Entri Populer

Selasa, 24 Februari 2009

TIDAK MENIKAH

"Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah
dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil .......... Adakah engkau
terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan
perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan?
Janganlah engkau mencari seorang! Tetapi, kalau engkau kawin, engkau
tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa.
Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku
mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu."
(1 Korintus 7:24, 27-28)


Bila seorang laki-laki atau perempuan tidak menikah maka mereka bisa
lebih berkonsentrasi dan mempunyai lebih banyak waktu untuk melayani
Tuhan. Lebih baik mereka menjauhkan diri dari hal-hal duniawi, tetapi
kalau mereka tidak tahan menyendiri dan kalau mereka mau menikah,
secara rohani ini tidak ada masalah. Tetapi kemudian kita baca di ayat
32 dan 33 demikian:

"Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan
berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada
perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya"

Dan disinilah masalahnya, dua orang telah menjadi satu, dan sang suami
diperintahkan untuk mengasihi isterinya seperti Kristus mengasihi
umat-Nya. Tetapi akan ada hal-hal yang harus ditawar-tawar karena sang
isteri belum tentu mengerti Injil sebaik sang suami, dan sang isteri
mungkin tidak berdedikasi untuk melayani Tuhan. Dia mungkin
menginginkan kenyamanan-kenyamanan di dalam rumah yang sang suami
pikir adalah tidak penting dan tidak membantu untuk melayani Tuhan.
Tetapi untuk menyenangkan hati sang isteri dan supaya dia dapat
mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap isterinya, akhirnya sang
suami harus memberikan hal-hal yang menyenangkan sang isteri tersebut.
Hal-hal seperti ini bukanlah merupakan suatu dosa, tetapi hal ini
biasanya menimbulkan halangan-halangan untuk melayani pekerjaan Tuhan.
Inilah yang biasanya terjadi di dalam sebuah perkawinan.

Tuhan meyakinkan kita dan Dia berkata bersyukurlah, bersyukurlah
karena menikah bukanlah segalanya. Akan ada banyak masalah di dalam
pernikahan yang tidak akan ada bila kita hanya hidup sendirian saja.
Ada berkat khusus yang dimiliki oleh orang-orang yang tetap tinggal
sendirian, jadi anda bukanlah seorang warga kelas dua karena anda
tidak menikah. Bahkan di dalam beberapa cara, anda bisa menggunakan
hidup anda untuk memuliakan Tuhan dengan lebih baik sebagai orang yang
tidak menikah daripada sebagai seseorang yang menikah.


"For the LORD is good; his mercy is everlasting; and his truth
endureth to generation and generation." (Psalm 100:5)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Minggu, 22 Februari 2009

Air Hidup

Sabtu, 21 Februari 2009
Baca: Ulangan 11:8-28


PERIHAL BERHALA

"Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang
dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya."
Ulangan 11:16


Menurut kamus Webster, yang dimaksud dengan sebuah berhala adalah
`obyek nafsu apa saja, atau pengabdian atau kekaguman yang
berlebihan', jadi apa saja yang menjadi perhatian terbesar dalam hidup
kita dan menjadi seperti ilah bagi kehidupan kita. Banyak orang yang
tidak sadar memberhalakan olahraga di dalam hidup mereka. Olahraga
telah menyita semua waktu, kemampuan dan perhatiannya, sampai-sampai
hubungannya dengan Tuhan (ibadah) menjadi terganggu. Bahkan beberapa
orang menghabiskan lebih banyak waktu dan uang demi memikirkan tubuh
jasmaninya daripada roh mereka. Melakukan kegiatan olahraga, apa pun
bentuknya adalah bagus bagi kesehatan tubuh, asalkan tidak mengalihkan
atau menggeser tempat pertama milik Yesus dalam hidup kita. Alkitab
menyatakan, "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu
berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup
ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:8).

Ingat! Ketika olahraga, musik, makanan, koran, pacar, hobi, pekerjaan
membuat orang mengesampingkan perkara-perkara rohani, berhati-hatilah!
Jangan sampai celah ini menjadi senjata ampuh Iblis meruntuhkan
pertahanan iman kita karena `tipu daya' semacam ini akan menuntun
orang kepada kompromi dan kompromi akan membawa kepada kehidupan
rohani yang suam seperti keadaan bangsa Israel, "Mereka membangkitkan
cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya
dengan dewa kekejian," (Ulangan 32:16). Hari ini kita diingatkan agar
memperhatikan tentang `siapa dan apa' yang utama dalam hidup kita.
Benarkah Yesus tak tergantikan oleh apa pun juga dalam hidup ini, Ia
lebih dari segalanya, atau adakah ilah lain yang sudah menyita
perhatian kita saat ini yang kapasitasnya melebihi Dia?

Pertobatan yang sejati akan membuat seseorang tunduk kepada
peringatan, koreksi dan teguran. Lalu ia segera menyadari bahwa
jiwanya berada dalam bahaya. Oleh karena itu kita harus berhati-hati
dan memiliki kesadaran penuh untuk taat kepada Tuhan.

Jangan sampai Dia marah, "…karena Tuhan, yang nama-Nya Cemburuan,
adalah Allah yang cemburu." Keluaran 34:14


Uang

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” I Timotius 6:10

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Lebih dari 500 kata uang terdapat dalam Alkitab. Uang bukanlah hal yang negatif karena selama hidup di dunia ini semua manusia memerlukan uang karena itu adalah salah jika ada orang yang mengatakan bahwa uang itu jahat. Uang tidaklah jahat, cinta akan uanglah yang jahat.

Uang yang kita miliki merupakan pemberian dan kepercayaan Tuhan pada kita dan sudah seharusnya kita bertanggung jawab atas apa yang Ia berikan. Semakin besar kepercayaan Tuhan pada Anda, semakin besar pula tanggung jawab Anda pada Tuhan. Artinya; semakin banyak uang yang Anda miliki –yang Anda peroleh dengan jalan yang benar- semakin besar pula tanggung jawab Anda. Oleh sebab itu gunakan uang dengan bijaksana; jangan gunakan uang untuk hal-hal yang tidak diperlukan sama sekali!

Satu hal yang sangat penting adalah jangan biarkan Anda dikuasai oleh uang tapi biar Anda yang menguasai uang. Jika uang menguasai Anda maka cinta akan uang akan tumbuh di hati Anda dan itulah awal kehancuran Anda.

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku, untuk menggunakan berkat yang Kau percayakan dengan bijaksana. Mampukan aku ya Tuhan untuk bertanggung jawab dengan kepercayaan yang Engkau berikan padaku, aku menggunakan berkat dariMu untuk kemuliaan namaMu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin



KETETAPAN TUHAN

"Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku [Musa]
ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu [Elohim atau
Allah-allah, atau Allah jamak, Allah Tri-tunggal], untuk dilakukan di
negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu
engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada
segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan
supaya lanjut umurmu [yaitu mendapatkan hidup yang kekal].

Maka dengarlah, hai orang Israel [Israel rohani - Galatia 6:16]!
Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu
menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek
moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan
madunya. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah [Elohim] kita,
TUHAN itu esa!

Kasihilah TUHAN, Allahmu [Elohim], dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan
kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau
mengajarkannya BERULANG-ULANG kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada TANGANMU dan
haruslah itu menjadi lambang di DAHIMU [sebagai kebalikannya lihat
Wahyu 13:16-18], dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu
rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang
dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham,
Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu -- kota-kota yang besar
dan baik, yang tidak kaudirikan; rumah-rumah, penuh berisi
berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak
kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak
kautanami -- dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka
berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN [yaitu melupakan
Firman Tuhan], yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari
rumah perbudakan.

Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau
beribadah dan demi nama-Nya [Yohanes 20:31, Kis. 10:43, 1 Yohanes
3:23] haruslah engkau bersumpah. Janganlah kamu mengikuti allah lain,
dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu [walaupun nama allah
mereka mirip sama], sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di
tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap
engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.

Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di
Masa. Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan
TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; haruslah engkau
melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu
dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan
TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, dengan mengusir semua
musuhmu dari hadapanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.

Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah peringatan,
ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN
Allah kita? maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu
adalah budak Firaun di Mesir [yaitu budak Iblis], tetapi TUHAN membawa
kita KELUAR dari Mesir dengan tangan yang kuat. TUHAN membuat
tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan yang mencelakakan,
terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi rumahnya, di depan mata
kita; tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat
dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah
dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita.

TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala
ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya
senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita HIDUP,
seperti sekarang ini. Dan kita akan menjadi benar, apabila kita
melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah
kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita."
(Ulangan 6:1-25)






Kamis, 19 Februari 2009

KUATKANLAH HATIMU

Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin
Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu
bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan
seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka,
kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak
kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada
Musa. Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu
sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het,
sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan
menjadi daerahmu.

Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu;
seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku
tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin
bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada
nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati
sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh
hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya
engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati
sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian
perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah
Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah
kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke
manapun engkau pergi." Lalu Yosua memberi perintah kepada
pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: "Jalanilah seluruh
perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah
bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan
ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu untuk diduduki."

Kepada orang Ruben, kepada orang Gad dan kepada suku Manasye yang
setengah itu berkatalah Yosua, demikian: "Ingatlah kepada perkataan
yang dipesankan Musa, hamba TUHAN itu, kepadamu, yakni: TUHAN,
Allahmu, mengaruniakan keamanan kepadamu dan memberikan kepadamu
negeri ini; perempuan-perempuan dan anak-anak di antara kamu dan
ternakmu boleh tinggal di negeri yang diberikan Musa kepadamu di
seberang sungai Yordan, tetapi kamu, semua pahlawan yang gagah
perkasa, haruslah menyeberang di depan saudara-saudaramu dengan
bersenjata, dan haruslah menolong mereka, sampai TUHAN mengaruniakan
keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepada kamu juga, dan mereka
juga menduduki negeri yang akan diberikan kepada mereka oleh TUHAN,
Allahmu. Kemudian bolehlah kamu pulang kembali ke negerimu sendiri dan
menduduki negeri yang diberikan Musa, hamba TUHAN itu, kepadamu di
seberang sungai Yordan, di sebelah matahari terbit."

Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: "Segala yang kauperintahkan
kepada kami akan kami lakukan dan ke manapun kami akan kausuruh, kami
akan pergi; sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah
kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, TUHAN, Allahmu, kiranya
menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa. Setiap orang yang
menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apapun yang
kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu!" (Yosua 1:1-18)



IMAGE
Dear Beloved,

Firman Tuhan dengan tegas mengajarkan bahwa kita tidak boleh membuat
"image" dari Tuhan baik itu secara dua dimensi (lukisan) ataupun tiga
dimensi (patung), seperti yang dinyatakan dalam kitab Keluaran 20:3-4:

"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu
patung [image] yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi."

Alasan utama dari hal ini adalah supaya orang-orang yang percaya
menyembah (mempelajari atau mengagungkan) Firman Tuhan dengan sangat
berhati-hati dan tidak menyembah (mengagumi) sebuah lukisan atau film
atau patung walaupun itu disebut-sebut sebagai gambar dari Tuhan.

Wajah Tuhan yang sebenarnya adalah Alkitab.

GBU



RASUL PAULUS

Sewaktu kita melihat kembali pada apa yang terjadi di sepanjang
pelayanan Yesus di bumi, kita melihat banyak hal yang sangat
mengejutkan. Kita tidak selalu berpikir mengenai hal itu, tetapi Allah
telah menggunakan bangsa Israel untuk menjadi pelayan atau pemelihara
dari Injil selama hampir 1,500 tahun, diawali dengan keluarnya bangsa
Israel dari Mesir di tahun 1447 SM sampai Kristus pergi ke kayu salib
di tahun 33 Masehi (suatu masa 1479 tahun), dan Israel merupakan
bangsa nomor yang satu. Allah telah memilih mereka untuk
memperlambangkan kerajaan surga di atas bumi ini.

Maka ketika Yesus datang ke bumi telah terdapat Bait Suci Allah di
Yerusalem dan terdapat sinagoga-sinagoga, yang merupakan tempat-tempat
ibadah bangsa Yahudi, di Kapernaum dan di seluruh kota-kota lain di
propinsi Yudea. Itu adalah tempat-tempat di mana para pemimpin agama,
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berada. Dan itu telah
merupakan metodologi Tuhan sebagai lambang dari pemberitaan Injil di
zaman tersebut.

Ini adalah keadaannya sewaktu Kristus menyajikan Injil semurni dan
sesempurna mungkin di dalam seluruh perjalanan sejarah selama tiga
setengah tahun, tetapi anehnya hanya ada sangat sedikit orang yang
menjadi diselamatkan di sepanjang saat itu. Telah terdapat suatu
kekeringan rohani yang sangat besar karena Tuhan juga sedang
membawakan penghakiman-Nya atas ibadah yang menggunakan Bait Suci dan
sinagoga-sinagoga.

Sesungguhnya sekarang kita mulai dapat memahami mengapa Yesus berkata
kepada ahli-ahli Taurat dalam kitab Yohanes 8:43-44 demikian:

"Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat
menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam Kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
Kebenaran."

Dengan kata lain, gambaran secara jasmani dari Kerajaan Allah di zaman
Yesus adalah suatu keadaan yang benar-benar buruk dan mati total
secara rohani, sehingga Tuhan tidak mau menggunakan mereka lagi.
Kemudian atas permintaan dari para pemimpin agama yang ada pada waktu
itu Kristus disalibkan. Api dari kemurkaan Allah telah jatuh dari
Surga kepada Tuhan Yesus di dalam peristiwa Penebusan ini. Tetapi
segera sesudah itu Allah mulai mencurahkan hujan Injil pada hari
Pentakosta untuk memulai suatu musim yang baru seutuhnya, yaitu masa
gereja-gereja Perjanjian Baru. Jadi Allah telah membuat suatu
peralihan secara besar-besaran dalam metodologi pengabaran Injil.

Daripada dibatasi kepada bangsa Israel saja, Injil telah mulai
menyebar ke seluruh pelosok dunia di luar wilayah Israel dengan suatu
musim hujan lain yang kita sebut sebagai "hujan awal Pentakosta" yang
berhubungan dengan buah-buah sulung Pentakosta yang masuk ke dalam
Kerajaan Allah di sepanjang zaman gereja Perjanjian Baru.

Tentu saja, para pemimpin agama Yahudi merasa sangat terusik sewaktu
mereka menyaksikan apa yang sedang terjadi setelah peristiwa kayu
salib. Ketika Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta dan ada
kira-kira 3.000 orang menjadi diselamatkan, Allah Roh Kudus mulai
untuk bekerja melalui jemaat-jemaat setempat. Dan masa itu kita sebut
sebagai "zaman gereja" Perjanjian Baru.

Sewaktu Tuhan mengakhiri zaman gereja Perjanjian Lama di TAHUN 33
MASEHI (setelah Kristus bangkit dari kubur), hal itu merupakan suatu
peralihan sangat hebat yang telah membawa kenyerian dan kesakitan yang
sangat besar kepada orang-orang yang memerintah di Bait Suci dan
sinagoga-sinagoga. Mereka telah menjadi begitu marah dan terganggu
sehingga mereka melempari Stefanus dengan batu sampai mati sewaktu dia
menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Dan terdapat juga seorang laki-laki yang sangat marah bernama Saulus
dari Tarsus, yang telah dididik sangat keras sebagai Farisi oleh
seorang guru besar bernama Gamaliel. Dan Saulus adalah seorang pelajar
yang sangat hebat atas Alkitab sekaligus tradisi-tradisi yang telah
dibawa masuk kepada umat Yahudi pada zaman itu. Dan dia merasa
benar-benar yakin bahwa perkara "Kristen" ini merupakan pemberontakan
yang sangat buruk dan penghujatan total melawan Allah. Dia menjadi
begitu marah dan bersemangat di mana dia siap untuk membunuh
pengikut-pengikut Kristus di dalam upaya untuk menghentikan apa yang
Orang-orang Yahudi sebut sebagai "Jalan Tuhan". Dalam kitab kitab
Kisah Para Rasul 9:1-2 kita membaca demikian:

"Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh
murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa
dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,
supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti
Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem."

Saulus bahkan telah siap untuk menangkap para penganut Kristen yang
telah menyimpang dari sinagoga-sinagoga di kota Damsyik yang berada di
luar wilayah Israel, untuk membawa mereka ke Yerusalem untuk diadili
dan dibunuh jika mereka tidak mau berbalik ke gereja yang ia kenal,
yaitu jemaat Yahudi Perjanjian Lama.

Itu telah merupakan suatu masa yang sangat buruk dan menyedihkan bagi
sinagoga-sinagoga, para pemimpin agama Yahudi telah menjadi sangat
marah melebihi ukuran. Dan ketika Saulus dari Tarsus telah menjadi
Rasul Paulus, orang-orang Yahudi mencurahkan kemarahan mereka
kepadanya sewaktu dia memberitakan Injil Kristus (Injil Anugrah) di
dalam sinagoga-sinagoga. Berulang kali Tuhan mencatat kenyataan bahwa
Paulus bukan dianggap sebagai seorang saudara yang keliru atau saudara
yang tersesat, tetapi dia telah diperlakukan sebagai seorang musuh
yang harus dibunuh.

Pada suatu waktu orang-orang Yahudi secara harafiah telah melempari
dia dengan batu dan meninggalkannya supaya dia mati, tetapi Tuhan
telah menyegarkan dan menyembuhkan dia (Kis 14:19-20). Itu telah
merupakan reaksi dari pemimpin-pemimpin agama yang ada pada waktu itu
terhadap Injil yang sejati. Mereka adalah orang-orang Farisi dan
imam-imam kepala yang merupakan penguasa-penguasa di dalam
sinagoga-sinagoga yang berhubungan dengan gereja-gereja Perjanjian
Lama. Dan Allah telah mengakhiri masa itu ketika Kristus bangkit dari
kubur di tahun 33 Masehi. Dan mereka tidak dapat menerima kenyataan
bahwa sudah merupakan rencana Allah untuk merubah metodologi dalam
mengabarkan Injil kepada dunia. Mereka tidak dapat menerima kenyataan
bahwa pekerjaan-pekerjaan mereka sendiri atau tata cara ibadah yang
mereka lakukan tidak dapat menyelamatkan mereka.

Dan Allah telah membuat beberapa perubahan utama pada saat itu.
Seperti contohnya, Allah telah menjadikan setiap orang percaya yang
sejati sebagai seorang nabi, yaitu orang yang menubuatkan Firman
Allah, seperti yang Petrus nyatakan di dalam kitab Kisah Para Rasul
2:16-18:

"tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
Akan terjadi pada hari-hari terakhir [yaitu dimulai pada kayu salib]
--demikianlah firman Allah-- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas
semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan,
dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas
hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu dan mereka akan bernubuat."

Sekarang semua dari kita orang-orang percaya adalah seorang nabi --
laki-laki, perempuan dan anak-anak adalah seorang nabi, tetapi tentu
saja sumbernya hanya dari Alkitab saja. Dan itu bukan merupakan
kasusnya di sepanjang masa Perjanjian Lama, itu bukan merupakan
metodologi Tuhan di sepanjang zaman gereja Perjanjian Lama -- masa
Bait Suci di Yerusalem. Hanya kadang-kadang sewaktu seseorang seperti
Abraham, Daud, Salomo, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Zakharia, dll. --
telah dipanggil sebagai seorang nabi. Akan tetapi dimulai pada masa
Perjanjian Baru setiap orang yang percaya merupakan seorang nabi.
Tentu saja, hal itu sangat dicela oleh pemimpin-pemimpin agama yang
ada pada waktu itu, tetapi itu semua sudah merupakan bagian dari
rencana Tuhan.

Ada beberapa dari ahli-ahli hukum Taurat yang diselamatkan termasuk
Nikodemus, Yusuf dari Arimatea dan mungkin juga Gamaliel, tetapi hanya
ada sedikit saja. Kemudian ada sesuatu yang menarik tentang
orang-orang Yahudi yang ada di kota Berea, -- mereka setiap hari
memeriksa perkara ini dengan teliti di dalam Kitab Suci, seperti yang
kita baca dalam kitab Kisah Para Rasul 17:10-11:

"Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh
Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka
ke rumah ibadat orang Yahudi. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih
baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka
menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar
demikian"

Kita memang membaca tentang beberapa imam yang keluar dari
sinagoga-sinagoga untuk percaya kepada Kristus. Tetapi tepat hingga
saat ini jika anda pergi ke dalam sebuah sinagoga Yahudi, mereka tidak
memiliki ketertarikan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Mereka tidak
memiliki pengetahuan akan keselamatan yang sejati berdasarkan
penebusan. Kebanyakan dari imam-imam dan ahli-ahli hukum itu tidak
diselamatkan. Jika kita memiliki keragu-raguan mengenai hal itu kita
harus melihat pada Kitab Matius 23:27 di mana Yesus berbicara mengenai
ahli-ahli hukum tersebut sebagai "kuburan yang dilabur putih, yang
sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya
penuh tulang belulang ..."

Itu adalah bahasa yang sangat buruk, itu adalah bahasa yang
mengerikan, tetapi itu adalah apa yang Alkitab katakan. Dan kita harus
ingat bahwa Tuhan mengatakan hal ini sebagai suatu peringatan bagi
kita semua. Ahli-ahli Taurat ini bukanlah orang-orang yang begitu
bodohnya sehingga mereka betul-betul tersesat, mereka adalah
orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang Firman Tuhan, yang pada
waktu itu hanyalah kitab-kitab Perjanjian Lama saja.

Masalah utamanya adalah mereka sedang mendirikan "kebenaran mereka
sendiri" dan tidak mau takluk kepada kebenaran Allah secara
keseluruhan. Kitab Roma 10:2-4 menjelaskan kepada kita demikian:

"Sebab aku [Paulus] dapat memberi kesaksian tentang mereka [yaitu
bangsa Yahudi], bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi
tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal
kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan
kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran
Allah. Sebab Kristus adalah KEGENAPAN hukum Taurat, sehingga kebenaran
[yaitu keselamatan] diperoleh tiap-tiap orang yang percaya."

Dan Roma 9:31-33 menambahkan demikian:

"Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan
mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa
tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena
perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, seperti ada
tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan
dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak
akan dipermalukan."

Dan kitab Yohanes 10:25-28 menyatakan demikian:

"Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi
kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama
Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu
tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan
seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."


"Salvation is of the LORD" (Jonah 2:9)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Selasa, 17 Februari 2009

MIMPI

"Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian
pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan." (Pengkhotbah
5:3)


Mimpi adalah buah dari tidur yang terjadi dibawah alam sadar pikiran
kita, dan di dalam Alkitab tidur merupakan gambaran dari kematian
rohani. Orang-orang yang tidak percaya akan memfokuskan perhatiannya
kepada dunia yang sudah dikutuk karena dosa ini, akan tetapi betapapun
baik dan indahnya dunia yang sekarang ini pada akhirnya akan
dihancurkan secara total pada hari yang terakhir dengan api (2 Petrus
3:10). Sedangkan orang-orang yang percaya akan memfokuskan
perhatiannya kepada kerajaan Allah yang kekal seperti yang dinyatakan
dalam kitab Kolose 3:1-3 demikian:

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas [kekal], bukan yang di bumi
[sementara]. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama
dengan Kristus di dalam Allah."

Dan kitab 1 Korintus 2:6-7 berkata demikian:

"Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang
telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan
dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan
ditiadakan. Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang
tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita."

Dan menurut kitab Amsal kita melihat bahwa pikiran kita menunjukkan
kondisi dari hati kita. Dan kitab Amsal 4:23 memperingatkan kepada
kita demikian:

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan."

Kata Ibrani untuk ungkapan "terpancar" dalam ayat ini dapat diartikan
sebagai "keluar" yang biasanya menunjuk kepada sesuatu yang keluar
dari hati, yaitu intisari dari "jiwa" atau pikiran kita.

Dan kitab Yeremia 23:28-29 mengajarkan kepada kita demikian:

"Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi
yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan
benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman
TUHAN. Bukankah firman-Ku seperti API, demikianlah firman TUHAN dan
seperti palu yang menghancurkan bukit batu?"

Nilai dari pikiran kita dapat terlihat pada kata-kata dan
tindakan-tindakan yang kita lakukan seperti yang Yesus ajarkan dalam
kitab Markus 7:14-23 demikian:

"Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka:
"Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang
masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang
KELUAR dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa
bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) Sesudah Ia masuk
ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya:
"Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa
segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat
menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam
perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua
makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah
yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala
pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,
kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan
menajiskan orang."

Ide yang sama juga dinyatakan dalam kitab Yesaya 59:7 demikian:

"Mereka segera melakukan kejahatan, dan bersegera hendak menumpahkan
darah orang yang tidak bersalah; rancangan mereka adalah rancangan
kelaliman, dan ke mana saja mereka pergi mereka meninggalkan
kebinasaan dan keruntuhan."

Tuhan menekankan bahwa Dia -- yang adalah Pencipta dan Pemelihara dari
semua yang ada -- mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam pikiran
kita yang paling dalam dan motivasi-motivasi kita. Dalam kitab Ibrani
4:12 kita membaca demikian:

"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan
roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita."

Dan kitab Matius 9:4 lebih jauh menambahkan demikian:

"Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu
memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?"

Dan kitab Amsal 15:26a menambahkan demikian:

"Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan
yang ramah itu suci ..."

Dalam pandangan Tuhan, pikiran seseorang adalah sama dengan tindakan
orang tersebut, dengan demikian pantaslah manusia berada di bawah
murka Tuhan yang kekal, seperti yang kita baca dalam kitab Matius
5:27-28 demikian:

"Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,
sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."

Kitab Yakobus 2:10 menjelaskan mengapa hal ini demikian, disitu kita baca:

"Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu
bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya."

Dan kitab Yesaya 55:7-9 memberikan kita nasihat yang suci ini, bahwa
Tuhan sendirilah yang harus memulai pekerjaan yang baik di dalam
kehidupan orang-orang yang akan Ia selamatkan, dalam ayat itu kita
membaca demikian:

"Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya [yaitu jalan pikirannya]; baiklah ia kembali
kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita,
sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku
[pikiran Tuhan] bukanlah rancanganmu [pikiran manusia], dan jalanmu
bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit
dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu."

Dan dalam kitab Matius 6:19-24 Tuhan menasihatkan demikian:

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di
mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita
tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat,
gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap,
betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada
dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan
mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon."

Sama juga halnya dengan mereka yang berada di bawah kuasa Iblis,
mereka akan berbicara dan bertindak sesuai dengan keadaan "roh"
mereka, yaitu "roh dari dunia ini" atau "roh yang menyesatkan" (1
Yohanes 4:6). Ini adalah jenis roh yang sama yang digambarkan melalui
orang kaya dalam kitab Lukas 12:16-21 demikian:

"Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya:
"Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya
dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak
mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu
katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku
akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah
itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah,
minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai
engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari
padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya
sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Dan kitab Mazmur 52:1-7 menggambarkan ide yang sama dari kejatuhan
umat manusia ini demikian:

"Mengapa engkau memegahkan diri dengan kejahatan, hai pahlawan,
terhadap orang yang dikasihi Allah sepanjang hari? Engkau merancangkan
penghancuran, lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau,
penipu! Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, dan
dusta lebih dari pada perkataan yang benar. Sela. Engkau mencintai
segala perkataan yang mengacaukan, hai lidah penipu! Tetapi Allah akan
merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan
mencabut engkau dari dalam kemah, membantun engkau dari dalam negeri
orang-orang hidup. Sela. Maka orang-orang benar akan melihatnya dan
menjadi takut, dan mereka akan menertawakannya: "Lihatlah orang itu
yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan
kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya!"


"Not by works of righteousness which we have done, but according to
his mercy he saved us, by the washing of regeneration, and renewing of
the Holy Ghost" (Titus 3:5)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Senin, 16 Februari 2009

Kesalahan

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” Roma 8:18

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Kebanyakan karpet yang baik dan terindah di dunia ini dibuat di desa-desa di Timur Tengah. Setiap karpet dibuat oleh sekelompok orang laki-laki atau pemuda di bawah petunjuk seorang pemimpin (pemintal). Karena karpet tersebut dibuat dari bawah (belakang), maka kesalahan seringkali terjadi dimana warnanya tidak sesuai dengan pola yang ada. Bila kesalahan itu terjadi, maka pemimpinnya tidak meminta pegawainya untuk membongkar kembali dan membenarkan warnanya, tetapi pemimpin tersebut mancari cara untuk mengharmoniskan kesalahan itu ke dalam pola keseluruhan karpet.

Ada hal baik yang dapat kita pelajari dari kejadian di atas. Kita dapat belajar dari kesulitan atau kesalahan yang terjadi dalam hidup kita, yang mungkin kita lakukan; memintalnya menjadi satu pola yang indah dalam hidup kita. Hampir setiap kesulitan memiliki kebaikan yang tersamar.

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku, untuk tidak terpuruk dalam kesalahan yang telah aku lakukan. Mampukan aku ya Roh Kudus untuk bangkit, terus maju dan memperbaiki semua kesalahanku, dan melakukan yang terbaik bagiMu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin


Jumat, 13 Februari 2009

KELUARLAH

"Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena
kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu,
hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!" (Yesaya 52:11)


Yesaya adalah seorang nabi yang bernubuat menurut inspirasi dari Allah
Roh Kudus sebagaimana Allah menggerakkannya. Yesaya bernubuat sekitar
800 tahun sebelum Kristus dilahirkan. Dan dia bernubuat kalau Mesias
akan datang, dan dia memberitahukan tentang segala hal yang indah yang
akan terjadi ketika Mesias datang.

Dan tentu saja betapa indahnya sekarang sebab Mesias sudah datang.
Mesias itu adalah Tuhan Yesus Kristus. Dia sudah datang, dan Dia sudah
membuat penebusan atas upah dosa-dosa kita, untuk semua orang yang
percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat mereka. Inilah pesan yang ajaib
dan agung dari Alkitab.

Tetapi kemudian dalam ayat diatas kita membaca: "Menjauhlah,
menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang
najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai
orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!"

Apakah yang dibicarakan disini? Apakah ini berbicara tentang pesan
keselamatan? Ingatlah bahwa seluruh Alkitab adalah Injil Kristus, itu
adalah pesan-pesan tentang keselamatan. Marilah kita lihat apa yang
Allah maksudkan ketika Ia mengatakan:

"Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana!"

Anda lihat, sebelum kita diselamatkan, kita adalah warga negara dari
Kerajaan Iblis atau kerajaan gelap. Yesus berkata dalam kitab Yohanes
12:46 demikian:

"Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan."

Dan kitab Kisah Para Rasul 26:17-18 menambahkan demikian:

"Aku [yaitu Tuhan] akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari
bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk
membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada
terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman
mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam
apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan."

Dan kitab Kolose 1:13 berbicara tentang orang-orang yang percaya demikian:

"Ia [yaitu Allah] telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih"

Adalah benar bahwa kita semua adalah warga dari suatu negara atau
kerajaan politik. Dan Allah tidak berkata supaya kita harus segera
meninggalkan negara kita. Jika kita hidup di India, Allah tidak
berkata bahwa kita harus segera meninggalkan India. Jika kita hidup di
Malaysia, Allah tidak berkata bahwa kita harus segera meninggalkan
Malaysia. Tidak, Allah tidak mengajarkan itu. Allah tidak peduli atas
hal bila kita meninggalkan negara tempat kita hidup. Sebaiknya kita
tetap tinggal dimana kita berada. Itulah dimana Allah sudah meletakkan
kita, dan itulah dimana kita harus tinggal dan hidup, jika itu adalah
kehendak Allah bagi kita.

Jika Allah membuat suatu situasi sehingga kita mungkin terpaksa untuk
pindah, itu adalah hal lain. Tetapi ketika Ia berkata: "Menjauhlah,
menjauhlah! Keluarlah dari sana!" Ia tidak sedang berbicara tentang
kerajaan-kerajaan politik yang ada di dunia ini. Ia sedang berbicara
tentang suatu kerajaan rohani, yaitu Kerajaan Iblis. Disini Allah
sedang berbicara tentang hal-hal yang berdosa di dunia ini. Kita harus
keluar dari Kerajaan Iblis. Kita harus keluar dari hal-hal duniawi.
Kepercayaan kita tidak boleh pada uang, tidak boleh pada tanah atau
gedung-gedung, atau pada negara.

Anda tahu, kadang-kadang ketika suatu bangsa dijungkirbalikkan oleh
seorang diktator, maka akan ada banyak orang yang menjadi putus asa
dan khawatir dan mereka berpikir kalau itu adalah akhir dari dunia.
Mereka berpikir bahwa sesungguhnya mereka tidak bisa hidup lagi, dan
beberapa bahkan melakukan tindakan bunuh diri. Mereka tidak melihat
bagaimana mereka bisa menghadapi hidup. Tetapi kenyataannya adalah,
harta benda kita itu sebenarnya tidak penting. Mari saya tanya
pertanyaan ini: Ketika anda mati, berapa banyak benda yang bisa anda
ambil bersama anda? Anda bisa memiliki banyak tanah daripada orang
lainnya di dunia, anda bisa memiliki lebih banyak permata daripada
orang lainnya di dunia. Tetapi ketika anda mati, berapa banyak yang
bisa anda ambil bersama anda? Dan jawabannya adalah, tidak ada, tidak
ada sama sekali. Tidak ada satu pun yang bisa anda ambil bersama anda.
Tidak ada sama sekali yang bisa anda ambil. Kita akan meninggalkan
semuanya dan kita harus menghadapi kekekalan.

Dan apapun yang kita butuhkan di dunia ini, kita tinggalkan. Itu tidak
dapat menolong kita sama sekali. Jadi, anda lihat, hal-hal dalam hidup
kita di dunia ini sebenarnya tidak penting, dan kita tidak boleh
meletakkan kepercayaan kita pada hal-hal dalam hidup yang sekarang.
Kita harus menemukan kepercayaan kita di dalam Allah.

Hal-hal yang berasal dari dunia ini tidak dapat menyelamatkan kita.
Tanah kita, rumah kita, mobil kita, permata kita, apapun harta benda
yang kita miliki, mereka tidak bisa menyelamatkan kita. Ketika kita
kehilangan pemerintahan yang ingin kita miliki, itu juga sebenarnya
tidak penting. Pada akhirnya itu tidaklah penting, karena ketika kita
mati, kita tidak bisa membawa pemerintah itu bersama dengan kita.
Kepercayaan kita itu pada akhirnya bukanlah pada pemerintah. Mereka
dapat datang dan pergi. Pertanyaan yang sebenarnya adalah, apakah yang
akan terjadi ketika saya mati? Dan jadi, Allah memberitahukan kepada
kita supaya kita tidak meletakkan kepercayaan kita pada hal-hal di
dunia ini. Kita tidak boleh meletakkan kepercayaan kita pada harta
benda kita, atau bahkan pada kesehatan atau kebijaksanaan kita, atau
pengetahuan kita atau pada pemerintahan kita. Semua hal ini akan gagal.

Kita harus meninggalkan pikiran bahwa hal-hal itu dapat menolong atau
menyelamatkan kita. Kita harus keluar dari pikiran yang seperti itu.
Kita harus berbalik dari kepercayaan yang semacam itu dan kepercayaan
kita yang sejati haruslah hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Kemudian ayat itu berkata: "Keluarlah dari tengah-tengahnya,
sucikanlah dirimu". Anda lihat, semua hal di dunia ini, bila kita
berbicara secara rohani, adalah najis. Mereka semua dicemari oleh
dosa. Mereka tidak dapat membawa kita kepada keselamatan yang sejati.
Bahkan mereka semua cenderung mengalihkan pandangan kita dari Allah.

Kita banyak melihat hal-hal yang indah dan bagus yang ingin kita
miliki. Kita melihat kebebasan politik yang kita pikir adalah hak
kita. Kita melihat ini atau kita melihat itu, dan kita berpikir bahwa
semua hal itu adalah penting bagi kita. Tetapi kenyataannya,
orang-orang yang mempunyai lebih banyak harta benda di dunia ini,
mereka yang bebas datang dan pergi sesuka hati, mengganti perkerjaan
atau situasi hidup, atau apa saja, mereka tetap tidak mempunyai
persiapan untuk apa yang terjadi setelah mereka mati.

Hal terbaik yang bisa ditawarkan oleh dunia ini tetap tidak bisa
menyediakan hal yang bisa bertahan dalam kekekalan. Satu-satunya hal
yang bisa bertahan adalah hubungan kita dengan Kristus. Semua hal
lainnya adalah najis. Tetapi kita disucikan oleh darah Kristus. Kita
disucikan dari dosa-dosa kita. Kita menjadi suci atau kudus di hadapan
Allah ketika kita sudah menjadi diselamatkan. Dan kita sudah menjadi
orang-orang yang mengangkat perkakas bait Tuhan.

Nah, perkakas bait Tuhan itu digunakan oleh imam-imam pada zaman
dahulu di bangsa Israel kuno, yaitu orang-orang yang melakukan
kebaktian di dalam bait Allah. Dan ketika kita sudah menjadi
diselamatkan, kita menjadi imam-imam Allah.

Kitab 1 Petrus 2:9 berkata demikian:

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani [yaitu
imam-imam kerajaan], bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang
telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib"

Seorang imam adalah seorang "penengah", yaitu orang yang berdoa kepada
Allah atas nama orang-orang yang lain. Dan ketika kita menjadi
diselamatkan, kita berdoa di hadapan Allah atas nama orang-orang lain
yang belum diselamatkan.

Ketika anda sudah benar-benar diselamatkan, anda juga akan berdoa
dengan khidmat untuk keselamatan teman-teman anda, orang-orang di
tempat kerja anda, orang-orang di dalam keluarga anda, dstnya. Anda
akan mempunyai hasrat yang sungguh-sungguh supaya bilamana mungkin
mereka juga dapat mengenal Kristus dan menjadi diselamatkan, yaitu
supaya mereka memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan Semesta Alam.
Inilah hal yang Allah inginkan untuk kita alami dalam hidup. Dan semua
hal ini akan terjadi melalui keselamatan.


"Glory to God in the highest, and on earth peace, good will toward
men." (Luke 2:14)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Kamis, 12 Februari 2009

SEORANG YAHUDI

Datanglah firman TUHAN semesta alam, bunyinya: "Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar dan
dengan kehangatan amarah yang besar. Beginilah firman TUHAN: Aku akan
kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem
akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam akan disebut
Gunung Kudus.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan
nenek-nenek duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang
tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh
dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang bermain-main di situ.
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu itu SISA-SISA
[Roma 11:5] bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan
menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku menyelamatkan
umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat
terbenamnya, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di
tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan
menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."

Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kuatkanlah hatimu, hai
orang-orang yang selama ini telah mendengar firman ini, yang diucapkan
para nabi, sejak dasar rumah TUHAN semesta alam diletakkan [1 Kor.
3:11], untuk mendirikan Bait Suci itu. Sebab sebelum waktu itu tidak
ada rezeki bagi manusia, juga tidak bagi binatang; dan karena musuh
tidak ada keamanan bagi orang yang keluar dan bagi orang yang masuk,
lagipula Aku membuat manusia semua bertengkar.

Tetapi sekarang, Aku tidak lagi seperti waktu dahulu terhadap
sisa-sisa bangsa ini, demikianlah firman TUHAN semesta alam, melainkan
Aku akan menabur damai sejahtera [= yaitu kedamaian antara manusia
dengan Allah karena dosa-dosa mereka telah diampuni - Efesus 2:14-16].
Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya
dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu
kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya.

Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai
kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan
kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah
hatimu!" Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kalau dahulu Aku
telah bermaksud mendatangkan malapetaka kepada kamu, ketika nenek
moyangmu membuat Aku murka, dan Aku tidak menyesal, firman TUHAN
semesta alam, maka pada waktu ini Aku kembali bermaksud berbuat baik
kepada Yerusalem dan kepada kaum Yehuda. Janganlah takut!

Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang
kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan
damai [=keselamatan] di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang
kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah
mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman
TUHAN."

Datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya: "Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Waktu puasa dalam bulan yang keempat, dalam
bulan yang kelima, dalam bulan yang ketujuh dan dalam bulan yang
kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu
perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah
kebenaran dan damai!"

Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Masih akan datang lagi
bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota. Dan penduduk kota yang satu
akan pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan: Marilah kita
pergi untuk melunakkan hati TUHAN dan mencari TUHAN semesta alam!
Kamipun akan pergi! Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat
akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan melunakkan
hati TUHAN." Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu
sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang
kuat-kuat punca jubah SEORANG Yahudi [=Kristus] dengan berkata: Kami
mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah
menyertai kamu!"
(Zakharia 8:1-23)



ROH KUDUS

"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku [yaitu
bersaksi tentang Kristus]." (Yohanes 15:26)


Alkitab menggunakan ungkapan Roh Kudus dengan cara yang amat teknis.
Roh Kudus ini adalah Allah yang kekal itu sendiri dan Dia hadir di
mana-mana, Dia senantiasa hadir di bumi ini. Dia hadir dalam peristiwa
penciptaan, Dia hadir dalam memelihara dunia ini dengan kuasa-Nya. Dia
adalah yang membuat Firman Allah bersemayam di dalam hati orang-orang
yang diselamatkan, dan seterusnya. Allah berbicara secara teknis
tentang Allah Roh Kudus untuk menegaskan aspek-aspek tertentu dari
tugas yang Ia lakukan.

Sebagai contoh, Yesus berkata bahwa Dia akan mengirim Roh Kudus, dan
Tuhan sebutkan itu adalah Sang Penghibur, dan itu adalah ungkapan
teknis yang berarti akan ada waktunya ketika Roh Kudus akan memulai
tugas untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, yang secara resmi
dimulai pada peristiwa Pentakosta tepat 7 minggu setelah Yesus bangkit
dari kubur. Sebelum Yesus pergi ke kayu salib, Injil hanya diberitakan
kepada bangsa Israel dan bahkan mereka dilarang untuk bergaul dengan
bangsa-bangsa yang lain.

Akan tetapi sesungguhnya Roh Kudus atau Roh Tuhan ini telah ada sejak
permulaan zaman. Sebagai contohnya dalam masa Perjanjian Lama, Daud
yang berada dibawah inspirasi ilahi berkata dalam Mazmur 51:11 demikian:

"Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil
roh-Mu yang kudus dari padaku!"

Dan kitab Kisah Para Rasul 4:25-26 menjelaskan demikian:

"Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami,
Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku
bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap
dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya
[Mazmur 2:1]."

Jadi orang-orang yang sudah diselamatkan mereka akan selalu disemayami
oleh Roh Kudus yang juga disebut sebagai Roh Kristus (Roh Yesus). Roh
Kudus ini tidak datang dan pergi atau harus diundang untuk datang dan
kemudian pergi lagi, tetapi Ia tetap bersemayam di dalam diri
orang-orang yang sudah diselamatkan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa
mereka telah menerima "kebangkitan jiwa (roh) yang baru".

Dan itu berarti bahwa kita telah sampai ke dalam suatu hubungan yang
amat pribadi dan kekal dengan Allah. Ketika kita diselamatkan pada
waktu yang bersamaan dengan itu kita telah menerima "meterai" dari
hidup yang kekal.

Kitab 2 Korintus 1:22 menyatakan demikian:

"memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus
di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan
untuk kita."

Dan kitab Efesus 1:13-14 menambahkan demikian:

"Di dalam Dia [yaitu Kristus] kamu juga --karena kamu telah mendengar
firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu-- di dalam Dia kamu juga,
ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang
dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita
sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan
kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya."

Kita tidak mengetahui seluruh makna dari hal ini, kita tidak dapat
memahami seluruhnya, bagaimana seorang manusia bisa masuk ke dalam
hubungan yang amat pribadi dengan Allah Yang Kudus, tetapi itu adalah
ungkapan yang Tuhan gunakan.

Kitab Roma 8:9 berkata demikian:

"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika
memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki
Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."

Kemudian Tuhan juga berbicara mengenai orang-orang percaya yang
digunakan oleh Roh Kudus, dan itu ber-identifikasi dengan Roh Kudus
yang dicurahkan seperti air yang dituangkan dari satu ember, dan kita
adalah wadah-wadah kecil yang menerima air itu, lalu kita membawa air
itu, yaitu Injil, kepada dunia.

Dan begitulah, untuk dipenuhi dengan Roh Kudus berarti kita telah
memenuhi persyaratan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang
lain. Kitab Kisah Para Rasul 4:31 mencatat demikian:

"Dan ketika mereka [yaitu para murid] sedang berdoa, goyanglah tempat
mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu
mereka memberitakan firman Allah dengan berani."

Kitab Kisah Para Rasul 2:4 berkata demikian:

"Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain [yaitu bahasa-bahasa asing yang dapat
dimengerti artinya, bukan bahasa roh yang tidak dapat dimengerti
artinya], seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya."

Dan dalam Perjanjian Lama kitab Mikha 3:8 menyatakan demikian:

"Tetapi aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN, dengan
keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub
pelanggarannya dan kepada Israel dosanya."


"Glory to God in the highest, and on earth peace, good will toward
men." (Luke 2:14)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




KEMURAHAN TUHAN

"Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya
dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan
[chrestos] Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?" (Roma 2:4)


Kemurahan Tuhan sangat berhubungan dengan keselamatan Tuhan yang
ajaib. Inilah satu-satunya mujizat besar yang harus kita cari. Dan
Tuhan adalah satu-satunya yang mampu memberikan kita pertobatan yang
sejati. Dari dalam diri kita sendiri kita tidak dapat bertobat secara
total. Seseorang mungkin dapat menang melawan dosa ini atau dosa itu,
akan tetapi jika ia tidak benar-benar menerima anugrah "kebangkitan
jiwa yang baru" maka ia akan berakhir di dalam hukuman yang kekal.

Dalam sifat alaminya kita adalah pemberontak-pemberontak. Kita tidak
mau melakukan hal-hal dalam jalan Tuhan karena kita terlalu menyukai
dosa-dosa kita. Kita berpikir bahwa kita adalah yang nomor satu, dan
kita tidak suka gagasan bahwa kita harus memohon kepada Tuhan untuk
apapun. Kita suka untuk melakukan segala sesuatu menurut jalan kita
sendiri-sendiri.

Akan tetapi bila Tuhan mulai berkerja di dalam kehidupan kita, Ia akan
membawa kita ke dalam pertobatan yang sesungguhnya. Kita baca dalam
kitab Kisah Rasul-rasul 5:31 demikian:

"Dialah [yaitu Kristus] yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri
dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya
Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa."

Tuhan-lah yang memberikan kepada kita pertobatan. Kemurahan Tuhan-lah
yang dapat menyebabkan pertobatan yang sejati. Dari diri kita sendiri
kita tidak mau untuk datang kepada Tuhan menurut syarat-syarat Tuhan.
Sebelum diselamatkan manusia adalah mati total secara rohani, secara
rohani kita adalah seperti mayat, itulah sebabnya Tuhan harus terlebih
dahulu memberikan "hati" atau jiwa yang baru sebelum kita dapat mulai
mendengarkan Injil dengan seksama.

Harap diperhatikan bahwa kata Yunani yang diterjemahkan sebagai
ungkapan "kemurahan" (chrestos) juga ditemukan dalam kitab Efesus 4:32
dan diterjemahkan sebagai "ramah", disitu kita membaca demikian:

"Tetapi hendaklah kamu ramah [atau bermurah hati] seorang terhadap
yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah
di dalam Kristus telah mengampuni kamu."


"Go ye into all the world, and preach the gospel to every creature"
(Mark 16:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Senin, 09 Februari 2009

Mengosongkan Diri

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

“melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Filipi 2:7

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Yesus tidak menikmati penerimaan atau persetujuan manusia saat Ia berada di muka bumi. Ia dihina dan ditolak oleh manusia!

Jangan meletihkan dirimu dengan pikiran orang lain tentangmu sebab pendapat-Nya mengenai dirimu merupakan satu-satunya pendapat yang patut diperhitungkan. Lagipula, ketika engkau mengkhawatirkan dirimu, tentang apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu, sesungguhnya tidak banyak orang yang berpikiran buruk tentang dirimu. Iblislah yang mengatur supaya banyak orang yang tidak menyukaimu selama hal itu mengganggu dirimu. Namun ketika sampai pada titik di mana hal tersebut tidak mengganggumu, maka orang-orang semacam itu menghilang.

Adalah suatu hal yang menarik bahwa Yesus tidak pernah membela dirinya sendiri. Alkitab berkata bahwa Ia mempercayakan diri-Nya sendiri kepada Bapa dalam segala hal. Di tengah-tengah kekerasan, Ia mempercayakan segalanya, termasuk diri-Nya sendiri, kepada Dia yang menghakimi dengan adil .

Engkau tidak boleh melakukan apa yang orang lain inginkan hanya supaya mereka tidak terganggu denganmu atau menolakmu jika apa yang mereka inginkan itu membuatmu keluar dari kehendak Kristus.

Alkitab berkata bahwa Yesus membuat diri-Nya sendiri tidak memiliki reputasi (mengosongkan diri-Nya). Jika engkau memprihatinkan reputasimu, maka mungkin engkau justru akan merintanginya!

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku, untuk tidak mengindahkan setiap perkataan yang menjatuhkan imanku kepadaMu. Mampukan aku ya Roh Kudus untuk mengosongkan diriku sama seperti Yesus, yang sudah mengosongkan diriNya demi melakukan kehendak Bapa di surga dan menyerahkan segalanya kepadaMu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin