Entri Populer

Senin, 10 November 2008

PEMBAWA BERITA



Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,
tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa
perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab
ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena
segala dosanya.

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan
untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah
kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit
diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata,
dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN
akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama;
sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."

Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus
kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua
semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, bunga
menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya.
Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering,
bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

Hai SION, pembawa kabar baik [=orang-orang yang percaya], naiklah ke
atas gunung yang tinggi! Hai YERUSALEM, pembawa kabar baik,
nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut!
Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu
Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia
berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada
bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di
hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan
ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba
dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit
dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang
gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? Siapa
yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai
penasihat? Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat
pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan,
atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia
bertindak dengan pengertian?

Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan
dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau
tidak lebih dari abu halus beratnya. Libanon tidak mencukupi bagi kayu
api dan margasatwanya TIDAK mencukupi bagi korban bakaran. Segala
bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan
sia-sia saja.

Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu
anggap serupa dengan Dia? Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan
pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak
untuknya. Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas
busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak
lekas goyang.

Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan
kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi
diletakkan? Dia yang bertakhta di atas BULATAN bumi yang penduduknya
seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan
memasangnya seperti kemah kediaman! Dia yang membuat pembesar-pembesar
menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!
Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja
cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada
mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti
jerami.

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia?
firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa
yang menciptakan semua bintang [=orang-orang yang percaya -- Filipi
2:15] itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil
nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia
maha kuasa dan maha kuat.

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai
Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan
Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah
kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi
lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia
memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang
tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang
menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari
dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
(Yesaya 40:1-31)










SEPULUH PERINTAH




"supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga
mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan
mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah
tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan." (Kolose 2:2-3)


Kita sudah mengetahui dengan pasti bahwa "rahasia" untuk mengerti
Kitab Suci dengan benar secara keseluruhan adalah melalui Tuhan Yesus
Kristus, bukan dengan melakukan upacara-upacara ibadah bagaimanapun
terlihat baik, suci dan alkitabiahnya pekerjaan-pekerjaan tersebut.

Kitab Roma 10:4 berkata kepada kita demikian:

"Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya."

Kecuali Tuhan Yesus Kristus, yang adalah Anak Allah dan sekaligus juga
Anak Manusia, diseluruh dunia ini tidak ada satu orangpun yang tidak
pernah melanggar perintah Allah baik dalam pikiran, perkataan maupun
perbuatan. Bahkan orang-orang percaya yang sejati sekalipun, tanpa
mereka sadari, setiap harinya banyak melanggar salah satu dari Sepuluh
Perintah. Sekarang marilah kita melihat apa saja isi dari Sepuluh
Perintah itu (Keluaran 20, Ulangan 5):

1. Jangan menyembah allah lain
2. Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan
3. Jangan membuat patung yang menyerupai apapun yang ada di langit
4. Jangan melakukan pekerjaan apapun pada hari ke-tujuh sabat [rohani]
5. Hormati ayah ibumu [rohani]
6. Jangan membunuh [rohani]
7. Jangan mencuri [rohani]
8. Jangan berzinah [rohani]
9. Jangan bersaksi dusta [yaitu jangan berbohong]
10. Jangan mengingini kepunyaan sesamamu [yaitu jangan iri hati]

** Catatan: Umat Katolik memiliki Alkitab yang sedikit berbeda dan
urutan dari Sepuluh Perintah ini juga berbeda karena mereka memiliki
masalah penyembahan kepada patung sehingga mereka menghilangkan
perintah yang ke-3.

Dan Alkitab mengajarkan bahwa satu buah pelanggaran yang paling kecil
saja upahnya adalah "kematian kedua" yang kekal (Roma 6:23). Jika ada
satu buah dosa yang paling kecil saja yang tidak ditebus oleh Kristus
maka kita akan berakhir di dalam kematian yang kekal. Disisi yang sama
Alkitab juga mengajarkan bahwa "tidak ada satu orang manusiapun yang
benar di hadapan Allah". Dalam kitab Yeremia 9:5 kita membaca demikian:

"Yang seorang menipu yang lain, dan TIDAK seorangpun berkata benar;
mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka
melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat."

Dan Mazmur 143:2 berkata demikian:

"Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup
TIDAK seorangpun yang benar di hadapan-Mu."

Ini berarti seluruh umat manusia pada dasarnya patut untuk dibuang ke
dalam hukuman yang kekal, yaitu kematian kedua. Kita semua dengan
sangat gawat betul-betul memerlukan Seorang Juruselamat yang mampu
menebus "upah" dosa-dosa kita supaya kita bisa dibebaskan dari murka
Allah.

Dan kitab Roma 3:20-24 menjelaskan jalan keluarnya demikian:

"Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh
karena melakukan hukum Taurat, karena JUSTRU oleh hukum Taurat orang
mengenal dosa. Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah
telah dinyatakan, SEPERTI yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan
Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus
Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
Karena SEMUA orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah [yaitu kehilangan citra ilahi atau sifat-sifat ilahi], dan oleh
kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam
Kristus Yesus."

Bahkan sesungguhnya hukum-hukum yang tertulis pada dua loh batu
(sepuluh perintah) "memimpin kepada kematian", tetapi Roh Kristus-lah
(yaitu Roh Kudus) yang membawa kita kepada kehidupan, seperti yang
kita baca dalam kitab 2 Korintus 3:6-7a demikian:

"Ialah [yaitu Kristus] membuat kami juga sanggup menjadi
pelayan-pelayan dari suatu Perjanjian Baru [yaitu Injil Anugrah], yang
tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum
yang tertulis mematikan, tetapi Roh [yaitu Roh Kristus] menghidupkan.
Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada
loh-loh batu .... "

Dan kitab Galatia 3:21,24 menyatakan sbb:

"Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji
Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan
sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal
dari hukum Taurat ....... Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita
sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman [=Kristus]."

Hanya karena kasih karunia Allah saja salah seorang dari kita dapat
diselamatkan, sedangkan orang-orang yang berusaha untuk masuk ke dalam
surga Allah yang suci melalui pekerjaan-pekerjaannya sendiri dengan
berusaha keras untuk mematuhi Hukum Taurat tidak akan pernah berhasil,
karena pada kenyataannya mereka juga harus membayar "upah" dari
dosa-dosa yang pernah mereka perbuat selama hidup mereka di bumi.

Kitab Kolose 2:18-23 memperingatkan kepada kita demikian:

"Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang
pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta
berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan
membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, sedang ia TIDAK
berpegang teguh kepada Kepala [yaitu Kristus], dari mana seluruh
tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan
sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya. Apabila kamu telah mati
bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah
kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu
masih hidup di dunia: jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan
sentuh ini; semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh
pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran
manusia. Peraturan-peraturan ini, WALAUPUN nampaknya penuh hikmat
dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri,
tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi."

Dan kitab Galatia 5:4 berkata demikian:

"Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh
hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia."

Oleh sebab itu orang-orang yang mengikuti injil-injil pekerjaan
kemungkinan besarnya mereka masih belum diselamatkan. Kalau mereka
sudah diselamatkan, mereka akan mempunyai hidup yang kekal, dan mereka
akan menjadi lebih taat kepada Firman Tuhan. Orang-orang yang sudah
menerima kebangkitan jiwa yang baru di dalam Roh Kristus akan
berkeinginan untuk secara jujur, terus-menerus dan sungguh-sungguh
untuk melakukan kehendak-kehendak Allah, memberitakan Injil Kasih
Karunia Allah, untuk kemuliaan dan kemegahan Allah.

Dalam kitab Ayub 11:5-6 kita membaca demikian:

"Tetapi, mudah-mudahan Allah sendiri berfirman, dan membuka mulut-Nya
terhadap engkau, dan memberitakan kepadamu rahasia hikmat, karena itu
ajaib bagi pengertian. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Allah tidak
memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu [yaitu kamu
tidak mendapatkan apa pantas bagi kejahatanmu]."


"Study to shew thyself approved unto God, a workman that needeth not
to be ashamed, rightly dividing the word of truth." (2 Timothy 2:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




AN EXPLANATION



From: Budi P
Sent: Thu, 6 Nov 2008 2:25 am
Subject: Re: Sepuluh Perintah

Kitab Kolose bukanlah berisi ucapan Yesus.


-------------------------


Dear Budi,

Ini bukan satu-satunya ayat yang berkata demikian, dalam kitab Taurat
Musa (yaitu 5 kitab yang pertama dari Alkitab) dan kitab-kitab para
Nabi, Tuhan juga mengatakan hal yang persis sama, seperti contohnya:

"Sebab itu sunatlah HATIMU dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk."
(Ulangan 10:16)

"Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan HATIMU"
(Yeremia 4:4)

"Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu [yaitu
Tuhan Allah yang akan menyunat atau melakukan operasi "rohani" di dada
anda], sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup."
(Ulangan 30:6)

"Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya,
janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang
mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami
dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia,
keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai,
demikianlah firman TUHAN." "Lihat, waktunya akan datang, demikianlah
firman TUHAN, bahwa Aku menghukum orang-orang yang TELAH bersunat
kulit khatannya"
(Yeremia 9:23-25)

Kitab Suci tidak mungkin bertentangan dengan dirinya sendiri karena
walaupun "ditulis" oleh beberapa orang yang berbeda-beda dan kadang
mereka tidak mengenal satu sama lain karena tempat tinggalnya
berjauhan, tetapi seluruh isi Alkitab "dikarang" oleh Allah, yaitu
ditulis berdasarkan inspirasi dari Allah Roh Kudus (2 Petrus 1:20-21,
Kis. 4:25, 2 Samuel 23:2).

Kitab 2 Petrus 1:20-21 berkata demikian:

"Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam
Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab
tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi OLEH
dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah."

Inilah keajaiban yang nyata dari Alkitab dimana tidak mungkin ada
seorang manusia biasa yang mampu membuatnya sedemikian rupa dimana di
dalamnya "disembunyikan" kebenaran-kebenaran yang ilahi.


GBU,
Ryuwin Nitashito








HUKUM TAURAT



"Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak
berada di bawah Hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia." (Roma 6:14)


Ayat ini menyatakan bahwa Hukum Taurat bukan sudah tidak berlaku lagi,
Hukum Taurat masih terus berlaku walaupun sudah "digenapi" melalui
Tuhan Yesus. Yang dimaksud bahwa Hukum Taurat sudah digenapi adalah
umat Kristen sudah tidak lagi berada di bawah "Hukum Taurat" tetapi
berada di bawah "Hukum Kasih Karunia" (anugrah), yaitu Hukum Taurat
sudah tidak dapat menuntut upah atas dosa lagi terhadap orang-orang
percaya yang sejati karena mereka sudah ditebus oleh darah Kristus,
dalam kata lain semua dosa-dosa mereka sudah diampuni.

Ketika Allah melihat orang-orang yang percaya Ia seperti melihat
Kristus yang ada di dalam diri kita sehingga kita terlihat putih
bersih dimata Allah seperti tidak pernah berbuat dosa! Kita telah
dibenarkan dihadapan Allah melalui darah penebusan Kristus.

Hukum Taurat sendiri masih terus berlaku sampai selama-lamanya dan
kita harus mematuhinya. Dan sesungguhnya Hukum Taurat menunjuk kepada
seluruh "Hukum Allah", yaitu seluruh Alkitab. Bentuk pendek dari hukum
Allah adalah Sepuluh Perintah Allah seperti yang ada tertulis dalam
kitab Keluaran pasal 20. Masalahnya adalah hukum-hukum Allah
(hukum-hukum yang ada tertulis) hanya bisa membawa penghukuman kepada
umat manusia, bukan penyelamatan.

Fungsi utama dari Hukum Taurat adalah untuk -- membuat manusia
menyadari dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran mereka. Dan satu
pelanggaran yang paling kecil dari hukum tersebut adalah sama dengan
melanggar seluruh hukum itu (Yakobus 2:10, Galatia 3:10, Ulangan
27:26, Yeremia 11:3). Dengan demikian Hukum Allah tanpa Kristus hanya
bisa membawa kepada penghukuman yang kekal bagi umat manusia (Roma 3:19).

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat memperoleh
kebahagiaan atau berkat, dalam kitab Mazmur 119:1-2 kita membaca demikian:

"Berbahagialah [diberkatilah] orang-orang yang hidupnya tidak bercela,
yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang
memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati"

Nah, dapatkah manusia hidup dengan tidak bercela? Adakah manusia
sempurna yang tidak pernah melanggar satu pun dari hukum-hukum Allah
selama hidupnya? Jawabannya adalah tidak, kecuali Tuhan Yesus Kristus,
tidak ada satu orang manusiapun yang sempurna. Bahkan ketika Allah
melihat kepada umat manusia -- sebelum mereka diselamatkan -- Dia
berkata dalam kitab Roma 3:10-18 demikian:

"seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak
ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari
Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka
seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka
mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka
cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka
tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa
takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Dengan kata lain, manusia adalah mati secara rohani, secara rohani
manusia adalah sebuah mayat, dan ini adalah pendapat Allah tentang
sifat dasar dari umat manusia. Kita boleh berkata yang lain tetapi
inilah yang Allah lihat di dalam diri manusia.

Jadi bagaimana kita dapat memperoleh "kebahagiaan" ? Dalam kitab
Matius 5:6 Yesus berkata demikian:

"Berbahagialah [diberkatilah] orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan."

Ingatlah bahwa ungkapan "kebenaran" (keadilan) sebenarnya menunjuk
kepada Tuhan Yesus Kristus sendiri (Yohanes 14:6). Jadi, satu-satunya
cara supaya kita dapat memperoleh kebahagiaan adalah bila kita sudah
ditutupi oleh "jubah kebenaran Kristus", dalam kitab Yesaya 61:10-11
kita membaca demikian:

"Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam
Allahku, sebab Ia mengenakan PAKAIAN KESELAMATAN kepadaku dan
menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki
yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang
memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan,
dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan
ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua
bangsa-bangsa."

Ketika kita sudah ditutupi oleh jubah atau pakaian kebenaran Kristus
kita menjadi putih bersih dimata Allah. Dan Roh Kristus (Roh Kudus
atau Roh Allah) akan menerapkan kehendak-kehendak Allah di dalam hidup
kita. Kita akan bersedih bila kita jatuh ke dalam dosa sebab keinginan
dari jiwa kita yang baru adalah untuk hidup jujur dan secara
terus-menerus menuruti perintah-perintah Allah.

Dalam kitab Yehezkiel 36:26-27 kita melihat proses dari kelahiran
kembali tersebut demikian:

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan AKU akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam
batinmu dan AKU akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku
dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

Dan kitab 2 Korintus 3:3 menjelaskan demikian:

"Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis
oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan ROH
dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh
daging, yaitu di dalam hati manusia."

Untuk menggunakan pemikiran yang ada dalam 2 Korintus 3:6, Alkitab
sebagai Hukum Allah disebut sebagai "hukum yang tertulis", dimana
Alkitab sebagai Kasih Karunia Allah disebut sebagai "Roh", dalam ayat
itu kita membaca demikian:

"Ialah [yaitu Kristus] membuat kami juga sanggup menjadi
pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari
hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis
mematikan, tetapi Roh menghidupkan."

Perbedaan antara "roh perbudakan" dan "roh adopsi" juga dapat kita
lihat dalam kitab 1 Korintus 2:12 sebagai "roh dunia" dan "Roh yang
berasal dari Allah". Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah,
supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita."

Dan kitab Roma 8:2 menerangkan demikian:

"Roh, yang memberi hidup [yaitu hukum dari Roh] telah memerdekakan
kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut [yaitu hukum tertulis]."

Kemudian kita menemukan kesimpulan dari Hukum Allah dalam kitab Matius
7:12 demikian:

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi SELURUH Hukum
Taurat dan kitab para nabi."

Maksudnya -- kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu
sendiri --, yaitu jika kamu tidak mau dibuang ke dalam hukuman kutukan
yang kekal maka kamupun harus memberitahukan kepada orang-orang yang
lain bahwa hari penghakiman Tuhan sedang datang mendekat, tepat
seperti yang dinyatakan dalam kitab Galatia 5:14 demikian:

"Sebab seluruh Hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu:
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"

Dan kitab Roma 13:8-10 menambahkan demikian:

"Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi
Hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan
mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah
TERSIMPUL dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia,
karena itu kasih adalah KEGENAPAN Hukum Taurat."

Untuk mengasihi sesama kita manusia adalah untuk menginginkan yang
terbaik bagi mereka dan hal terbaik yang dapat terjadi kepada mereka
adalah keselamatan dari jiwa mereka, itulah tugas utama dari semua
orang-orang percaya yang sejati.


"For ye shall not go out with haste, nor go by flight: for the LORD
will go before you; and the God of Israel will be your rereward."
(Isaiah 52:12)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.






AN EXPLANATION II


Dear Duladi,

Inilah perbedaan yang terbesar antara umat Islam dan umat Kristen,
umat Kristen masih menjalankan "semua" hukum-hukum upacara yang ada
tertulis di dalam kitab Hukum Taurat, kitab para Nabi maupun Injil
(membasuh tangan dan kaki, mempersembahkan kurban binatang yang tidak
bercacat, peraturan mengenai makanan dan minuman, pengudusan hari-hari
tertentu, pergi haji, memakai jilbab, puasa, sunat, dll), akan tetapi
umat Kristen menjalankannya secara "rohani" -- bukan secara "jasmani"
seperti yang dilakukan oleh umat Muslim dan umat Yahudi.

"Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai
makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari
Sabat [semua ini adalah hukum-hukum upacara ibadah]; semuanya ini
hanyalah BAYANGAN dari apa yang harus datang, sedang WUJUDNYA ialah
Kristus." (Kolose 2:16-17)


"Dalam Dia [Kristus] kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang
dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari
penanggalan akan tubuh yang berdosa" (Kolose 2:11)


"Di dalam hukum Taurat hanya terdapat BAYANGAN saja dari keselamatan
yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.
Karena itu dengan korban yang sama [yaitu kurban binatang yang tidak
bercacat], yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum
Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil
bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak
mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu
tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk
selama-lamanya. Tetapi JUSTRU oleh korban-korban itu setiap tahun
orang diperingatkan akan adanya dosa." (Ibrani 10:1-3)


"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
(Yohanes 1:29)


"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku [Yesus] datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk MENGGENAPINYA. Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi." (Matius 5:17-18)


"Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka
belenggu-belenggu kelaliman,dan melepaskan tali-tali kuk,supaya engkau
memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk." (Yesaya
58:6)


"Sunat yang sejati adalah sunat di hati yang dikerjakan oleh Roh
Allah, bukan yang dicatat di dalam buku [sunat jasmani]. Orang semacam
itu menerima pujian dari Allah, bukan dari manusia." (Roma 2:29)


"Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap
pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat
yang palsu, karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh
Roh Allah [rohani], dan bermegah dalam Kristus Yesus dan TIDAK menaruh
percaya pada hal-hal lahiriah [jasmani]." (Filipi 3:2-3)


"Hai orang-orang yang keras kepala dan yang TIDAK bersunat hati dan
telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu,
demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh
nenek moyangmu?" (Kis. 7:51-52)


Jadi anda lihat disini -- masalah yang sama persis -- juga terjadi
pada pemimpin-pemimpin agama dari bangsa Israel pada zaman dahulu
ketika Yesus ada di Bumi, mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah
"penggenapan" dari segala upacara-upacara ibadah yang giat sekali
mereka lakukan ditambah dengan berbagai macam adat-istiadat mereka
sendiri (al. mencuci tangan sebelum makan).

Akan tetapi segala macam upacara-upacara ibadah ini (yaitu
pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri, atau pekerjaan jasmani)
adalah "bayangan" atau "perumpamaan" atau "tanda" dari wujud yang
sebenarnya, sedangkan keselamatan yang sejati seluruhnya adalah kasih
karunia atau "anugrah" dari Tuhan dan diberikan menurut kerelaan Tuhan
(pekerjaan Tuhan, atau pekerjaan rohani).

Ini adalah konsep yang sangat mudah sekali untuk dimengerti bila kita
mau berlaku jujur dan serius serta meninggalkan segala
kepercayaan-kepercayaan yang kita percayainya sebelumnya dan kemudian
datang dengan sangat rendah hati kepada Firman Tuhan yang kudus dan kekal.

GBU,
Setiawan




----- Original Message ----
From: DULADI
To: setia21us-owner@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 4, 2008 8:24:33 AM
Subject: Re: [setia21us] Kasino

Sdr Setia yang baik,

Kalau Hukum Taurat yang dimaksud Yesus, itu 10 Perintah saja ataukah
Seluruh
Peraturan yang tertulis dalam Kitab Musa?

Bila Seluruh Peraturan yang tertulis dalam Kitab Musa dianggap sebagai
HUKUM
TAURAT (HUKUM TUHAN), lalu bagaimana dengan perkataan Yesus yang ini:

Markus 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu,
hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku
dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka
ajarkan ialah perintah manusia.
7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat
manusia."

Apakah peraturan MEMBASUH TANGAN tidak ada dalam Kitab Musa?

Dan lagi ini:
7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan
perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa
yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.
7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau
ibunya:
Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah
digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--,
7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya
atau ibunya.
7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat
istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu
lakukan."

Apakah peraturan mempersembahkan KORBAN di atas Mezbah tidak ada dalam
Kitab
Musa?

Di ayat 10-13, Yesus-nya Kristen berkata: Hormati ayah dan ibu = PERINTAH
ALLAH, sementara mempersembahkan korban = adat istiadat (tradisi Yahudi).

Peraturan Hormati orang tua ada dalam 10 Perintah, sementara
mempersembahkan
korban dan membasuh tangan bukan 10 Perintah.

Walaupun peraturan-peraturan itu tertulis dalam Kitab Musa, tetapi yang
dianggap sebagai PERINTAH TUHAN (HUKUM TAURAT) oleh Yesusnya Kristen
adalah
KESEPULUH PERINTAH. Sedangkan di luar itu dianggap sebagai PERATURAN ADAT
ISTIADAT YAHUDI.

Bagaimana tanggapan sampeyan?

Konsekuensinya, bila HUKUM TAURAT adalah seluruh peraturan yang tertuang
dalam KITAB MUSA, berarti MEMPERSEMBAHKAN KORBAN DI ATAS MEZBAH, BASUH
TANGAN, PEMBERIAN SURAT CERAI (penghalalan perceraian), MAKANAN HARAM DAN
HALAL, dst HARUS DILAKSANAKAN OLEH UMAT KRISTEN.




----- Original Message -----
From: "setia21us" <setia21us@sbcglobal.net>
To: <setia21us@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, November 04, 2008 10:52 PM
Subject: [setia21us] Kasino


>
> ----- Original Message ----
> From: febri anne
> To: setia21us-owner@yahoogroups.com
> Sent: Monday, November 3, 2008 1:31:47 AM
>
> Salom Pak Winner..............
>
> Saya mau tanya masalah hukum taurat.
> Kalau ada seseorang yang suka bermain JUDI atau KASINO dan
> sejenisnya, itu termasuk melanggar hukum taurat ke berapa ?
>
> Mohon dijawab segera ya Pak.
>
> Terima Kasih...........
> GBu.
>
>
> -----------------------------------
>
>
> Dear Beloved,
>
> Pertama-tama kita harus mengerti bahwa "Hukum Taurat" itu menunjuk
> kepada seluruh Hukum Tuhan, yaitu seluruh Alkitab, itu bukan hanya
> menunjuk kepada sepuluh perintah saja.
>
> Orang-orang yang hidup pada zaman Yesus dan sebelumnya seringkali
> menyebut Hukum Taurat dan kitab para Nabi untuk menunjuk kepada "Kitab
> Suci" karena mereka belum memiliki kitab-kitab Perjanjian baru, tetapi
> sekarang kita telah memiliki Alkitab yang lengkap yang Tuhan sudah
> sediakan bagi umat manusia.
>
> Sepuluh Perintah yang dipahat pada dua loh batu adalah bentuk pendek
> dari banyak hukum-hukum yang Allah telah tetapkan. Tuhan Yesus sendiri
> menjelaskan kesimpulan dari Sepuluh Perintah itu ketika Dia berkata
> dalam kitab Matius 22:37-40 demikian:
>
> "Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
> hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
> Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua,
> yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
> sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung SELURUH hukum Taurat dan
> kitab para nabi."
>
> Dan dalam kitab Mazmur 37:31 kita membaca demikian:
>
> "Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah."
>
> Nah, ayat ini bukan menunjukkan bahwa hanya "sepuluh perintah" saja
> yang ada dalam pandangan orang-orang yang sudah diselamatkan, akan
> tetapi seluruh Alkitab adalah termasuk hukum-hukum yang Allah telah
> tetapkan kekal untuk selama-lamanya (Matius 24:35, Markus 13:31, Lukas
> 21:33).
>
> Sekarang orang-orang yang suka bermain judi atau kasino adalah
> orang-orang yang melanggar perintah yang pertama dari sepuluh
> perintah, dalam kitab Keluaran 20:3 kita membaca demikian:
>
> "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."
>
> Orang-orang yang bermain judi memusatkan perhatian mereka pada membuat
> uang karena mereka mempunyai uang sebagai allah mereka. Mereka
> melanggar perintah yang pertama dari sepuluh perintah, karena
> Kristus-lah yang seharusnya menjadi yang nomor satu di dalam hidup
> kita. Hal-hal yang ada di dunia ini seharusnya tidak penting bagi
> orang-orang yang sungguh-sungguh percaya.
>
> Berjudi itu adalah sangat berdosa. Alasannya mengapa berjudi itu
> sangat populer dan begitu banyak orang terlibat didalamnya adalah
> karena mereka "mencintai uang". Mereka berharap mereka bisa pergi
> berjudi dan mendapatkan uang yang sangat banyak.
>
> Mereka mau mengambil resiko dan rela mengorbankan apapun dan segalanya
> supaya bisa mencoba meraup uang yang banyak. Alkitab berkata dalam
> kitab 1 Timotius 6:10 demikian:
>
> "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
> uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
> dengan berbagai-bagai duka."
>
> Uang di dalam dirinya sendiri bukan merupakan dosa, kita menyebarkan
> Injil dan membeli bahan makanan dengan menggunakan uang, akan tetapi
> "cinta akan uang" yang membuat manusia menjadi sangat buta dan berdosa.
>
> Seorang anak Tuhan sama sekali tidak akan pernah mau menggunakan
> uangnya untuk berjudi. Kita tidak mau mengambil bagian apapun dalam
> hal perjudian ataupun lotere, apalagi untuk bekerja disana. Alkitab
> memang tidak secara khusus menyebutkan tentang perjudian, tetapi
> sebagaimana yang sudah kita baca diatas bahwa:
>
> "akar segala kejahatan ialah cinta uang"
>
> Dan kita juga membaca di dalam Alkitab bahwa kita tidak bisa melayani
> Allah dan juga melayani Mamon. Dan Mamon adalah kiasan untuk uang,
> dalam kitab Lukas 16:13 kita membaca demikian:
>
> "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
> demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau
> ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
> Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
>
> Dan kitab Yakobus 4:4 menambahkan demikian:
>
> "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa
> persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
> barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
> musuh Allah."
>
>
> "Let the word of Christ dwell in you richly in all wisdom; teaching
> and admonishing one another in psalms and hymns and spiritual songs,
> singing with grace in your hearts to the Lord" (Colossians 3:16)
>
> May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



----- Original Message ----
From: febri anne
To: setia21us-owner@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 3, 2008 1:31:47 AM

Syalom Pak Ryuwin..............

Saya mau tanya masalah hukum taurat.
Kalau ada seseorang yang suka bermain JUDI atau KASINO dan
sejenisnya, itu termasuk melanggar hukum taurat ke berapa ?

Mohon dijawab segera ya Pak.

Terima Kasih...........
GBu.


-----------------------------------


Dear Beloved,

Pertama-tama kita harus mengerti bahwa "Hukum Taurat" itu menunjuk
kepada seluruh Hukum Tuhan, yaitu seluruh Alkitab, itu bukan hanya
menunjuk kepada sepuluh perintah saja.

Orang-orang yang hidup pada zaman Yesus dan sebelumnya seringkali
menyebut Hukum Taurat dan kitab para Nabi untuk menunjuk kepada "Kitab
Suci" karena mereka belum memiliki kitab-kitab Perjanjian baru, tetapi
sekarang kita telah memiliki Alkitab yang lengkap yang Tuhan sudah
sediakan bagi umat manusia.

Sepuluh Perintah yang dipahat pada dua loh batu adalah bentuk pendek
dari banyak hukum-hukum yang Allah telah tetapkan. Tuhan Yesus sendiri
menjelaskan kesimpulan dari Sepuluh Perintah itu ketika Dia berkata
dalam kitab Matius 22:37-40 demikian:

"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung SELURUH hukum Taurat dan
kitab para nabi."

Dan dalam kitab Mazmur 37:31 kita membaca demikian:

"Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah."

Nah, ayat ini bukan menunjukkan bahwa hanya "sepuluh perintah" saja
yang ada dalam pandangan orang-orang yang sudah diselamatkan, akan
tetapi seluruh Alkitab adalah termasuk hukum-hukum yang Allah telah
tetapkan kekal untuk selama-lamanya (Matius 24:35, Markus 13:31, Lukas
21:33).

Sekarang orang-orang yang suka bermain judi atau kasino adalah
orang-orang yang melanggar perintah yang pertama dari sepuluh
perintah, dalam kitab Keluaran 20:3 kita membaca demikian:

"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."

Orang-orang yang bermain judi memusatkan perhatian mereka pada membuat
uang karena mereka mempunyai uang sebagai allah mereka. Mereka
melanggar perintah yang pertama dari sepuluh perintah, karena
Kristus-lah yang seharusnya menjadi yang nomor satu di dalam hidup
kita. Hal-hal yang ada di dunia ini seharusnya tidak penting bagi
orang-orang yang sungguh-sungguh percaya.

Berjudi itu adalah sangat berdosa. Alasannya mengapa berjudi itu
sangat populer dan begitu banyak orang terlibat didalamnya adalah
karena mereka "mencintai uang". Mereka berharap mereka bisa pergi
berjudi dan mendapatkan uang yang sangat banyak.

Mereka mau mengambil resiko dan rela mengorbankan apapun dan segalanya
supaya bisa mencoba meraup uang yang banyak. Alkitab berkata dalam
kitab 1 Timotius 6:10 demikian:

"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka."

Uang di dalam dirinya sendiri bukan merupakan dosa, kita menyebarkan
Injil dan membeli bahan makanan dengan menggunakan uang, akan tetapi
"cinta akan uang" yang membuat manusia menjadi sangat buta dan berdosa.

Seorang anak Tuhan sama sekali tidak akan pernah mau menggunakan
uangnya untuk berjudi. Kita tidak mau mengambil bagian apapun dalam
hal perjudian ataupun lotere, apalagi untuk bekerja disana. Alkitab
memang tidak secara khusus menyebutkan tentang perjudian, tetapi
sebagaimana yang sudah kita baca diatas bahwa:

"akar segala kejahatan ialah cinta uang"

Dan kita juga membaca di dalam Alkitab bahwa kita tidak bisa melayani
Allah dan juga melayani Mamon. Dan Mamon adalah kiasan untuk uang,
dalam kitab Lukas 16:13 kita membaca demikian:

"Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau
ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Dan kitab Yakobus 4:4 menambahkan demikian:

"Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa
persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah."


"Let the word of Christ dwell in you richly in all wisdom; teaching
and admonishing one another in psalms and hymns and spiritual songs,
singing with grace in your hearts to the Lord" (Colossians 3:16)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.












Tidak ada komentar: