Entri Populer

Selasa, 07 April 2009

Via Dolorasa
--------------------

Dear Beloved,

Via Dolorosa adalah jalan yang ditempuh Yesus ketika Ia pergi ke kayu salib. Ungkapan "Via Dolorosa" adalah bahasa latin yang berarti "Way of Grief" atau "Way of Suffering", yaitu Jalan Penderitaan. Hal ini hanya menunjukkan bahwa sebagai orang-orang yang percaya kita harus menderita bersama Kristus menanggung kayu salib seperti yang Tuhan katakan dalam kitab Matius 10:38-39 demikian:

"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya [hidupnya], ia akan kehilangan nyawanya [hidupnya], dan barangsiapa kehilangan nyawanya [hidupnya] karena Aku, ia akan memperolehnya."

Dan ayat-ayat sebelumnya ayat 34-37 menjelaskan demikian:

"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku."

Sama seperti yang terjadi pada masa Yesus dan masa-masa sebelumnya musuh utama dari Injil akan datang dari gereja itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa musuh utama dari orang-orang percaya yang setia kepada Tuhan bukanlah orang-orang dunia ini, tetapi musuh utama mereka adalah gereja-gereja yang tersesat yang mengikuti injil-injil palsu dan berusaha keras untuk membungkam (membunuh) kebenaran Firman Tuhan.

Dalam kitab Matius 23:34 Yesus berkata demikian:

"Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota"

Dan kitab 1 Yohanes 2:18-20 menasihatkan demikian:

"Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya."

Bahkan kitab Yohanes 16:2 menyatakan berfirman:

"Kamu akan dikucilkan [diusir], bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh [membungkam] kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah."

Ini adalah masa siksaan rohani yang sangat dahsyat. Tetapi ingatlah apa yang terjadi di akhir zaman adalah sama seperti yang terjadi pada zaman nabi-nabi dahulu, tetapi dalam segala kemungkinannya yang terjadi pada mereka jauh lebih parah dan menyusahkan daripada yang dapat terjadi pada zaman modern sekarang ini.

Dan keadaannya selalu sama, ketika kebenaran yang sejati muncul pihak yang paling menentang justru adalah pemimpin-pemimpin rohani yang sedang berkuasa. Di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama seperti Yesaya, Yeremia, Yoel, Amos, Nahum, Hosea, Micah, Habakuk, Zakaria, dll. banyak membicarakan tentang kejatuhan dari organisasi gereja-gereja ini. Saya sarankan untuk membaca kitab-kitab tersebut karena itu adalah "surat kabar" untuk hari kita sekarang ini.

Alkitab menggunakan nama-nama seperti Edom, Esau, Seir, Bozra, Tirus, Sidon, Babel, Yerusalem (external), Mesir, Sodom, Amon, Moab, dll. untuk menunjuk kepada organisasi gereja-gereja Perjanjian Baru yang tersesat di akhir zaman tepat menjelang kedatangan Kristus yang kedua kali.

Dalam kitab Yohanes 16:33 Tuhan Yesus berpesan demikian:

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


"That which hath been is now; and that which is to be hath already been; and God requireth that which is past." (Ecclesiastes 3:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



PASKAH BAGI TUHAN


"Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi." (Imamat 23:5-6)


Hari raya Paskah yang juga disebut sebagai "hari raya Roti Tidak Beragi" sangat berhubungan bahkan hanya menunjuk kepada peristiwa kayu salib. Hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kelinci atau telur paskah. Kita menjadi sangat heran darimana gereja-gereja bisa mendapatkan ide-ide yang seperti itu. Pada perayaan Natal kita juga melihat hal mirip, Sinterklas digunakan untuk menggantikan Kristus. Tujuannya tidak lain adalah untuk membawa orang-orang semakin jauh dari kebenaran yang sejati.

Pada hari perayaan Paskah umat Yahudi menyembelih Domba Paskah yang tidak bercacat dan kemudian dimulai hari itu selama tujuh hari berturut-turut mereka harus makan roti yang tidak beragi. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan adalah Domba atau Kambing jantan yang tidak bercacat itu harus "dibakar" tidak boleh direbus (yang menunjuk pada penderitaan Kristus untuk menebus dosa-dosa umatnya), dimakan bersama sayur pahit dan harus dimakan dengan terburu-buru! Dengan berkasut, berikat-pinggang dan tongkat di tangan! Semua hal ini menyatakan bahwa mereka sedang menyiapkan diri untuk pergi jauh. Sedangkan darahnya harus dioleskan pada tiang-tiang pintu rumah orang Yahudi atau orang-orang yang percaya.

Dalam kitab Keluaran 12:7-11 Tuhan berpesan demikian:

"Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya. Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api. Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN."

Dapatkah anda melihatnya bahwa semua ini adalah perumpamaan-perumpamaan yang menunjuk kepada suatu segi dari Injil Kristus. Perayaan ini sendiri adalah untuk memperingati keluarnya umat Israel dari tanah perbudakan di Mesir. Dan adalah sangat mengagumkan bahwa Allah bekerja dengan ketepatan waktu yang sangat sempurna, Kristus sang Penebus, sang Anak Domba Allah yang tidak berdosa disalibkan tepat pada hari raya Paskah ketika umat Yahudi menyembelih Anak Domba Paskah.

Dalam kitab Yohanes 19:14-16 kita membaca demikian:

"Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!" Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan."

Kemudian untuk memastikan bahwa era Perjanjian Lama akan segera berakhir, sebelum Kristus pergi ke kayu salib tepat pada malam Kristus dan murid-murid makan perayaan Paskah yang terakhir Ia mengganti makanan Paskah, yaitu daging bakar dan sayur pahit, dengan upacara Perjamuan Kudus, yaitu roti dan anggur. Akan tetapi ingatlah bahwa semua makanan ini menunjuk kepada hal yang sama, yaitu Tuhan Yesus Kristus sebagai Firman yang hidup.

Dan peraturannya adalah makanan ini hanya boleh dimakan oleh orang-orang yang percaya, sedangkan orang-orang yang tidak percaya tidak boleh memakannya atau mereka akan kena kutuk. Dalam zaman Perjanjian Lama hanya orang-orang yang bersunat yang boleh memakannya. Dengan demikian sekarang kita mengerti bahwa "tanda" sunat jasmani adalah "gambaran" yang menunjuk kepada keselamatan, sama seperti memakan roti dan anggur merupakan "gambaran" dari keselamatan tetapi bukan wujud dari keselamatan itu sendiri.

Dalam kitab Keluaran 12:14-15a Tuhan berpesan mengenai Paskah demikian:

"Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya. Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu ...."

Perayaan ini harus dirayakan turun-temurun untuk selama-lamanya, dan kemudian Tuhan sendiri menggantikannya dengan upacara Perjamuan Kudus. Perhatikan ini adalah sama seperti perintah Yesus tentang Perjamuan Kudus yang kita baca dalam kitab Lukas 22:19 demikian:

" .... perbuatlah ini menjadi PERINGATAN akan Aku."

Sebuah "peringatan" adalah sebuah "tanda", kata ini sangat penting karena hal itu memberitahukan kepada kita bahwa upacara-upacara semacam ini, yaitu pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri, hanyalah "bayangan" atau "perumpamaan" dari wujud rohani yang sebenarnya sama seperti hukum-hukum upacara lainnya dalam Perjanjian Lama (Kolose 2:16-17). Lebih lanjut dalam kitab 1 Korintus 11:23-27 rasul Paulus yang berada dibawah inspirasi dari Allah Roh Kudus memberitahukan kepada kita demikian:

"Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi PERINGATAN akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan."

Sama seperti perintah sunat yang harus dilakukan turun-menurun (Kejadian 17:9-14) sunat yang Tuhan maksudkan adalah sunat rohani (pekerjaan Tuhan) bukan sunat jasmani (pekerjaan manusia). Sebuah ayat kunci tentang hal ini dalam Taurat Musa kita temukan dalam kitab Ulangan 30:6 yang kita baca demikian:

"Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup."

Ada banyak orang yang suka menyalahkan rasul Paulus karena ia dianggap sebagai biang keladi yang merubah-rubah hukum-hukum Perjanjian Lama, akan tetapi sesungguhnya Tuhan sendirilah yang merubahnya seperti yang kita lihat pada ayat diatas. Tetapi akan ada banyak orang yang keras kepala dan tetap tidak mau memperhatikan kebenaran Firman Tuhan. Dalam kitab Roma 2:28-29 rasul Paulus menjelaskan demikian:

"Sebab yang disebut Yahudi [sejati] bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat [sejati], bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya [yaitu Yahudi di dalam hati] dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara harafiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah [yaitu supaya Allah-lah yang dipuji bukan manusia]."

Sekarang jelaslah bahwa upacara Paskah dan Perjamuan Kudus merupakan sebuah lambang atau peringatan, kita mengingat kematian Kristus dan apa alasan kematian-Nya sampai Ia datang kembali untuk yang kedua kalinya. Kita harus mengingat segala hal yang Kristus lakukan untuk membayar upah dosa-dosa kita dan mengharapkan kegenapan dari keselamatan kita. Upacara-upacara ini hanyalah sebuah lambang dan kita harus berhati-hati untuk tidak menjadikannya sebagai pusat dari kebaktian kita. Pusat dari kebaktian kita seharusnya berada pada Firman Tuhan, kita mau supaya kita dapat mendengarkan Alkitab dengan seksama ketika mengadakan kebaktian.

Kita sudah mengetahui bahwa Domba atau Kambing menunjuk kepada Kristus sebagai Anak Domba Allah (Yohanes 1:29), roti juga menunjuk kepada Kristus sebagai "roti hidup yang turun dari surga" atau manna (Yohanes 6:35), dan anggur atau darah menunjuk kepada Firman Tuhan seperti yang kita baca dalam kitab Wahyu 19:13 demikian:

"Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."


"Heaven and earth shall pass away, but My words shall not pass away" (Matthew 24:35)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Tidak ada komentar: