kita kerap melihat orang yang tidak bahagia dalam hidup ini karena tetap memilih untuk hidup dalam kebencian? Ya, mereka memilih untuk senantiasa “menggendong” batu yang amat berat ke mana pun mereka pergi sehingga langkah mereka menjadi tersendat-sendat. Jangankan untuk berlari, untuk melangkah tegak pun sudah tidak sanggup.

Tidak Mudah mengampuni

Mengampuni tentulah bukan perkara mudah. Bagi saya, mengampuni lebih merupakan urusan hati daripada logika. Dengan mengampuni, seseorang dapat hidup lebih tenang dan siap untuk menyosong masa depan yang lebih baik. Sebaliknya dengan tidak mengampuni, seseorang akan hidup dalam emosi kebencian dan menghalangi berkat-berkat Tuhan tercurah ke dalam hidupnya.

Ada beberapa hal penting yang saya pelajari berdasarkan pengalaman hidup tentang mengampuni.

Pertama, tidak seorang pun bisa kembali ke masa lalu. Bahkan saya kerap mengatakan, Tuhan pun tidak mau mengubah masa lalu seseorang. Masa lalu adalah tempat belajar. Bukan tempat tinggal! Masa lalu adalah bagian dari sejarah yang tidak bisa diulang. Terkadang jauh lebih sulit untuk mengampuni diri sendiri atas berbagai kesalahan masa lalu tapi kita tetap harus sadar, masa lalu telah berlalu. Petiklah hikmah dari semua peristiwa itu, minta ampun kepada Tuhan dan bertobatlah. Wujud dari tobat yang paling nyata adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bahkan, banyak orang yang justru berani membagikan masa lalunya yang kelam kepada sesama sehingga bisa menginspirasi dan mengingatkan orang lain agar tidak melakukan hal yang sama.

Kedua, mengampuni adalah persoalan pilihan. Ya, kita bisa memilih untuk terus hidup dalam kebencian dan menjadikan kebencian itu pusat kehidupan kita. Sebaliknya kita bisa memilih untuk melepaskan masa lalu. Memang melupakan masa lalu hampir tidak mungkin tapi kita bisa menjadikan masa lalu tidak lagi memiliki ikatan emosional dengan diri kita. Joel Osteen dalam bukunya Your Best Life Now mengatakan dengan tegas, “Jika kita pahit hati dan penuh kebencian itu karena kita sedang mengijinkan diri kita untuk tetap demikian.” Saya kerap melihat banyak orang yang hidupnya tidak bahagia karena memilih untuk membiarkan rasa sakit dari masa lalu meracuni kehidupannya hari demi hari.

Ketiga, pengampunan adalah urusan rohani. Dibutuhkan kemauan yang kuat dan bukanlah kemampuan untuk sungguh dapat mengampuni. Ketika kemauan itu muncul, dekatkan diri kepada Tuhan selalu. Serahkanlah semua beban itu kepada-Nya dan mintalah kemampuan dari-Nya agar sungguh dapat mengampuni. Ingatlah bahwa kemampuan manusia selalu terbatas! Ini tidak bisa dilakukan hanya sekali-sekali tapi harus terus-menurus dengan kemauan yang kuat. Saya sendiri pernah melihat kasus seorang pemuda yang diterlantarkan ayah kandungnya bahkan ayah kandungnyalah yang membunuh ibu kandungnya. Ia perlu waktu puluhan tahun agar sungguh bisa mengampuni ayahnya itu.

Keempat, ubahlah kebiasaan lama. Seringkali seseorang sulit untuk mengampuni karena ia masih sering berpikir dan berbicara mengenai masa lalunya dengan penuh emosi kebencian. Hal ini seringkali terjadi ketika seseorang memandang dirinya semata-mata adalah sebagai korban. Hentikanlah kebiasaan in!. Ibarat akar sebuah pohon, semakin sering seseorang memikirkan dan membicarakan masa lalu, semakin dalamlah akar pohon tersebut dan akan semakin sulit untuk dicabut.

Kelima, waspadai munculnya gambaran masa lalu. Pikiran manusia ibarat saluran TV yang dapat kita pilih. Jika sesekali terlintas gambaran masa lalu yang kelam, segera ganti saluran Anda ke saluran Ilahi. Cara yang paling baik adalah dengan berdoa dan datanglah pada Tuhan. Jangan menganalisa atau melakukan pembenaran atas apa yang terjadi di masa silam. Katakan kepada Tuhan, “Tolonglah aku Tuhan untuk mengubah semua ini menjadi kebaikan sesuai dengan rencana-Mu!”

Perkenanlah saya menutup jumpa kita kali ini dengan sebuah nasihat bijak dari Mary Karen Read. When deep injury is done to us, we never recover until we forgive. Forgiveness does not change the past. But it does enlarge the future. Ketika kita mengalami luka yang begitu dalam, kita tidak akan pernah pulih sampai kita mengampuni. Pengampunan tidaklah mengubah masa lalu. Namun pengampunan akan menjadikan masa depan yang lebih baik. Amin.

Bagaimana menurut Anda?



Sabtu, 18 September 2010

Melihat Yang Tak Kelihatan

2 Raja-raja 6:16

Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."

Mazmur 73; Ibrani 7; Zefanya 1-3

Suatu pagi, Nabi Elisa dikejutkan oleh teriakan bujangnya yang panik saat melihat tentara Aram mengepung tempat tinggal mereka, "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"

Namun Elisa tetap tenang, dia berkata pada bujangnya, “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." Lalu Elisa berdoa kepada Tuhan dan meminta agar mata bujangnya dibukakan sehingga bisa melihat pasukan bala tentara Tuhan yang memenuhi gunung itu, dengan jumlah jauh lebih banyak dari tentara Aram.

Manusia seringkali hanya melihat masalah dan mereka menjadi panik karenanya. Melihat apa yang di depan mata memang lebih mudah, namun seringkali apa yang kita lihat adalah sebuah kenyataan pahit. Namun jika kita bisa melihat seperti Elisa, melihat yang tidak kelihatan, maka kita tidak akan panik dengan apa yang terjadi.
Elisa tahu bahwa Tuhan tidak mungkin membiarkannya dalam bahaya, dia bisa melihat pasukan bala tentara Tuhan yang dikirim untuk melindunginya. Kita juga diperlakukan dengan cara yang sama oleh Tuhan. Tidak pernah Ia meninggalkan kita sedetik pun. Tuhan berjanji dalam Mazmur 46:4, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”

Apa yang Anda lihat bukanlah kenyataan sebenarnya, bagaimana Tuhan melihat keadaan Anda saat ini, itulah kenyataan yang sebenarnya. Hari ini mintalah kepada Tuhan agar Anda bisa melihat dengan cara pandang-Nya. Amin.


=ANDA AKAN PANIK JIKA MELIHAT APA YANG KELIHATAN, NAMUN DENGAN CARA PANDANG TUHAN ANDA AKAN MELIHAT APA YANG TIDAK KELIHATAN =




Kenapa Tuhan Datang Terlambat?

Yohanes 11:32

Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

Mazmur 75; Ibrani 9; 2 Tawarikh 35

Salah satu penghancur iman yang paling merusak adalah saat kita merasa bahwa Tuhan datang terlambat. Kita hidup dalam dunia yang berjalan sangat cepat dimana segala sesuatunya dengan instant disajikan kepada kita. Mulain dari kopi instant, mie instant, bahkan penyembuhan secara instant dapat kita nikmati.

Hal tersebut membuat kita merasa bahwa sudah menjadi hak kita untuk mengatur dunia ini sesuai dengan keinginan kita. Namun sayangnya Allah tidak berkarya dengan cara demikian. Dia tidak pernah buru-buru. Bahkan terkadang, kita menganggap-Nya begitu lambat.

Sebuah contoh adalah kisah kematian Lazarus. Maria, Martha dan Lazarus adalah tiga bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus dan dikasihi-Nya. Namun ketika Lazarus sakit, dan kedua saudarinya mengirim pesan kepada Yesus, Ia terkesan sengaja berlama-lama untuk datang bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia Yesus belum muncul.

Namun itu bukanlah sebuah keterlambatan, karena Yesus berkata, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yohanes 11:40). Setelah itu, Yesus membangkitkan Lazarus.

Yesus sama sekali tidak terlambat. Dia datang di saat yang tepat untuk menggenapi janji-Nya. Namun seringkali tabiat orang Kristen seperti Maria dan Marta yang merasa Tuhan datang terlambat. Bukankah pertolongan Tuhan seringkali setelah kita lelah menangis dan tak berdaya, ketika kita sudah keluar masuk dari pemeriksaan medis atau telah mengalami kerugian dalam bisnis. Namun hal itu bukan berarti Dia terlambat. Jadwal kerja-Nya berbeda dengan jadwal kerja kita. Dia tepat waktu untuk menolong kita, hanya sesuai dengan waktu yang telah Tuhan jadwalkan. Amin.


=Tuhan tidak pernah terlambat menolong Anda, hanya saja jadwal-Nya tidak sesuai dengan jadwal Anda=





Ucapan Syukur Mendatangkan Mukjizat


Efesus 5:20

"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita."

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 68; Ibrani 2; Mikha 1-2

Ucapan syukur adalah bukti iman percaya kita kepada Allah. Ketika kita mengucap syukur dalam segala keadaan, hal tersebut artinya kita sedang mendeklarasikan bahwa Allah berdaulat atas hidup kita apapun keadaannya.

Ucapan syukur selain memperkuat iman kita juga menarik kuasa Allah bekerja dalam hidup kita. John R. Bisagno dalam bukunya, "The Power Of Positive Prayer" menyatakan, "Langkah pertama yang sangat efektif dalam doa adalah pujian dan ucapan syukur."

Bersungut-sungut adalah tindakan kebalikan dari mengucap syukur. Sungut-sungut mematahkan semangat. Selain itu sungut-sungut menghina Tuhan, karena kita telah berprasangka buruk terhadap-Nya. Ketika bangsa Israel bersungut-sungut saat berada di padang gurun, Tuhan mengungkapkan kekecewaannya kepada Musa seperti ini, "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mukjizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!" (Bilangan 14:11).

Sekalipun dalam kehidupan ini, umat percaya tetap mengalami pencobaan, sakit penyakit dan terkadang bencana, namun kita harus tetap percaya bahwa Allah mengasihi kita dan percaya bahwa segala yang terjadi di ijinkan-Nya untuk mendatangkan kebaikan. Untuk itulah Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Roma seperti ini, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).

Hari ini, mari awali hari kita dengan ucapan syukur. Apapun keadaan kita saat ini, kita patut menaikkan ucapan syukur kepada Allah.

Ucapan syukur mendatangkan kuasa dan berkat Allah dalam hidup kita.



Kamis, 02 September 2010

Berkat Dalam Hal-hal Kecil

Deion Sanders adalah pemain football di Amerika yang menginginkan untuk jadi juara Super Bowl lebih dari apapun di dunia ini. Hal tersebut adalah mimpinya. Dia berlatih dan berlatih, tahun demi tahun, bekerja tanpa kenal lelah. Hingga suatu hari mimpinya tersebut menjadi nyata. Dia memenangkan Super Bowl.

Namun ketika dia pulang sehabis merayakan kemenangannya tersebut, Sanders merasa sangat kecewa. Dia berpikir, “Jadi hanya begini? Aku telah bekerja selama bertahun-tahun dan telah mencapai puncak karir saya. Aku pikir hal ini akan sangat berbeda. Ya, aku bahagia. Ya, Tuhan memberkati saya. Tapi ini bukanlah seperti yang aku bayangkan.”

Kadangkala, kita bisa menghabiskan seluruh hidup kita untuk mencapai target yang telah kita tentukan hanya untuk menyadari bahwa akhirnya hal tersebut tidaklah seperti yang kita bayangkan. Kita bisa menginvestasikan banyak waktu dan energi, dan ketika semua yang kita katakan terwujud, kita bisa merasa kecewa seperti Sanders.

Untuk itu kita harus menyadari bahwa sukacita yang sejati dalam hidup ada pada hal-hal sederhana. Hal-hal seperti menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga, bangun lebih pagi untuk menyaksikan matahari terbit, berjalan-jalan di taman, mengajak anak perempuan Anda keluar bersama, atau bersepeda bersama dengan pasangan Anda. Tentu, target yang besar dan pencapaiannya memberikan kita rasa kepuasan. Hal tersebut adalah bagian dari perjalanan kita di dunia ini, tetapi hal itu hanyalah sesuatu yang bersifat sementara. Anda tidak bisa hidup terus dalam “Super Bowl” Anda. Anda tidak bisa hidup terus dalam acara besar Anda karena apa yang paling mempengaruhi hidup Anda adalah apa yang Anda jalani setiap harinya.

Hari ini, lihatlah hal-hal kecil yang akan Anda jalani. Berhentilah sejenak dan ciumlah harumnya bunga mawar. Ijinkan hal-hal sederhana membawa musim semi dan nyanyian masuk dalam hidup Anda sehingga Anda bisa menikmati berkat yang Tuhan berikan dalam hidup Anda.

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. ~ 1 Tesalonika 5:18. Amin.



Hikmat Itu Ada Dimana-Mana

Amsal 1:20 mengatakan, “Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,” Dan ayat ini berbicara tentang bagaimana hikmat itu berseru kepada kita semua di mana saja.

Dalam kenyataannya, kita seringkali tidak menyadarinya. Kita melewati hikmat itu ketika kita melihatnya, kita tidak mempedulikannya. Kita pikir kita tidak butuh. Tapi dalam Amsal, Salomo menekankan pentingnya kita berhikmat.

Kita seringkali mengabaikan hikmat yang ada di sekeliling kita. Ambil contoh, ketika Anda merokok, apakah Anda selalu memperhatikan peringatan yang tertera di bungkus tersebut. Mungkin Anda melihatnya tapi Anda tetap merokok. Anda tahu kalau merokok itu tidak baik, Anda bawa bungkus rokok itu ke mana-mana, sama artinya Anda membawa penyakit dan peringatan kemana-mana, tapi Anda lebih memilih penyakit.

Contoh lain lagi, berapa banyak dari Anda yang pernah melihat papan di jalan tol yang mengatakan jika Anda capek, istirahatlah terlebih dahulu. Namun apa yang banyak terjadi? Kita memaksakan diri agar bisa sampai di rumah cepat sehingga kita memaksakan membuka mata yang mengantuk, memaksakan tubuh yang letih untuk tetap menyetir.

Semua itu ada di sekeliling Anda, hikmat berbicara kepada Anda. Namun apa yang terjadi? Hikmat itu kita sering abaikan, bukan? Hikmat sering mengatakan, “Buanglah sampah pada tempatnya.” Tapi kita membuang sampah pada sembarang tempat. Hikmat mengatakan kalau di halte busway, laki-laki di jalur kiri dan perempuan di jalur kanan, namun apa yang terjadi? Kita tidak peduli. Hikmat bilang, “Mengantrilah” Lagi-lagi, kita sebisa mungkin menghiraukannya. Kita cari jalur cepat, jalur yang menguntungkan kita. Jalur yang kita pikir menguntungkan kita.

Sebenarnya, ketika Anda mengabaikan hikmat, Anda mengalami kerugian yang sangat besar. Di dalam Amsal 4:6 dikatakan, ”Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.” Dengan hikmat, kehidupan Anda akan dijaga, tanpa hikmat kehidupan ini akan susah dilalui. Penjagaan itu membuat Anda menjadi lebih mengerti tentang dunia ini, menjaga hati dan pikiran Anda dari niat jahat maupun keinginan bunuh diri maupun hal-hal negatif lainnya. Hikmat menjaga segala jalan-jalan yang Anda lalui.

Jadi, sekecil apapun tulisan hikmat itu, lihatlah dan perhatikanlah. Yang paling penting, lakukanlah. Sekalipun hikmat itu tidak dituliskan, tapi ada di pikiran Anda karena pembacaan Firman Tuhan yang Anda lakukan, lakukanlah hal itu. Jangan pernah tidak menghiraukan hikmat. Hikmat baik bagi tubuh dan terutama jiwa Anda. Amin.




Uang Sebagai Ujian Karakter Anda


Bagaimana Anda mengelola uang Anda adalah sebuah kunci ujian untuk karakter Anda, jika Anda memiliki hati yang tamak dan egois, maka uang hanya akan menumbuhkan sifat-sifat tersebut, dan menyebabkan ketidakbahagiaan dan kekecewaan dalam hidup Anda. Namun jika Anda memiliki kemurahan hati dan hati yang suka memberi, maka uang akan memungkinkan Anda untuk memberkati banyak orang di sekitar Anda, dan membawa Anda kepada kekayaan yang sejati yang telah Tuhan sediakan bagi Anda.

Pendeta Ken Kelly pada tahun 2004 menulis sebuah artikel, "How Much Money Is Enough" sebagai bagian dari seri pengajaran Alkitab tentang uang. Hal pertama yang ia katakan adalah uang tidak akan pernah memenuhi kebutuhan kita untuk menjadi puas, utuh atau aman. Hanya Tuhan yang bisa melakukannya.

Ia percaya bahwa Allah telah memilih uang sebagai indikator kunci dari apa yang sebenarnya ada dalam diri kita: "Cara Anda menangani uang Anda di bumi akan menentukan upah Anda sebagai orang percaya di surga.” Mengapa Allah memilih uang sebagai uji untuk karakter kita? Karena hidup kita tidak pernah lepas dari uang. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk mencari uang, memikirkannya, membelanjakannya, menginvestasikannya, bertanya-tanya apa yang akan kita lakukan dengan atau tanpa uang.

"Jadi Allah menggunakan uang sebagai ujian untuk melihat apa yang sebenarnya ada di dalam Anda. Anda tidak dapat menjadi seorang Kristen dewasa tanpa menyelesaikan masalah uang dalam kehidupan Anda. Peningkatan pendapatan membawa Anda kepada tanggung jawab yang lebih besar. Semakin Anda memiliki banyak, Allah menuntut tanggung jawab Anda.”

"Jika Anda ingin memiliki karakter seperti Allah, Anda harus menjadi seorang pemberi. Allah adalah pemberi yang murah hati. Semakin Anda murah hati, Anda semakin serupa dengan Tuhan Anda. Anda tidak dapat melayani Allah dan uang secara bersamaan. Anda harus memutuskan salah satu. Pemberian Anda menunjukkan apa yang utama dalam hidup Anda. Uang mewakili hati Anda. Dimana hartamu berada, di situ pula hatimu."

Jadi sikap kita terhadap uang dan kekayaan adalah yang paling penting bagi Allah: jika kita ingin menimbunnya dan membelanjakannya untuk diri kita sendiri dan keegoisan keinginan kita, maka Tuhan tidak akan "membuka jendela surga" kepada kita dan mencurahkan berbagai berkat kepada kita bahkan tidak ada cukup ruang untuk menerimanya (Maleakhi 3:10). Yakobus memberi kita peringatan serius dalam hal ini: "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3).

Tuhan memang memberikan kita kekuatan untuk memperoleh kekayaan, namun kita tidak dapat penyalahgunaan dan membelanjakannya dengan hidup boros dan egois, melainkan agar kita dapat menggunakannya untuk "meneguhkan perjanjian-Nya" dengan Abraham. (Kejadian 12:2-3) Amin.



Minggu, 15 Agustus 2010

Jika Tuhan Dipihak Kita

Apakah Anda merasa bahwa tidak seorangpun berada di pihak Anda – bahkan Tuhan sepertinya meninggalkan Anda? Rasa kesepian, tanpa harapan, dan ketakutan yang menguasai pikiran seringkali dialami bahkan oleh orang percaya. Doa yang tidak kunjung dijawab sering membuat orang bertanya-tanya apakah Tuhan masih mengasihi mereka.

Hal yang sulit, namun penting untuk dilakukan adalah memisahkan antara perasaan dan kenyataan. Memang benar bahwa orang lain bisa membuat Anda patah semangat, melukai perasaan Anda, atau bahkan memusuhi Anda. Hal itu dikarenakan Anda hidup dalam dunia yang tidak sempurna, dunia yang masih dipenuhi oleh dosa.

Tetapi ketika Anda merasa Tuhan sepertinya meninggalkan Anda, hal tersebut tidak benar bahkan mustahil terjadi! Firman-Nya berkata, “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.” (Ulangan 31:8).

Tuhan tidak pernah berbohong, Dia selalu memegang janji-Nya. Allah selalu bersama Anda, bahkan ketika Anda merasa Dia sepertinya berada jauh dari Anda dan tidak berbuat sesuatu.

Apakah Anda mencari Tuhan pada saat-saat seperti ini? Mungkin saja Anda merasa Tuhan meninggalkan Anda, karena Anda membalikkan badan dan berjalan menjauhi-Nya.

Jika Anda mengalami saat-saat yang berat seperti ini, ketahuilah bahwa bukan hanya Anda yang mengalaminya. Bahkan beberapa nabi dalam Alkitab juga pernah mengalaminya. Daud, sang penulis kitab Mazmur pernah menangis dan berseru dengan rasa frustrasi karena merasa ditinggalkan Tuhan. Daud dan nabi-nabi lain menceritakan perasaan mereka secara terbuka kepada Tuhan, rasa sakit, sedih, pahit, kesepian dan frustrasi mereka.

Saat itulah mereka menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Tuhan selalu berada disisi mereka, dan memperhatikan kesusahan mereka. Anda bisa yakin akan hal ini, sama seperti Raja Daud meyakininya sebagaimana ditulisnya dalam Mazmur 27:10, “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.”

Jika Anda mengalami masa-masa sulit seperti ini, berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:

1. Sebisa mungkin jangan menjauhkan diri dari persekutuan orang-orang percaya. Sangat sulit untuk merasa terasing dan ditinggalkan ketika bergaul dengan mereka yang peduli, positif dan selalu mendoakan Anda.
2. Periksalah hidup Anda, apakah Anda yang ditinggalkan Tuhan atau Anda yang meninggalkan Tuhan. Kembalilah untuk mendekatkan hidup Anda kepada Tuhan, dan percayalah kepada janji-janji-Nya.
3. Fokuskan diri Anda pada Kristus dan janji-janji Allah, bukan masalah Anda. Percayalah bahwa Tuhan lebih besar dari masalah Anda. Jika Tuhan dipihak Anda, siapakah lawan Anda? Tidak ada bukan.

Tuhan adalah Bapa yang baik, yang tidak pernah memberikan pencobaan melebihi kekuatan anak-anak-Nya. Jadi apapun yang Anda hadapi saat ini, percayalah bahwa segala perkara dapat Anda tanggung bersama Tuhan yang memberikan kekuatan kepada Anda. Amin.




Menolak Membalas

“Pembalasan adalah manis” – dalam pandangan dunia. Ini sepertinya adalah manusiawi – semua orang akan membalas ketika seseorang melukai dirinya. Orang-orang kadang-kadang mendapatkan kesenangan dari hanya merencanakan pembalasan, walaupun mereka akhirnya tidak pernah melaksanakannya. Hal ini tidak hanya membuang-buang waktu dan energi mental, tetapi yang lebih penting, benar-benar salah.

Tuhan Yesus selama hidupnya di dunia memberikan teladan bagi para pengikut-Nya mengenai bagaimana menanggapi tindakan seseorang yang jelas melukai diri kita. Dia tidak memerintahkan para malaikat untuk datang dan memberikan hukuman kepada yang mencaci maki diri-Nya atau mencambuk nyawa orang yang telah mencambuk diri-Nya. Dia hanya diam.

Tindakan Tuhan Yesus ini bukanlah wujud ketidakberdayaan atau kekalahan-Nya terhadap kondisi sekitar, tetapi justru inilah kekuatan dan kemenangan-Nya. Dia menang dari Iblis yang memang berniat untuk menjatuhkan Dia dengan berbagai pencobaan. Dia tahu bahwa jika Dia melakukan pembalasan maka rencana Bapa bagi hidup-Nya gagal total dan manusia akan menolak yang namanya Kasih Allah karena mereka menganggap kasih itu seperti kasih manusia yang mengenal batas.

Sebagai para pengikut Tuhan Yesus di dunia, inilah yang seharusnya kita lakukan ketika ada orang yang membuat hati kita sedih atau diri kita terluka: menolak melakukan pembalasan. Pembalasan yang kita lakukan hanya menjadikan luka di hati kita akan semakin besar dan pada akhirnya akan menutupi kasih yang Allah taruhkan di dalam diri setiap orang-orang percaya.

Imamat 19:18 berbunyi, ‘Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”

Pembalasan bukanlah keinginan Allah untuk manusia di bumi. Yang Dia rindukan justru bahwa setiap kita hidup dalam kasih. Ketika terjadi perselisihan, kita tidak menaruhkan dendam kepada siapa yang berselisih dengan kita, tetapi melepaskan pengampunan kepadanya dan menyelesaikan dengan kasih. Amin



Tuhan Yang Tidak Pernah Terlambat

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. ~ Roma 8:28

Ketika situasi tidak seperti yang kita harapkan, atau sedang menghadapi tantangan, sangat sering kita melupakan bahwa segala hal bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi semua orang yang mengasihi Tuhan.

Kadang ketika menghadapi keseharian yang membosankan, kita terjebak untuk berpikir bahwa hari besok akan sama saja seperti hari ini.

Namun ada kabar baik untuk Anda, “Tuhan memberikan sesuatu yang baru setiap hari bagi Anda!”

Jika Anda melihat kembali janji-janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, Anda pasti akan kagum kepada-Nya. Ketika Anda melihat kembali ke belakang, Anda akan tahu bahwa Tuhan bekerja menurut waktu-Nya, bukan waktu Anda. Anda akan menyadari bahwa Anda sedang hidup dalam perkenanannya. Hal ini adalah sesuatu yang luar biasa. Bahkan dalam masa yang paling menjenuhkan dalam hidup Anda, Tuhan ada disana bersama Anda, dan Dia sedang bekerja untuk memberikan hari depan yang penuh harapan.

Tuhan masih terus bekerja, bahkan ketika Anda tidak bisa membayangkan apakah Dia masih bersama Anda atau tidak. Mungkin Anda merasa sendirian, ditinggalkan, gagal dan tak berpengharapan. Tapi Tuhan selalu bersama Anda. Dia selalu memiliki pengharapan atas hidup Anda. Dia berkata kepada Anda, “AKU menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (Hakim-hakim 6:12).

Sekalipun Anda seperti Gideon yang merasa rendah diri, ketakutan dan sedang berada dalam persembunyian, namun Tuhan memandang Anda sebagai seorang pahlawan. Dia melihat potensi itu, karena Dialah yang menciptakan Anda.

Tuhan adalah Allah yang tidak dibatasi apapun. Bahkan ketika Anda hanya mengharapkan sedikit, Dia bisa melakukan hal-hal yang besar. Dia bisa bekerja dalam hidup Anda, sekalipun Anda hanya memiliki iman yang hanya sebesar biji sesawi saja. Sedikit pengharapan dalam hidup Anda, itu sudah cukup untuk Tuhan bekerja dan melakukan pekerjaan yang dasyat melalui hidup Anda.

Kini arahkan mata Anda kepada-Nya, lihatlah Tuhan sebagai pribadi yang besar dan tak terbatas itu. Pribadi tersebut adalah pribadi yang mengasihi Anda dan mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan hidup Anda.

Jika Tuhan rela meninggalkan sorga dan menjadi sama dengan manusia serta menanggung semua penderitaan manusia, tidakkah Dia akan menolong Anda pada waktunya? Percayalah, bahwa Tuhan mengasihi Anda. Kasihnya tidak akan berkurang, apapun yang terjadi. Ketika Anda lelah dan kehilangan pengharapan, peganglah tangan Tuhan dengan erat. Dia mengasihi Anda. Amin.




Sambutlah Hidup Anda

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." (Pengkhotbah 3:1)

Seberapa dari Anda yang suka dengan yang namanya menunggu? Menunggu harus diakui atau tidak bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, khususnya bagi mereka yang terbiasa aktif dalam kesehariannya. Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan sulit.

Dalam perjalanan kehidupan kita dengan Allah disadari atau tidak ternyata Dia memakai hal ini untuk membentuk anak-anakNya. Dia menggunakan ‘waktu' untuk memproses kita. Bahkan agar mukjizat-Nya pun dinyatakan pada anak-anakNya, Dia membutuhkan waktu.

Allah membutuhkan waktu bukan karena Dia tidak dapat melakukan segala sesuatunya di alam semesta dengan spontan, tetapi karena Dia ingin membimbing anak-anakNya mengetahui isi hati-Nya.

Waktu memainkan peranan yang sangat penting dalam bagaimana Allah membuka jalan bagi kita. Waktu memungkinkan resep penyembuhan dari Allah dapat diterapkan pada situasi Anda. Kita membutuhkan waktu untuk mengalami semua jalan yang mungkin digunakan Allah untuk membuat perubahan.

Kita perlu menyingkap kasih, kebenaran, rahmat, dan pertolongan-Nya secara cermat serta berulang-ulang. Kita biasanya tidak mempelajari sesuatu pada putaran pertama. Dan hati yang terluka membutuhkan waktu tambahan untuk menerapkan apa yang disediakan oleh pertolongan Allah. Seperti halnya Antibiotik dapat melawan infeksi secara efektif selama beberapa hari, demikian pula penyembuhan dalam hidup kita membutuhkan waktu beberapa saat. Dan waktu adalah berkat, bukan kutuk.

Melawan Waktu

Memang tidak mudah menunggu solusi dari Allah. Kita cenderung tidak sabar dan bersikap kekanak-kanakan ketika segala sesuatunya tidak terjadi seperti yang kita inginkan. Kita merasa ditarik kiri kanan, putus asa, frustasi, dan kadang-kadang mau menyerah. Kita menanggapi dengan berbagai cara.

Sebagian orang merasa putus asa dan membutuhkan waktu kelegaan dalam waktu singkat dan krisis yang menyakitkan. Yang lain percaya bahwa Allah akan segera membawa kelepasan jika mereka memiliki cukup iman.

Akan tetapi, mereka yang berserah terhadap batasan-batasan waktu biasanya mendapatkan hasil yang lebih baik daripada merek yang protes atau mencoba menghindarinya. Mereka yang bersikeras untuk mendapatkan jalan pintas dan penyelesaian yang cepat cenderung akan mengalami masalah yang sama berulang kali. Tetapi, bila tujuannya berarti, maka perlu waktu untuk mencapainya.

Barangkali susah untuk menunggu proses dari Allah. Namun, kita dapat mengetahui bahwa Dia bekerja di belakang layar, bahkan ketika Anda tidak melihat apa yang terjadi. Oleh karena itu, jika Anda percaya kepada-Nya, taati setiap firman yang Anda dan tunggulah dengan sabar waktu-Nya menggenapi apa yang telah dijanjikan-Nya kepada Anda.

Waktu Saja Tidak Menyembuhkan

Ungkapan kuno barangkali membuat kita percaya bahwa "waktu menyembuhkan segala luka". Padahal ungkapan itu tidak seluruhnya benar. Perlu dipahami waktu bukanlah faktor utama ketika Allah membuka jalan.

Sebagian orang berpikir bahwa yang perlu mereka lakukan adalah bersabar dan menunggu Allah untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Orang-orang ini mendapati dirinya berada dalam pola yang mencengkram. Mereka menunggu agar Allah mengubah keadaan.

Waktu bukanlah penyebab penyembuhan itu; itu hanyalah ruang bagi Allah untuk berinteraksi dengan situasi Anda. Semua elemen lain yang digunakan Allah untuk membuka jalan masih penting. Untuk menyembuhkan lutut yang terkilir Anda tentunya tidak hanya menunggu. Anda memakai penyangga kaki, meluruskan kaki, melakukan terapi fisik, dan lain sebagainya. Waktu saja tidak cukup.

Waktu adalah ruang bagi Anda agar dapat terlibat dalam proses. Hal itu sangat membantu Anda untuk terlibat dalam tugas, pengalaman, dan suatu hubungan ketika berjalan menapaki jalan Allah yang diberikan kepada Anda. Apabila Anda menjadi bagian dari apa pun yang dikerjakan Allah dalam hidup Anda, maka pada batas-batas tertentu, Anda melintasi batasan-batasan waktu untuk mengalami suatu kekekalan dimana Allah hidup. Semakin Anda terlibat, Anda semakin tidak merasakan tekanan waktu.

Musim-musim Dalam Hidup Anda

Kita kerap mengategorikan waktu dalam beberapa musim. Seperti halnya musim di alam ini, ada musim yang berbeda-beda dalam hidup kita. Kita dapat lebih memahami waktu Allah dalam jalan yang Dia bukakan bagi kita apabila kita memahami musim-musim hidup kita dan mengetahui kita berada di musim apa saat ini.

Empat musim berikut ini berkenaan dengan situasi apa pun atau ruang pertumbuhan dan pergumulan yang mungkin Anda alami:

Musim Dingin.Hawa dingin dan tanahyang mengeras membuat musim ini tampaknya mati dan tidak menghasilkan buah. Namun, musim dingin dapat menjadi waktu yang produktif. Anda dapat menggunakan musim yang tampaknya mati itu untuk mempersiapkan yang akan datang. Misalnya, memelihara hubungan-hubungan Anda, menentukan tujuan, dan meluangkan waktu untuk mengatur jadwal. Musim dingin membantu Anda beristirahat dan membuat Anda siap untuk bertumbuh.

Musim Semi.Inilah saatnya bagi awal yang baru dan harapan yang segar. Anda membajak atau mengerasi tanah, menambah pupuk dan suplemen, menanam bibit, dan mengairi. Pada musim semi hidup Anda, Anda sibuk mewujudkan perencanaan dan komitmen yang Anda buat selama musim dingin. Anda mungkin mulai mempelajari area-area yang perlu ditumbuhkan atau bergabung dalam suatu kelompok yang menggarap permasalahan tersebut. Dan ketika Anda melihat berbagai perubahan positif yang tersembul dari tanah, Anda mungkin perlu melindunginya dari orang-orang dan lingkungan yang dapat menginjak-injak atau mencabut mereka.

Musim Panas. Pertumbuhan tampak jelas pada musim ini karena ladang dipenuhi dengan tanaman yang sehat Anda berada pada masa pelestarian, memastikan bahwa apa yang telah dimulai pada musim semi telah berlangsung. Pada musim panas pertumbuhan pribadi Anda, Anda harus rajin untuk terus melangkah maju. Jangan bermalas-malasan karena hal-hal baik tengah berlangsung. Tunggulah saat musim panen. Tetaplah melakukan apa yang diberikan Allah untuk dilakukan.

Musim Gugur. Pada masa panen, Anda mengumpulkan apa yang telah Anda tabut. Anda memetik manfaat dari pekerjaan Anda dan melewatkan waktu dari pekerjaan Anda serta melewatkan waktu untuk mengumpulkan buah dari hasil tanaman Anda untuk dinikmati pada saat ini dan untuk disimpan sebagai persediaan musim dingin. Pada musim gugur pertumbuhan pribadi Anda, Anda akan melihat berbagai perubahan positif dari emosi, perilaku, relasi, karier, atau hal-hal lain dari hidup Anda yang telah Anda bangun. Inilah juga saat untuk mengembalikan sesuatu yang telah Anda terima kepada Allah dan sesama sebagai bentuk penyembahan.

Mungkin Anda saat ini bila memilih dari keempat musim tersebut, Anda akan memilih musim gugur sepanjang waktu, tetapi untuk masuk di musim ini Anda harus menjalani ketiga musim lainnya terlebih dahulu.

Anda mungkin menginginkan hasil saat ini dan mudah berkecil hati ketika harus bekerja atau menunggu hasil. Tidak mudah memang untuk dengan senang hati melakukan tugas dari musim yang tengah kita jalani, dan menanti masa panen. Tetapi, jika Anda belajar untuk menyesuaikan diri pada musim yang tengah Anda jalani, dan bukannya melawannya, maka Anda akan memetik panenan yang berlimpah pada saatnya nanti. Amin




Pilihlah Untuk Berbahagia Hari Ini

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)

Banyak dari kita yang hidup di dunia ini yang tidak sadar bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Saat Anda bangun pada pagi hari, Anda dapat memilih untuk berbahagia dan menikmati hari itu, atau Anda dapat memilih untuk tidak berbahagia dan memilih memasang wajah masam. Itu terserah Anda. jika Anda membuat kesalahan dengan mengizinkan keadaan Anda menahan kebahagiaan Anda, Anda menanggung resiko kehilangan kehidupan yang berkelimpahan.

Anda sebaiknya memilih untuk berbahagia dan menikmati kehidupan Anda! Jika Anda melakukannya, Anda tidak hanya akan merasa lebih baik, tetapi juga iman Anda akan membuat Tuhan muncul dan mengerjakan keajaiban-keajaiban. Tuhan mengetahui bahwa kita mempunyai kesukaran-kesukaran, pergumulan-pergumulan, dan tantangan-tantangan. Tetapi ia tidak pernah memaksudkan supaya kita hidup satu hari “di khayangan”, dan hari berikutnya jatuh ke tempat sampah, kalah dan depresi karena kita mempunyai masalah. Tuhan ingin kita hidup dengan konsisten. Ia ingin kita menikmati setiap saat dalam kehidupan kita.

Untuk melakukannya, Anda harus belajar untuk hidup pada hari ini, sekali untuk sehari; lebih baik lagi, gunakanlah waktu sebaik-baiknya. Adalah baik jika kita bisa melihat pemandangan keseluruhan, menetapkan tujuan, menetapkan biaya dan membuat rencana, tetapi jika Anda selalu hidup di masa depan, Anda tidak pernah benar-benar menikmati masa kini dengan cara yang Tuhan inginkan bagi Anda.

Jika kita memusatkan perhatian terlalu besar untuk masa depan, kita akan menjadi frustasi karena kita tidak mengetahui apa yang akan datang. Biasanya, ketidakpastian itu meningkatkan tekanan hidup dan menciptakan rasa tidak aman. Walaupun demikian, kita perlu memahami bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita anugerah untuk menjalani kehidupan hari ini. Dia belum memberikan kepada kita anugerah untuk hari esok. Jika kita mendapat anugerah sampai hari esok, kita akan mempunyai kekuatan untuk melaluinya. Tuhan akan memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan. Tetapi jika kita khawatir tentang hari esok sekarang juga, kita ditakdirkan untuk menjadi frustasi dan putus asa.

Dengan tindakan kemauan Anda, pilihlah untuk mulai menikmati kehidupan Anda sekarang. Belajarlah untuk menikmati segala sesuatu yang ada di sekeliling Anda. Kebahagiaan adalah keputusan yang Anda buat, bukan emosi yang Anda rasakan. Tentu saja ada saatnya di sepanjang kehidupan Anda, hal-hal buruk terjadi, atau segala sesuatu terjadi sesuai yang kita harapkan. Tetapi itulah saat kita harus membuat sebuah keputusan bahwa kita akan berbahagia walaupun itu tidak mendukung.

Alkitab berkata bahwa kita seperti kabut, yang ada suatu saat dan tidak berapa lama kemudian lenyap (baca Yakobus 4:4). Kehidupan segera berlalu, jadi jangan buang satu saat lagi dari waktu Anda yang berharga dengan menjadi marah, tidak bahagia, atau khawatir. Pemazmur berkata, “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya” (Mazmur 118:24). Perhatikanlah, bahwa ia tidak mengatakan, “Besok, aku akan berbahagia.” Ia tidak mengatakan, “Minggu depan, saat aku tidak mempunyai begitu banyak masalah, aku akan bersukacita.” Tetapi ia berkata, “Inilah harinya.” Inilah hari saat Tuhan menginginkan kita berbahagia. Amin


Bimbingan Tuhan

Kalau kita ingin untuk menjadi orang yang Tuhan kehendaki di tahun 2010, kita harus mendengarkan suara-Nya Tuhan. Kita perlu mendengarkan suara Tuhan dalam berbagai macam hal - apa yang ingin kita sampaikan, bagaimana bisa memimpin orang secara efektif, bagaimana bisa menolong orang-orang memecahkan masalah. Kita perlu mendapat hikmat-Nya Tuhan.

Habakuk melakukan 5 langkah supaya bisa mendengar suara Tuhan :

1. Menarik diri

Habakkuk berkata, " Aku mau berdiri di tempat pengintaianku" (Habakuk 2:1).

Habakuk menyendiri. Hari-hari ini sukar bagi kita untuk bisa sendirian dan menjauhkan diri dari berbagai gangguan yang ada, karena kita dibisingkan oleh banyak suara lain. TV yang selalu menyala, iPod selalu di telinga, HP selalu berdering. Suara-suara yang ada di dunia ini begitu keras sehingga Saudara tidak bisa mendengar suara yang lembut, suara yang halus dari Tuhan.

Lukas 5:16 " Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa." Yesus sering menyendiri. Kalau Yesus saja perlu menyendiri, kita juga perlu menyendiri. Tapi bukan hanya itu saja yang perlu dilakukan untuk mendengar suara Tuhan.

2. Menunggu

Setelah Saudara menyendiri, Saudara perlu juga menenangkan pikiran serta emosi Saudara dan menjadi tenang. Setelah Habakuk naik ke menara, dia berkata, "aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku.." (Habakuk 2:1).

Dalam terjemahan lain dikatakan, "Aku mau menjadi tenang dan menunggu." Banyak di antara kita tidak bisa mendengar suara Tuhan karena kita terlalu sibuk. Terburu-buru adalah suatu hal yang akan mematikan doa. Kalau Saudara ingin mendengar suara Tuhan, Saudara tidak bisa melakukannya sambil lalu. Secara mental dan emosional Saudara perlu menenangkan diri Saudara.

Bagaimana caranya? Rileks-kan tubuh Saudara dan menunggulah. Mazmur 46:11 mengatakan, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" waktu Saudara menunggu, Saudara harus tenang dan merasa nyaman. Jangan sampai otot-otot Saudara tegang. Tubuh Saudara mempengaruhi sikap Saudara. Kalau secara fisik Sauadara tidak merasa enak, maka hal itu akan mempengaruhi emosi dan mood Saudara. Tubuh Saudara mempengaruhi sikap Saudara. Waktu tubuh Saudara rileks, maka pikiran Saudara juga rileks.

Kalau tubuh Saudara sudah rileks, maka pekerjaan selanjutnya adalah menunggu. Dan kadang menunggu butuh waktu. Banyak di antara kita sukar untuk jadi tenang. Saudara tidak bisa memaksa diri Saudara untuk jadi tenang. Kadang perlu waktu bagi tubuh dan pikiran Saudara untuk menurunkan RPM-nya. Tuhan hanya berbicara pada orang-orang yang meluangkan waktu untuk mendengarkan. Kalau Saudara terburu-buru, Saudara tidak akan bisa mendengar Tuhan berbicara.

3. Melihat.

Selanjutnya, ijinkan Tuhan memberikan suatu gambaran mental. Habakuk berkata,"I will look to see what He says to me" (2:1). Tuhan memberikan impresi berupa gambaran mental pada waktu mereka berdoa. Di sepanjang Alkitab, mulai dari Abraham di Perjanjian Lama sampai Paulus di Perjanjian Baru adalah contoh-contoh ketika Tuhan memberikan gambaran-gambaran.

Banyak di antara kita pun merupakan orang yang memikirkan sesuatu dalam bentuk gambaran. Penelitian menunjukkan 50-75% orang melihat dalam bentuk gambar. Kalau Saudara orang seperti itu, waktu Saudara membaca Alkitab, Saudara bukan hanya membaca kisahnya tetapi melihat kisahnya!

Ibrani 5:14 mengatakan, "pancaindera rohani yang terlatih baik." Saudara bisa melatih kemampuan untuk melihat dengan mata rohani kalau Saudara latih dan ijinkan Tuhan untuk mengembangkannya dalam diri Saudara. Saudara bisa melatih diri Saudara sendiri. Waktu Saudara berdiam diri dan menenangkan diri, menyingkirkan segala gangguan, kemudian Saudara bisa berkata, "Yesus, adakah sesuatu yang ingin Engkau tunjukkan kepadaku? Apakah engkau ingin memberiku ide, impresi?

4. Menuliskan

Rekam ide-ide yang Tuhan berikan pada Saudara. Habakuk melakukan ini. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Habakuk 2:2

Banyak orang tidak suka berdoa karena seringkali mereka hanya mengulang-ulang doa mereka. Apa solusinya? Tuliskan doa Saudara waktu Saudara memikirkannya. Membuat jurnal doa bisa menolong kita. Hampir semua orang besar dalam sejarah kekristenan melakukan pembuatan jurnal ini. Mereka menuliskan apa yang mereka ingin katakana paa Tuhan dan menuliskan apa yang Tuhan katakana pada mereka.

banyak keuntungan waktu Saudara melakukan hal ini. Hal itu membuat Saudara bisa tetap focus. Hal itu akan menolong Saudara untuk mengingat apa yang telah Tuhan katakana dan apa yang Tuhan jawab kepada Saudara. Itulah caranya bagaimana Saudara tidak perlu belajar hal yang sama berulang-ulang kali! Dan hal itu membuat Saudara bisa menguji impresi yang Saudara dapatkan. Tidak semua ide yang Saudara dapat berasal dari Tuhan. Jadi Saudara bisa menuliskan semua dan mengujinya kemudian.

5. Menyembah

Habakkuk 3:2 "Oh, Lord, now I've heard your report and I worship you in awe."

Waktu Saudara menerima respon kasih Tuhan dalam doa-doa Saudara, maka hal itu akan mendorong Saudara untuk lebih dekat pada Tuhan. Hal ini akan mengubah doa dari monolog jadi dialog. Doa menjadi suatu obrolan dengan Tuhan. Penting juga bagi kita untuk mengucap syukur pada Tuhan waktu kita mendengar jawaban doa kita.

Kalau Saudara melakukan 5 langkah ini maka kekristenan Saudara akan berubah. Doa akan menjadi suatu petualangan yang mengasikkan, bukan suatu hal yang jadi sumber kebosanan dan rasa bersalah. Amin.