Entri Populer

Selasa, 17 Februari 2009

MIMPI

"Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian
pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan." (Pengkhotbah
5:3)


Mimpi adalah buah dari tidur yang terjadi dibawah alam sadar pikiran
kita, dan di dalam Alkitab tidur merupakan gambaran dari kematian
rohani. Orang-orang yang tidak percaya akan memfokuskan perhatiannya
kepada dunia yang sudah dikutuk karena dosa ini, akan tetapi betapapun
baik dan indahnya dunia yang sekarang ini pada akhirnya akan
dihancurkan secara total pada hari yang terakhir dengan api (2 Petrus
3:10). Sedangkan orang-orang yang percaya akan memfokuskan
perhatiannya kepada kerajaan Allah yang kekal seperti yang dinyatakan
dalam kitab Kolose 3:1-3 demikian:

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas [kekal], bukan yang di bumi
[sementara]. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama
dengan Kristus di dalam Allah."

Dan kitab 1 Korintus 2:6-7 berkata demikian:

"Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang
telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan
dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan
ditiadakan. Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang
tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita."

Dan menurut kitab Amsal kita melihat bahwa pikiran kita menunjukkan
kondisi dari hati kita. Dan kitab Amsal 4:23 memperingatkan kepada
kita demikian:

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan."

Kata Ibrani untuk ungkapan "terpancar" dalam ayat ini dapat diartikan
sebagai "keluar" yang biasanya menunjuk kepada sesuatu yang keluar
dari hati, yaitu intisari dari "jiwa" atau pikiran kita.

Dan kitab Yeremia 23:28-29 mengajarkan kepada kita demikian:

"Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi
yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan
benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman
TUHAN. Bukankah firman-Ku seperti API, demikianlah firman TUHAN dan
seperti palu yang menghancurkan bukit batu?"

Nilai dari pikiran kita dapat terlihat pada kata-kata dan
tindakan-tindakan yang kita lakukan seperti yang Yesus ajarkan dalam
kitab Markus 7:14-23 demikian:

"Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka:
"Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang
masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang
KELUAR dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa
bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) Sesudah Ia masuk
ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya:
"Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa
segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat
menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam
perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua
makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah
yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala
pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,
kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan
menajiskan orang."

Ide yang sama juga dinyatakan dalam kitab Yesaya 59:7 demikian:

"Mereka segera melakukan kejahatan, dan bersegera hendak menumpahkan
darah orang yang tidak bersalah; rancangan mereka adalah rancangan
kelaliman, dan ke mana saja mereka pergi mereka meninggalkan
kebinasaan dan keruntuhan."

Tuhan menekankan bahwa Dia -- yang adalah Pencipta dan Pemelihara dari
semua yang ada -- mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam pikiran
kita yang paling dalam dan motivasi-motivasi kita. Dalam kitab Ibrani
4:12 kita membaca demikian:

"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan
roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita."

Dan kitab Matius 9:4 lebih jauh menambahkan demikian:

"Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu
memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?"

Dan kitab Amsal 15:26a menambahkan demikian:

"Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan
yang ramah itu suci ..."

Dalam pandangan Tuhan, pikiran seseorang adalah sama dengan tindakan
orang tersebut, dengan demikian pantaslah manusia berada di bawah
murka Tuhan yang kekal, seperti yang kita baca dalam kitab Matius
5:27-28 demikian:

"Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,
sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."

Kitab Yakobus 2:10 menjelaskan mengapa hal ini demikian, disitu kita baca:

"Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu
bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya."

Dan kitab Yesaya 55:7-9 memberikan kita nasihat yang suci ini, bahwa
Tuhan sendirilah yang harus memulai pekerjaan yang baik di dalam
kehidupan orang-orang yang akan Ia selamatkan, dalam ayat itu kita
membaca demikian:

"Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya [yaitu jalan pikirannya]; baiklah ia kembali
kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita,
sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku
[pikiran Tuhan] bukanlah rancanganmu [pikiran manusia], dan jalanmu
bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit
dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu."

Dan dalam kitab Matius 6:19-24 Tuhan menasihatkan demikian:

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di
mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita
tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat,
gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap,
betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada
dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan
mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon."

Sama juga halnya dengan mereka yang berada di bawah kuasa Iblis,
mereka akan berbicara dan bertindak sesuai dengan keadaan "roh"
mereka, yaitu "roh dari dunia ini" atau "roh yang menyesatkan" (1
Yohanes 4:6). Ini adalah jenis roh yang sama yang digambarkan melalui
orang kaya dalam kitab Lukas 12:16-21 demikian:

"Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya:
"Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya
dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak
mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu
katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku
akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah
itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah,
minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai
engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari
padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya
sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Dan kitab Mazmur 52:1-7 menggambarkan ide yang sama dari kejatuhan
umat manusia ini demikian:

"Mengapa engkau memegahkan diri dengan kejahatan, hai pahlawan,
terhadap orang yang dikasihi Allah sepanjang hari? Engkau merancangkan
penghancuran, lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau,
penipu! Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, dan
dusta lebih dari pada perkataan yang benar. Sela. Engkau mencintai
segala perkataan yang mengacaukan, hai lidah penipu! Tetapi Allah akan
merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan
mencabut engkau dari dalam kemah, membantun engkau dari dalam negeri
orang-orang hidup. Sela. Maka orang-orang benar akan melihatnya dan
menjadi takut, dan mereka akan menertawakannya: "Lihatlah orang itu
yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan
kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya!"


"Not by works of righteousness which we have done, but according to
his mercy he saved us, by the washing of regeneration, and renewing of
the Holy Ghost" (Titus 3:5)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: