Entri Populer

Selasa, 11 November 2008

HAMBA TUHAN




"Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:20)


Dalam konteks sejarahnya, Yudas Iskariot telah menghianati Tuhan Yesus
untuk 30 uang perak, seperti yang dinyatakan dalam kitab Matius 27:9
demikian:

"Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
"Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga [timao] yang
ditetapkan untuk seorang menurut penilaian [timao] yang berlaku di
antara orang Israel"

Akan tetapi akar kata Yunani untuk ungkapan "harga" memiliki arti
rohani yang mendalam, dan kata itu ditranslasi sebagai "hukuman" dalam
kitab 2 Tesalonika 1:7-9, yang kita baca demikian:

"dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga
kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan
diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya,
di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap
mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus,
Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman [tino] kebinasaan
selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan
kekuatan-Nya"

Harga yang harus dibayar oleh Kristus adalah setara dengan menanggung
kutukan yang kekal untuk setiap dari umat pilihan-Nya. Dengan melihat
pada kasih dan pengorbanan yang tidak dapat kita mengerti ini
(agapao), orang-orang percaya yang sejati setuju dengan Pemazmur
seperti yang kita baca dalam Mazmur 116:16 demikian:

"Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan!
Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!"

Dan kita juga diingatkan dengan nasihat dalam kitab Kolose 3:23-24
bahwa kita semua yang merupakan umat Kristen yang sejati dimanapun
kita berada harus bekerja untuk Tuhan dengan segenap hati. Dalam ayat
itu kita membaca demikian:

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari
Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai
upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya."

Dan kitab 2 Korintus 4:5-7 menjelaskan demikian:

"Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus
sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit
terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati
kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan
Allah yang nampak pada wajah Kristus. Tetapi harta ini kami punyai
dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang
melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."

Kita mengetahui bahwa kasih karunia Tuhan adalah satu-satu dasar bagi
keselamatan dan dasar dari kehidupan umat Kristen di dunia ini. Itulah
sebabnya Tuhan berhak menerima segala kemuliaan, kemegahan dan
kehormatan karena Ia adalah sumber dari segala berkat, seperti yang
dinyatakan dalam kitab Filipi 2:13 demikian:

"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
PEKERJAAN menurut kerelaan-Nya."

Dan dalam kitab Yesaya 45:23-23 Tuhan berkata demikian:

"Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar
kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua
orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia
dalam segala bahasa, sambil berkata: Keadilan dan kekuatan hanya ada
di dalam TUHAN. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia
akan datang kepada-Nya dan mendapat malu, tetapi seluruh keturunan
Israel [yaitu Israel rohani milik Tuhan atau orang-orang percaya yang
sejati] akan nyata benar dan akan bermegah di dalam TUHAN."

Orang-orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan dan Alkitab akan
selalu memuliakan pekerjaan Tuhan untuk "bermegah" di dalam Tuhan,
mereka tidak akan memegahkan diri mereka sendiri melalui
pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan bagaimanapun baik, suci atau
alkitabiahnya pekerjaan-pekerjaan tersebut.

Dan kitab 2 Timotius 3:12 menambahkan demikian:

"Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus
akan menderita aniaya"

Dan dalam kitab Yohanes 15:20 Tuhan menyatakan demikian:

"Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah
lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku,
mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti
firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu."

Dan kitab Roma 8:17b mengingatkan kepada kita demikian:

" ... yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita
juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."

Lebih jauh dalam kitab 2 Korintus 3:5-6 dan 12 kita membaca pernyataan
ini:

"Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan
sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami
adalah PEKERJAAN Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi
pelayan-pelayan [hamba] dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri
dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis
mematikan, tetapi Roh menghidupkan ........ Karena kami mempunyai
pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian"

Ungkapan "penuh keberanian" sebenarnya adalah satu kata Yunani, dan
dalam kitab Efesus 6:19 kata ini ditranslasi sebagai "keberanian",
dalam ayat itu kita membaca demikian:

"juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku,
dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan KEBERANIAN aku
memberitakan rahasia Injil"

Dalam cara apakah umat pilihan Tuhan "mampu menjadi pelayan-pelayan
[atau hamba] dari suatu Perjanjian Yang Baru .... yang dari Roh ....
sebab Roh menghidupkan" ?

Kita akan dibantu dalam pengertian kita mengenai hal ini dengan
mengingat bahwa Alkitab adalah "pedang bermata dua", seperti yang
dinyatakan dalam kitab Wahyu 1:16 demikian:

"Dan di tangan kanan-Nya Ia [yaitu Kristus] memegang tujuh bintang dan
dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik."

Pedang Roh, Alkitab, mampu untuk "memotong" untuk mengakibatkan
keselamatan maupun hukuman. Biarlah kita melihat illustrasi dari hal
ini dengan menggunakan bagian yang berasal dari kitab Kisah Para
Rasul. Pertama dalam kitab Kisah Para Rasul 2:5 kita mempelajari
bahwa: "... orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah
kolong langit" berkumpul untuk perayaan pada hari raya panen (yaitu
Pentakosta). Dan setelah mendengarkan khotbah singkat dari Petrus,
dalam ayat 37 kita membaca demikian:

"Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu [yaitu
hati mereka dipotong oleh Firman Tuhan], lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"

Kata Yunani untuk ungkapan "terharu" digunakan hanya di ayat ini saja
di dalam Perjanjian Baru, akan tetapi akar katanya "menikam" digunakan
dalam kitab Yohanes 19:34, dalam ayat itu kita baca demikian:

"tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air."

Jadi dengan alat apakah "orang-orang saleh dari segala bangsa" di kota
Yerusalem ditikam? Mereka ditikam oleh Firman Tuhan!

Contoh yang kedua ditemukan dalam kitab Kisah Paral Rasul 7:54 dimana
kita membaca mengenai Stefanus yang sedang memberikan pembelaannya di
hadapan Imam Besar dan tua-tua yang lainnya, dalam ayat itu kita
membaca demikian:

"Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu,
sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan
gigi."

Sekali lagi, kata Yunani untuk ungkapan "tertusuk" hanya ditemukan
dalam ayat ini, dan akar katanya muncul sebagai ungkapan "digergaji"
dalam kitab Ibrani 11:37 yang berbicara tentang "pahlawan-pahlawan
iman", dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara
dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita
kekurangan, kesesakan dan siksaan."

Marilah kita bertanya pertanyaan yang mirip: Dengan apakah
pemimpin-pemimpin agama yang mendengarkan Stefanus "ditusuk"? Mereka
juga ditusuk oleh Firman Tuhan! Tetapi perhatikan jawaban mereka dalam
kitab Kisah Para Rasul 7:57-59 yang kita baca demikian:

"Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak
menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya.
[yaitu melempari Stefanus dengan batu] Dan saksi-saksi meletakkan
jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang
mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus,
terimalah rohku."


"For all flesh is as grass, and all the glory of man as the flower of
grass. The grass withereth, and the flower thereof falleth away. But
the word of the Lord endureth for ever. And this is the word which by
the gospel is preached unto you." (1 Peter 1:24-25)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: