Entri Populer

Kamis, 14 April 2011

AJARKANLAH KAMI MENGHITUNG HARI (Mazmur 90 dari Musa)

Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.

Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam [berjaga-jaga]. Engkau menghanyutkan manusia [yaitu air bah]; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu. Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.

Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu. Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh. Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu? Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Kembalilah, ya TUHAN — berapa lama lagi? — dan sayangilah hamba-hamba-Mu! Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.

Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka. Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.




PERJANJIAN YANG BARU

"Oleh karena Ia berkata-kata tentang Perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya." (Ibrani 8:13)


Seluruh Alkitab adalah sebuah Perjanjian. Dan itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tetapi pada dasarnya Alkitab adalah satu, karena kita tidak dapat mengerti Perjanjian Baru kecuali kita memiliki Perjanjian Lama, dan kita tidak dapat mengerti Perjanjian Lama kecuali kita memiliki Perjanjian Baru.

Dalam kitab Ibrani 8:8-11 kita membaca demikian:

"Sebab Ia [Tuhan] menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah Firman Tuhan, "Aku akan mengadakan Perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, bukan seperti Perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian Firman Tuhan. "Maka inilah Perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah Firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku."

Ketika kita memeriksa bahasa ini dengan seksama kita menemukan bahwa seluruh Alkitab adalah satu Perjanjian yang memberikan kepada kita type atau gambaran-gambaran dan perintah-perintah. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa kita harus menjadi percaya, bertobat, dibaptis, mempersembahkan kurban, membuat pengakuan iman, menerima Kristus, dan seterusnya. Tetapi semua hal-hal ini termasuk dalam Perjanjian yang pertama. Perhatikan apa yang dikatakan dalam Perjanjian yang kedua dalam Ibrani 8:10b demikian:

"... AKU akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku."

Perjanjian yang lama dimulai ketika Tuhan membawa umat-Nya keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Tuhan mulai menulis Alkitab di Gunung Sinai ketika Musa diberikan lima buku yang pertama dari Alkitab (kitab Taurat atau kitab Musa), tetapi itu hanyalah permulaannya, dan diteruskan seluruhnya sampai akhir dari Alkitab.

Dan di dalam Alkitab, kita menemukan berbagai type dan gambaran dan demonstrasi yang menunjukkan kepada kita sesuatu tentang sifat dasar dari keselamatan. Tetapi Perjanjian yang baru, yang sekarang telah mulai untuk kita mengerti, sesungguhnya benar-benar bersifat "rohani" secara keseluruhan.

Itulah sebabnya dalam kitab 2 Korintus 3:7-9 kita membaca demikian:

"Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu [yaitu sepuluh perintah dan hukum-hukum yang lainnya]. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran."

Tetapi sesungguhnya Injil Kasih Karunia (atau Injil Anugrah) ini juga telah berlaku dalam masa Perjanjian Lama. Orang-orang yang hidup selama masa Perjanjian Lama diselamatkan dalam cara yang sama dengan orang-orang Perjanjian Baru diselamatkan. Yesus adalah Anak Domba yang telah disembelih sejak sebelum dunia diciptakan (Wahyu 13:8, 1 Petrus 1:20, ). Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan-lah yang harus melakukan seluruh karya penyelamatan. Itulah karakteristik yang utama dari Perjanjian yang baru.

Demikianlah Perjanjian yang kedua, atau Perjanjian yang baru, ada hubungannya dengan fakta bahwa seluruh karya keselamatan harus dikerjakan oleh Tuhan. Kita tidak boleh terpaku dengan type-type atau gambaran-gambaran atau bayangan-bayangannya. Mereka hanyalah illustrasi-illustrasi, tetapi hal-hal itu tidak perlu untuk dilakukan supaya kita dapat menjadi diselamatkan. Kita hanya harus mempelajarinya untuk mengerti arti rohaninya.

Hal-hal ini hanyalah potret-potret dan gambaran-gambaran, dan sekarang kita sudah berada di suatu titik dimana kita dapat mengerti sifat alami keselamatan dengan benar. Kita dapat menerima berkat dari hal-hal itu, tetapi, kita mengetahui bahwa Tuhan-lah yang harus melakukan segala pekerjaannya supaya kita dapat menjadi diselamatkan. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat kita lakukan sendiri -- sehingga kita dapat menyumbang kepada keselamatan kita.

Tuhan bukan menemukan kesalahan dalam Perjanjian yang pertama sehingga Dia harus menerapkan Perjanjian yang kedua. Upacara-upacara ibadat yang dilakukan dalam Perjanjian yang pertama hanyalah demonstrasi-demonstrasi supaya kita dapat mengerti sifat alami dari keselamatan, tetapi secara rohani Tuhan-lah yang harus melakukannya.

Para ahli teologi telah mengerti secara umum bahwa Perjanjian yang kedua adalah Perjanjian yang baru, tetapi ketika kita memeriksa seluruh Alkitab dengan berhati-hati, kita mengetahui hal itu tidaklah demikian. Kitab Yehezkiel pasal 36 telah ditulis ratusan tahun sebelum Kristus, akan tetapi, itu menyatakan tentang Perjanjian Baru. Itu bukan Perjanjian yang lama, karena Perjanjian Lama ada hubungannya dengan harus melakukan ini dan melakukan itu, berbuat ini dan berbuat itu, yaitu pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri.

Tetapi dalam kitab Yehezkiel 36:24-39 Tuhan berkata:

"AKU akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. AKU akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu AKU akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan AKU akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan AKU akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu. AKU akan melepaskan kamu dari segala dosa kenajisanmu dan AKU akan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya, dan AKU tidak lagi mendatangkan kelaparan atasmu."

Disini Tuhan berkata, "Aku" dan "Aku" dan "Aku". Ini adalah Tuhan yang sedang berbicara. Kata-kata ini berasal langsung dari mulut Tuhan. Dan hal ini telah ditulis ratusan tahun sebelum Perjanjian Baru ditulis. Dan ketika Tuhan berkata, "membawa kamu kembali ke tanahmu" dalam ayat yang khusus ini, itu menunjuk kepada Kerajaan Tuhan, yaitu tempat dimana Tuhan akan membawa orang-orang percaya yang sejati untuk masuk, suatu tanah yang penuh dengan susu dan madu.

Dalam kitab Yesaya 55:3 Tuhan berkata demikian:

"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat Perjanjian Abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud."

Gaya bahasa ini lebih indah dari segala sesuatu lainnya yang kita temukan di dalam Perjanjian Baru. Itu berbicara tentang fakta bahwa semua karya keselamatan dilakukan oleh Tuhan Yesus. Itulah Perjanjian yang baru. Dan itulah sebabnya kita membaca dimana-mana di dalam Alkitab bahwa seluruh kemuliaan dan kemegahan atas keselamatan hanya boleh diberikan kepada Tuhan.

Dalam kitab Wahyu 5:11-12 kita membaca demikian:

"Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Dan Wahyu 9:20-21 berkata tentang akhir zaman demikian:

"Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian."


"The power of God; Who hath saved us, and called us with an holy calling, not according to our works, but according to His own purpose and grace, which was given us in Christ Jesus before the world began" (2 Timothy 1:9)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




MAZMUR 90

Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" [yaitu penghakiman] Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam [berjaga-jaga]. Engkau menghanyutkan manusia [air bah]; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, -- di waktu Petang lisut dan layu (Mazmur 90:3-6).


Ini adalah ayat yang sangat menarik dengan gaya bahasa yang sangat mirip dengan kitab 2 Petrus 3. Bila anda perhatikan konteksnya dengan berhati-hati ayat ini juga berbicara tentang "berjaga-jaga", "air bah" dan "penghakiman Tuhan".

Dalam kitab 2 Petrus 3:5-8 kita membaca:

"Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."

Dan Mazmur 90:3-4 berkata demikian:

"Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam."

Ungkapan "jaga" di dalam Alkitab ada hubungannya dengan "berjaga-jaga" supaya kita dapat mengetahui kapan saatnya Kristus akan datang kembali. Kemudian perhatikan Mazmur 90:5 berkata demikian:

"Engkau menghanyutkan manusia... "

Yaitu menghanyutkan dengan air bah. Itulah caranya Tuhan menghancurkan orang-orang fasik pada penghakiman yang pertama. Jadi ayat-ayat ini sangat berhubungan dengan 2 Petrus 3. Dalam konteksnya mereka sama sekali tidak berbeda. Kedua ayat-ayat ini sedang berbicara tentang penghakiman Tuhan yang terakhir atas Bumi ini.

Kita membaca dalam kitab 2 Petrus 3:8 demikian:

"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."

Sampai sekitar dua tahun yang lalu, ayat ini tidak pernah dimengerti dengan benar oleh siapapun juga. Tidak ada ahli teologi yang mengerti pernyataan ini. Lagi dan lagi ketika saya melihat kepada ayat ini, saya tiba pada kesimpulan yang sama dengan kebanyakan dari guru-guru Alkitab yang lain. Kesimpulannya adalah bahwa waktu dalam pandangan Tuhan berbeda dengan waktu manusia.

Akan tetapi, itu bukanlah apa yang sebenarnya ayat ini ajarkan. Itu adalah kesimpulan kita yang tidak benar karena kita tidak dapat mengertinya dengan lebih baik. Tetapi dalam dua tahun yang terakhir dengan tiba-tiba ayat ini menjadi sangat mengagumkan dan sangat penting.

Ini bukanlah ayat yang sulit lagi, karena sekarang kita mengerti bagaimana untuk menghubungkannya dengan tujuh hari ketika nabi Nuh diperintahkan untuk masuk ke dalam Bahtera sebelum air bah mulai datang untuk menghancurkan Bumi. Kita membaca dalam kitab Kejadian 7:4 demikian:

"Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."

Sekarang kita mengganti tujuh hari itu dengan tujuh ribu tahun. Jadi, di dalam waktu 7,000 tahun, Tuhan akan menghancurkan seluruh dunia lagi. Dengan demikian ayat ini memperingatkan bahwa manusia memiliki waktu 7,000 tahun untuk masuk ke dalam keamanan yang ada di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang menggambarkan Bahtera.

Sekarang kita menemukan hal itu sesuai dengan segala sesuatu lainnya dengan sempurna. Kita telah mempelajari lama lalu bahwa air bah terjadi di tahun 4990 Sebelum Masehi, dan di dalam beberapa tahun yang terakhir kita telah mempelajari bahwa Kristus akan datang kembali pada tahun 2011. Dan ketika kita menghitung perbedaan waktu antara dua peristiwa ini, itu terpisah tepat selama 7,000 tahun.

Jadi sekarang kita dapat melihat mengapa Tuhan berkata bahwa "satu hari adalah sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari". Adalah sangat mengagumkan bahwa selagi kita terus memeriksa hal-hal ini, mereka menjadi lebih dan lebih jelas lagi. Saya tidak menemukan apa-apa di dalam Alkitab yang bertentangan dengan hal ini.

Di dalam kira-kira 22 tahun yang belakangan ini, Tuhan telah memberikan kebenaran demi kebenaran yang tidak kita ketahui sebelumnya. Itu membutuhkan waktu untuk mengertinya tetapi sekarang telah menjadi bagian dari hidup kita. Itulah sebabnya pada waktu pertama kali, kebenaran-kebenaran baru ini tidak selalu dapat dijelaskan dengan mudah, tetapi secara perlahan kebenaran-kebenaran ini menjadi lebih dan lebih mudah untuk dijelaskan. Tetapi semua ini adalah bagian dari proses mempelajari Alkitab dan bertumbuh di dalam kasih karunia Tuhan.


"Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure" (Isaiah 46:10)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.





Kamis, 07 April 2011

MAZMUR 90

Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" [yaitu penghakiman] Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam [berjaga-jaga]. Engkau menghanyutkan manusia [air bah]; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, -- di waktu Petang lisut dan layu (Mazmur 90:3-6).


Ini adalah ayat yang sangat menarik dengan gaya bahasa yang sangat mirip dengan kitab 2 Petrus 3. Bila anda perhatikan konteksnya dengan berhati-hati ayat ini juga berbicara tentang "berjaga-jaga", "air bah" dan "penghakiman Tuhan".

Dalam kitab 2 Petrus 3:5-8 kita membaca:

"Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."

Dan Mazmur 90:3-4 berkata demikian:

"Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam."

Ungkapan "jaga" di dalam Alkitab ada hubungannya dengan "berjaga-jaga" supaya kita dapat mengetahui kapan saatnya Kristus akan datang kembali. Kemudian perhatikan Mazmur 90:5 berkata demikian:

"Engkau menghanyutkan manusia... "

Yaitu menghanyutkan dengan air bah. Itulah caranya Tuhan menghancurkan orang-orang fasik pada penghakiman yang pertama. Jadi ayat-ayat ini sangat berhubungan dengan 2 Petrus 3. Dalam konteksnya mereka sama sekali tidak berbeda. Kedua ayat-ayat ini sedang berbicara tentang penghakiman Tuhan yang terakhir atas Bumi ini.

Kita membaca dalam kitab 2 Petrus 3:8 demikian:

"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."

Sampai sekitar dua tahun yang lalu, ayat ini tidak pernah dimengerti dengan benar oleh siapapun juga. Tidak ada ahli teologi yang mengerti pernyataan ini. Lagi dan lagi ketika saya melihat kepada ayat ini, saya tiba pada kesimpulan yang sama dengan kebanyakan dari guru-guru Alkitab yang lain. Kesimpulannya adalah bahwa waktu dalam pandangan Tuhan berbeda dengan waktu manusia.

Akan tetapi, itu bukanlah apa yang sebenarnya ayat ini ajarkan. Itu adalah kesimpulan kita yang tidak benar karena kita tidak dapat mengertinya dengan lebih baik. Tetapi dalam dua tahun yang terakhir dengan tiba-tiba ayat ini menjadi sangat mengagumkan dan sangat penting.

Ini bukanlah ayat yang sulit lagi, karena sekarang kita mengerti bagaimana untuk menghubungkannya dengan tujuh hari ketika nabi Nuh diperintahkan untuk masuk ke dalam Bahtera sebelum air bah mulai datang untuk menghancurkan Bumi. Kita membaca dalam kitab Kejadian 7:4 demikian:

"Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."

Sekarang kita mengganti tujuh hari itu dengan tujuh ribu tahun. Jadi, di dalam waktu 7,000 tahun, Tuhan akan menghancurkan seluruh dunia lagi. Dengan demikian ayat ini memperingatkan bahwa manusia memiliki waktu 7,000 tahun untuk masuk ke dalam keamanan yang ada di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang menggambarkan Bahtera.

Sekarang kita menemukan hal itu sesuai dengan segala sesuatu lainnya dengan sempurna. Kita telah mempelajari lama lalu bahwa air bah terjadi di tahun 4990 Sebelum Masehi, dan di dalam beberapa tahun yang terakhir kita telah mempelajari bahwa Kristus akan datang kembali pada tahun 2011. Dan ketika kita menghitung perbedaan waktu antara dua peristiwa ini, itu terpisah tepat selama 7,000 tahun.

Jadi sekarang kita dapat melihat mengapa Tuhan berkata bahwa "satu hari adalah sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari". Adalah sangat mengagumkan bahwa selagi kita terus memeriksa hal-hal ini, mereka menjadi lebih dan lebih jelas lagi. Saya tidak menemukan apa-apa di dalam Alkitab yang bertentangan dengan hal ini.

Di dalam kira-kira 22 tahun yang belakangan ini, Tuhan telah memberikan kebenaran demi kebenaran yang tidak kita ketahui sebelumnya. Itu membutuhkan waktu untuk mengertinya tetapi sekarang telah menjadi bagian dari hidup kita. Itulah sebabnya pada waktu pertama kali, kebenaran-kebenaran baru ini tidak selalu dapat dijelaskan dengan mudah, tetapi secara perlahan kebenaran-kebenaran ini menjadi lebih dan lebih mudah untuk dijelaskan. Tetapi semua ini adalah bagian dari proses mempelajari Alkitab dan bertumbuh di dalam kasih karunia Tuhan.


"Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure" (Isaiah 46:10)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.