Entri Populer

Selasa, 17 Maret 2009

DOA ORANG PERCAYA

Alkitab menyebutkan beberapa hal yang spesifik mengenai apa yang harus kita katakan ketika kita berdoa kepada Allah. Dan Alkitab mengajarkan untuk memulai doa-doa kita dengan menyapa Allah sebagai "Bapa" seperti yang kita baca dalam kitab Matius 6:9. Ini adalah satu perintah dari Alkitab yang membentuk doa dari orang-orang yang percaya dan hal ini juga menekankan fakta bahwa kita sedang berbicara kepada Allah Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Dan dalam kitab Matius 23:9-10 Yesus mengajarkan demikian:

"Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa [pater] di bumi ini, karena hanya satu Bapamu [pater], yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias."

Alkitab juga memerintahkan kita untuk berdoa di dalam nama Yesus. Dalam kitab Yohanes 16:23 Tuhan Yesus menyatakan demikian:

"Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku."

Dan Yohanes 14:13-14 menambahkan demikian:

"dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Perintah ini diberikan bukan hanya sebagai penutup doa yang layak seperti halnya seseorang yang mengakhiri tulisannya pada sepucuk surat, tetapi juga untuk mengakui bahwa Yesus Kristus telah mengorbankan nyawa-Nya supaya dapat membuat "jalan" bagi kita kepada Bapa, supaya kita dengan "berani" dapat menghampiri tahta kasih karunia Allah.

Perhatikanlah baik-baik firman yang satu ini yang kita baca dalam kitab Yohanes 14:6 demikian:

" ... Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Kemudian Alkitab juga memerintahkan kita untuk berdoa menurut kehendak Allah. Ini bukan berarti untuk sekedar berkata "terjadilah menurut kehendak-Mu ya Bapa" tetapi kita harus percaya dan yakin bahwa kehendak Allah-lah yang akan terjadi, tidak peduli apapun yang kita inginkan.

Kitab 1 Yohanes 5:14 menyatakan demikian:

"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya."

Dan Yesus juga berkata dalam kitab Lukas 22:42 demikian:

" ... tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

Kita harus sangat berhati-hati jangan sampai doa-doa kita menjadi "kekejian" dimata Allah karena setiap kali kita sedang berdoa meminta sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan kehendak-Nya. Pada saat umat Allah bertumbuh semakin kuat di dalam kasih karunia, doa-doa mereka akan terbentuk dari Firman Allah.

Kemudian Alkitab mengingatkan kepada kita untuk tidak menggunakan kata-kata yang sia-sia dan diulang-ulang seperti yang kita baca dalam Matius 6:7-8 demikian:

"Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya."

Walaupun Allah mengetahui segala kebutuhan kita, kita boleh memohon kepada Allah hal-hal yang kita anggap perlu untuk kita sampaikan di dalam doa-doa kita, tetapi tentu saja kita tidak boleh memaksa apabila Allah tidak mengabulkan doa-doa kita. Kitab Yesaya 59:1-2 mengajarkan demikian:

"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."

Pada akhirnya intisari dari segala doa adalah doa untuk keselamatan jiwa dan doa untuk orang-orang kudus, seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 6:18 demikian:

"Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus"

Dan dalam kitab Roma 8:26-27 menemukan pernyataan ini:

"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus."

Orang-orang kudus yang dimaksud disini bukan menunjuk kepada santa atau santo yang dianggap sebagai orang-orang yang paling suci, tetapi ini menunjuk kepada "semua" orang-orang yang percaya. Ketika kita sudah benar-benar diselamatkan kita telah "dikuduskan" (yaitu dipisahkan) karena kita telah ditutupi oleh kebenaran Kristus.

Kitab Roma 11:16 menjelaskan kepada kita demikian:

"Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus."

Dan kitab 1 Korintus 6:19 kita membaca demikian:

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?"

Dan kitab 1 Petrus 1:2 menyatakan demikian:

"yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu."

Oleh sebab itu kita harus selalu memeriksa diri darimanakah "akar" kita berasal? Kita harus memastikan bahwa persekutuan kita adalah persekutuan dengan Kristus sebagai "satu-satunya" yang dapat membuat kita untuk menjadi kudus di hadapan Allah.


"Ye also, as lively stones, are built up a spiritual house, an holy priesthood, to offer up spiritual sacrifices, acceptable to God by Jesus Christ" (1 Peter 2:5)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Dear Beloved

Kadang-kadang kita harus membaca langsung dari Firman Tuhan untuk merenungkannya, dan sambil berdoa kita harus bertanya-tanya di dalam hati apakah kira-kira artinya, jika kita tidak bertanya-tanya maka kita tidak akan pernah mencari jawabannya. Dan kadang ketika kita membaca di tempat lainnya kita akan menemukan jawabannya. Bila kita tidak pernah bertanya maka dalam kebanyakan waktu kita hanya membaca saja tanpa memperhatikan apa yang sedang dikatakan.

Kita semua sudah mengerti bahwa -- Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri, seperti yang kita baca dalam kitab 2 Petrus 1:20-21 demikian:

"Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat [Kitab Suci] dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan [Allah] Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah."

Dan ayat sebelumnya ayat 19 berkata sbb:

"Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu."

Dalam kata lain, kita tidak boleh mengambil keputusan hanya berdasarkan perkataan orang lain atau hanya melihat kepada satu atau dua ayat saja di dalam Alkitab. Ingatlah seluruh Alkitab adalah satu kesatuan yang sempurna karena ditulis oleh "satu" Pengarang.

Alkitab juga mengajarkan bahwa kita "harus" membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani, yaitu membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain yang membicarakan hal yang sama di dalam seluruh Alkitab. Kitab 1 Korintus 2:13 menjelaskan demikian:

"Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh, [membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani - KJV]".

Alkitab telah ditulis sedemikian rupa sehingga tidak mudah untuk dimengerti, hal ini dapat membuat orang-orang congkak untuk menjadi tersesat. Sesungguhnya Alkitab dapat mendukung hampir ide apa saja yang mau kita percayai kalau kita memilih-milih dan memenggal ayat-ayat tertentu keluar dari konteksnya. Tetapi itu juga berarti bahwa kita menolak untuk menerima seluruh Alkitab sebagai Firman Tuhan.

Dalam kitab 2 Petrus 3:16 kita menemukan peringatan ini:

"Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."

Pada hari sekarang ini kita menemukan banyak denominasi dengan kepercayaan yang berbeda-beda tetapi mereka semua percaya bahwa mereka masing-masing telah memiliki Kebenaran. Bagaimana hal ini dapat terjadi padahal kita memiliki Alkitab yang sama? Ada begitu banyak kesalahan-kesalahan doktrin yang sudah begitu mendasar sehingga tidak dapat diperbaiki lagi selain daripada membaca sendiri dari Firman Tuhan yang sejati.

Oleh sebab itu kita harus sangat berhati-hati sebelum mengajarkan sesuatu, kalau kita tidak yakin akan sesuatu lebih baik kita tidak mengajarkan hal tersebut dan jangan membicarakannya kepada orang lain sampai kita mengetahui lebih banyak dari Alkitab.

Ketika saya sendiri membaca Alkitab kadang saya cukup mengerti apa yang sedang dikatakan dalam suatu bagian yang cukup mudah untuk dimengerti, tetapi sungguh-sungguh sulit untuk dijelaskan kepada orang yang lain. Akan tetapi memang begitulah caranya Allah menulis Alkitab supaya tidak mudah untuk dimengerti dan supaya orang-orang yang percaya mempelajari dengan sungguh-sungguh, membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam seluruh Alkitab.

Kitab Amsal 25:2 menjelaskan kepada kita demikian:

"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja [yaitu orang-orang yang percaya] ialah menyelidiki sesuatu."

Kitab Wahyu 5:1 menyatakan demikian:

"Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai."

Seluruh isi Alkitab adalah Firman Tuhan. Semua ayat-ayat yang ada di dalam Alkitab adalah sangat penting, tidak ada ayat yang tidak penting. Dan ini adalah sebuah buku yang sangat tebal, jadi kita harus betul-betul menyediakan waktu untuk dengan disiplin untuk membacanya. Kita tidak boleh malas untuk menyediakan waktu supaya bisa membaca Firman Tuhan.

Sesungguhnya tidak ada hal lainnya di dunia ini yang lebih penting daripada mempelajari Alkitab karena itu adalah masalah "hidup" dan "mati" di dalam kekekalan.


" ... ye also may have fellowship with us: and truly our fellowship is with the Father, and with his Son Jesus Christ." (1 John 1:3)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



DOA MARIA

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." (Lukas 1:46-55)


Tidak ada komentar: