Entri Populer

Minggu, 19 April 2009

KERAJAAN SURGAWI

"supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?" (Yohanes 12:38)


Dalam ayat ini kita menemukan pertanyaan-pertanyaan retoris, yaitu bahwa mereka yang untuk siapa Kristus datang akan menolak Dia. Mereka tidak akan percaya tentang apa yang dikatakan Alkitab tentang kedatangan-Nya. Bangsa Israel pada zaman itu mencari seorang Mesias yang akan datang sebagai raja duniawi yang besar, yang datang menunggangi seekor kuda putih, untuk membebaskan mereka dari jajahan Romawi. Mereka menginginkan seorang raja yang akan datang dengan bermacam-macam kemuliaan duniawi. Dan ketika Yesus datang seperti yang telah Ia lakukan, mereka tidak mengenali-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan, sebab sesungguhnya mereka tidak benar-benar mempercayai Kitab Suci.

Kapan saja kita belajar untuk mempercayai Alkitab, untuk mendengar secara mutlak apa yang dinyatakan Firman Tuhan, maka kita akan tiba pada Kebenaran yang sesungguhnya dan kemudian berbagai hal yang indah mulai terjadi dalam kehidupan kita karena kita mengetahui bahwa kita sudah menjadi anak-anak Tuhan.

Kitab Yesaya 53:2-6 yang berbicara tentang Kristus berkata demikian:

"Sebagai taruk Ia [yaitu Mesias yang dijanjikan itu] tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas [yaitu akar - KJV] dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian."

Apakah yang dimaksudkan Tuhan dengan gaya bahasa ini? Bagaimana mungkin Ia menyebut Mesias yang adalah Raja dari segala raja dan Tuan dari segala tuan, yang menjadi Juruselamat dari orang-orang yang akan percaya kepada-Nya adalah suatu "akar". Dan apa hubungannya dengan tanah kering?

Anda lihat, disini Tuhan sedang menggunakan suatu gambaran fisik untuk mempertunjukkan kepada kita suatu gambaran "rohani". Gambaran fisik yang Tuhan sedang lukiskan adalah suatu tanah yang tidak disirami untuk waktu yang sangat lama. Tanah itu sangat kering dan tandus. Tanah itu keras seperti paku. Bencana kekeringan telah menyerang. Tidak ada tanaman yang sedang tumbuh. Tidak ada hujan untuk waktu yang sangat-sangat lama. Dan ini merupakan suatu hal mengerikan.

Tetapi akhirnya, disitu ada suatu tanaman kecil yang mulai tumbuh. Dan anda ingin tahu, dari mana dia mendapatkan makanannya? Ini adalah tanaman yang begitu kecil. Dan anda bisa takut bahwa hanya dengan diperhatikan saja dia itu akan mati dan tidak lagi hidup disana. Namun anda juga menjadi sangat gembira melihat dia sebab dia sedang bertumbuh disana. Dan seperti anda mengamati bahwa tanaman yang mulai sebagai semaian sangat kecil itu sungguh mulai tumbuh dan tumbuh dan menjadi semakin kuat. Dan anda sangat herang anda ingin tahu bagaimana tanaman ini bisa keluar, tanaman yang kecil dan lembut ini bisa keluar dari tanah yang begitu kering.

Itu adalah gambarannya secara fisik. Tetapi didalamnya Tuhan juga sedang melukiskan kepada kita suatu gambaran mengenai kondisi bangsa Israel dan dunia ini pada zaman ketika Yesus datang sebagai Mesias. Sepanjang masa-masa ketika Yesaya sedang menulis kitab-kitab ini, Tuhan mengangkat nabi-nabi berulang kali, dan Ia memberikan wahyu rahasia ini langsung melalui para nabi ini kepada bangsa Israel, dan bangsa-bangsa lain disekitarnya seperti bangsa Babel, Asyur, Moab dan Mesir. Tuhan memberikan wahyu-wahyu ini kepada mereka. Tuhan sedang berbicara kepada dunia menyangkut hari itu. Ini adalah sekitar 2,800 tahun yang lalu. Dan meskipun Tuhan tidak berkata kepada keseluruhan dunia, Ia sedang menyampaikan berita ini kepada sebagian besar dari dunia yang ada pada saat itu.

Jadi datanglah "kasih karunia" memasuki dunia. Ada orang-orang yang diselamatkan, yaitu orang-orang yang belajar untuk mengetahui bahwa Tuhan adalah Juruselamat, sang Penebus. Kita membaca mengenai orang-orang seperti Musa, Daud, Salomo, Ayub, Yeremia, Yehezkiel, Yesaya dan Daniel. Semua orang ini diselamatkan sebab Tuhan telah memberikan Firman-Nya kepada mereka. Pada zaman itu mereka tidak memiliki keseluruhan Alkitab seperti yang kita miliki sekarang ini, pada saat mereka hanya memiliki beberapa gulungan saja. Mereka hanya memiliki sangat sedikit saja dari seluruh Alkitab yang kita miliki sekarang. Akan tetapi lihatlah apa yang dikatakan oleh nabi Ayub dalam kitab Ayub 19:25 demikian:

"Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."

Dan kitab Keluaran 33:17 menyatakan demikian:

"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia [anugrah] di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."

Kemudian sekitar tahun 400 atau 450 Sebelum Masehi, sekitar 400 tahun sebelum Kristus dilahirkan, Allah sama sekali membungkam Dirinya, jadi untuk 400 tahun itu tidak pernah ada wahyu ilahi yang datang dari Allah. 400 tahun itu sangat lama waktunya dan tidak ada pembukaan dari Surga. Seolah-olah Tuhan telah memberikan punggungnya terhadap bumi ini. Dan selama jangka periode itu mereka tidak memiliki keseluruhan Alkitab seperti apa yang kita miliki sekarang ini. Mereka hanya memiliki sebagian dari apa yang kita sebut sebagai kitab-kitab Perjanjian Lama. Dan Kitab Suci itu tidak bisa didapatkan di-mana-mana, masih sangat mahal harganya. Pada saat itu mesin cetak belum ditemukan. Hanya ada sangat sedikit gulungan-gulungan kitab. Dan sebagai konsekwensinya hanya ada sangat sedikit orang yang percaya di seluruh dunia. Ada beberapa di dalam bangsa Israel, dan hanya ada sedikit sekali orang yang percaya di tempat-tempat lain.

Tetapi pada dasarnya seolah-olah tidak ada hubungan lagi antara Tuhan dengan dunia ini. Dunia telah menjadi suatu gurun pasir. Dunia dan bangsa Israel juga, yang telah menikmati segala perlakuan khusus, secara rohani telah menjadi suatu gurun pasir yang sangat kering. Tidak ada kehidupan rohani yang berarti yang dapat terlihat.

Maka terjadilah suatu dunia yang telah menjadi kering seluruhnya. Dan kemudian, lihatlah, suatu tanaman kecil mulai tumbuh. Tanaman kecil itu adalah fakta bahwa bayi Yesus telah dilahirkan. Ia dilahirkan disuatu palung …...bayangkan ……. suatu palungan, yaitu tempat "minuman ternak". Mesias macam apa ini? Pasti bukanlah Mesias yang diinginkan oleh dunia. Dan Tuhan meramalkan semuanya ini ketika Ia mengumumkan di Yesaya 53:

"Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya ...."


"With good will doing service, as to the Lord, and not to men" (Ephesians 6:7)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



ROH KEBENARAN


"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran [yaitu Roh Kudus], Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan [doxazo] Aku [yaitu Kristus], sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku" (Yohanes 16:13-15)


Kita harus sangat bersyukur bahkan untuk selama-lamanya kepada Tuhan bahwa Ia telah memberikan kepada kita Alkitab, yang memberitahukan orang-orang yang percaya bahwa mereka harus percaya dan patuh kepadanya dengan tidak ragu-ragu. Mereka harus belajar untuk mempercayai bahwa Allah Roh Kudus akan memimpin mereka kepada Kebenaran ketika mereka berdoa untuk meminta pengertian dan mematuhi petunjuk-petunjuk-Nya untuk mempelajari Kitab Suci, seperti yang dijelaskan dalam kitab 1 Korintus 2:11-13 demikian:

"Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh [, membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani - KJV]."

Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya bagian akhir dari ayat ini berkata "membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani", yaitu untuk membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam seluruh Alkitab yang membicarakan hal yang sama. Dan dalam terang kebenaran ini kita juga harus mengingat prinsip penting yang Tuhan nyatakan dalam kitab Amsal 25:2 yang menggunakan kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai ungkapan "kemuliaan" dan "kehormatan" dalam ayat yang sangat penting ini. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Kemuliaan [kabowd] Allah ialah merahasiakan sesuatu [dabar, yaitu Firman], tetapi kemuliaan [kabowd] raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [dabar, yaitu Firman]."

Kitab Ulangan 29:29 menambahkan demikian:

"Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Dan kitab Amsal 22:17 menasihatkan demikian:

"Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal [yaitu teka-teki atau perumpamaan] orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku."

Disini Tuhan menegaskan hal yang sangat penting bahwa Tuhan dengan sengaja telah membuat Alkitab sukar untuk dipahami -- dimana hal ini merupakan hak prerogatif Tuhan, atau "kemuliaan-Nya", untuk melakukan hal tersebut.

Disisi yang sama, adalah kemuliaan atau kehormatan yang sangat tinggi bagi orang-orang yang percaya untuk mempelajari Alkitab, atau "mencari" di dalam Alkitab, supaya Tuhan dapat menunjukkan kebenaran-Nya kepada umat pilihan-Nya dimana pada saat yang sama Tuhan juga "menyembunyikan" kebenaran-Nya dari orang-orang yang jahat.

Dalam kitab Wahyu 1:16 (dan juga di banyak tempat-tempat lainnya di dalam Alkitab) Firman Tuhan disamakan dengan senjata, yaitu "pedang bermata dua" yang keluar dari mulut Allah Putera. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik."

Dan kitab Mazmur 149:6 menyatakan demikian:

"Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka [yaitu orang-orang yang percaya], dan pedang bermata dua di tangan mereka"

Tuhan menjelaskan bahwa Firman-Nya (yang juga disebut sebagai Hukum Tuhan) memiliki dua sisi yang sangat tajam yang dapat "memotong" hati manusia, dimana sisi yang satu dapat digunakan untuk menyelamatkan dan sisi yang lainnya dapat digunakan untuk menghukum. Dan mereka-mereka yang menjadi diselamatkan berdasarkan belas kasih Tuhan dijelaskan dalam kitab 1 Samuel 2:8 demikian:

"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin [rohani] dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan [kabowd, yaitu kemuliaan]. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan."

Orang-orang yang belum mengalami kasih karunia Tuhan dan orang-orang yang tidak akan pernah mengalaminya digambarkan sebagai orang-orang yang "pikirannya telah dibutakan", seperti yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 3:14-15 demikian:

"Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul [yaitu pikiran mereka telah dibutakan], sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena HANYA Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka."

Ini adalah sesuai dengan yang kita baca dalam kitab Kolose 2:2-3 demikian:

"supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."

Dan dalam kitab Yohanes 5:39 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku"


"And whatsoever ye do in word or deed, do all in the name of the Lord Jesus, giving thanks to God and the Father by him." (Colosians 3:17)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




KASIH SETIA ALLAH


"Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!" (Mazmur 85:7)


Selagi kita mempelajari sifat alami dari Allah kita akan mengetahui bahwa belas kasih dan kesetiaan adalah karakter-karakter dari Allah dan merupakan aspek yang sangat penting dari program keselamatan-Nya.

Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa keselamatan secara total berasal dari anugrah, kemurahan, kesetiaan dan belas kasih Allah (Efesus 2:8-9, Titus 3:5). Keselamatan yang sejati seratus persen merupakan "hadiah" dari Allah kepada umat-Nya tanpa pra-syarat apapun. Dengan demikian kita dapat berkata bahwa sifat alami dari kemurahan dan kesetiaan Allah ditunjukkan kepada umat manusia melalui karya yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat memberikan seseorang kehidupan yang kekal. Dan Allah-lah yang harus "menarik" orang-orang pilihan-Nya kepada diri-Nya sendiri dan memberikan mereka pengertian rohani supaya mereka memiliki iman untuk percaya dengan segenap hati kepada-Nya, dan kemampuan untuk mengasihi dan mentaati-Nya. Hanya Allah saja satu-satunya yang dapat menciptakan "kebangkitan jiwa yang baru" yang kekal, atau "hati yang baru", membuat seseorang menjadi "mahluk yang baru", seperti yang kita baca dalam Yehezkiel 36:26-27 demikian:

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku [yaitu Roh Tuhan atau Roh Kudus atau Roh Kristus] akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

Dan dalam kitab 2 Korintus 5:17 kita membaca demikian:

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru [mahluk yang baru]: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Dan kitab Roma 8:9 menekankan demikian:

"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."

Lebih jauh Allah membuat hal ini sangat jelas dalam kitab Yesaya 43:25 bahwa yang pertama dan terutama dari keselamatan adalah untuk kemuliaan, kemegahan dan kehormatan Allah sendiri -- bukan untuk manusia. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu OLEH karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."

Dan Allah memerintahkan semua orang-orang kudus-Nya untuk "pergi ke seluruh dunia" dan "menunjukkan belas kasihan" kepada mereka-mereka yang tersesat dengan menjadi "utusan-utusan Kristus" untuk memberitakan Injil Kasih Karunia supaya bilamana mungkin mereka juga dapat diselamatkan. Kitab Zakharia 7:9 mengatakan hal ini dengan cara demikian:

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!"

Dan kitab 2 Korintus 5:20 menyatakan demikian:

"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."

Apakah artinya untuk "didamaikan" dengan Allah? Manusia alami (yaitu orang-orang yang belum diselamatkan) selalu berada dalam keadaan "perang" atau berseteru dengan Allah karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran mereka, tetapi orang-orang yang sudah diselamatkan secara rohani telah berdamai dengan Allah karena mereka mengetahui bahwa sekali mereka mendapatkan "kebangkitan jiwa yang baru yang kekal", yang diberikan sebagai anugrah dari Tuhan, semua dosa-dosa mereka, baik yang lalu, sekarang, dan yang akan datang seluruhnya sudah diampuni. Inilah yang Alkitab maksudkan sebagai "damai sejahtera" yang kekal yaitu kedamaian rohani dengan Allah. Kita belajar dari kitab Efesus 2:14-15 demikian:

"Karena Dialah [yaitu Kristus] damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan [yaitu peperangan], sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu."

Itulah sebabnya Kristus juga disebut sebagai "Raja Damai" seperti yang kita baca dalam kitab Yesaya 9:6 demikian:

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat, Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

[** harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya ada tanda koma antara kata Penasihat dan kata Ajaib, jadi seluruhnya ada 5 nama bagi Kristus dalam ayat ini]

Oleh sebab itu, orang-orang kudus Allah (yaitu orang-orang percaya yang dosa-dosanya sudah diampuni) akan memuji dan memegahkan Allah untuk anugrah, kemurahan, kesetiaan dan belas kasih-Nya kepada mereka, dan mereka akan memberitahukan satu sama lain tentang keselamatan yang indah ini dari Allah. Kitab Mazmur 145:10-12 menyatakannya demikian:

"Segala yang Kaujadikan itu [yaitu orang-orang kudus-Mu] akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu."

Ketika orang-orang yang percaya memberitakan Injil, mereka adalah "wangi-wangian dari Kristus" terhadap semua orang di dunia ini, seperti yang kitab baca dalam 2 Korintus 2:15-16 demikian:

"Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan."

Injil adalah pedang bermata dua, dimana satu sisinya dapat menusuk untuk membuat kehidupan yang kekal, dan sisi yang lain dapat menusuk untuk membuat kutukan yang kekal. Dan Allah menggunakan pedang ini untuk menyelesaikan tujuan-Nya di dunia ini.

Kemudian pertanyaannya mengapa Allah menggunakan manusia yang tidak sempurna untuk memberitakan Injil kepada dunia? Bila Allah mau Ia dapat menggunakan malaikat-malaikat untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dalam sekejap, tetapi mengapa Ia mengunakan bejana tanah liat untuk membawa berita Injil?

Hal itu terjadi karena Allah mau memperlihatkan "kekuatan-Nya" yang besar dalam menyelamatkan, supaya Dia-lah yang mendapatkan seluruh kemuliaan, kemegahan dan kehormatan, seperti yang dinyatakan dalam 2 Korintus 4:7 sebagai berikut:

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat [yaitu manusia], supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."

Kita orang-orang yang percaya harus "menunjukkan belas kasihan" kepada mereka yang secara rohani "teraniaya", "lapar", "miskin", "buta" dan "telanjang" dengan memberitakan Injil kepada mereka. Dan ini adalah cara "berpuasa" yang menyenangkan Allah, seperti yang kita baca dalam Yesaya 58:6-7 demikian:

"Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"

Apabila Allah sudah memberikan belas kasih-Nya kepada anda melalui keselamatan, apakah anda juga sudah menunjukkan belas kasih anda kepada sesama manusia dengan memberitahukan kepada mereka tentang mujizat keselamatan yang besar yang Tuhan Yesus kerjakan di dalam diri anda?


"Heaven and earth shall pass away, but My words shall not pass away" (Matthew 24:35)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.


Tidak ada komentar: