Entri Populer

Kamis, 19 Februari 2009

KUATKANLAH HATIMU

Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin
Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu
bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan
seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka,
kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak
kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada
Musa. Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu
sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het,
sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan
menjadi daerahmu.

Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu;
seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku
tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin
bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada
nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati
sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh
hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya
engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati
sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian
perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah
Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah
kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke
manapun engkau pergi." Lalu Yosua memberi perintah kepada
pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: "Jalanilah seluruh
perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah
bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan
ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu untuk diduduki."

Kepada orang Ruben, kepada orang Gad dan kepada suku Manasye yang
setengah itu berkatalah Yosua, demikian: "Ingatlah kepada perkataan
yang dipesankan Musa, hamba TUHAN itu, kepadamu, yakni: TUHAN,
Allahmu, mengaruniakan keamanan kepadamu dan memberikan kepadamu
negeri ini; perempuan-perempuan dan anak-anak di antara kamu dan
ternakmu boleh tinggal di negeri yang diberikan Musa kepadamu di
seberang sungai Yordan, tetapi kamu, semua pahlawan yang gagah
perkasa, haruslah menyeberang di depan saudara-saudaramu dengan
bersenjata, dan haruslah menolong mereka, sampai TUHAN mengaruniakan
keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepada kamu juga, dan mereka
juga menduduki negeri yang akan diberikan kepada mereka oleh TUHAN,
Allahmu. Kemudian bolehlah kamu pulang kembali ke negerimu sendiri dan
menduduki negeri yang diberikan Musa, hamba TUHAN itu, kepadamu di
seberang sungai Yordan, di sebelah matahari terbit."

Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: "Segala yang kauperintahkan
kepada kami akan kami lakukan dan ke manapun kami akan kausuruh, kami
akan pergi; sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah
kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, TUHAN, Allahmu, kiranya
menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa. Setiap orang yang
menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apapun yang
kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu!" (Yosua 1:1-18)



IMAGE
Dear Beloved,

Firman Tuhan dengan tegas mengajarkan bahwa kita tidak boleh membuat
"image" dari Tuhan baik itu secara dua dimensi (lukisan) ataupun tiga
dimensi (patung), seperti yang dinyatakan dalam kitab Keluaran 20:3-4:

"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu
patung [image] yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi."

Alasan utama dari hal ini adalah supaya orang-orang yang percaya
menyembah (mempelajari atau mengagungkan) Firman Tuhan dengan sangat
berhati-hati dan tidak menyembah (mengagumi) sebuah lukisan atau film
atau patung walaupun itu disebut-sebut sebagai gambar dari Tuhan.

Wajah Tuhan yang sebenarnya adalah Alkitab.

GBU



RASUL PAULUS

Sewaktu kita melihat kembali pada apa yang terjadi di sepanjang
pelayanan Yesus di bumi, kita melihat banyak hal yang sangat
mengejutkan. Kita tidak selalu berpikir mengenai hal itu, tetapi Allah
telah menggunakan bangsa Israel untuk menjadi pelayan atau pemelihara
dari Injil selama hampir 1,500 tahun, diawali dengan keluarnya bangsa
Israel dari Mesir di tahun 1447 SM sampai Kristus pergi ke kayu salib
di tahun 33 Masehi (suatu masa 1479 tahun), dan Israel merupakan
bangsa nomor yang satu. Allah telah memilih mereka untuk
memperlambangkan kerajaan surga di atas bumi ini.

Maka ketika Yesus datang ke bumi telah terdapat Bait Suci Allah di
Yerusalem dan terdapat sinagoga-sinagoga, yang merupakan tempat-tempat
ibadah bangsa Yahudi, di Kapernaum dan di seluruh kota-kota lain di
propinsi Yudea. Itu adalah tempat-tempat di mana para pemimpin agama,
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berada. Dan itu telah
merupakan metodologi Tuhan sebagai lambang dari pemberitaan Injil di
zaman tersebut.

Ini adalah keadaannya sewaktu Kristus menyajikan Injil semurni dan
sesempurna mungkin di dalam seluruh perjalanan sejarah selama tiga
setengah tahun, tetapi anehnya hanya ada sangat sedikit orang yang
menjadi diselamatkan di sepanjang saat itu. Telah terdapat suatu
kekeringan rohani yang sangat besar karena Tuhan juga sedang
membawakan penghakiman-Nya atas ibadah yang menggunakan Bait Suci dan
sinagoga-sinagoga.

Sesungguhnya sekarang kita mulai dapat memahami mengapa Yesus berkata
kepada ahli-ahli Taurat dalam kitab Yohanes 8:43-44 demikian:

"Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat
menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam Kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
Kebenaran."

Dengan kata lain, gambaran secara jasmani dari Kerajaan Allah di zaman
Yesus adalah suatu keadaan yang benar-benar buruk dan mati total
secara rohani, sehingga Tuhan tidak mau menggunakan mereka lagi.
Kemudian atas permintaan dari para pemimpin agama yang ada pada waktu
itu Kristus disalibkan. Api dari kemurkaan Allah telah jatuh dari
Surga kepada Tuhan Yesus di dalam peristiwa Penebusan ini. Tetapi
segera sesudah itu Allah mulai mencurahkan hujan Injil pada hari
Pentakosta untuk memulai suatu musim yang baru seutuhnya, yaitu masa
gereja-gereja Perjanjian Baru. Jadi Allah telah membuat suatu
peralihan secara besar-besaran dalam metodologi pengabaran Injil.

Daripada dibatasi kepada bangsa Israel saja, Injil telah mulai
menyebar ke seluruh pelosok dunia di luar wilayah Israel dengan suatu
musim hujan lain yang kita sebut sebagai "hujan awal Pentakosta" yang
berhubungan dengan buah-buah sulung Pentakosta yang masuk ke dalam
Kerajaan Allah di sepanjang zaman gereja Perjanjian Baru.

Tentu saja, para pemimpin agama Yahudi merasa sangat terusik sewaktu
mereka menyaksikan apa yang sedang terjadi setelah peristiwa kayu
salib. Ketika Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta dan ada
kira-kira 3.000 orang menjadi diselamatkan, Allah Roh Kudus mulai
untuk bekerja melalui jemaat-jemaat setempat. Dan masa itu kita sebut
sebagai "zaman gereja" Perjanjian Baru.

Sewaktu Tuhan mengakhiri zaman gereja Perjanjian Lama di TAHUN 33
MASEHI (setelah Kristus bangkit dari kubur), hal itu merupakan suatu
peralihan sangat hebat yang telah membawa kenyerian dan kesakitan yang
sangat besar kepada orang-orang yang memerintah di Bait Suci dan
sinagoga-sinagoga. Mereka telah menjadi begitu marah dan terganggu
sehingga mereka melempari Stefanus dengan batu sampai mati sewaktu dia
menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Dan terdapat juga seorang laki-laki yang sangat marah bernama Saulus
dari Tarsus, yang telah dididik sangat keras sebagai Farisi oleh
seorang guru besar bernama Gamaliel. Dan Saulus adalah seorang pelajar
yang sangat hebat atas Alkitab sekaligus tradisi-tradisi yang telah
dibawa masuk kepada umat Yahudi pada zaman itu. Dan dia merasa
benar-benar yakin bahwa perkara "Kristen" ini merupakan pemberontakan
yang sangat buruk dan penghujatan total melawan Allah. Dia menjadi
begitu marah dan bersemangat di mana dia siap untuk membunuh
pengikut-pengikut Kristus di dalam upaya untuk menghentikan apa yang
Orang-orang Yahudi sebut sebagai "Jalan Tuhan". Dalam kitab kitab
Kisah Para Rasul 9:1-2 kita membaca demikian:

"Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh
murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa
dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,
supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti
Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem."

Saulus bahkan telah siap untuk menangkap para penganut Kristen yang
telah menyimpang dari sinagoga-sinagoga di kota Damsyik yang berada di
luar wilayah Israel, untuk membawa mereka ke Yerusalem untuk diadili
dan dibunuh jika mereka tidak mau berbalik ke gereja yang ia kenal,
yaitu jemaat Yahudi Perjanjian Lama.

Itu telah merupakan suatu masa yang sangat buruk dan menyedihkan bagi
sinagoga-sinagoga, para pemimpin agama Yahudi telah menjadi sangat
marah melebihi ukuran. Dan ketika Saulus dari Tarsus telah menjadi
Rasul Paulus, orang-orang Yahudi mencurahkan kemarahan mereka
kepadanya sewaktu dia memberitakan Injil Kristus (Injil Anugrah) di
dalam sinagoga-sinagoga. Berulang kali Tuhan mencatat kenyataan bahwa
Paulus bukan dianggap sebagai seorang saudara yang keliru atau saudara
yang tersesat, tetapi dia telah diperlakukan sebagai seorang musuh
yang harus dibunuh.

Pada suatu waktu orang-orang Yahudi secara harafiah telah melempari
dia dengan batu dan meninggalkannya supaya dia mati, tetapi Tuhan
telah menyegarkan dan menyembuhkan dia (Kis 14:19-20). Itu telah
merupakan reaksi dari pemimpin-pemimpin agama yang ada pada waktu itu
terhadap Injil yang sejati. Mereka adalah orang-orang Farisi dan
imam-imam kepala yang merupakan penguasa-penguasa di dalam
sinagoga-sinagoga yang berhubungan dengan gereja-gereja Perjanjian
Lama. Dan Allah telah mengakhiri masa itu ketika Kristus bangkit dari
kubur di tahun 33 Masehi. Dan mereka tidak dapat menerima kenyataan
bahwa sudah merupakan rencana Allah untuk merubah metodologi dalam
mengabarkan Injil kepada dunia. Mereka tidak dapat menerima kenyataan
bahwa pekerjaan-pekerjaan mereka sendiri atau tata cara ibadah yang
mereka lakukan tidak dapat menyelamatkan mereka.

Dan Allah telah membuat beberapa perubahan utama pada saat itu.
Seperti contohnya, Allah telah menjadikan setiap orang percaya yang
sejati sebagai seorang nabi, yaitu orang yang menubuatkan Firman
Allah, seperti yang Petrus nyatakan di dalam kitab Kisah Para Rasul
2:16-18:

"tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
Akan terjadi pada hari-hari terakhir [yaitu dimulai pada kayu salib]
--demikianlah firman Allah-- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas
semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan,
dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas
hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu dan mereka akan bernubuat."

Sekarang semua dari kita orang-orang percaya adalah seorang nabi --
laki-laki, perempuan dan anak-anak adalah seorang nabi, tetapi tentu
saja sumbernya hanya dari Alkitab saja. Dan itu bukan merupakan
kasusnya di sepanjang masa Perjanjian Lama, itu bukan merupakan
metodologi Tuhan di sepanjang zaman gereja Perjanjian Lama -- masa
Bait Suci di Yerusalem. Hanya kadang-kadang sewaktu seseorang seperti
Abraham, Daud, Salomo, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Zakharia, dll. --
telah dipanggil sebagai seorang nabi. Akan tetapi dimulai pada masa
Perjanjian Baru setiap orang yang percaya merupakan seorang nabi.
Tentu saja, hal itu sangat dicela oleh pemimpin-pemimpin agama yang
ada pada waktu itu, tetapi itu semua sudah merupakan bagian dari
rencana Tuhan.

Ada beberapa dari ahli-ahli hukum Taurat yang diselamatkan termasuk
Nikodemus, Yusuf dari Arimatea dan mungkin juga Gamaliel, tetapi hanya
ada sedikit saja. Kemudian ada sesuatu yang menarik tentang
orang-orang Yahudi yang ada di kota Berea, -- mereka setiap hari
memeriksa perkara ini dengan teliti di dalam Kitab Suci, seperti yang
kita baca dalam kitab Kisah Para Rasul 17:10-11:

"Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh
Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka
ke rumah ibadat orang Yahudi. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih
baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka
menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar
demikian"

Kita memang membaca tentang beberapa imam yang keluar dari
sinagoga-sinagoga untuk percaya kepada Kristus. Tetapi tepat hingga
saat ini jika anda pergi ke dalam sebuah sinagoga Yahudi, mereka tidak
memiliki ketertarikan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Mereka tidak
memiliki pengetahuan akan keselamatan yang sejati berdasarkan
penebusan. Kebanyakan dari imam-imam dan ahli-ahli hukum itu tidak
diselamatkan. Jika kita memiliki keragu-raguan mengenai hal itu kita
harus melihat pada Kitab Matius 23:27 di mana Yesus berbicara mengenai
ahli-ahli hukum tersebut sebagai "kuburan yang dilabur putih, yang
sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya
penuh tulang belulang ..."

Itu adalah bahasa yang sangat buruk, itu adalah bahasa yang
mengerikan, tetapi itu adalah apa yang Alkitab katakan. Dan kita harus
ingat bahwa Tuhan mengatakan hal ini sebagai suatu peringatan bagi
kita semua. Ahli-ahli Taurat ini bukanlah orang-orang yang begitu
bodohnya sehingga mereka betul-betul tersesat, mereka adalah
orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang Firman Tuhan, yang pada
waktu itu hanyalah kitab-kitab Perjanjian Lama saja.

Masalah utamanya adalah mereka sedang mendirikan "kebenaran mereka
sendiri" dan tidak mau takluk kepada kebenaran Allah secara
keseluruhan. Kitab Roma 10:2-4 menjelaskan kepada kita demikian:

"Sebab aku [Paulus] dapat memberi kesaksian tentang mereka [yaitu
bangsa Yahudi], bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi
tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal
kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan
kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran
Allah. Sebab Kristus adalah KEGENAPAN hukum Taurat, sehingga kebenaran
[yaitu keselamatan] diperoleh tiap-tiap orang yang percaya."

Dan Roma 9:31-33 menambahkan demikian:

"Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan
mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa
tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena
perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, seperti ada
tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan
dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak
akan dipermalukan."

Dan kitab Yohanes 10:25-28 menyatakan demikian:

"Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi
kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama
Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu
tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan
seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."


"Salvation is of the LORD" (Jonah 2:9)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Tidak ada komentar: