Entri Populer

Selasa, 04 November 2008

BANGSA KASDIM (Babel)





Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk. Berapa lama lagi, TUHAN,
aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu:
"Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan
kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan
kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.
Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul
keadilan, sebab orang fasik MENGEPUNG orang benar; itulah sebabnya
keadilan muncul terbalik.

Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan
tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu
yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan. Sebab,
sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim [yaitu bangsa
Babel, atau bangsa dari Utara = Kerajaan Iblis yang menyebarkan
injil-injil palsu], bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi
lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan
kepunyaan mereka.

Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya
berasal dari padanya sendiri. Kudanya lebih cepat dari pada macan
tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan
berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti
rajawali yang menyambar mangsa. Seluruh bangsa itu datang untuk
melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan
mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir [gog dan magog -
Wahyu 20:8].

Raja-raja dicemoohkannya dan penguasa-penguasa menjadi tertawaannya.
Ditertawakannya tiap TEMPAT BERKUBU, ditimbunkannya tanah dan
direbutnya tempat itu. Maka berlarilah mereka, seperti angin dan
bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan
kekuatannya.

Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak
akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya
Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa. Mata-Mu terlalu
suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang
kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat
itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang
lebih benar dari dia?

Engkau menjadikan MANUSIA itu seperti ikan di laut, seperti
binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya? Semuanya mereka
ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan
dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan
bersorak-sorai. Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk
pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena
alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.
Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa
dengan tidak kenal belas kasihan? (Habakuk 1:1-17)







IBADAH YANG SEJATI


"Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan
air susu yang murni dan yang rohani [yaitu yang berasal dari Firman],
supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan" (1 Petrus 2:2)


Kata Yunani yang di-terjemahkan sebagai ungkapan "yang rohani" (yaitu
logikos) juga muncul dalam kitab Roma 12:1 dimana kata ini
diterjemahkan sebagai ungkapan "sejati". Dalam ayat itu kita membaca
demikian:

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu
yang sejati."

Dan "susu dari Firman Tuhan" itu adalah nutrisi rohani yang diterima
oleh orang-orang yang masih "bayi", dan dalam jadwal Tuhan, hal itu
akan berlanjut terus sampai ketika mereka bertumbuh dan mampu untuk
makan "makanan yang keras" dari Firman Tuhan.

Adalah membantu untuk diperhatikan bahwa kata Yunani "logikos" adalah
bentuk lain dari kata "logos", yang sudah kita ketahui merupakan
bentuk yang dominan dari kata yang seringkali ditranslasi sebagai
"Firman" di dalam Perjanjian Baru.

Dengan demikian, ibadah yang "sejati" yang ditekankan dalam kitab Roma
12:1 seluruhnya sangat berhubungan dengan Firman Tuhan, dan Firman
Tuhan seluruhnya berhubungan dengan Tuhan Yesus Kristus dan program
keselamatan-Nya, seperti yang ditunjukkan ayat-ayat berikut ini:

Dalam kitab Yohanes 15:3 Tuhan menyatakan demikian:

"Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu."

Bagian ini menekankan pembersihan atau penyucian dari dosa-dosa kita
yang dikerjakan dan diselesaikan oleh Roh Kudus melalui Kitab Suci
ketika seseorang diberikan kehidupan yang kekal.

Dan kitab Yohanes 17:17 menambahkan demikian:

"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; Firman-Mu adalah kebenaran."

Satu-satunya dasar yang benar bagaimana kita harus datang kepada
Alkitab adalah untuk menyadari bahwa -- Alkitab adalah Firman Tuhan
yang kudus, yang tidak ada kesalahannya -- dan keluar dari mulut Tuhan
sendiri (nafas Tuhan).

Dalam kitab Yohanes 17:20 kita membaca demikian:

"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk
orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh PEMBERITAAN mereka"

Ini adalah deklarasi yang sangat mengagumkan dari kekuatan Tuhan untuk
menyelamatkan semua domba-domba-Nya melalui Injil yang ilahi -- yaitu
seluruh Alkitab! Dan kitab Kisah Para Rasul 13:48 dengan mirip
bersaksi demikian:

"Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan
mereka memuliakan Firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah
untuk hidup yang kekal, menjadi percaya."

Sekarang kita telah tiba pada pengertian bahwa karakter yang paling
penting dari pelayanan kepada Tuhan adalah kesetiaan terhadap
Firman-Nya, Alkitab. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan
"pelayanan" dalam kitab Roma 12:1 (latreia) juga ditemukan dalam empat
ayat-ayat berikut ini:

Dalam kitab Yohanes 16:2-3 kita membaca demikian:

"Kamu akan dikucilkan [yaitu dikucilkan dari rumah ibadah - KJV],
bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh [rohani -
yaitu membungkam] kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti [yaitu
pelayanan - latreia] bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena
mereka TIDAK mengenal baik Bapa maupun Aku."

Bagian dari Alkitab ini menjelaskan "kurangnya" pengertian keselamatan
dan pengertian rohani dari mereka-mereka yang bertanggung-jawab
mengusir keluar orang-orang percaya yang sejati dari rumah-rumah
ibadah, sama halnya dengan umat Kristen sejati yang pada hari sekarang
ini diusir keluar dari organisasi gereja-gereja setempat. Tentu saja,
sekarang kita sudah berada ditengah-tengah "masa siksaan [rohani] yang
dahsyat" atau "masa kesukaran [rohani] yang besar", dimana umat
Kristen yang sejati telah diperintahkan untuk "keluar" dari organisasi
gereja-gereja setempat karena Tuhan sendiri telah sepenuhnya
meninggalkan mereka, seperti yang kita baca dalam kitab 2 Tesalonika
2, Wahyu 18:4 dan banyak ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab.

Perhatikan kata-kata dari Yesaya 66:5 dimana Tuhan menyatakan demikian:

"Dengarlah firman TUHAN, hai kamu yang gentar kepada Firman-Nya!
Saudara-saudaramu, yang membenci kamu, yang mengucilkan [yaitu
mengusir keluar] kamu oleh karena kamu menghormati nama-Ku, telah
berkata: "Baiklah TUHAN menyatakan kemuliaan-Nya, supaya kami melihat
sukacitamu!" Tetapi mereka sendirilah yang mendapat malu."

Dan kitab Roma 9, ayat 6 - 8 memberikan kita informasi lebih lanjut
demikian:

"Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang
yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua
yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang
berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Artinya: bukan
anak-anak menurut DAGING [yaitu berasal dari injil-injil pekerjaan]
adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak PERJANJIAN [yaitu berasal
dari injil anugrah] yang disebut keturunan yang benar."

Dan kitab Ibrani 9:1, 6, 11-15 memberikan kita informasi tentang
ibadah penyembahan dalam Perjanjian Lama dan membedakannya dengan
karya penebusan Yesus Kristus untuk umat-Nya, dalam ayat itu kita
membaca demikian:

"Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan
untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia ..........
Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam
senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan
ibadah mereka [kepada Tuhan] .......... Tetapi Kristus telah datang
sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah
melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, YANG bukan
dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan
ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam
tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah
anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia
telah mendapat kelepasan yang kekal [yaitu penebusan yang kekal untuk
orang-orang yang percaya]. Sebab, jika darah domba jantan dan darah
lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang
najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya
darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan
menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Ia
adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang
telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia
telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan
selama perjanjian yang pertama."

Lebih jauh akar kata dari ungkapan "pelayanan" adalah "latreuo", yang
digunakan dalam ayat-ayat berikut sebagai ungkapan "beribadah" dan
"melayani".

Kitab Filipi 3:3 menyatakan demikian:

"karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah [latreuo] oleh
Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya
pada hal-hal lahiriah."

Dan kitab Ibrani 12:28-29 memberitahukan kita peringatan ini:

"Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah
kita mengucap syukur dan beribadah [latreuo] kepada Allah menurut cara
yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita
adalah api yang menghanguskan."


"Ye also, as lively stones, are built up a spiritual house, an holy
priesthood, to offer up spiritual sacrifices, acceptable to God by
Jesus Christ" (1 Peter 2:5)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




MENDUA HATI

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua
belas suku [Israel] di perantauan [yaitu di dunia yang sekarang ini].
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian
terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan
itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh
dan tak kekurangan suatu apapun.

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan HIKMAT, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang
dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu
akan diberikan kepadanya.

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang,
sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian
janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab
orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena
kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang
rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. Karena matahari
terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga
gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya
dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai,
janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah
tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai
siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai OLEH keinginannya sendiri,
karena ia DISERET dan DIPIKAT olehnya. Dan apabila keinginan itu telah
dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia
melahirkan maut.

Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang
baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya
dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya TIDAK ada
perubahan atau bayangan karena pertukaran. ATAS kehendak-Nya sendiri
Ia telah menjadikan kita oleh Firman kebenaran, supaya kita pada
tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang
hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan
juga LAMBAT untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan
kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang
kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah
lembut Firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa
menyelamatkan jiwamu.

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar
saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika
seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah
seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di
depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia
segera lupa bagaimana rupanya.

Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya
mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia
akan berbahagia oleh perbuatannya. Jikalau ada seorang menganggap
dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya
sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita,
ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka,
dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
(Yakobus 1:1-27)





MENAFSIRKAN ALKITAB


"Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang
pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan [yaitu
dengan benar membagi] perkataan kebenaran itu." (2 Timotius 2:15)


Dalam kesempatan ini kita mau berbicara tentang menafsirkan Alkitab
dengan benar dalam terang kitab Nehemia 8:8 yang berkata demikian:

"Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan
dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan
dimengerti."

Dan dalam kitab Nehemia 8:1-3 kita membaca kisah ini:

"Maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu
gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia
membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN
kepada Israel. Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra
membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki
maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan
pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki
dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh
perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu."

Dan Nehemia 8:7-8 melanjutkan demikian:

"Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya,
Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi,
mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang
itu berdiri di tempatnya. Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni
Taurat Allah, dibacakan dengan jelas [parash], dengan diberi
keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti."

Disini kita melihat ada 13 orang laki-laki yang berasal dari suku Lewi
yang adalah para penatua dalam kumpulan jemaat ini, dan kita menemukan
pernyataan bahwa mereka "membacakan kitab Taurat Allah itu dengan
jelas" kepada jemaat.

Saya cukup yakin bahwa ini bukan menekankan tentang kejelasan dari
kata-kata yang dibacakan atau sistem akustik yang dimiliki oleh
ruangan tersebut. Kata Ibrani untuk ungkapan "jelas", yaitu "parash"
muncul dalam empat ayat lainnya dengan implikasi yang berbeda-beda:

Kitab Imamat 24:12 menyatakan demikian:

"Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan keputusan sesuai
[parash] dengan firman TUHAN."

Kitab Bilangan 15:34 berkata demikian:

"Orang itu dimasukkan dalam tahanan, oleh karena belum ditentukan
[parash] apa yang harus dilakukan kepadanya."

Dan kitab Amsal 23:32 menyatakan demikian:

"tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan [parash] bisa
seperti beludak."

Dan kitab Yehezkiel 34:12 memberitahukan kita demikian:

"Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu
tercerai [parash] dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari
domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat,
ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan."

Dalam kitab Imamat 24:12 dan Bilangan 15:34 kita menemukan dua kisah
dari dosa yang sangat menyedihkan yang Musa dan para tua-tua Israel
tidak dapat menyatakan hukumannya, sampai Tuhan memberitahukan mereka
apa yang harus mereka perbuat.

Dan kitab Amsal 23:32, disisi lain, menyatakan hasil dari kemabukan,
seperti yang sudah kita pelajari dalam seri pelajaran yang sebelumnya,
merupakan hasil dari "kemabukan rohani", atau penipuan, yang
disebabkan oleh minuman "anggur" dari "injil-injil palsu".

Penipuan seperti itu bertujuan untuk menyebabkan orang-orang menjauh
dari Kebenaran sejati yang dinyatakan di dalam Firman Tuhan. Dalam
kitab Yehezkiel pasal 34 Tuhan menggambarkan "Masa Siksaan Yang
Dahsyat" yang sedang terjadi pada hari kita sekarang ini -- sebagai
penghakiman Tuhan terhadap organisasi gereja-gereja dan
denominasi-denominasi, akan tetapi Tuhan masih terus mencari dan
menyelamatkan domba-domba-Nya (yaitu orang-orang pilihan) yang
tersebar di seluruh dunia.

Sampai hari sekarang ini Tuhan masih terus membangkitkan guru-guru
Alkitab yang berkwalifikasi seperti yang kita baca dalam kitab Nehemia
pasal 8 untuk mengajarkan umat-Nya yang mendengarkan dengan penuh
perhatian kepada Firman Tuhan.

Secara alami, hanya orang-orang percaya yang sejati yang mampu untuk
melakukan hal tersebut ketika Tuhan bekerja di dalam kehidupan mereka
"baik untuk kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan Tuhan untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya" (Filipi 2:13).

Dan hal yang sama juga terjadi dalam kisah tentang sida-sida dari
Etiopia dan Filipus, seperti yang kita baca dalam kitab Kisah Para
Rasul 8:30-35 demikian:

"Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca
kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "MENGERTIKAH tuan apa yang tuan baca
itu?" Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang
membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di
sampingnya." Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti
seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang
kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak
membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya;
siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya
diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku
bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang
dirinya sendiri atau tentang orang lain?" Maka mulailah Filipus
berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus
kepadanya."

Kita juga melihat hal ini dalam kitab 2 Tawarikh 30:22 yang kita baca
demikian:

"Hizkia mengucapkan kata-kata pujian kepada semua orang Lewi [yaitu
imam-imam] yang menunjukkan AKAL BUDI YANG BAIK dalam melayani TUHAN.
Demikianlah orang memakan makanan perayaan selama tujuh hari, sambil
mempersembahkan korban keselamatan dan mengucapkan syukur kepada
TUHAN, Allah nenek moyang mereka."

Dan kitab Mazmur 111:10 menyimpulkan kepentingan yang sangat besar ini
demikian:

"Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang
melakukannya berakal budi [yaitu memiliki pengertian] yang baik.
Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya."


Dan lebih jauh kitab Nehemia 8:12 menegaskan kepada kita demikian:

"Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk
membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka MENGERTI segala
firman yang diberitahukan kepada mereka."

Dan kitab Ayub 32:9 dengan tepat menjelaskan demikian:

"Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang
yang sudah tua yang MENGERTI keadilan."

Dan kitab Mazmur 119:144 menambahkan demikian:

"Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku
MENGERTI, supaya aku hidup."

Dan kitab Amsal 1:6 menegaskan fakta bahwa Tuhan telah menulis Alkitab
dalam bahasa parabolik atau bahasa ibarat, yaitu
perumpamaan-perumpamaan. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak."

Hal ini melayani untuk menekankan tiga perspektif yang dinyatakan di
dalam Alkitab yaitu:

(1) Pengertian Sejarah
(2) Pengertian Moral
(3) Pengertian Rohani (yaitu yang berhubungan dengan Injil Kristus).

Itulah sebabnya mengapa kitab Markus 4:33-34 menekankan demikian:

"Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman
kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan TANPA perumpamaan
Ia TIDAK berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia
menguraikan segala sesuatu secara tersendiri."


"Study to shew thyself approved unto God, a workman that needeth not
to be ashamed, rightly dividing the word of truth." (2 Timothy 2:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Tidak ada komentar: