Entri Populer

Senin, 26 Januari 2009

Jawaban Lemah Lembut

Bacaan Firman Tuhan untuk Minggu ini

"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” Amsal 15:1

Renungan Minggu ini bersama GO Studio

Kesalahan umum yang sering kita lakukan sewaktu menghadapi orang yang sedang marah dengan kita adalah ikut marah. Tidak heran bila akhirnya berujung pada pertengkaran. Padahal bila hanya satu orang yang marah, pertengkaran tidak akan terjadi. Artinya, untuk memulai pertengkaran diperlukan dua orang, tetapi untuk mengakhirinya hanya diperlukan satu orang.

Bila ada salah satu anggota keluarga Anda; suami, istri, anak atau sahabat Anda sedang marah, hanya ada satu hal yang perlu Anda lakukan yaitu didengar/dimengerti. Selama ia marah, jadilah pendengar yang baik, tanpa memotong ataupun mengkritik kata-katanya. Dengan demikian, Anda menurunkan ketegangan dan emosinya sehingga emosi kemarahannya dapat dikeluarkan dengan cara yang sehat dan tidak terpendam di dalam hatinya.

Bila ia telah mengeluarkan seluruh emosinya, barulah Anda bicara dengan normal. Dan saat itulah Anda dapat memberikan perspektif dan saran Anda. Ingat bahwa jawaban yang lemah lembut meredakan amarah!

Mari Berdoa

Bapa, terima kasih untuk firmanMu hari ini yang telah mengingatkan aku untuk mampu memberikan jawaban lemah lembut kepada mereka yang sedang marah/emosi. Agar lewat itu, namaMu ditinggikan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin









PEDANG PETIR




Datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu
ke Yerusalem dan ucapkanlah banyak tegoran terhadap TEMPAT KUDUSNYA
dan bernubuatlah melawan tanah Israel. Katakanlah kepada tanah Israel:
Beginilah firman TUHAN: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu dan akan
mencabut pedang-Ku dari sarungnya dan melenyapkan dari tengah-tengahmu
orang benar dan orang fasik. Oleh karena Aku hendak melenyapkan dari
tengah-tengahmu orang benar dan orang fasik, maka pedang-Ku akan
terhunus dari sarungnya terhadap semua manusia dari selatan sampai
utara. Dan semua manusia akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mencabut
pedang-Ku dari sarungnya, sehingga tidak akan kembali lagi ke situ.

Dan engkau anak manusia, mengeranglah! Mengeranglah di hadapan mereka
seperti seorang yang tulang pinggangnya patah dan yang berada dalam
kesengsaraan yang pahit. Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa
engkau mengeluh? Jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah
tersiar, setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah
lesu, segala semangat menghilang dan semua orang terkencing ketakutan.
Sungguh, pasti datang dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia,
bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang
sudah diasah dan juga digosok! Diasah untuk menumpahkan darah dan
digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita?
--Tongkat ANAKKU menghina segala macam kayu.--

Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya sedia dipergunakan; pedang
itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan si pembunuh [si
pemangkas]. Berserulah dan merataplah, hai anak manusia! Sebab pedang
itu ditujukan melawan UMAT-KU, ditujukan melawan semua pemimpin
Israel; mereka dan umat-Ku sama-sama dibiarkan dimakan pedang.

Oleh sebab itu tepuklah pinggangmu sebagai tanda PERKABUNGAN. Sebab
percobaan datang dan tidak suatupun yang dapat tahan, demikianlah
firman Tuhan ALLAH. Dan engkau anak manusia, bernubuatlah dan tepuklah
tanganmu, biarlah pedang itu menjadi dua kali lipat, tiga kali lipat.
Itu pedang pembunuh [yaitu pedang dari orang-orang yang dibunuh secara
rohani], pedang untuk pembunuhan besar-besaran [yaitu pedang dari
orang-orang baik yang dibunuh -- Yoh. 16:2, Markus 13:9, Lukas 21:12],
yang berkeliling menghabiskan mereka.

Supaya hati [musuh] mereka hancur dan yang jatuh berebahan
bertambah-tambah di tiap pintu gerbang mereka, Aku memerintahkan
penumpahan darah dengan pedang itu. Aduh, pedang itu dibuat menyamai
petir dan digosok untuk menumpahkan darah. Pancung yang di kanan dan
di kiri, ke mana saja matamu menetak. Dan Aku [Tuhan] juga akan
bertepuk tangan dan hati-Ku yang panas menjadi tenang kembali. Aku,
TUHAN, yang mengatakannya."
(Yehezkiel 21:1-17)


Tidak ada komentar: