Entri Populer

Rabu, 28 Januari 2009

JOKE


bukaN oranG sinI


Tengah malam itu dua orang pemabuk berat saling berdebat satu sama
lain sambil sesekali mereka tengadah ke langit.

Pemabuk 1: "
Matahari kok sinarnya nggak panas ya bro …" sambil nunjuk ke bulan.

Pemabuk 2: "Mana ada matahari tengah malam begini.. itu mah bintang tau.."

Pemabuk 1: "Matahari ah..!!"

Pemabuk 2: "Bintang.. bintang.. bintang..!!!"

Tiba-tiba lewatlah seorang pemuda, dan kedua pemabuk itu sepakat untuk
memastikan apakah itu matahari atau bintang.

Pemabuk 1-2: "Mas .. mas.. tanya nih, itu matahari apa bintang ya..?"
sambil menunjuk ke bulan.

Pemuda: "Wah maaf, ...kurang tahu ya … saya bukan orang sini."

deddY dukuN

Ada seorang pasien yang datang ke dukun. Kebetulan penyakitnya tak
bisa disembuhkan dengan medis. Kata orang-orang ia terganggu makhluk
halus. Satu-satunya jalan adalah membawanya ke dukun untuk mengusir
roh halusnya.

Ketika sampai di rumah dukun ia langsung dibawa ke sebuah ruangan
tertutup. Ruangan itu sedikit gelap alias remang-remang. Hanya ada
selembar tikar yang digelar di tengah ruangan dan di atasnya ada
sesaji dan juga menyan yang dibakar. Ia langsung disuruh duduk di atas
tikar itu.

Dukun: Sekarang pejamkan matamu dan bersedekap. Konsentrasi. Jangan
buka mata kalau belum saya suruh.
Pasien: Baik Mbah.

Hening....

Dukun: Nak,...
Pasien: Ya Mbah.
Dukun: Apa kau pernah mengalami hal yang aneh-aneh?
Pasien: Maksudnya, Mbah?
Dukun: Seperti mendengar suara tapi kau tak melihat rupanya?
Pasien: Pernah, Mbah.
Dukun: Kapan dan di mana?
Pasien: Sekarang... di rumah Mbah.....
Dukun: ????#$#$#^^&

suaminyA mamA loreN

Ketika sedang dalam perjalanan naik kereta api, seorang pria kaya
ditanya oleh anak muda yang duduk di sebelahnya.

"Sekarang sudah jam berapa, Pak?"

"Saya tidak akan memberitahukannya kepadamu!," sahut pria kaya itu dengan ketus.

"Lho, kenapa?"

"Karena, kalau saya jawab jam berapa, maka kau pasti akan mulai
melakukan percakapan dengan saya. Kau akan bertanya, tujuan saya ke
mana, lalu saya akan menjawabnya."

"Lantas terpaksa saya akan bertanya pula ke mana tujuan kamu, meski
sebenarnya saya sama sekali tidak tertarik untuk mengetahuinya.
Kemudian, kita akan berbincang-bincang."

"Saya akan turun di Semarang, kota kediaman saya, lalu kau pun akan
turun pula di sana. Istri saya akan menunggu di stasiun dan saya akan
memperkenalkannya padamu."

"Lalu istri saya akan menawarkan padamu untuk mampir ke rumah kami.
Lalu dia akan mengundang kau untuk makan malam, dan kau pasti akan
menerima tawaran tersebut."

"Lalu kau akan bertemu dengan putriku yang cantik, dan jatuh cinta
padanya. Lalu mungkin kau akan melamarnya dan memintanya menjadi
istrimu. Dan tahukah kau? Saya tidak sudi putriku kawin dengan pemuda
yang jam tangan saja enggak punya...!"

Air Hidup

Senin, 26 Januari 2009
Baca: Yakobus 1:12-18


PENCOBAAN DALAM HIDUP

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Yakobus 1:12


Semua orang di dunia ini pasti pernah mengalami pencobaan hidup.
Begitu juga dengan orang percaya. Namun pencobaan yang kita alami itu
tidak melebihi kekuatan kita, sebab Alkitab menyatakan,
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu
Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu
kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13);

Berdasarkan ayat ini, ada tiga karakteristik pencobaan yaitu: biasa,
tidak melebihi kekuatan kita dan ada jalan keluarnya. Secara manusia,
pencobaan itu pasti berat, menyakitkan, memaksa kita untuk berjuang
dan bergumul. Tetapi firman Tuhan dari Yakobus mengatakan:
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan,” Kok bisa? Pada
umumnya, yang disebut sebagai orang yang berbahagia adalah orang yang
sukses, punya kekayaan, jabatan dan terbebas dari masalah, bukan orang
yang dalam pencobaan. Tetapi saat membaca ayat tersebut jangan hanya
berhenti sampai di situ, karena masih ada kelanjutannya yaitu “...ia
akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.”

Mengapa Tuhan mengijinkan pencobaan itu dialami oleh anak-anakNya?
Saat berada dalam pencobaan kita berpikir bahwa Tuhan tidak
mempedulikan, dan Ia meninggalkan kita. Padahal, bila kita mau
merenung sejenak, ada hikmah yang dapat kita ambil di balik itu yaitu
Tuhan sedang mengarahkan kita kepada suatu kehidupan yang lebih baik,
serta mengajar kita untuk mengerti kehendakNya. Saat kita dalam
pencobaan, Tuhan sedang memusatkan perhatianNya atas kita. Dan
pencobaan yang kita alami itu tidak semuanya bisa diselesaikan dengan
akal dan kekuatan kita. Tetapi bila kita bersandar dan percaya penuh
kepada Tuhan, kita sanggup menanggung segala sesuatunya. Ada tertulis,
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.” (Filipi 4:13). Melalui pencobaan iman kita semakin dilatih
untuk bertumbuh dan menjadi dewasa.

Selalu ada rencana yang indah di balik pencobaan yang kita alami!




KEKUATAN

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat [endunamoo] di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara
[yaitu Iblis]. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan
tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi
berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan
keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai
sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab
dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si
jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan PEDANG Roh, yaitu Firman
Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di
dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan
yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus" (Efesus 6:10-18)


Dalam ayat-ayat ini kita mempelajari satu-satunya "kekuatan" yang
dapat dimiliki oleh seorang anak Tuhan, dan kekuatan ini akan Tuhan
anugrahkan kepada setiap dari anak-anak yang telah ditebus-Nya. Kata
Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "kuat" dalam ungkapan "kuat
di dalam Tuhan" adalah endunamoo (G1743).

Kata yang sama juga ditemukan dalam kitab Roma 4:20 dimana dalam ayat
itu diterjemahkan sebagai "diperkuat". Kita akan membaca ayat 19-21
untuk mendapatkan konteksnya yang berbicara tentang janji yang Tuhan
berikan kepada Abraham dan Sarah beberapa tahun sebelumnya bahwa suatu
hari nanti mereka akan memiliki anak. Dalam ayat itu kita membaca
demikian:

"Imannya [yaitu iman Abraham] tidak menjadi lemah, walaupun ia
mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah
kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi
terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah
ia diperkuat [endunamoo] dalam imannya dan ia MEMULIAKAN Allah, dengan
penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang
telah Ia janjikan."

Selanjutnya peristiwa kelahiran Ishak menekankan fakta bahwa Tuhan
dapat menciptakan hidup dari sesuatu yang secara fisik tidak mungkin
terjadi -- dan ini benar-benar suatu mujizat yang nyata! Dan implikasi
rohani dari perumpamaan bersejarah ini bahkan lebih ajaib lagi, karena
itu berarti bahwa Tuhan akan memberikan hidup yang kekal kepada
jiwa-jiwa yang tadinya mati secara rohani.

Dan untuk membuat karya ini menjadi kenyataan, Tuhan Yesus harus
mengalami penderitaan yang setara dengan hukuman kutukan yang kekal
untuk setiap individu yang Ia telah pilih sejak sebelum dunia
dijadikan untuk Ia selamatkan, dalam kitab Efesus 1:4-6 kita membaca
demikian:

"Sebab di dalam Dia [yaitu Kristus] Allah telah memilih kita sebelum
dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus
untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia [yaitu anugrah-Nya],
yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya."

Dan perhatikan bagaimana Abraham memberikan "segala" kemegahan dan
kemuliaan hanya kepada Tuhan karena Ia telah membuat segala yang
dijanjikan-Nya untuk terjadi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Alkitab
yang ditemukan dalam kitab Yeremia 9:23-24 yang kita baca demikian:

"Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya,
janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang
mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami
dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia,
keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai,
demikianlah firman TUHAN."

Dua kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "kekuatan"
(kratos:G2904) dan "kuasa" (ischus:G2497) dalam frasa kata "kekuatan
kuasa-Nya" juga muncul dalam kitab Efesus 1:19-20 yang berkata demikian:

"dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan
kekuatan [kratos] kuasa-Nya [ischus], yang dikerjakan-Nya di dalam
Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan
mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga"

Kedua kata ini juga ditemukan dalam ayat-ayat berikut ini:

Kitab Wahyu 5:12-13: "katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang
disembelih itu layak untuk menerima kuasa [ischus], dan kekayaan, dan
hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan
aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di
bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata:
"Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah
puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa [kratos] sampai
selama-lamanya!"

Kitab 1 Petrus 4:11: "Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang
yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan [ischus] yang
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu
karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa [kratos]
sampai selama-lamanya! Amin."

Ayat-ayat ini menekankan kekuasaan dari kekuatan Tuhan yang kekal yang
menganugrahkan keselamatan kepada orang-orang pilihan-Nya ketika Ia
menyelamatkan mereka melalui kasih karunia (anugrah-Nya). Kitab Mazmur
110:3 menyatakan kepada kita demikian:

"Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan
berhiaskan kekudusan [yaitu kekuatan Tuhan]; dari kandungan fajar
tampil bagimu keremajaanmu seperti embun."

Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "seluruh perlengkapan senjata"
atau "perlengkapan senjata" (panoplia:G3833) muncul hanya tiga kali di
dalam Alkitab. Dalam kitab Lukas 11:21-22 kita membaca demikian:

"Apabila seorang yang kuat [yaitu Iblis] dan yang lengkap bersenjata
menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika
seorang yang lebih kuat dari padanya [yaitu Kristus]menyerang dan
mengalahkannya, maka orang itu [Kristus] akan merampas perlengkapan
senjata [panoplia], yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan
rampasannya."

Itulah sebabnya kitab Efesus 6:11, 13 berkata demikian:

"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata [panoplia] Allah, supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis ............ Sebab itu
ambillah seluruh perlengkapan senjata [panoplia]Allah, supaya kamu
dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap
berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu."

Dalam kisah perumpamaan di kitab Lukas di atas kita melihat perampasan
yang terjadi atas rumah dari "seorang yang kuat", dan dalam konteks
ini ungkapan "orang kuat" menunjuk kepada Iblis. Jadi "rumahnya" atau
"bentengnya", mewakili kerajaan Iblis yang sudah dikalahkan Kristus
pada peristiwa kayu salib.

Sesuai dengan program keselamatan Tuhan, semua orang-orang pilihan
dalam seluruh masa sejarah "dibebaskan" dari penjara Iblis, seperti
yang kita pelajari dari pernyataan yang menjelaskan misi ilahi dari
sang Juruselamat dalam kitab Yesaya 61:1 demikian:

"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia
telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang
terkurung kelepasan dari penjara"


"All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for
doctrine, for reproof, for correction, for instruction in
righteousness" (2 Timothy 3:16)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



MINTALAH ... CARILAH ... KETUKLAH


"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap
orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."
(Matius 7:7-8)


Pertama-tama kita harus mengerti bahwa ayat-ayat ini sedang berbicara
tentang keselamatan, dan ketika kita membaca terus sampai ayat 12 kita
mengerti bahwa bagian ini sedang berbicara tentang "doa". Dan
pernyataan yang sangat penting mengenai doa ditemukan dalam pernyataan
yang kuat dari kitab Yakobus 4:2-3 yang kita baca demikian:

"Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu
membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu
kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa,
karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu
hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."

Dari ayat ini kita menemukan bahwa kunci dari "semua" doa adalah --
meminta sesuai dengan kehendak Allah -- seperti yang ditunjukkan oleh
Yesus dalam doa-Nya kepada Bapa dalam kitab Lukas 22:42 demikian:

" ... tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

Orang-orang yang telah menjadi anak-anak Allah mengerti bahwa
keselamatan mereka sama sekali tidak tergantung dari pekerjaan atau
usaha apapun yang mereka lakukan sendiri, seperti yang dinyatakan
dalam kitab Roma 10:20-21 demikian:

"Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku [Tuhan] telah berkenan
ditemukan mereka yang TIDAK mencari Aku, Aku telah menampakkan diri
kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." Tetapi tentang Israel ia
berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa
yang tidak taat dan yang membantah."

Dan kitab Roma 9:31-33 menjelaskan masalahnya demikian:

"Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan
mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa
tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena
perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan [yaitu Kristus atau
Firman Kristus], seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan
di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."

Dan kitab Kolose 3:1-2 menasihatkan demikian:

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas [yaitu rohani, yang tidak
kelihatan dan kekal], bukan yang di bumi [yaitu jasmani, yang
kelihatan dan sementara]."

Kebenaran ini akan bermanifestasi di dalam dalam pemikiran maupun
tindakan orang-orang yang percaya, seperti yang kitab 1 Korintus 13:5
katakan mengenai kasih demikian:

"Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri
sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain
[yaitu tidak berpikir mengenai hal-hal yang jahat]"


Salah satu dari ayat yang paling banyak disalah mengerti mengenai
ungkapan "mengetuk" dan "membuka" ada dalam kitab Wahyu 3:20, disitu
kita membaca demikian:

"Lihat, Aku [yaitu Tuhan] berdiri di muka pintu dan mengetok; JIKALAU
ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku."

Tetapi kitab Lukas 12:36 membantu kita untuk menjelaskan hal ini
dengan benar bahwa orang yang dapat mendengarkan suara Tuhan dan
membukakan pintu adalah seseorang yang "sudah" diselamatkan. Dalam
ayat itu kita membaca demikian:

"Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang YANG MENANTI-NANTIKAN
tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya."

Ingatlah selalu Alkitab menegaskan bahwa dalam sifat alaminya, yaitu
sebelum diselamatkan atau sebelum diberikan hati yang baru, manusia
adalah mati secara rohani (Efesus 2:1-3), dan hati manusia itu sungguh
licik (Yeremia 17:9). Jadi terpisah dari intervensi Tuhan seorangpun
tidak akan mencari Tuhan menurut syarat-syarat Tuhan.

Kitab Mazmur 14:2-3 menyatakan fakta ini sbb:

"TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk
melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka
semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat
baik, seorangpun tidak."

Dengan demikian kita harus mengerti bahwa Tuhan-lah yang pertama-tama
harus menyelamatkan orang tersebut sebelum orang itu dapat melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang baik yang berkenan di mata Tuhan. Ini juga
berarti sebelum kita benar-benar diselamatkan kita tidak mampu untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang berkenan di mata Tuhan.

Di tempat lainnya Alkitab mengajarkan bahwa mereka-mereka yang "dapat"
mendengar suara dari Sang Gembala hanyalah domba-domba-Nya, hal ini
dinyatakan dalam kitab Yohanes 10:26-28 demikian:

"tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan
seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."

Selanjutnya dalam kitab Matius 7:9-11 Tuhan menegaskan demikian:

"Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia
meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu
yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada
mereka yang meminta kepada-Nya."

Diantara kebenaran-kebenaran rohani ini, bagian ini sedang berbicara
tentang kebaikan Bapa yang sempurna yang mengalir secara terus-menerus
kepada umat pilihan-Nya, seperti yang dinyatakan dalam kitab Yakobus
1:17 demikian:

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu
keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang;
pada-Nya TIDAK ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Dan kitab Ibrani 13:20b-21 memberitahukan kepada kita suatu realitas
rohani bahwa Tuhan bekerja untuk menyelesaikan maksud ilahi-Nya di
dalam kehidupan anak-anak-Nya, disitu kita baca demikian:

"Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang
baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa
yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah KEMULIAAN
sampai selama-lamanya! Amin."

Lebih jauh marilah kita melihat pernyataan dari kitab Matius 7:12 yang
berkata demikian:

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi."

Dan kitab Matius 22:36-40 mengajarkan demikian:

"Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."

Ini menunjuk kepada hukum kerajaan Allah mengenai kasih yang merupakan
"karya" dan "iman" milik Tuhan Yesus Kristus. Ia datang untuk
menggenapi kebenaran hukum Allah (Alkitab) untuk umat pilihan-Nya.
Dalam kitab Roma 3:21 kita membaca demikian:

"Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan,
seperti yang disaksikan [dinubuatkan] dalam Kitab Taurat dan
Kitab-kitab para nabi ... "

Biarlah doa dari hati kita mencontoh pernyataan yang ditemukan dalam
kitab Filipi 3:9 yang berkata demikian:

"dan berada dalam Dia [yaitu Kristus] bukan dengan kebenaranku sendiri
karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena
kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan
berdasarkan kepercayaan"


"Study to shew thyself approved unto God, a workman that needeth not
to be ashamed, rightly dividing the word of truth." (2 Timothy 2:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.






Senin, 26 Januari 2009

MENERIMA YESUS




"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara
jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."
(Yohanes 1:12-13)


Ada banyak orang yang percaya pada injil "kehendak bebas" salah
mengerti dan mengurangi arti dari pernyataan Alkitab tentang
"menerima" keselamatan. Ingatlah bahwa menerima Yesus adalah pekerjaan
yang kita lakukan sendiri, dan kita tidak dapat diselamatkan melalui
pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri (Efesus 2:8-9, Roma
9:11, Roma 11:6, Titus 3:5, 2 Timotius 1:9).

Kadang mereka mengutip dari kitab Yohanes 1:12 yang berkata demikian:

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya [yaitu menerima Kristus]
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang
percaya dalam nama-Nya"

Akan tetapi mereka berhenti mengutip Alkitab sampai disitu dan tidak
melihat pada ayat selanjutnya, ayat 13 yang berkata demikian:

"orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging,
bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan
dari Allah [yaitu dari Roh bukan dari daging]."

Sebenarnya kata yang sangat penting untuk diperhatikan dalam ayat 12
adalah kata "percaya", seperti yang kita baca sbb:

" ... yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya [yaitu percaya dalam
nama Yesus -- Yohanes 3:18, Roma 1:5, 1 Yohanes 5:13, Kis. 4:12]"

Untuk percaya sampai akhir seratus persen adalah kasih karunia
(anugrah) dari Tuhan dalam semua aspek-aspeknya seperti yang
dinyatakan dalam kitab Filipi 1:6 demikian:

"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia [yaitu Tuhan], yang
memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai
pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

Dan kitab Yohanes 6:44 menyatakan demikian:

"Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku ... "

Dan kitab Matius 15:13 memperingatkan demikian:

"Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di
sorga akan dicabut dengan akar-akarnya."

Dalam kata lain, Injil yang sejati tidak ada hubungannya dengan
"pekerjaan" atau "kehendak" manusia, seluruh karya keselamatan harus
dilakukan oleh Tuhan. Dengan demikian kita harus mengerti bahwa --
pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan adalah "hasil" dari
keselamatan, hal itu tidak pernah menjadi "dasar" atau "penyebab" dari
keselamatan.

Kitab Roma 9:11-16 menjelaskan kepada kita demikian:

"Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang
baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya
diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan
panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi
hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub,
tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?
Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa:
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah
hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha
orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."

Alkitab mengajarkan bahwa semua pekerjaan baik yang kita lakukan
"setelah" kita diselamatkan adalah perbuatan Kristus. Kitab Efesus
2:13 berkata demikian:

"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Ini adalah sama seperti yang dinyatakan dalam Yesaya 26:12 demikian:

"Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab
segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi
kami."

Dan kitab Mazmur 127:1 mengajarkan demikian:

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah
pengawal berjaga-jaga."

Ketika kita memeriksa seluruh Alkitab untuk melihat pada subjek ini,
kita menyadari bahwa "menerima" keselamatan sama sekali tidak ada
hubungannya dengan sesuatu apapun yang manusia dapat lakukan melalui
pekerjaannya sendiri supaya mereka dapat menggenapkan keselamatan
mereka (dan ini termasuk "menerima Yesus" dan upacara-upacara ibadah
atau sakramen-sakramen).

Keselamatan yang sejati, yaitu kebangkitan jiwa yang baru di dalam Roh
Kristus, diberikan berdasarkan jadwal dan kehendak Tuhan sendiri, dan
itu sepenuhnya adalah hak Tuhan. Kepada Nikodemus Yesus menjelaskan
dalam kitab Yohanes 3:6 demikian:

"Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang
dilahirkan dari Roh, adalah roh."

Dan kitab Yohanes 6:63 menambahkan demikian:

"Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu [yaitu Firman Tuhan]
adalah roh dan hidup."

Tujuan dari semua ini adalah supaya kita memberikan segala kemegahan,
kemuliaan, kehormatan dan puji-pujian atas keselamatan hanya kepada
Tuhan, sedangkan kita tidak memiliki bagian sama sekali, tidak sama
sekali. Hal ini sangat penting untuk dimengerti dengan benar karena
inilah penghakiman Tuhan yang akan terjadi di akhir zaman seperti yang
banyak dijelaskan dalam kitab Wahyu. Seperti misalnya Wahyu 16:11
berkata demikian:

"Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka
menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan
mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia."

Dan Wahyu 14:6-7 memperingatkan demikian:

"Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit
dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka
yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan
kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan
muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Ini adalah sama dengan yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 10:17 dan
banyak ayat-ayat lainnya, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Itulah sebabnya kitab Efesus 2:8-9 berkata demikian:

"Sebab karena kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan oleh iman; itu
[yaitu iman tersebut] bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."


Kadang juga ada orang-orang yang mengutip dari kitab Wahyu 3:20 untuk
menjelaskan jasa-jasa mereka atas keselamatan, dalam ayat itu kita
membaca demikian:

"Lihat, Aku [yaitu Tuhan] berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau
ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku."

Akan tetapi sesungguhnya siapakah yang berada di balik pintu tersebut?
Di balik pintu itu hanya ada orang-orang yang masih mati secara
rohani! Mereka tidak dapat mendengarkan suara Tuhan kecuali kalau
Tuhan sudah memberikan anugrah pendengaran rohani untuk mendengarkan
Firman-Nya.

Dalam kitab Ulangan 29:4 kita membaca demikian:

"Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk
mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar."

Sebelum diselamatkan pada dasarnya manusia adalah mati atau buta atau
tuli secara rohani (Roma 3:10-12, Efesus 2:1-5, 1 Korintus 15:22,
Yehezkiel 37), secara rohani kita adalah seperti mayat sama seperti
Lazarus yang mati secara fisik dan sudah berbau busuk.

Kitab Roma 3:10-18 berkata demikian:

"seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak
ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari
Allah [yang benar]. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak
berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan
mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir
mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki
mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka
tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai [yaitu perdamaian dengan
Allah atau keselamatan melalui pengampunan dosa] tidak mereka kenal;
rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Lalu kitab Efesus 2:4-5 menggambarkan keselamatan seperti berikut:

"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat [anugrah], oleh karena kasih-Nya
yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita
bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita --oleh kasih karunia [anugrah] kamu
diselamatkan--"

Jelaslah sekarang bahwa kita tidak dapat memegahkan diri karena
pekerjaan apapun yang kita lakukan sendiri dan ini termasuk
upacara-upacara ibadat atau sakramen-sakramen (dalam Perjanjian Baru
khususnya adalah upacara baptis air dan perjamuan kudus) bagaimanapun
terlihat baik, kudus dan alkitabiahnya upacara-upacara tersebut.

Tuhan telah memberikan kita gambaran yang sangat besar tentang hal ini
yang terjadi pada masa ketika Yesus dan para rasul berada di Bumi.
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang hidup pada masa itu
sangat rajin melakukan segala upacara-upacara ibadah (dan ditambah
dengan tradisi-tradisi yang berasal dari hasil pikiran manusia), akan
tetapi kebanyakan dari mereka tidak dapat melihat Yesus sebagai
"kegenapan" dari semua upacara ibadah yang mereka lakukan sendiri.

Mereka justru menyalibkan Yesus sang Firman yang hidup karena mereka
lebih percaya kepada pekerjaan-pekerjaan ibadah mereka sendiri
daripada percaya kepada pekerjaan Tuhan.

Sesungguhnya upacara-upacara ibadah tersebut hanyalah "gambaran" atau
"bayangan" atau "perumpamaan" dari isi rohani yang sebenarnya. Itulah
sebabnya dalam masa Perjanjian Baru kita tidak lagi menyembelih anak
domba atau disunat secara jasmani atau menolak makanan jasmani
tertentu. Tuhan Yesus berkata dalam kitab Yohanes 5:17-18 demikian:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi."


"... Fear God, and give glory to Him; for the hour of His judgment is
come ..." (Revelation 14:7)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Jawaban Lemah Lembut

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” Amsal 15:1

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Kesalahan umum yang sering kita lakukan sewaktu menghadapi orang yang sedang marah dengan kita adalah ikut marah. Tidak heran bila akhirnya berujung pada pertengkaran. Padahal bila hanya satu orang yang marah, pertengkaran tidak akan terjadi. Artinya, untuk memulai pertengkaran diperlukan dua orang, tetapi untuk mengakhirinya hanya diperlukan satu orang.

Bila ada salah satu anggota keluarga Anda; suami, istri, anak atau sahabat Anda sedang marah, hanya ada satu hal yang perlu Anda lakukan yaitu didengar/dimengerti. Selama ia marah, jadilah pendengar yang baik, tanpa memotong ataupun mengkritik kata-katanya. Dengan demikian, Anda menurunkan ketegangan dan emosinya sehingga emosi kemarahannya dapat dikeluarkan dengan cara yang sehat dan tidak terpendam di dalam hatinya.

Bila ia telah mengeluarkan seluruh emosinya, barulah Anda bicara dengan normal. Dan saat itulah Anda dapat memberikan perspektif dan saran Anda. Ingat bahwa jawaban yang lemah lembut meredakan amarah!

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku untuk mampu memberikan jawaban lemah lembut kepada mereka yang sedang marah/emosi. Agar lewat itu, namaMu ditinggikan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin









PEDANG PETIR




Datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu
ke Yerusalem dan ucapkanlah banyak tegoran terhadap TEMPAT KUDUSNYA
dan bernubuatlah melawan tanah Israel. Katakanlah kepada tanah Israel:
Beginilah firman TUHAN: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu dan akan
mencabut pedang-Ku dari sarungnya dan melenyapkan dari tengah-tengahmu
orang benar dan orang fasik. Oleh karena Aku hendak melenyapkan dari
tengah-tengahmu orang benar dan orang fasik, maka pedang-Ku akan
terhunus dari sarungnya terhadap semua manusia dari selatan sampai
utara. Dan semua manusia akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mencabut
pedang-Ku dari sarungnya, sehingga tidak akan kembali lagi ke situ.

Dan engkau anak manusia, mengeranglah! Mengeranglah di hadapan mereka
seperti seorang yang tulang pinggangnya patah dan yang berada dalam
kesengsaraan yang pahit. Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa
engkau mengeluh? Jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah
tersiar, setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah
lesu, segala semangat menghilang dan semua orang terkencing ketakutan.
Sungguh, pasti datang dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia,
bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang
sudah diasah dan juga digosok! Diasah untuk menumpahkan darah dan
digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita?
--Tongkat ANAKKU menghina segala macam kayu.--

Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya sedia dipergunakan; pedang
itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan si pembunuh [si
pemangkas]. Berserulah dan merataplah, hai anak manusia! Sebab pedang
itu ditujukan melawan UMAT-KU, ditujukan melawan semua pemimpin
Israel; mereka dan umat-Ku sama-sama dibiarkan dimakan pedang.

Oleh sebab itu tepuklah pinggangmu sebagai tanda PERKABUNGAN. Sebab
percobaan datang dan tidak suatupun yang dapat tahan, demikianlah
firman Tuhan ALLAH. Dan engkau anak manusia, bernubuatlah dan tepuklah
tanganmu, biarlah pedang itu menjadi dua kali lipat, tiga kali lipat.
Itu pedang pembunuh [yaitu pedang dari orang-orang yang dibunuh secara
rohani], pedang untuk pembunuhan besar-besaran [yaitu pedang dari
orang-orang baik yang dibunuh -- Yoh. 16:2, Markus 13:9, Lukas 21:12],
yang berkeliling menghabiskan mereka.

Supaya hati [musuh] mereka hancur dan yang jatuh berebahan
bertambah-tambah di tiap pintu gerbang mereka, Aku memerintahkan
penumpahan darah dengan pedang itu. Aduh, pedang itu dibuat menyamai
petir dan digosok untuk menumpahkan darah. Pancung yang di kanan dan
di kiri, ke mana saja matamu menetak. Dan Aku [Tuhan] juga akan
bertepuk tangan dan hati-Ku yang panas menjadi tenang kembali. Aku,
TUHAN, yang mengatakannya."
(Yehezkiel 21:1-17)


Rabu, 21 Januari 2009

SUKACITARata Tengah

"Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan
dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan
bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan
bertepuk tangan." (Yesaya 55:12)


Dalam pelajaran kali ini kita mau melihat pada ungkapan "sukacita"
seperti yang kita baca pada ayat di atas, nah apakah yang Allah sedang
bicarakan disini? Kita mengetahui bahwa Alkitab adalah Firman Allah.
Kita mengetahui bahwa Alkitab diberikan untuk suatu tujuan. Dan tujuan
yang paling penting dari semuanya tentu saja adalah supaya kita bisa
menjadi diselamatkan.

Dan jika pada akhirnya kita tidak menjadi diselamatkan maka Firman
Allah yang sama akan menghukum kita ke dalam kutukan yang kekal,
kematian kedua. Ini adalah seperti "pedang bermata dua", Firman Allah
dapat menghukum dan juga menyelamatkan.

Sekarang mungkin kita mempunyai segalanya di hidup kita yang sekarang
ini, kita mungkin adalah orang yang terkaya di desa kita. Kita mungkin
mempunyai lebih banyak harta daripada kebanyakan orang yang ada di
lingkungan kita. Tetapi jika kita tidak mendengarkan Firman Allah atau
Firman itu tidak berakibat apa-apa bagi kita, supaya kita mau berseru
kepada Allah untuk meminta belas kasihan, maka Firman Allah yang sama
itu akan mengutuk kita ke dalam hukuman yang kekal. Firman Allah itu
sangat serius. Itu adalah Firman dari Allah Yang Kekal, yang
menciptakan langit dan bumi. Itu tidak boleh dilihat secara ringan
atau sembari lalu.

Pada ayat di atas Allah sedang berbicara tentang dampak yang
mengherankan yang terjadi di dalam hidup kita ketika kita sudah
diberikan gizi rohani oleh Firman Allah, ketika itu sudah ditaburkan
dan bertumbuh di dalam hati kita dan sudah membuahkan hidup yang kekal.

"Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan
dengan damai"

Mengapa kita harus merasa bersukacita? Disini saya hidup dalam suatu
situasi yang sulit dimana saya tidak mempunyai kebebasan yang
seharusnya saya miliki. Saya hidup di suatu negara dimana saya tidak
mempunyai cukup banyak harta benda seperti yang dimiliki oleh
orang-orang di negara lain. Saya kekurangan ini dan kekurangan itu.
Apa yang bisa menjadi sukacita bagi saya? Adalah benar bahwa kita
mungkin tidak dapat bersukacita karena kita hidup dalam kekurangan.
Kita mungkin merasa sedih karena kita mungkin berada di bawah suatu
macam tekanan politik. Akan tetapi ada masalah lain, kesulitan besar
yang akan kita hadapi, yang jauh lebih buruk daripada masalah yang
kita hadapi secara sosial, ekonomi maupun politik. Dan masalahnya
adalah kita semua berada di bawah kutukan penghukuman dalam kekekalan
oleh karena dosa-dosa kita.

Ingatlah Alkitab berkata, "upah dosa ialah maut" (Roma 6:23). Dan
"maut" yang ada dalam pandangan Allah adalah kutukan penghukuman dalam
kekekalan. Jadi sesungguhnya setiap dari kita manusia dalam sifat
alaminya -- berada di bawah kutukan Allah oleh karena dosa-dosa kita.
Dan masalah ini sangat buruk. Kita bisa hidup di negara yang paling
makmur di seluruh dunia, kita bisa mempunyai segala macam kemudahan
yang bisa kita mimpikan untuk peroleh, akan tetapi jika pada akhirnya
kita tidak diselamatkan, kita masih ditundukkan pada kutukan
penghukuman dalam kekekalan tersebut.

Dan jadi, seharusnya ada suatu ketakutan, seharusnya ada dukacita atau
perkabungan yang sangat di dalam kehidupan kita, karena kita tahu kita
masih memiliki masalah yang besar dengan Allah Yang Maha Kuasa, suatu
masalah yang jauh lebih besar daripada masalah ekonomi apapun yang
kita miliki. Jika mangkuk nasi kita tidak sepenuh yang ingin kita
lihat, atau jika kita tidak mempunyai cukup ruangan di dalam rumah
tempat kita tinggal, dan harus hidup berdesak-desakan sehingga itu
kelihatannya begitu buruk, akan tetapi sebenarnya masalah itu bukanlah
apa-apa bila dibandingkan dengan masalah yang akan kita dapati ketika
kita tidak diselamatkan. Jika kita masih belum diselamatkan, jika kita
masih berada di bawah murka Allah oleh karena dosa-dosa kita, kita
berada dalam permasalahan yang sangat dalam dan besar. Dan jika kita
benar-benar memikirkannya, maka seharusnya tidak ada sukacita di dunia
ini sama sekali.

Tetapi umat manusia tidak mau mendengarkan kebenaran. Mereka tidak mau
mendengarkan Firman Allah. Mereka seperti burung unta, yang
menyembunyikan kepalanya di dalam pasir, sehingga dia tidak akan
melihat apa yang terjadi. Dan itulah caranya manusia hidup. Manusia
tidak mau mendengarkan kebenaran tentang diri mereka sendiri. Jadi
mereka bermain-main dengan diri mereka sendiri, mereka suka menipu
diri mereka sendiri kalau semua itu akan baik-baik saja, semuanya
nanti akan menjadi baik-baik saja.

Tetapi kenyataannya adalah, itu seluruhnya tidak akan menjadi
baik-baik saja seluruhnya. Tidak ada sukacita sama sekali yang bisa
ditemukan.

Disisi yang lain, setelah Firman Allah masuk dan tertanam ke dalam
hati kita, setelah kita mulai berseru kepada Allah untuk meminta belas
kasihan-Nya, setelah kita mulai percaya dengan sepenuh hati kepada
Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita, Dia sebagai penanggung
dari upah dosa-dosa kita, setelah kita mengetahui bahwa kita sudah
menjadi anak-anak Allah, maka kita mengetahui bahwa kita tidak akan
dibuang ke dalam hukuman yang kekal. Kita tidak akan pernah lagi
berada di bawah kutukan Allah. Lebih dari itu, Allah sudah menjadi
"sahabat" kita (Yohanes 15:14), dan Allah sudah berjanji kepada kita
bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan atau membuang kita (Ibrani 13:5).

Allah akan pergi bersama kita kemanapun kita pergi tidak perduli
betapapun sulitnya masalah-masalah fisik yang kita hadapi, Ia tidak
akan pernah meninggalkan kita. Dan kita bisa berseru kepada-Nya dalam
doa, kita bisa berbicara dengan-Nya dalam hati kita, dan kita bisa
diberikan gizi rohani dari Firman-Nya. Dan sebetulnya sekarang kita
telah mempunyai sukacita yang nyata.

Kita bisa hidup di dalam penjara atau tempat kerja paksa. Atau kita
bisa berada dalam bencana kelaparan yang besar sehingga mangkuk nasi
kita hampir kosong setiap hari dan lambat laun kita akan mati karena
kekurangan gizi. Kita bisa sering dipukuli oleh orang-orang yang
membenci kita. Tetapi kenyataannya adalah, jika Kristus sudah menjadi
Juruselamat kita, di tengah-tengah penderitaan kita, apapun
penderitaan itu, kita bisa memiliki sukacita yang nyata, sukacita yang
sangat besar, karena kita mengetahui bahwa kita sudah benar-benar
menjadi anak-anak Allah. Kita tahu bahwa seluruh dosa-dosa kita sudah
diampuni. Kita tahu bahwa kita tidak akan lagi terancam oleh kutukan
dalam kekekalan. Kita tahu bahwa kita tidak lagi berbuat jahat ketika
kita telah menjadi benar di hadapan Allah. Itulah mengapa dikatakan:

"Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita"

Nah, berangkat kemana? Berangkat melakukan kegiatan kita sehari-hari.
Ketika kita bangun di pagi hari, kita akan berjumpa dengan janji yang
mengherankan itu, setiap pagi janji Allah selalu diperbaharui.

Dalam suatu cara kita mungkin masih menderita secara fisik, mungkin
kita sedang sekarat karena kita sakit-sakitan. Mungkin kita mempunyai
suatu macam penderitaaan yang begitu buruk, begitu buruknya bagi kita.
Tetapi kita tahu bahwa setiap pagi Allah bersama kita dan
berkat-berkat-Nya akan mengalir kepada kita karena kita adalah anak
yang dikasihi-Nya. Ini adalah berkat-berkat rohani. Kita akan
mempunyai berkat dari hidup taat di hadapan-Nya. Kita juga memiliki
berkat dengan mengetahui bahwa upah dosa-dosa kita sudah dibayar lunas
sepenuhnya. Kita mempunyai berkat dengan mengetahui bahwa kita bisa
berseru memanggil nama-Nya, bahwa kita bisa berdoa kepada Allah dan
berbicara kepada-Nya tentang apa saja, tentang segala hal. Kita akan
mempunyai berkat dari mendorong orang-orang yang lain untuk
mendengarkan Injil. Berkat-berkat ini akan mengalir dan mengalir jika
kita adalah anak-anak Allah. Jadi sebetulnya akan ada suatu sukacita
yang sangat besar bagi orang-orang yang percaya.


"... Fear God, and give glory to Him; for the hour of His judgment is
come ..." (Revelation 14:7)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Selasa, 20 Januari 2009

Tersenyum

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

"Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.” Amsal 15:13

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Walaupun sangat simple tetapi seringkali kita melupakannya, padahal ia berdampak besar bilamana dilakukan, yaitu tersenyum. Tidak sedikit orang melalui kehidupan dengan muka yang murung, terlebih saat menghadapi saat-saat sulit. Padahal wajah murung tidaklah menyelesaikan masalah.
Tersenyum mempunyai khasiat yang besar. Tersenyum tidak hanya menyehatkan wajah kita, tetapi juga menyehatkan hidup kita. Satu riset berkata bahwa untuk tersenyum diperlukan 14 otot-otot muka, sedangkan untuk cemberut diperlukan 64 otot-otot muka. Tidak heran bila orang yang suka cemberut terlihat lebih tua daripada orang yang suka tersenyum atau tertawa. Nah, jika Anda ingin terlihat lebih muda tunjukkanlah senyum Anda pada semua orang, tapi jika Anda memilih terlihat lebih tua, murunglah senantiasa.
Tersenyum juga membuat hidup kita lebih bahagia dan tentunya membuat orang lebih menyukai kita. Semakin banyak senyum, semakin sedikit kemarahan. Salah satu kunci saling mengasihi adalah tersenyum dengan tulus pada semua orang.

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku untuk tetap bersukacita dalam Engkau. Biarlah kemuliaanMu memancar atas wajahku sehingga raut wajahku memancarkan kasihMu. Dalam segala situasiku ya Bapa, mampukan aku untuk tetap tersenyum. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin


Kekuatan Hidup

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

"Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” Kisah Para Rasul 10:35

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Apakah Anda ingin kuat dalam menghadapi hidup ini? Kekuatan hidup datang dari hidup yang mempromosikan kebenaran. Orang yang hidup dalam kebenaran memiliki kuasa dan daya tarik yang besar. Kata-kata dan tindakannya jujur, tidak berbelit-belit dan dapat dipercaya. Selain itu, orang yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya (Kisah Para Rasul 10:35), karena itu jangan pernah takut menegakkan kebenaran.
Kekuatan juga datang dari prinsip/karakter. Orang yang memiliki prinsip dalam hidupnya tidak akan mudah goyah. Oleh sebab itu kita perlu mengembangkan prinsip hidup kita. Semakin banyak pengetahuan dan pengalaman kita dengan Tuhan, semakin kuat karakter dan prinsip kita. Orang yang tidak memiliki prinsip akan terombang-ambing oleh situasi atau pendapat orang banyak.
Jika Anda rindu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang melimpah tentang Dia, milikilah hubungan yang intim dengan-Nya melalui doa, firmanNya dan puasa.


Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku untuk terus hidup dan berjalan dalam kebenaran. Apapun situasi yang kuhadapi, mampukan aku ya Bapa untuk terus mengamalkan kebenaranMu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin


Kekudusan

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

" ..., sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." Ibrani 12:14

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Allah adalah Allah yang kudus. Tanpa kekudusan, Anda tidak dapat berhubungan dengan Dia. Disamping itu, kekudusan akan menghasilkan ketenangan dan kebahagiaan. Dosa membuat orang merasa bersalah dan tidak tenang. Oleh sebab itu Anda perlu belajar untuk hidup dalam kekudusan dalam setiap aspek hidup.

Anda perlu menguduskan perkataan Anda. Jauhkan segala perkataan yang kotor. Pakailah kata-kata yang baik, benar dan membangun dimana perlu sehingga yang mendengar beroleh kasih karunia (Efesus 4:29).

Anda perlu menguduskan pikiran Anda. Seleksi apa yang masuk dalam pikiran Anda. Seleksi apa yang dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga Anda. Jika Anda memikirkan apa yang baik, mulia, suci dan sedap didengar maka damai sejahtera akan menyertai hidup Anda (Filipi 4:8).

Anda perlu menguduskan tubuh Anda. Tubuh manusia adalah bait Allah –tempat Allah dan Roh Kudus bersemayam- Oleh sebab itu Anda perlu mempersembahkan tubuh Anda sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1).

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku untuk menjaga kekudusan hidupku di hadapanMu. Mampukan aku ya Roh Kudus agar dengan tubuhku, aku memuliakan namaMu. Lewat hati, pikiran dan seluruh anggota tubuhku, namaMu ditinggikan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin










Minggu, 18 Januari 2009

PENEBUS YAKUB

Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa
yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah
menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku
sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan
tangan-Nya. Ia telah membuat aku [yaitu Kristus] menjadi anak panah
yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia
berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku
akan menyatakan keagungan-Ku."

Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan
telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun,
hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku." Maka sekarang
firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi
hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel
dikumpulkan kepada-Nya --maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan
Allahku menjadi kekuatanku--, firman-Nya: "Terlalu sedikit bagimu
hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan
untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi
Aku akan membuat engkau menjadi TERANG bagi bangsa-bangsa supaya
keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Beginilah firman TUHAN, Penebus Israel, Allahnya yang Mahakudus,
kepada dia yang dihinakan orang, kepada dia yang dijijikkan
bangsa-bangsa, kepada hamba penguasa-penguasa: "Raja-raja akan melihat
perbuatan-Ku, lalu bangkit memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan
sujud menyembah, oleh karena TUHAN yang setia oleh karena Yang
Mahakudus, Allah Israel, yang MEMILIH engkau."

Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab
engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku
telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat
manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan
tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada
orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di
dalam gelap: Tampillah!

Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan
rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka.
Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari
tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka
dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat
segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan
Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan
dari barat, dan ada dari tanah Sinim." Bersorak-sorailah, hai langit,
bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai
gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi
orang-orang-Nya yang tertindas.

Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku." Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga
ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia
melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah
melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang
mata-Ku. Orang-orang yang membangun engkau datang bersegera, tetapi
orang-orang yang merombak dan merusak engkau meninggalkan engkau.
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua berhimpun
datang kepadamu. Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN,
sungguh, mereka semua akan kaupakai sebagai perhiasan, dan mereka akan
kaulilitkan, seperti yang dilakukan pengantin perempuan.

Sebab tempat-tempatmu yang tandus dan sunyi sepi dan negerimu yang
dirombak, sungguh, sekarang terlalu sempit untuk sekian banyak
pendudukmu dan orang-orang yang mau menelan engkau akan menjauh.
Malahan, anak-anakmu yang kausangka hilang akan berkata kepadamu:
"Tempat itu terlalu sempit bagiku, menyisihlah, supaya aku dapat diam
di situ!" Maka engkau akan berkata dalam hatimu: "Siapakah yang telah
melahirkan sekaliannya ini bagiku? Bukankah aku bulus dan mandul,
diangkut ke dalam pembuangan dan disingkirkan? Tetapi anak-anak ini,
siapakah yang membesarkan mereka? Sesungguhnya, aku tertinggal seorang
diri, tetapi mereka ini, dari manakah datangnya?"

Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku
sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk
suku-suku bangsa, maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki
dan anak-anakmu perempuan akan didukung di atas bahunya. Maka
raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka
menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke
tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui,
bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku
tidak akan mendapat malu."

Dapatkah direbut kembali jarahan dari pahlawan atau dapatkah lolos
tawanan orang gagah? Sungguh, beginilah firman TUHAN: "Tawanan
pahlawanpun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat
lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan
Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu. Aku akan memaksa
orang-orang yang menindas engkau memakan dagingnya sendiri, dan mereka
akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur
baru, supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, adalah
Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub." (Yesaya
49:1-26)