Entri Populer

Kamis, 07 April 2011

MAZMUR 90

Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" [yaitu penghakiman] Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam [berjaga-jaga]. Engkau menghanyutkan manusia [air bah]; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, -- di waktu Petang lisut dan layu (Mazmur 90:3-6).


Ini adalah ayat yang sangat menarik dengan gaya bahasa yang sangat mirip dengan kitab 2 Petrus 3. Bila anda perhatikan konteksnya dengan berhati-hati ayat ini juga berbicara tentang "berjaga-jaga", "air bah" dan "penghakiman Tuhan".

Dalam kitab 2 Petrus 3:5-8 kita membaca:

"Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."

Dan Mazmur 90:3-4 berkata demikian:

"Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam."

Ungkapan "jaga" di dalam Alkitab ada hubungannya dengan "berjaga-jaga" supaya kita dapat mengetahui kapan saatnya Kristus akan datang kembali. Kemudian perhatikan Mazmur 90:5 berkata demikian:

"Engkau menghanyutkan manusia... "

Yaitu menghanyutkan dengan air bah. Itulah caranya Tuhan menghancurkan orang-orang fasik pada penghakiman yang pertama. Jadi ayat-ayat ini sangat berhubungan dengan 2 Petrus 3. Dalam konteksnya mereka sama sekali tidak berbeda. Kedua ayat-ayat ini sedang berbicara tentang penghakiman Tuhan yang terakhir atas Bumi ini.

Kita membaca dalam kitab 2 Petrus 3:8 demikian:

"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."

Sampai sekitar dua tahun yang lalu, ayat ini tidak pernah dimengerti dengan benar oleh siapapun juga. Tidak ada ahli teologi yang mengerti pernyataan ini. Lagi dan lagi ketika saya melihat kepada ayat ini, saya tiba pada kesimpulan yang sama dengan kebanyakan dari guru-guru Alkitab yang lain. Kesimpulannya adalah bahwa waktu dalam pandangan Tuhan berbeda dengan waktu manusia.

Akan tetapi, itu bukanlah apa yang sebenarnya ayat ini ajarkan. Itu adalah kesimpulan kita yang tidak benar karena kita tidak dapat mengertinya dengan lebih baik. Tetapi dalam dua tahun yang terakhir dengan tiba-tiba ayat ini menjadi sangat mengagumkan dan sangat penting.

Ini bukanlah ayat yang sulit lagi, karena sekarang kita mengerti bagaimana untuk menghubungkannya dengan tujuh hari ketika nabi Nuh diperintahkan untuk masuk ke dalam Bahtera sebelum air bah mulai datang untuk menghancurkan Bumi. Kita membaca dalam kitab Kejadian 7:4 demikian:

"Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."

Sekarang kita mengganti tujuh hari itu dengan tujuh ribu tahun. Jadi, di dalam waktu 7,000 tahun, Tuhan akan menghancurkan seluruh dunia lagi. Dengan demikian ayat ini memperingatkan bahwa manusia memiliki waktu 7,000 tahun untuk masuk ke dalam keamanan yang ada di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang menggambarkan Bahtera.

Sekarang kita menemukan hal itu sesuai dengan segala sesuatu lainnya dengan sempurna. Kita telah mempelajari lama lalu bahwa air bah terjadi di tahun 4990 Sebelum Masehi, dan di dalam beberapa tahun yang terakhir kita telah mempelajari bahwa Kristus akan datang kembali pada tahun 2011. Dan ketika kita menghitung perbedaan waktu antara dua peristiwa ini, itu terpisah tepat selama 7,000 tahun.

Jadi sekarang kita dapat melihat mengapa Tuhan berkata bahwa "satu hari adalah sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari". Adalah sangat mengagumkan bahwa selagi kita terus memeriksa hal-hal ini, mereka menjadi lebih dan lebih jelas lagi. Saya tidak menemukan apa-apa di dalam Alkitab yang bertentangan dengan hal ini.

Di dalam kira-kira 22 tahun yang belakangan ini, Tuhan telah memberikan kebenaran demi kebenaran yang tidak kita ketahui sebelumnya. Itu membutuhkan waktu untuk mengertinya tetapi sekarang telah menjadi bagian dari hidup kita. Itulah sebabnya pada waktu pertama kali, kebenaran-kebenaran baru ini tidak selalu dapat dijelaskan dengan mudah, tetapi secara perlahan kebenaran-kebenaran ini menjadi lebih dan lebih mudah untuk dijelaskan. Tetapi semua ini adalah bagian dari proses mempelajari Alkitab dan bertumbuh di dalam kasih karunia Tuhan.


"Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure" (Isaiah 46:10)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: