Entri Populer

Kamis, 29 April 2010

PENCURI PADA MALAM

"Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu [yaitu hari Tuhan] tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak Terang dan anak-anak Siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang Siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita" (1 Tesalonika 5:4-9)


Jauh di dalam hatinya manusia mengetahui bahwa suatu saat dunia ini akan berakhir, tetapi sekarang kita sudah berada di akhir zaman. Dan Tuhan memberikan pernyataan yang membuat kita bertanya-tanya dalam kitab 1 Tesalonika 5. Dan ini adalah caranya Tuhan menulis Alkitab. Dia memasukkan informasi tentang akhir zaman lagi dan lagi. Dalam kitab 1 Tesalonika pasal 4, Tuhan berbicara tentang peristiwa Pengangkatan (rapture), yaitu saat ketika Tuhan akan mengangkat orang-orang percaya yang sejati. Orang-orang yang telah mati di dalam Kristus akan dibangkitkan terlebih dahulu, dan kemudian kita yang masih hidup yang merupakan orang-orang percaya yang sejati juga akan dirubah ke dalam tubuh yang baru dan diangkat untuk berada bersama-sama dengan mereka.

Dalam kitab 1 Tesalonika 4:16-17 kita membaca:

"Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan."

Kemudian dalam kitab 1 Tesalonika 5:1 kita membaca:

"Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu"

Ingatlah, kita telah mempelajari dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 1 bahwa selama masa kerja gereja Tuhan kira-kira menyatakan, "Engkau tidak perlu mengetahui tentang masa dan waktu, tetapi kamu harus bersibuk untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, dan jangan khawatir tentang saat akhirnya".

Kemudian Tuhan melanjutkan dalam ayat 2, dari 1 Tesalonika 5:

"karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam..."

Hari Tuhan itu menunjuk kepada Hari Penghakiman. "Dan kamu sendiri tahu benar-benar bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam". Dan Ya, itu adalah apa yang Tuhan ajarkan selama masa kerja gereja, pada periode itu kita tidak dapat mengetahui. Tetapi kemudian Tuhan berkata tentang sesuatu yang berbeda. Di ayat berikutnya, ayat 3 dari 1 Tesalonika 5 kita membaca:

"Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman --maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin-- mereka pasti tidak akan luput."

Jadi Tuhan sedang memfokuskan kita dengan ide bahwa kita tidak dapat mengetahui kapan Dia akan datang kembali, tetapi Tuhan juga menaruh informasi baru yang lainnya disini, Ia menunjukkan akan ada orang-orang yang percaya bahwa Dia akan datang seperti pencuri di malam hari. Tuhan memfokuskan kita kepada fakta bahwa orang-orang yang percaya bahwa semuanya aman, damai dan baik-baik saja, kebinasaan yang tiba-tiba akan menimpa mereka.

Ini adalah benar-benar ide yang baru disini. Ide itu dimulai dengan ide tentang seorang pencuri yang datang di malam hari. Dalam suatu cara itu adalah apa yang telah diajarkan selama seluruh masa gereja. Dan kita membaca tentang seorang pencuri dalam kitab Yohanes 10:10 demikian:

"Pencuri datang hanya untuk mencuri, dan membunuh, dan membinasakan...."

Dan dalam kitab Wahyu 3:3 Tuhan berkata demikian:

"Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu."

Jadi itu tidak berarti bahwa Kritus akan datang seperti seorang pencuri, tetapi itu berarti bagi orang-orang yang tidak diselamatkan Dia akan datang untuk mencuri. Yaitu, Dia datang untuk mengambil segala sesuatu yang pernah dimiliki oleh orang-orang yang tidak percaya, termasuk dunia ini dan kehidupan kekal dan segala sesuatu lainnya. Dia datang untuk membunuh dan memunahkan mereka untuk selama-lamanya karena itu adalah sifat alami dari Hari Penghakiman.

Bagi orang-orang yang percaya bahwa Dia akan datang kembali seperti seorang pencuri di malam hari, kehancuran yang tiba-tiba akan menimpa mereka. Mengapa hal itu demikian? Kemudian Tuhan memberikan informasi baru ini: Ada orang-orang yang tidak berada di dalam kegelapan, yang tidak berada di dalam malam rohani. Mereka adalah anak-anak Terang dan anak-anak Siang, dan mereka selalu berjaga-jaga.

Dalam 1 Tesalonika 5:4 kita membaca:

"Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri"

Dan selagi mereka berjaga-jaga, yaitu ketika mereka terus memeriksa Alkitab, mereka mempelajari bahwa pada akhirnya kita dapat mengetahui "waktu dan pengadilan", seperti yang kita baca dalam kitab Pengkhotbah 8:5 demikian:

"Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan [yaitu waktu dan pengadilan]"

Hati dari orang-orang yang berhikmat, yaitu orang-orang yang diselamatkan, akan mengetahui waktu dan pengadilan. Dan kenyataan bahwa di hari sekarang ini kita dapat mempelajari begitu banyak rincian dari jadwal waktu sejarah, hal itu memberitahukan kita bahwa ini adalah saatnya kita dapat mengetahui kapan peristiwa kedatangan Kristus yang kedua kali.

Dengan kata lain, jika kita tidak mengetahui, jika kita berkata bahwa Dia tidak akan datang, secara effektif kita berkata bahwa kita sedang berada didalam kegelapan dari malam rohani. Secara rohani kita masih mati. Tidak perduli berapa banyak kita membuat pengakuan bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, kenyataannya, kita masih berada dalam keadaan mati rohani. Itulah sebabnya kehancuran yang tiba-tiba akan menimpa kita.


"Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure" (Isaiah 46:10)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.






-1.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-2.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-3.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg


-4.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-5.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-6.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-7.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-8.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-9.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-10.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-11.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-12.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

-13.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.jpg

We complain about the cross we bear but don't realize it is preparing us for the dip in the road that God can see and we can't.

Whatever your cross, whatever your pain,
there will always be sunshine, after the rain....

Perhaps you may stumble, perhaps even fall;
But God's always ready, to answer your call.....

He knows every heartache, sees every tear,
a word from His lips, can calm every fear...

Your sorrows may linger, throughout the night,
But suddenly vanish, at dawn's early light...

The Savior is waiting, somewhere above,
to give you His grace, and send you His love...

God promises a safe landing, not a calm passage.


· -14.3311574428@web80016.mail.sp1.yahoo.gif

...and you question God "why me?"
Always look at the bigger picture...
A day without the Lord ~ Is a day wasted.
God is going to shift things around for you today and let things work in your favor.




Mujizat Itu Nyata April 28 at 3:25am Reply
Hasrat Untuk Berdoa

Apakah sekarang ini Anda mengalami kemunduran dalam berdoa kepada Tuhan? Sebenarnya apa ya manfaat berdoa itu? Semua pertanyaan Anda bisa terjawab….

Apa itu Berdoa?

Berdoa adalah komunikasi dengan Allah, kita semua tahu itu dan itu adalah cara yang paling intim untuk berhubungan dengan Pencipta Anda. Berdoa bukanlah permainan sulap, tempat roda keberuntungan berada, atau tempat meminta semuanya jadi beres. Berdoa adalah sejenis komunikasi. Di dalam Mazmur 42:7 dikatakan “Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu…” Dengan berdoa, roh Anda berada sangat intim dengan Roh Allah. Dengan berdoa, Anda akan mendapatkan tuntunan ataupun hasrat untuk berdoa bagi hal tertentu.

Kita bisa belajar dari Doa Yesus di Matius 6:9-13. Hal utama yaitu kita harus tahu siapa Dia yang kita sembah dan berdoa pada-Nya, Dia sebagai Tuhan dan Bapa kita. Masukkan juga kata-kata pemujaan kepada-Nya. Kita tinggikan dan sembah Dia.

Lalu, kita harus perhatikan mengenai kerajaan-Nya. Kita datang untuk mengenal dan tunduk pada-Nya. “Kerajaan-Mu datang. Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga.”

Setelah itu, minta roti rohani kita. Mungkin itu makanan, pakaian, rumah, atau uang bagi fakir miskin, bisa apa saja. Kita minta Tuhan memberi kita, hari demi hari, roti yang kita butuhkan. Jadi yang pertama adalah sembah dia, kedua adalah syafaat untuk orang lain, dan ketiga adalah permohonan akan apa yang kita butuhkan.

Terakhir adalah, kita cari perlindungan Tuhan sehingga tidak dicobai dan Tuhan menjauhkan kita dari yang jahat. Minta Dia agar kita tidak keluar jalur-Nya dan dilindungi oleh Tuhan.

Pengampunan adalah Kunci Doa

Kita harus ingat bahwa berdoa akar dari pengampunan. “Ampunilah kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Ketika Anda mengampuni orang lain, doa bisa bawa Anda ke semua keadaan yang ajaib sekalipun. Ambil waktu tertentu dalam hidup Anda, setidaknya satu kali dalam sehari, untuk berdoa dan membaca Alkitab.

Bagaimana berdoa untuk keajaiban?

Ketika kita menghadapi kebutuhan yang sangat luar biasa besarnya, kita mulai dengan kerendahatian bertanya kepada Tuhan apa yang menjadi keinginan-Nya. “Bapa, apa yang Kau inginkan dari situasi seperti ini?” Tuhan Yesus berkata,”Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (Yohanes 5:17). Berdoa agar Bapa memberitahukan kehendak-Nya kepada Anda sebelumnya, sehingga Anda bisa membawa kemukjizatan dalam keadaan yang penuh tekanan yang akan Anda hadapi. Terkadang kita masih menanyakan Tuhan bagaimana bertindak, ketika, kenyataannya, Dia sudah memberikan kuasa untuk melawan penguasa di udara. Jangan lupa untuk menyatakannya dalam nama Yesus.

Memindahkan Gunung

Percaya dalam hatimu bahwa gunung tersebut sudah dipindahkan. Ketika kita menghadapi hal yang sepertinya tidak mungkin dalam hidup kita untuk dipindahkan, ingat perkataan Paulus di Tesalonika, “Bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes 5:16-18). Amin


Selasa, 27 April 2010

HARI-HARI TERAKHIR

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah [yaitu menyebarkan injil-injil palsu], mereka akan berontak terhadap orang tua [rohani] dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai [tidak mau berdamai dengan Allah], suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang Baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka [yaitu injil-injil pekerjaan], tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri Kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal Kebenaran.

Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang Kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang. Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.

Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada Kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau [yaitu Timotius] sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah [yaitu seluruh Alkitab] memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:1-17)



PENGEJEK-PENGEJEK (Pencemoh)

Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus. Rahmat, damai sejahtera dan kasih [yaitu keselamatan] kiranya melimpahi kamu. Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.

Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum [yaitu pre-destinasi]. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia [yaitu anugrah] Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya [di padang gurun].

Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar [yaitu perzinahan rohani], telah menanggung siksaan Api Kekal sebagai peringatan kepada semua orang.

..... Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah [lihat Bilangan 16]. Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.

Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."

Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."

Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus. Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah Pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah Yang Esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
(Yudas 1:1-8; 11-25)





SELAMA-LAMANYA

"dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya."
(Wahyu 20:10)


Ayat ini kelihatannya mengajarkan bahwa Iblis dan nabi-nabi palsu akan disiksa untuk selama-lamanya. Akan tetapi, ungkapan "sampai" di dalam ayat ini tidak diterjemahkan dengan benar. Itu tidak sesuai dengan konteks atau harmonis dengan apa yang kita baca di bagian Alkitab yang lainnya. Kata asli Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "sampai" dapat juga diterjemahkan sebagai ungkapan "kepada". Dan konteks dari ayat ini menunjukkan bahwa seharusnya itu dibaca: Iblis akan disiksa siang dan malam "kepada" selama-lamanya. Dan pernyataan ini harmonis dengan segala sesuatu lainnya yang kita baca di dalam Alkitab mengenai Penghakiman Tuhan.

Lebih dari itu, "siang dan malam" hanya akan terus berlangsung sampai hari yang terakhir dari Hari Penghakiman. Itu adalah hari ketika Tuhan akan menghancurkan seluruh alam semesta ini dengan api (2 Petrus 3:10). Kemudian "siang dan malam" akan berhenti, waktu akan berakhir, dan kekekalan masa yang akan datang dimulai.

Kitab Wahyu 21:22-23, 25-26 menyatakan tentang Yerusalem yang baru demikian:

"Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; SEBAB Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya .......... dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, SEBAB malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu."

Demikianlah Iblis hanya dapat disiksa sampai hari yang terakhir dari keberadaan Bumi, yaitu ketika "siang dan malam" berakhir. Pada hari penghakiman yang terakhir Tuhan akan menghancurkan Iblis secara total ketika Ia menghancurkan seluruh alam semesta ini. Setelah itu tidak akan ada apa-apa yang tersisa dari Iblis untuk disiksa, oleh karena itu, ayat itu seharusnya dibaca: Iblis akan disiksa siang dan malam "kepada" selama-selamanya.

Demikianlah "asap" dari siksaan mereka itu naik ke atas "kepada" selama-lamanya" (Wahyu 14:11). Murka Tuhan akan selesai ketika Ia menghancurkan alam semesta ini secara total. Kemudian ciptaan yang sekarang ini "tidak akan diingat lagi atau timbul di dalam hati". Kristus akan mengangkat orang-orang yang percaya ke dalam Surga pada peristiwa Pengangkatan yang akan terjadi pada hari yang pertama dari Hari Penghakiman. Dan mereka akan berada bersama dengan Kristus untuk selama-lamanya. Tetapi, semua orang yang tidak diselamatkan akan dihancur-leburkan pada hari yang terakhir sehingga kelihatannya seperti mereka tidak pernah ada.


"Heaven and earth shall pass away, but My words shall not pass away" (Matthew 24:35)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.


Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
(Yohanes 3:16-21)



TAKHTA PUTIH

"Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya." (Wahyu 20:11-13)


Pertama-tama ayat-ayat ini bukan sedang berbicara tentang orang-orang percaya yang sejati. Orang-orang mati disini menunjuk kepada orang-orang yang tidak diselamatkan. Sesungguhnya kita semua memulai di dalam keadaan mati rohani. Kita semua mati secara rohani karena "semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam" (1 Korintus 15:22).

Dan kita berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah di sepanjang jangka hidup kita, karena Dia adalah penguasa atas seluruh alam semesta dan Dia mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan. Kita dihakimi setiap saat kita melanggar hukum Allah. Setiap saat kita melakukan sebuah dosa, "upah dosa ialah maut". Sewaktu Adam dan Hawa berbuat dosa mereka mati secara rohani. Pada titik itu mereka telah kehilangan hubungan rohani mereka dengan Allah. Hidup mereka di dalam Kristus lenyap.

Tetapi sewaktu kita menjadi diselamatkan kita dibangkitkan kembali di dalam Roh Kristus. Kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, tetapi seluruh kesalahannya telah diletakkan kepada Tuhan Yesus dan Dia telah dihukum atas upah dosa-dosa kita. Dia telah mati untuk menggantikan kita, sehingga hukuman atas dosa-dosa tersebut tidak dapat dijatuhkan kepada kita. Hal tersebut adalah seperti seluruh dosa-dosa kita telah dibersihkan.

Pada saat seseorang menjadi diselamatkan, hal tersebut berarti bahwa Allah telah menanamkan Firman Tuhan di dalam kehidupan orang-orang yang dosa-dosanya telah Ia tebus. Dan Allah memberi mereka anugrah kebangkitan jiwa yang baru di mana orang tersebut akan membenci dosa sama sekali. Semenjak saat itu dosa adalah sangat mengerikan baginya. Jiwanya akan tersiksa jika ia jatuh ke dalam dosa. Dia merasa sangat buruk jika dia jatuh ke dalam dosa walaupun upah dari dosa-dosa itu telah dilunasi oleh Kristus.


Setiap dari kita, umat manusia, tidak akan berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah pada hari yang terakhir. Tetapi semenjak saat kita dikandung kita telah berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah. Allah ada di mana-mana. Hidup kita adalah seperti sebuah kitab yang terbuka bagi Allah. Untuk orang-orang yang tetap berada di dalam dosa-dosa mereka dan tidak menjadi diselamatkan, Allah menggunakan gambaran seperti Dia sedang menuliskan setiap dari dosa-dosa tersebut di dalam sebuah kitab.

Tetapi kenyataannya adalah, Allah mengetahui tentang setiap dosa selagi dosa tersebut terjadi. Jadi tidak akan ada suatu saat ketika Allah akan duduk sebagai seorang Hakim dan orang-orang berdiri di hadapan-Nya untuk dihakimi. Kita berdiri di hadapan takta-Nya di sepanjang hidup kita.

Sewaktu kita menjadi diselamatkan, Dia memandang kita sebagai orang-orang yang upah dosa-dosanya telah dilunasi, oleh karena itu tidak akan ada kutukan lebih lanjut. Kita sesungguhnya telah menjadi anak-anak-Nya. Kita berada di dalam suatu hubungan yang jauh lebih intim dengan Dia. Kita tidak menjadi musuh-musuh Allah lagi. Kita tidak lagi berperang dengan Allah, tetapi kita merupakan para Pengantin rohani Kristus.

Akan tetapi, selama kita hidup di dunia ini, kita masih berdiri di hadapan Takhta-Nya. Alkitab berbicara mengenai orang-orang percaya yang berkata: "Hakimilah Aku ya Allah". Itu berarti, "berkuasalah atas diriku dan tuntunlah hidupku dan berwewenanglah atas hidupku sepenuhnya" (Mazmur 7:8, Mazmur 35:24).

Allah telah menetapkan prinsip bahwa "upah dosa ialah maut" (Roma 6:23). Dan setiap saat kita melakukan dosa, Firman Tuhan mengutuk kita. Sehingga, di sepanjang hidup kita, berulang kali kita berada di bawah kutukan Tuhan. Dan kemudian akhirnya, jika kita tidak diselamatkan, kita akan mengalami "kematian kedua yang kekal", dan akan dipermalukan pada Hari Penghakiman ketika apapun yang tinggal tersisa dari tubuh kita, tulang-tulang kita atau debu, akan dilempar keluar dari kubur-kubur untuk diserakkan di atas tanah (Yesaya 66:24).

Kita harus membaca ayat-ayat tersebut dengan sangat berhati-hati. Kalau tidak, kita bisa tiba pada sebuah kesimpulan tetapi kemudian kita menemukan bahwa kesimpulan tersebut tidak sesuai dengan ayat-ayat Alkitab yang lainnya. Kita harus menemukan sebuah kesimpulan yang selaras dengan segala sesuatu lainnya yang Alkitab ajarkan. Alkitab mengatakan berulang kali bahwa orang-orang yang tidak percaya akan binasa. Mereka akan dibinasakan. Mereka akan menemui maut. Kita tidak dapat menemukan satu ayatpun yang mengatakan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dihidupkan kembali.


"Now we have received, not the spirit of the world, but the spirit which is of God; that we might know the things that are freely given to us of God. Which things also we speak, not in the words which man's wisdom teacheth, but which the Holy Spirit teacheth; comparing spiritual things with spiritual" (1 Corinthians 2:12-13)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.


HARI DAN SAAT

"Tetapi tentang hari dan saat itu [yaitu hari kiamat] tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."
(Matius 24:36)


Pertama-tama kita harus mengerti bahwa Kristus tidak pernah berhenti menjadi Allah (Yohanes 14:9, Yohanes 10:30, Kolose 2:9, 1 Yohanes 5:7-8, 1 Timotius 1:1). Seperti misalnya dalam kitab Yohanes 14:9 kita membaca demikian:

"Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami."

Dan 1 Yohanes 5:7-8 menyatakan demikian:

"Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu."

Dan dalam Yohanes 10:30 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Aku dan Bapa adalah satu."

Jadi tentu saja Kristus mengetahui. Tetapi kita harus ingat bahwa itu adalah apa tepatnya yang Tuhan inginkan untuk terjadi selama masa kerja gereja, supaya mereka tidak bertanya-tanya tentang akhir waktu. Gereja-gereja tidak boleh berpikir mengenai akhir zaman. Dalam kitab Kisah Para Rasul 1:7-8 Tuhan berkata:

"Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Dengan kata lain, Tuhan menyatakan adalah bukan untuk kamu untuk mengetahui tentang "masa dan waktu", tetapi kamu harus bersibuk untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia. Akan tetapi dihari sekarang ini kita dapat mengetahui, karena Tuhan telah membuka "kitab kecil" yang dimeterai, seperti yang kita baca dalam Daniel 12:9-10 demikian:

"Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman. Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya."

Kitab kecil tersebut dibuka meterai-meterainya oleh Kristus seperti yang kita baca dalam Wahyu pasal 5. Oleh karena itu sekarang kita telah mengerti banyak informasi yang sulit dari Alkitab, termasuk rincian tentang rencana penghakiman Tuhan di akhir zaman. Dan Tuhan bernubuat dalam kitab Pengkhotbah 8:5 demikian:

"Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan"

[* Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya ayat ini ditulis: "mengetahui waktu dan pengadilan"]

Jadi orang-orang percaya yang sejati akan mengetahui "waktu dan pengadilan". Akan tetapi, selama seluruh masa kerja gereja, jadwal waktu sejarah tidak pernah diketahui sampai hari kita sekarang ini. Dan sekarang Tuhan telah memenuhi nubuat tersebut. Sekarang kita dapat mengetahui saatnya, sekarang kita dapat mengetahui sifat dasar dari keselamatan dan rincian tentang rencana Penghakiman Tuhan di akhir zaman yang tidak diketahui sebelumnya.

Tetapi bagi orang-orang yang berpikir bahwa kita tidak dapat mengetahui hari atau saat dari kedatangan Kristus, maka Dia akan datang seperti Pencuri bagi mereka. Yaitu, mereka masih berada di dalam kegelapan malam rohani karena mereka tidak sedang mendengarkan seluruh Alkitab.

Pencuri hanya datang untuk mencuri, membunuh dan menghancurkan (Yohanes 10:10). Bukankah sangat mengherankan Alkitab berkata bahwa Pencuri ini datang untuk "mencuri", "membunuh" dan kemudian untuk "menghancurkan" mereka. Jadi Tuhan akan datang untuk mengambil segala sesuatu yang mereka miliki dan kemudian membinasakan mereka untuk selama-lamanya. Itulah sebabnya mengapa Tuhan berkata bahwa Dia akan datang seperti Pencuri di malam hari. Ketika mereka berkata, "Semuanya damai dan aman", karena mereka berpikir bahwa semuanya berada dalam keadaan baik-baik saja, maka kehancuran yang tiba-tiba akan menimpa mereka, seperti yang kita baca dalam kitab 1 Tesalonika 5:2-3 demikian:

"karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam [yaitu Matius 24:36, Matius 25:13, Markus 13:32]. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman --maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin-- mereka pasti tidak akan luput."

Betapa mengerikannya hal itu. Akan tetapi di beberapa ayat-ayat berikutnya Tuhan berbicara tentang suatu kelompok orang yang lain, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu [yaitu hari kiamat] tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar."

Hal itu terjadi karena kita telah mempelajari bahwa Tuhan memiliki banyak informasi lainnya yang Ia sembunyikan di dalam Firman-Nya dan sekarang telah kita ketahui. Untuk "berjaga-jaga dan sadar" adalah untuk terus mempelajari Alkitab dengan sangat berhati-hati dengan membandingkan ayat suci yang satu dengan ayat suci yang lain.

Lebih lanjut dalam kitab Matius 25:13 kita membaca:

"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Jadi kita harus terus berjaga-jaga. Dan akan ada saatnya ketika kita akan mengetahui. Ketika "kitab kecil", yang menurut perintah Tuhan dimeterai dalam buku Daniel, telah dibuka oleh Kristus dimulai dari buku Wahyu pasal 5, hasilnya adalah sekarang kita dapat mengetahui. Ingatlah, mari kita membaca kitab Pengkhotbah 8:5 lagi:

"Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan.... "

Itu berarti bagian ini sedang berbicara tentang orang-orang percaya yang sejati. Mereka adalah orang-orang yang memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan, dan mereka tidak akan jatuh ke dalam penghakiman. Kemudian ayat itu berkata lagi:

"...dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan [yaitu mengetahui waktu dan pengadilan]"

Hal itu terjadi bukan karena mereka lebih pintar. Itu terjadi karena kita berada telah berada di akhir zaman, dan Tuhan telah memberikan orang-orang percaya yang sejati ini anugrah "kebangkitan jiwa yang baru" atau "hati yang baru" dan membimbing mereka melalui Alkitab supaya mereka dapat melihat hal ini.


"Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure" (Isaiah 46:10)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Shalom,

Baru-baru ini sepupu saya cerita bahwa dia dan isterinya sudah setahun ini melakukan perjamuan kudus berdua di rumah tiap pagi.
Pertanyaan saya, apakah hal tersebut sesuai dengan Alkitab?
Mohon penjelasan Bapak.

Terima kasih

Gbu.

---------------------


Dear Beloved,

Ingatlah bahwa semua pekerjaan yang kita lakukan sendiri tidak dapat menyelamatkan kita (Efesus 2:9, Titus 3:5, 2 Timotius 1:9, Filipi 3:9), seluruh pekerjaan untuk keselamatan harus dikerjakan oleh Tuhan. Jadi hal yang sama juga berlaku untuk perjamuan kudus, baptis air, sunat, memakai jilbab, menyembelih kurban, memelihara sabat, memelihara janggut, ziarah ke Yerusalem, dll.

Sekarang kita harus mencari artinya rohaninya, sedangkan pekerjaan itu sendiri secara fisik tidak dapat menambahkan apa-apa sama sekali kepada keselamatan kita.

Ingatlah selalu bahwa -- seluruh kemuliaan, kemegahan dan kehormatan atas keselamatan harus diberikan hanya kepada Tuhan, dan tidak ada sama sekali untuk kita.

Kitab Efesus 2:9 berkata:

"Sebab karena kasih karunia [yaitu anugrah] kamu diselamatkan oleh iman; itu [yaitu iman itu] bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Singkatnya arti rohani dari perjamuan kudus adalah untuk "membaca Alkitab" (1 Korintus 11). Ingatlah bahwa Kristus (yaitu Firman Tuhan yang hidup) juga disebut sebagai "roti yang turun dari surga". Dan anggur menunjuk kepada darah Tuhan.

Yesus berkata dalam kitab Yohanes 6:56-58 demikian:

"Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku [yaitu perjamuan kudus], ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga [yaitu roti rohani], bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu [yaitu roti jasmani] dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

GBU

Senin, 19 April 2010

TAKHTA PUTIH

"Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya." (Wahyu 20:11-13)


Pertama-tama ayat-ayat ini bukan sedang berbicara tentang orang-orang percaya yang sejati. Orang-orang mati disini menunjuk kepada orang-orang yang tidak diselamatkan. Sesungguhnya kita semua memulai di dalam keadaan mati rohani. Kita semua mati secara rohani karena "semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam" (1 Korintus 15:22).

Dan kita berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah di sepanjang jangka hidup kita, karena Dia adalah penguasa atas seluruh alam semesta dan Dia mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan. Kita dihakimi setiap saat kita melanggar hukum Allah. Setiap saat kita melakukan sebuah dosa, "upah dosa ialah maut". Sewaktu Adam dan Hawa berbuat dosa mereka mati secara rohani. Pada titik itu mereka telah kehilangan hubungan rohani mereka dengan Allah. Hidup mereka di dalam Kristus lenyap.

Tetapi sewaktu kita menjadi diselamatkan kita dibangkitkan kembali di dalam Roh Kristus. Kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, tetapi seluruh kesalahannya telah diletakkan kepada Tuhan Yesus dan Dia telah dihukum atas upah dosa-dosa kita. Dia telah mati untuk menggantikan kita, sehingga hukuman atas dosa-dosa tersebut tidak dapat dijatuhkan kepada kita. Hal tersebut adalah seperti seluruh dosa-dosa kita telah dibersihkan.

Pada saat seseorang menjadi diselamatkan, hal tersebut berarti bahwa Allah telah menanamkan Firman Tuhan di dalam kehidupan orang-orang yang dosa-dosanya telah Ia tebus. Dan Allah memberi mereka anugrah kebangkitan jiwa yang baru di mana orang tersebut akan membenci dosa sama sekali. Semenjak saat itu dosa adalah sangat mengerikan baginya. Jiwanya akan tersiksa jika ia jatuh ke dalam dosa. Dia merasa sangat buruk jika dia jatuh ke dalam dosa walaupun upah dari dosa-dosa itu telah dilunasi oleh Kristus.


Setiap dari kita, umat manusia, tidak akan berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah pada hari yang terakhir. Tetapi semenjak saat kita dikandung kita telah berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah. Allah ada di mana-mana. Hidup kita adalah seperti sebuah kitab yang terbuka bagi Allah. Untuk orang-orang yang tetap berada di dalam dosa-dosa mereka dan tidak menjadi diselamatkan, Allah menggunakan gambaran seperti Dia sedang menuliskan setiap dari dosa-dosa tersebut di dalam sebuah kitab.

Tetapi kenyataannya adalah, Allah mengetahui tentang setiap dosa selagi dosa tersebut terjadi. Jadi tidak akan ada suatu saat ketika Allah akan duduk sebagai seorang Hakim dan orang-orang berdiri di hadapan-Nya untuk dihakimi. Kita berdiri di hadapan takta-Nya di sepanjang hidup kita.

Sewaktu kita menjadi diselamatkan, Dia memandang kita sebagai orang-orang yang upah dosa-dosanya telah dilunasi, oleh karena itu tidak akan ada kutukan lebih lanjut. Kita sesungguhnya telah menjadi anak-anak-Nya. Kita berada di dalam suatu hubungan yang jauh lebih intim dengan Dia. Kita tidak menjadi musuh-musuh Allah lagi. Kita tidak lagi berperang dengan Allah, tetapi kita merupakan para Pengantin rohani Kristus.

Akan tetapi, selama kita hidup di dunia ini, kita masih berdiri di hadapan Takhta-Nya. Alkitab berbicara mengenai orang-orang percaya yang berkata: "Hakimilah Aku ya Allah". Itu berarti, "berkuasalah atas diriku dan tuntunlah hidupku dan berwewenanglah atas hidupku sepenuhnya" (Mazmur 7:8, Mazmur 35:24).

Allah telah menetapkan prinsip bahwa "upah dosa ialah maut" (Roma 6:23). Dan setiap saat kita melakukan dosa, Firman Tuhan mengutuk kita. Sehingga, di sepanjang hidup kita, berulang kali kita berada di bawah kutukan Tuhan. Dan kemudian akhirnya, jika kita tidak diselamatkan, kita akan mengalami "kematian kedua yang kekal", dan akan dipermalukan pada Hari Penghakiman ketika apapun yang tinggal tersisa dari tubuh kita, tulang-tulang kita atau debu, akan dilempar keluar dari kubur-kubur untuk diserakkan di atas tanah (Yesaya 66:24).

Kita harus membaca ayat-ayat tersebut dengan sangat berhati-hati. Kalau tidak, kita bisa tiba pada sebuah kesimpulan tetapi kemudian kita menemukan bahwa kesimpulan tersebut tidak sesuai dengan ayat-ayat Alkitab yang lainnya. Kita harus menemukan sebuah kesimpulan yang selaras dengan segala sesuatu lainnya yang Alkitab ajarkan. Alkitab mengatakan berulang kali bahwa orang-orang yang tidak percaya akan binasa. Mereka akan dibinasakan. Mereka akan menemui maut. Kita tidak dapat menemukan satu ayatpun yang mengatakan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan akan dihidupkan kembali.


"Now we have received, not the spirit of the world, but the spirit which is of God; that we might know the things that are freely given to us of God. Which things also we speak, not in the words which man's wisdom teacheth, but which the Holy Spirit teacheth; comparing spiritual things with spiritual" (1 Corinthians 2:12-13)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.


Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
(Yohanes 3:16-21)



SELAMA-LAMANYA

"dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya."
(Wahyu 20:10)


Ayat ini kelihatannya mengajarkan bahwa Iblis dan nabi-nabi palsu akan disiksa untuk selama-lamanya. Akan tetapi, ungkapan "sampai" di dalam ayat ini tidak diterjemahkan dengan benar. Itu tidak sesuai dengan konteks atau harmonis dengan apa yang kita baca di bagian Alkitab yang lainnya. Kata asli Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "sampai" dapat juga diterjemahkan sebagai ungkapan "kepada". Dan konteks dari ayat ini menunjukkan bahwa seharusnya itu dibaca: Iblis akan disiksa siang dan malam "kepada" selama-lamanya. Dan pernyataan ini harmonis dengan segala sesuatu lainnya yang kita baca di dalam Alkitab mengenai Penghakiman Tuhan.

Lebih dari itu, "siang dan malam" hanya akan terus berlangsung sampai hari yang terakhir dari Hari Penghakiman. Itu adalah hari ketika Tuhan akan menghancurkan seluruh alam semesta ini dengan api (2 Petrus 3:10). Kemudian "siang dan malam" akan berhenti, waktu akan berakhir, dan kekekalan masa yang akan datang dimulai.

Kitab Wahyu 21:22-23, 25-26 menyatakan tentang Yerusalem yang baru demikian:

"Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; SEBAB Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya .......... dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, SEBAB malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu."

Demikianlah Iblis hanya dapat disiksa sampai hari yang terakhir dari keberadaan Bumi, yaitu ketika "siang dan malam" berakhir. Pada hari penghakiman yang terakhir Tuhan akan menghancurkan Iblis secara total ketika Ia menghancurkan seluruh alam semesta ini. Setelah itu tidak akan ada apa-apa yang tersisa dari Iblis untuk disiksa, oleh karena itu, ayat itu seharusnya dibaca: Iblis akan disiksa siang dan malam "kepada" selama-selamanya.

Demikianlah "asap" dari siksaan mereka itu naik ke atas "kepada" selama-lamanya" (Wahyu 14:11). Murka Tuhan akan selesai ketika Ia menghancurkan alam semesta ini secara total. Kemudian ciptaan yang sekarang ini "tidak akan diingat lagi atau timbul di dalam hati". Kristus akan mengangkat orang-orang yang percaya ke dalam Surga pada peristiwa Pengangkatan yang akan terjadi pada hari yang pertama dari Hari Penghakiman. Dan mereka akan berada bersama dengan Kristus untuk selama-lamanya. Tetapi, semua orang yang tidak diselamatkan akan dihancur-leburkan pada hari yang terakhir sehingga kelihatannya seperti mereka tidak pernah ada.


"Heaven and earth shall pass away, but My words shall not pass away" (Matthew 24:35)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.
Mujizat Itu Nyata April 16 at 11:32pm Reply
Yang Paling Penting Dalam Hidup

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu… Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri…” (Mat. 22:37-40)


“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1Kor. 13:13)

Apa tujuan utama manusia hidup di bumi? Belajar mengasihi dan menjadikannya gaya hidup. Alkitab berkata bahwa semua akan berlalu tetapi hanya ada satu yang kekal, yaitu kasih. Tuhan tidak pernah berkata supaya kita mengasihi diri kita sebanyak mungkin, tetapi Dia berkata supaya kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri. Hukum dunia dan hukum Tuhan ternyata bertentangan. Fokus utama kita bukan pada diri sendiri, tetapi pada Tuhan dan pada sesama.

Mengapa kasih?
1. Hidup tanpa kasih itu tak bernilai. Jangan menganggap bahwa hubungan itu adalah suatu bagian dalam jadwal harian kita. Terkesan sepertinya hubungan itu hanya berupa bagian dari kehidupan ini sama seperti kegiatan lainnya. Pandanglah seperti ini: hidup itu tentang hubungan.

Yang paling berkenan bagi Tuhan adalah kasih kita padaNya dan juga pada sesama, “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannnya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Flp. 2:4).

Gaya hidup sorga adalah kasih. Semuanya akan berlalu tetapi karakter ini yang akan kita bawa ke sorga, lagipula hidup akan menjadi kosong dan tak bermakna jika kita jalani tanpa kasih. Bukan apa yang kita lakukan, tetapi apa motivasi kita itu yang penting. Orang yang berhikmat menyadari betapa pentingnya kasih.

2. Kita dievaluasi berdasarkan kasih kita. Tuhan mengukur kedewasaan rohani seseorang berdasarkan kualitas hubungannnya dengan sesama. Di sorga nanti, Tuhan tidak akan bertanya tentang karir, uang yang kita miliki, prestasi yang kita ukir, hebatnya pelayanan yang kita lakukan. Dia akan meninjau bagaimana kita memperlakukan orang lain, khususnya mereka yang membutuhkan “…sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40). Cara kita mengasihi Tuhan adalah dengan mengasihi dan peduli pada saudaraNya yang paling hina. Jangan sia-siakan hari ini tanpa kasih. Amin.



Mujizat Itu Nyata April 14 at 10:58pm Reply
Menabur

Sadar atau tidak sadar, dalam melakukan aktivitas keseharian ataupun saat sedang berdiam diri, kita selalu menabur entah itu menabur hal yang baik atau buruk. Tentunya kita akan menabur hal yang baik sehingga dalam hidup kita akan menuai yang baik pula. Namun tuaian dari setiap benih yang ditabur berbeda-beda. Hal apa yang membedakan banyaknya tuaian?

1.
Ladang tempat menabur benih, ladang yang subur atau bukan? Semakin subur ladangnya, maka semakin berlipat panen yang akan kita tuai. Jadi kita harus memperhatikan apakah tanah tempat kita menabur tanahnya berbatu, tanah yang keras, tanah tepi jalan atau tanah yang subur?
2.
Apakah kita merawat benih tersebut atau tidak? Benih yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Benih yang dirawat dengan baik, benihnya tidak akan kosong, tapi benih yang gemuk, berisi dan bertumbuh yang baik.
3.
Apakah kita menabur sesuai dengan musimnya? Sebagai penabur, kita harus mengerti waktu yang tepat untuk menabur jika tidak ingin apa yang kita tabur menjadi sia-sia.
4.
Apakah kita menjaganya dari pencuri? Bukan hanya menabur, tapi penabur juga akan selalu merawat hingga waktu panen tiba dan tidak membiarkannya terkena hama.
5.
Kapankah waktu memanen? "Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya.." (Yakobus 5:7). Kurang sabar merupakan karakter manusia. Sebenarnya Allah yang mengontrol dan menentukan kapan saat untuk menuai tiba.

Ini artinya, jika hari-hari ini kita belum menuai maka kita harus belajar mengetahui kenapa taburan kita belum menghasilkan tuaian yang maksimal. Kitab Yesaya menulis bahwa kita harus bisa makan dari apa yang kita tabur. Jika kita ingin bertumbuh dewasa maka kita tidak boleh hanya memakan benih yang ditanam orang lain. Apa yang kita makan sekarang adalah apa yang kita tabur sebelumnya. Jika kita berhenti menabur maka kita akan berhenti menuai juga.

Yesaya 37:30 menuliskan, "Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya."

Marilah kita, tetap menabur dalam segala keadaan karena apa yang kita tabur tidak akan pernah sia-sia. Selain itu apa yang kita tabur itu juga yang kita tuai.

Selamat menabur kebaikan dalam segala hal!


HARI TUHAN

Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu [lihat Mat 24:36; Luk 12:46; Kis 1:7-8], karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan [yaitu Hari Penghakiman] datang seperti pencuri pada malam [Mat 24:43-44; 50; 25:13; Luk 12:39-40; 2 Pet 3:10; Wahyu 3:3; Wahyu 16:15]. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman --maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin-- mereka pasti tidak akan luput [Yes 13:6-9; Yer 13:21; Hos 13:13; Luk 17:27-29; 21:34-35; 2 Tes 1:9].

TETAPI kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga Hari itu [yaitu Hari Tuhan atau Hari Kiamat] tiba-tiba mendatangi kamu seperti Pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak Terang dan anak-anak Siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam [Luk 21:34, 36; Kis 2:15; Rom 13:13; 1 Kor 15:34; Ef 5:14; Wahyu 9:15].

Tetapi kita, yang adalah orang-orang Siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan [Yes 59:17; Ef 6:14, 16-17]. Karena Allah tidak menetapkan kita [yaitu orang-orang pilihan] untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat [Tuhan, yaitu Alkitab]. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya [yaitu pre-destinasi -- Ibrani 12:2]. Saudara-saudara, doakanlah kami. Sampaikanlah salam kami kepada semua saudara dengan cium yang kudus. Demi nama Tuhan aku minta dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua saudara. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu!
(1 Tesalonika 5:1-28)


"Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib [Mat 24:24, 2 Tes 2], dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang BERJAGA-JAGA dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon."
(Wahyu 16:14-16)


"Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau TIDAK berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu [1 Tes 5:4]." (Wahyu 3:3)


Mujizat Itu Nyata April 6 at 8:57pm Reply
Rahasia Kematian

Seorang pasien yang mengidap penyakit kanker sedang diperiksa oleh dokternya. Sebelum dia meninggalkan ruang dokter dia berkata kepada sang dokter: "Dok, sesungguhnya saya takut mati. Apakah dokter mengetahui rahasia kematian itu? Tolonglah ceritakan kepada saya apa dan bagaimana keadaan di alam baka itu."


"Saya tidak tahu," kata dokter itu dengan suara tenang.

"Dokter tidak tahu?" tanyanya sambil mengangkat bahunya. "Bukankah dokter seorang Kristen? Katanya orang Kristen itu tahu jelas apa yang ada di seberang sana," lanjutnya sambil tersenyum kaku.

Dokter itu sedang memegang pegangan pintu. Di balik pintu terdengar suara anjing yang merengek dan suara garukan kuku di daun pintu. Ketika sang dokter membuka pintu, seekor anjing yang lucu menubruk masuk dan langsung melompat ke pangkuan sang dokter. la tampak senang dan bergairah di pelukan dokter, tuannya, yang menyayanginya.

Mendapat ilham dari Tuhan, sang dokter memandang ke pasiennya dan berkata: "Apakah kau memperhatikan anjing saya? Dia belum pernah masuk ke ruang praktik ini. Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan sebenarnya ruang praktik saya. Yang dia tahu adalah bahwa di dalamnya ada tuannya. Dan ketika pintu terbuka, dia langsung menabrak masuk tanpa ketakutan. Karena dia tahu ada tuannya yang menyayanginya. Itu saja sudah cukup baginya."

Sambil tersenyum mantap, dia lanjutkan, "Demikian pula dengan rahasia kematian. Saya hanya tahu sedikit saja tentang apa dan bagaimana keadaan alam baka di seberang sana. Yang pasti, saya tahu Tuan saya, Tuhan Yesus yang sudah bangkit dari kematian, akan menyambut saya dengan penuh sukacita. Karena Dia sungguh mengasihi aku."

Tuhan Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut bukan saja menjanjikan pengampunan dosa bagi mereka yang percaya kepada-Nya; melainkan juga janji kebangkitan tubuh yang baru, yang mulia, yang rohani, yang sorgawi. Tubuh yang tidak akan sakit, rusak, atau binasa. Alkitab berkata, "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah" (1 Korintus 15:22,44).

Sesungguhnya, kebangkitan Kristus adalah dasar pengharapan yang kokoh dari kebangkitan kita kelak. Di dalam Kristus rahasia kematian sudah dibukakan. Sebab itu, janganlah takut terhadap kematian! Bila kematian belum datang menjemput, berarti masih ada kesempatan bagi Anda untuk terus dipakai Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang lain.

Jangan coba mencari kematian, apalagi melakukan pembunuhan diri. Jangan! Namun bila waktu kematian itu sudah tiba, Anda tidak perlu takut, sebab Kristuslah yang akan menjemput Anda yang setia beriman kepada-Nya, kembali ke rumah Bapa di sorga. (Eddy Fances).

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:1-3). Amin.



Mujizat Itu Nyata April 3 at 10:55pm Reply
Yesus, Tebusan Bagi Banyak Orang

"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)


Dalam Perjanjian Lama, domba dipakai sebagai sebagai korban penebusan dosa di atas mezbah. Domba itu harus disembelih, dialirkan darahnya, kemudian dipersembahkan di atas mezbah. Alkitab berkata: "Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).

Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah darah domba yang dialirkan benar-benar dapat menyucikan dosa manusia? Alkitab menegaskan: "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa" (Ibrani 10:4). Oleh sebab itu, Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang dilambangkan dengan domba dan lembu dalam Perjanjian Lama harus datang untuk mengorbankan diriNya.

Seperti yang ditegaskan oleh Yohanes: "Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya, dan ia berkata: "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29). Dalam Perjanjian Lama, setiap domba atau lembu yang dikorbankan tidak satupun yang sadar ataupun mengerti mengapa dia harus dikorbankan, oleh sebab itu belum pernah ada seekor domba atau lembu yang secara aktif menyerahkan dirinya untuk disembelih dan dikorbankan di atas mezbah, karena mereka hanya merupakan lambang belaka.

Tidak demikian halnya dengan Yesus, dengan sadar dan taat total kepada Bapa di Sorga, Dia rela mengorbankan diriNya untuk disalibkan. Dalam pergumulanNya di taman Getsemani, dengan tetesan keringat bercampur darah, "la maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Matius 26:39).

Di atas kayu salib, Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian, la menyerahkan nyawaNya". (Lukas 23:46) Kerelaan dan ketaatan-Nya di kayu salib itu dibuktikan setelah la berseru dengan suara nyaring terjadi mujizat yang luar biasa di mana tabir Bait Suci terbelah menjadi dua dari atas sampai bawah, sebagai lambang terbuka suatu jalan yang baru untuk masuk ke dalam ruang yang Maha Kudus berjumpa dengan Bapa melalui tubuh-Nya yang terbelah.

Saudara, dengan apakah kita membalas pengorbanan-Nya yang besar itu? Pada saat kita dengan leluasa masuk ke dalam ruang yang Maha Kudus berjumpa dengan Bapa di Sorga, adakah dengan ucapan syukur kita atas segala pengorbanan-Nya yang tiada taranya di atas kayu salib? Amin.



Mujizat Itu Nyata March 30 at 7:35pm Reply
Tuhan Tempat Kediamanku

Walaupun kita hidup dengan tubuh fisik kita, yang dibuat oleh materi dari alam, kita juga mempunyai tubuh rohani. Dari kedua segi ini, kita bertumbuh dan hidup dengan tergantung pada ‘pupuk' yang cukup atau tidak. Memberi makan untuk jiwa merupakan sesuatu yang menyebabkan jiwa tidak terpupuk dengan benar bila tidak dipelihara.

"Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat : mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air." (Yeremia 2:13)

Banyak dari kita berasumsi bahwa kita bisa minum dari kapan saja dari Tuhan lalu bekerja di pelayanan, berpartisipasi di misi, dan menikmati hidup berkeluarga. Kita mendirikan sendiri ‘tenda' kita, atau tempat bernaung kita di pekerjaan kita, rumah kita, atau pelayanan kita, percaya bila jiwa haus, kita dengan mudahnya pergi kepada sumber air dan meminum beberapa teguk. Lalu kita kembali ke tempat bernaung kita tadi (pekerjaan, kehidupan keluarga, atau pelayanan), hanya dengan beberapa teguk air dan kemudian berjuang. Dan terus berlanjut seperti itu.

Lebih dari itu, Tuhan ingin kehadiranNya sebagai tempat bernaung bersama-Nya. Dari itulah, kehadiran-Nya, kita bisa terlibat dengan pekerjaan kita, kehidupan keluarga, pelayanan, atau aktivitas lainnya. Ketika haus, kita bisa dipenuhi karena kita bernaung di dalam-Nya.

Di atas segalanya, hati-Nya menangis agar kita bisa bersama-Nya. Dia ingin berkomunikasi dengan kita, mencintai pertemuan. Dia memimpin kita dan menyediakan setiap keperluan kita, seperti yang Dia lakukan kepada orang Israel ketika mereka mengembara di padang gurun.

Mzm 91:1-2 "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan : Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai" dan Mzm 91:9 "Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu"

Dalam kedua ayat di atas, disebutkan agar kita tinggal di dalam-Nya, bukan hanya berkunjung. Kata ‘tinggal' dalam bahasa Ibrani yaitu yashab, yang berarti tinggal, duduk, dan diam di sana.

Tetaplah berdoa, kata Paulus kepada gereja (1 Tes 5:17). Berdoa tanpa henti bukan hanya bagi mereka yang memang dalam pelayanan Tuhan. Hal ini berlaku bagi semua segi kehidupan tiap orang dengan berkesinambungan menghampiri hadirat-Nya. Betapa hebatnya hidup yang Dia buat mungkin untuk kita lalui dengan darah Penyelamat kita, Yesus Kristus.

Jika kita kurang yakin bagaimana cara hidup di dalam hadirat Tuhan, Tuhan akan mengajar kita apabila kita meminta kepada-Nya. Juga hal yang cukup membantu, bila kita rajin membaca Mazmur dalam Alkitab.

Ketika kita mencari kehidupan di dalam Tuhan kita, dan kita mau tinggal dengan-Nya, walaupun dunia ini mengganggu ketenangan kita, Tuhan akan melindungi kita dengan kehadiran-Nya yang luar biasa. Dia akan menjadi tempat perlindungan, gunung batu, dan benteng kita. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu...".
Amin.