Entri Populer

Rabu, 28 Januari 2009

Air Hidup

Senin, 26 Januari 2009
Baca: Yakobus 1:12-18


PENCOBAAN DALAM HIDUP

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Yakobus 1:12


Semua orang di dunia ini pasti pernah mengalami pencobaan hidup.
Begitu juga dengan orang percaya. Namun pencobaan yang kita alami itu
tidak melebihi kekuatan kita, sebab Alkitab menyatakan,
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu
Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu
kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13);

Berdasarkan ayat ini, ada tiga karakteristik pencobaan yaitu: biasa,
tidak melebihi kekuatan kita dan ada jalan keluarnya. Secara manusia,
pencobaan itu pasti berat, menyakitkan, memaksa kita untuk berjuang
dan bergumul. Tetapi firman Tuhan dari Yakobus mengatakan:
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan,” Kok bisa? Pada
umumnya, yang disebut sebagai orang yang berbahagia adalah orang yang
sukses, punya kekayaan, jabatan dan terbebas dari masalah, bukan orang
yang dalam pencobaan. Tetapi saat membaca ayat tersebut jangan hanya
berhenti sampai di situ, karena masih ada kelanjutannya yaitu “...ia
akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.”

Mengapa Tuhan mengijinkan pencobaan itu dialami oleh anak-anakNya?
Saat berada dalam pencobaan kita berpikir bahwa Tuhan tidak
mempedulikan, dan Ia meninggalkan kita. Padahal, bila kita mau
merenung sejenak, ada hikmah yang dapat kita ambil di balik itu yaitu
Tuhan sedang mengarahkan kita kepada suatu kehidupan yang lebih baik,
serta mengajar kita untuk mengerti kehendakNya. Saat kita dalam
pencobaan, Tuhan sedang memusatkan perhatianNya atas kita. Dan
pencobaan yang kita alami itu tidak semuanya bisa diselesaikan dengan
akal dan kekuatan kita. Tetapi bila kita bersandar dan percaya penuh
kepada Tuhan, kita sanggup menanggung segala sesuatunya. Ada tertulis,
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.” (Filipi 4:13). Melalui pencobaan iman kita semakin dilatih
untuk bertumbuh dan menjadi dewasa.

Selalu ada rencana yang indah di balik pencobaan yang kita alami!




KEKUATAN

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat [endunamoo] di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara
[yaitu Iblis]. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan
tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi
berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan
keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai
sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab
dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si
jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan PEDANG Roh, yaitu Firman
Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di
dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan
yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus" (Efesus 6:10-18)


Dalam ayat-ayat ini kita mempelajari satu-satunya "kekuatan" yang
dapat dimiliki oleh seorang anak Tuhan, dan kekuatan ini akan Tuhan
anugrahkan kepada setiap dari anak-anak yang telah ditebus-Nya. Kata
Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "kuat" dalam ungkapan "kuat
di dalam Tuhan" adalah endunamoo (G1743).

Kata yang sama juga ditemukan dalam kitab Roma 4:20 dimana dalam ayat
itu diterjemahkan sebagai "diperkuat". Kita akan membaca ayat 19-21
untuk mendapatkan konteksnya yang berbicara tentang janji yang Tuhan
berikan kepada Abraham dan Sarah beberapa tahun sebelumnya bahwa suatu
hari nanti mereka akan memiliki anak. Dalam ayat itu kita membaca
demikian:

"Imannya [yaitu iman Abraham] tidak menjadi lemah, walaupun ia
mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah
kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi
terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah
ia diperkuat [endunamoo] dalam imannya dan ia MEMULIAKAN Allah, dengan
penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang
telah Ia janjikan."

Selanjutnya peristiwa kelahiran Ishak menekankan fakta bahwa Tuhan
dapat menciptakan hidup dari sesuatu yang secara fisik tidak mungkin
terjadi -- dan ini benar-benar suatu mujizat yang nyata! Dan implikasi
rohani dari perumpamaan bersejarah ini bahkan lebih ajaib lagi, karena
itu berarti bahwa Tuhan akan memberikan hidup yang kekal kepada
jiwa-jiwa yang tadinya mati secara rohani.

Dan untuk membuat karya ini menjadi kenyataan, Tuhan Yesus harus
mengalami penderitaan yang setara dengan hukuman kutukan yang kekal
untuk setiap individu yang Ia telah pilih sejak sebelum dunia
dijadikan untuk Ia selamatkan, dalam kitab Efesus 1:4-6 kita membaca
demikian:

"Sebab di dalam Dia [yaitu Kristus] Allah telah memilih kita sebelum
dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus
untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia [yaitu anugrah-Nya],
yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya."

Dan perhatikan bagaimana Abraham memberikan "segala" kemegahan dan
kemuliaan hanya kepada Tuhan karena Ia telah membuat segala yang
dijanjikan-Nya untuk terjadi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Alkitab
yang ditemukan dalam kitab Yeremia 9:23-24 yang kita baca demikian:

"Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya,
janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang
mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami
dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia,
keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai,
demikianlah firman TUHAN."

Dua kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "kekuatan"
(kratos:G2904) dan "kuasa" (ischus:G2497) dalam frasa kata "kekuatan
kuasa-Nya" juga muncul dalam kitab Efesus 1:19-20 yang berkata demikian:

"dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan
kekuatan [kratos] kuasa-Nya [ischus], yang dikerjakan-Nya di dalam
Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan
mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga"

Kedua kata ini juga ditemukan dalam ayat-ayat berikut ini:

Kitab Wahyu 5:12-13: "katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang
disembelih itu layak untuk menerima kuasa [ischus], dan kekayaan, dan
hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan
aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di
bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata:
"Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah
puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa [kratos] sampai
selama-lamanya!"

Kitab 1 Petrus 4:11: "Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang
yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan [ischus] yang
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu
karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa [kratos]
sampai selama-lamanya! Amin."

Ayat-ayat ini menekankan kekuasaan dari kekuatan Tuhan yang kekal yang
menganugrahkan keselamatan kepada orang-orang pilihan-Nya ketika Ia
menyelamatkan mereka melalui kasih karunia (anugrah-Nya). Kitab Mazmur
110:3 menyatakan kepada kita demikian:

"Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan
berhiaskan kekudusan [yaitu kekuatan Tuhan]; dari kandungan fajar
tampil bagimu keremajaanmu seperti embun."

Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "seluruh perlengkapan senjata"
atau "perlengkapan senjata" (panoplia:G3833) muncul hanya tiga kali di
dalam Alkitab. Dalam kitab Lukas 11:21-22 kita membaca demikian:

"Apabila seorang yang kuat [yaitu Iblis] dan yang lengkap bersenjata
menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika
seorang yang lebih kuat dari padanya [yaitu Kristus]menyerang dan
mengalahkannya, maka orang itu [Kristus] akan merampas perlengkapan
senjata [panoplia], yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan
rampasannya."

Itulah sebabnya kitab Efesus 6:11, 13 berkata demikian:

"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata [panoplia] Allah, supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis ............ Sebab itu
ambillah seluruh perlengkapan senjata [panoplia]Allah, supaya kamu
dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap
berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu."

Dalam kisah perumpamaan di kitab Lukas di atas kita melihat perampasan
yang terjadi atas rumah dari "seorang yang kuat", dan dalam konteks
ini ungkapan "orang kuat" menunjuk kepada Iblis. Jadi "rumahnya" atau
"bentengnya", mewakili kerajaan Iblis yang sudah dikalahkan Kristus
pada peristiwa kayu salib.

Sesuai dengan program keselamatan Tuhan, semua orang-orang pilihan
dalam seluruh masa sejarah "dibebaskan" dari penjara Iblis, seperti
yang kita pelajari dari pernyataan yang menjelaskan misi ilahi dari
sang Juruselamat dalam kitab Yesaya 61:1 demikian:

"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia
telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang
terkurung kelepasan dari penjara"


"All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for
doctrine, for reproof, for correction, for instruction in
righteousness" (2 Timothy 3:16)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



MINTALAH ... CARILAH ... KETUKLAH


"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap
orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."
(Matius 7:7-8)


Pertama-tama kita harus mengerti bahwa ayat-ayat ini sedang berbicara
tentang keselamatan, dan ketika kita membaca terus sampai ayat 12 kita
mengerti bahwa bagian ini sedang berbicara tentang "doa". Dan
pernyataan yang sangat penting mengenai doa ditemukan dalam pernyataan
yang kuat dari kitab Yakobus 4:2-3 yang kita baca demikian:

"Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu
membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu
kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa,
karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu
hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."

Dari ayat ini kita menemukan bahwa kunci dari "semua" doa adalah --
meminta sesuai dengan kehendak Allah -- seperti yang ditunjukkan oleh
Yesus dalam doa-Nya kepada Bapa dalam kitab Lukas 22:42 demikian:

" ... tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

Orang-orang yang telah menjadi anak-anak Allah mengerti bahwa
keselamatan mereka sama sekali tidak tergantung dari pekerjaan atau
usaha apapun yang mereka lakukan sendiri, seperti yang dinyatakan
dalam kitab Roma 10:20-21 demikian:

"Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku [Tuhan] telah berkenan
ditemukan mereka yang TIDAK mencari Aku, Aku telah menampakkan diri
kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." Tetapi tentang Israel ia
berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa
yang tidak taat dan yang membantah."

Dan kitab Roma 9:31-33 menjelaskan masalahnya demikian:

"Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan
mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa
tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena
perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan [yaitu Kristus atau
Firman Kristus], seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan
di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."

Dan kitab Kolose 3:1-2 menasihatkan demikian:

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas [yaitu rohani, yang tidak
kelihatan dan kekal], bukan yang di bumi [yaitu jasmani, yang
kelihatan dan sementara]."

Kebenaran ini akan bermanifestasi di dalam dalam pemikiran maupun
tindakan orang-orang yang percaya, seperti yang kitab 1 Korintus 13:5
katakan mengenai kasih demikian:

"Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri
sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain
[yaitu tidak berpikir mengenai hal-hal yang jahat]"


Salah satu dari ayat yang paling banyak disalah mengerti mengenai
ungkapan "mengetuk" dan "membuka" ada dalam kitab Wahyu 3:20, disitu
kita membaca demikian:

"Lihat, Aku [yaitu Tuhan] berdiri di muka pintu dan mengetok; JIKALAU
ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku."

Tetapi kitab Lukas 12:36 membantu kita untuk menjelaskan hal ini
dengan benar bahwa orang yang dapat mendengarkan suara Tuhan dan
membukakan pintu adalah seseorang yang "sudah" diselamatkan. Dalam
ayat itu kita membaca demikian:

"Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang YANG MENANTI-NANTIKAN
tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya."

Ingatlah selalu Alkitab menegaskan bahwa dalam sifat alaminya, yaitu
sebelum diselamatkan atau sebelum diberikan hati yang baru, manusia
adalah mati secara rohani (Efesus 2:1-3), dan hati manusia itu sungguh
licik (Yeremia 17:9). Jadi terpisah dari intervensi Tuhan seorangpun
tidak akan mencari Tuhan menurut syarat-syarat Tuhan.

Kitab Mazmur 14:2-3 menyatakan fakta ini sbb:

"TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk
melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka
semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat
baik, seorangpun tidak."

Dengan demikian kita harus mengerti bahwa Tuhan-lah yang pertama-tama
harus menyelamatkan orang tersebut sebelum orang itu dapat melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang baik yang berkenan di mata Tuhan. Ini juga
berarti sebelum kita benar-benar diselamatkan kita tidak mampu untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang berkenan di mata Tuhan.

Di tempat lainnya Alkitab mengajarkan bahwa mereka-mereka yang "dapat"
mendengar suara dari Sang Gembala hanyalah domba-domba-Nya, hal ini
dinyatakan dalam kitab Yohanes 10:26-28 demikian:

"tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan
seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."

Selanjutnya dalam kitab Matius 7:9-11 Tuhan menegaskan demikian:

"Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia
meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu
yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada
mereka yang meminta kepada-Nya."

Diantara kebenaran-kebenaran rohani ini, bagian ini sedang berbicara
tentang kebaikan Bapa yang sempurna yang mengalir secara terus-menerus
kepada umat pilihan-Nya, seperti yang dinyatakan dalam kitab Yakobus
1:17 demikian:

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu
keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang;
pada-Nya TIDAK ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Dan kitab Ibrani 13:20b-21 memberitahukan kepada kita suatu realitas
rohani bahwa Tuhan bekerja untuk menyelesaikan maksud ilahi-Nya di
dalam kehidupan anak-anak-Nya, disitu kita baca demikian:

"Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang
baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa
yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah KEMULIAAN
sampai selama-lamanya! Amin."

Lebih jauh marilah kita melihat pernyataan dari kitab Matius 7:12 yang
berkata demikian:

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi."

Dan kitab Matius 22:36-40 mengajarkan demikian:

"Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."

Ini menunjuk kepada hukum kerajaan Allah mengenai kasih yang merupakan
"karya" dan "iman" milik Tuhan Yesus Kristus. Ia datang untuk
menggenapi kebenaran hukum Allah (Alkitab) untuk umat pilihan-Nya.
Dalam kitab Roma 3:21 kita membaca demikian:

"Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan,
seperti yang disaksikan [dinubuatkan] dalam Kitab Taurat dan
Kitab-kitab para nabi ... "

Biarlah doa dari hati kita mencontoh pernyataan yang ditemukan dalam
kitab Filipi 3:9 yang berkata demikian:

"dan berada dalam Dia [yaitu Kristus] bukan dengan kebenaranku sendiri
karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena
kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan
berdasarkan kepercayaan"


"Study to shew thyself approved unto God, a workman that needeth not
to be ashamed, rightly dividing the word of truth." (2 Timothy 2:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.






Tidak ada komentar: