Entri Populer

Senin, 26 Januari 2009

MENERIMA YESUS




"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara
jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."
(Yohanes 1:12-13)


Ada banyak orang yang percaya pada injil "kehendak bebas" salah
mengerti dan mengurangi arti dari pernyataan Alkitab tentang
"menerima" keselamatan. Ingatlah bahwa menerima Yesus adalah pekerjaan
yang kita lakukan sendiri, dan kita tidak dapat diselamatkan melalui
pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri (Efesus 2:8-9, Roma
9:11, Roma 11:6, Titus 3:5, 2 Timotius 1:9).

Kadang mereka mengutip dari kitab Yohanes 1:12 yang berkata demikian:

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya [yaitu menerima Kristus]
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang
percaya dalam nama-Nya"

Akan tetapi mereka berhenti mengutip Alkitab sampai disitu dan tidak
melihat pada ayat selanjutnya, ayat 13 yang berkata demikian:

"orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging,
bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan
dari Allah [yaitu dari Roh bukan dari daging]."

Sebenarnya kata yang sangat penting untuk diperhatikan dalam ayat 12
adalah kata "percaya", seperti yang kita baca sbb:

" ... yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya [yaitu percaya dalam
nama Yesus -- Yohanes 3:18, Roma 1:5, 1 Yohanes 5:13, Kis. 4:12]"

Untuk percaya sampai akhir seratus persen adalah kasih karunia
(anugrah) dari Tuhan dalam semua aspek-aspeknya seperti yang
dinyatakan dalam kitab Filipi 1:6 demikian:

"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia [yaitu Tuhan], yang
memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai
pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

Dan kitab Yohanes 6:44 menyatakan demikian:

"Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku ... "

Dan kitab Matius 15:13 memperingatkan demikian:

"Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di
sorga akan dicabut dengan akar-akarnya."

Dalam kata lain, Injil yang sejati tidak ada hubungannya dengan
"pekerjaan" atau "kehendak" manusia, seluruh karya keselamatan harus
dilakukan oleh Tuhan. Dengan demikian kita harus mengerti bahwa --
pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan adalah "hasil" dari
keselamatan, hal itu tidak pernah menjadi "dasar" atau "penyebab" dari
keselamatan.

Kitab Roma 9:11-16 menjelaskan kepada kita demikian:

"Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang
baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya
diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan
panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi
hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub,
tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?
Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa:
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah
hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha
orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."

Alkitab mengajarkan bahwa semua pekerjaan baik yang kita lakukan
"setelah" kita diselamatkan adalah perbuatan Kristus. Kitab Efesus
2:13 berkata demikian:

"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Ini adalah sama seperti yang dinyatakan dalam Yesaya 26:12 demikian:

"Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab
segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi
kami."

Dan kitab Mazmur 127:1 mengajarkan demikian:

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah
pengawal berjaga-jaga."

Ketika kita memeriksa seluruh Alkitab untuk melihat pada subjek ini,
kita menyadari bahwa "menerima" keselamatan sama sekali tidak ada
hubungannya dengan sesuatu apapun yang manusia dapat lakukan melalui
pekerjaannya sendiri supaya mereka dapat menggenapkan keselamatan
mereka (dan ini termasuk "menerima Yesus" dan upacara-upacara ibadah
atau sakramen-sakramen).

Keselamatan yang sejati, yaitu kebangkitan jiwa yang baru di dalam Roh
Kristus, diberikan berdasarkan jadwal dan kehendak Tuhan sendiri, dan
itu sepenuhnya adalah hak Tuhan. Kepada Nikodemus Yesus menjelaskan
dalam kitab Yohanes 3:6 demikian:

"Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang
dilahirkan dari Roh, adalah roh."

Dan kitab Yohanes 6:63 menambahkan demikian:

"Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu [yaitu Firman Tuhan]
adalah roh dan hidup."

Tujuan dari semua ini adalah supaya kita memberikan segala kemegahan,
kemuliaan, kehormatan dan puji-pujian atas keselamatan hanya kepada
Tuhan, sedangkan kita tidak memiliki bagian sama sekali, tidak sama
sekali. Hal ini sangat penting untuk dimengerti dengan benar karena
inilah penghakiman Tuhan yang akan terjadi di akhir zaman seperti yang
banyak dijelaskan dalam kitab Wahyu. Seperti misalnya Wahyu 16:11
berkata demikian:

"Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka
menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan
mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia."

Dan Wahyu 14:6-7 memperingatkan demikian:

"Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit
dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka
yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan
kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan
muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Ini adalah sama dengan yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 10:17 dan
banyak ayat-ayat lainnya, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Itulah sebabnya kitab Efesus 2:8-9 berkata demikian:

"Sebab karena kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan oleh iman; itu
[yaitu iman tersebut] bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."


Kadang juga ada orang-orang yang mengutip dari kitab Wahyu 3:20 untuk
menjelaskan jasa-jasa mereka atas keselamatan, dalam ayat itu kita
membaca demikian:

"Lihat, Aku [yaitu Tuhan] berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau
ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku."

Akan tetapi sesungguhnya siapakah yang berada di balik pintu tersebut?
Di balik pintu itu hanya ada orang-orang yang masih mati secara
rohani! Mereka tidak dapat mendengarkan suara Tuhan kecuali kalau
Tuhan sudah memberikan anugrah pendengaran rohani untuk mendengarkan
Firman-Nya.

Dalam kitab Ulangan 29:4 kita membaca demikian:

"Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk
mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar."

Sebelum diselamatkan pada dasarnya manusia adalah mati atau buta atau
tuli secara rohani (Roma 3:10-12, Efesus 2:1-5, 1 Korintus 15:22,
Yehezkiel 37), secara rohani kita adalah seperti mayat sama seperti
Lazarus yang mati secara fisik dan sudah berbau busuk.

Kitab Roma 3:10-18 berkata demikian:

"seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak
ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari
Allah [yang benar]. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak
berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan
mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir
mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki
mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka
tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai [yaitu perdamaian dengan
Allah atau keselamatan melalui pengampunan dosa] tidak mereka kenal;
rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Lalu kitab Efesus 2:4-5 menggambarkan keselamatan seperti berikut:

"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat [anugrah], oleh karena kasih-Nya
yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita
bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita --oleh kasih karunia [anugrah] kamu
diselamatkan--"

Jelaslah sekarang bahwa kita tidak dapat memegahkan diri karena
pekerjaan apapun yang kita lakukan sendiri dan ini termasuk
upacara-upacara ibadat atau sakramen-sakramen (dalam Perjanjian Baru
khususnya adalah upacara baptis air dan perjamuan kudus) bagaimanapun
terlihat baik, kudus dan alkitabiahnya upacara-upacara tersebut.

Tuhan telah memberikan kita gambaran yang sangat besar tentang hal ini
yang terjadi pada masa ketika Yesus dan para rasul berada di Bumi.
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang hidup pada masa itu
sangat rajin melakukan segala upacara-upacara ibadah (dan ditambah
dengan tradisi-tradisi yang berasal dari hasil pikiran manusia), akan
tetapi kebanyakan dari mereka tidak dapat melihat Yesus sebagai
"kegenapan" dari semua upacara ibadah yang mereka lakukan sendiri.

Mereka justru menyalibkan Yesus sang Firman yang hidup karena mereka
lebih percaya kepada pekerjaan-pekerjaan ibadah mereka sendiri
daripada percaya kepada pekerjaan Tuhan.

Sesungguhnya upacara-upacara ibadah tersebut hanyalah "gambaran" atau
"bayangan" atau "perumpamaan" dari isi rohani yang sebenarnya. Itulah
sebabnya dalam masa Perjanjian Baru kita tidak lagi menyembelih anak
domba atau disunat secara jasmani atau menolak makanan jasmani
tertentu. Tuhan Yesus berkata dalam kitab Yohanes 5:17-18 demikian:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi."


"... Fear God, and give glory to Him; for the hour of His judgment is
come ..." (Revelation 14:7)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Tidak ada komentar: