Entri Populer

Senin, 13 April 2009

TUHAN BERFIRMAN DALAM PERUMPAMAAN

"Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri." (Markus 4:33-34)


Alkitab mengatakan bahwa Tuhan berbicara dalam perumpamaan-perumpamaan. Kadang-kadang Tuhan bercerita seperti misalnya dalam perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus di Lukas pasal 16. Itu hanyalah sebuah cerita perumpamaan, dan kita harus mencari arti rohaninya. Tetapi seringnya adalah peristiwa bersejarah yang benar-benar terjadi secara fisik, seperti misalnya ketika Ia membangkitkan Lazarus dari antara orang mati (Yohanes 11). Dan kebangkitan tubuh Lazarus adalah gambaran yang dramatis dari bagaimana kita dibangkitkan dari kematian rohani ke dalam kehidupan rohani.

Di dalam Alkitab Allah menggunakan beberapa orang sebagai gambaran, atau tipe, dari Kristus. Sebagai contoh, ketika Musa membawa anak-anak Israel keluar dari Mesir menuju Laut Merah, disitu Musa dijadikan gambaran dari Tuhan Yesus Kristus. Dia bukan Kristus tetapi dia adalah gambaran dari Kristus. Itu adalah perumpamaan bersejarah yang pernah benar-benar terjadi secara fisik. Seiring dengan itu, di tempat-tempat lain Musa digunakan sebagai gambaran dari Hukum Allah. Contohnya ketika Musa memukul Gunung Batu dan keluar air dari situ (Keluaran 17:6), ia adalah gambaran dari Hukum Allah, yang memukul Tuhan Yesus yang dilukiskan sebagai Gunung Batu, dan kemudian Injil mengalir keluar dari-Nya. Tuhan Yesus yang tidak berdosa telah menjadi berdosa untuk kita, dan Ia dipukul oleh hukum untuk menyelamatkan kita.

Juga beberapa kali Kristus menggunakan nama dari seseorang, tetapi Ia tidak menjadi orang itu. Sebagai contoh kita baca dalam kitab Yehezkiel 37:24-25 demikian:

"Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya."

Ayat ini tidak berbicara tentang raja Daud, tapi sedang berbicara tentang Kristus yang memerintah sebagai Raja untuk selama-lamanya. Di dalam Alkitab Kristus mempunyai banyak nama, Ia menyebut diri-Nya sendiri "Yang Setia dan Yang Benar" (Wahyu 19:11), "Firman Allah" (Efesus 6:17; 1 Petrus 1:23, Wahyu 19:13), "Yesus" (Lukas 1:31), "Tuhan Semesta Alam" (1 Samuel 17:45, Yeremia 51:19), "Daud" (Yesaya 9:7), "Yakub" (Lukas 1:33, Roma 11:26), dll. Konteks dan hubungan kalimatnya akan menentukan apakah itu sedang berbicara tentang Tuhan Yesus atau Yakub atau Daud.

Kita harus bertanya beberapa pertanyaan seperti: "Apakah tujuan dari Alkitab?" Dan dalam kitab 2 Timotius 3:16 kita membaca demikian:

"Segala [semua] tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."

Apakah sifat dari Alkitab? Itu adalah Injil. Alkitab memberitahukan kita tentang kebutuhan manusia yang terbesar, bahwa kita semua berada di bawah murka Allah karena dosa-dosa kita, dan kita semua dengan sangat gawat betul-betul membutuhkan Seorang Penebus. Sekarang apakah yang diajarkan Yesus dalam perumpamaan? Mengapa Ia mengatakan dalam kitab Markus 4:30-31 demikian:

"Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi ..."

Dan Lukas 13:20 menyatakan demikian:

"Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?" Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Kemudian perhatikan penjelasan Yesus kepada murid-murid dalam kitab Markus 4:9-13 demikian:

"Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?"

Orang-orang yang telah diselamatkan akan melihat kebenaran rohani dari perumpamaan-perumpamaan ini di dalam Alkitab. Kristus adalah Firman Allah. Kita harus mendengarkan apa yang dikatakan Allah di dalam Firman Allah. Mengapa Kristus membangkitkan Lazarus dari dalam kubur? Apa untungnya bagi Lazarus? Ia telah berada di dalam Surga, jadi untuk kembali lagi ke dunia itu bukan merupakan suatu berkat baginya. Tetapi dalam kitab Yohanes 11:25 kita membaca demikian:

"Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati"

Nah, disini Tuhan bukan sedang berbicara tentang kematian dan kebangkitan secara fisik. Disini Tuhan sedang menunjuk pada kenyataan yang sangat indah bahwa Ia membangkitkan orang-orang dari kematian rohani ke dalam kehidupan rohani, yang digambarkan melalui kebangkitan jasmani Lazarus. Di dalam Kristus kita memiliki hidup yang kekal walaupun kita sudah mati karena dosa-dosa kita.

Kitab Efesus 2:1-5 menjelaskan demikian:

"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa [yaitu Iblis], yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita --oleh kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan--"

Dan 1 Korintus 15:22 berkata demikian:

"Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."

Ini sedang berbicara tentang kematian rohani. Ada banyak ahli teologi yang berpikir membangkitkan Lazarus itu hanyalah kebangkitan jasmani dari tubuh Lazarus, akan tetapi sayang sekali mereka telah kehilangan bagian yang terbesar dari Injil. Itu adalah salah satu gambaran terbaik yang ditawarkan Alkitab tentang bagaimana kita dapat menjadi diselamatkan. Itu juga menunjukkan kalau kita tidak dapat menolong diri kita sendiri dalam hal keselamatan. Yesus berdiri di luar kubur dan berkata, "Lazarus, marilah keluar" (Yohanes 11:43).

Sekarang apakah Yesus membangkitkan Lazarus untuk membuktikan kalau Ia mampu membuat mujizat-mujizat? Jawabannya adalah Tidak. Kristus sudah membuat banyak mujizat. Ia telah berjalan di atas air (Yohanes 6:19), melipat-gandakan roti dan ikan (Matius 14:19), merubah air menjadi anggur (Yohanes 2), dll. Kalau anda tidak dapat melihat Injil disitu, itu sangat disayangkan karena anda tidak mendapatkan berkat yang terbaik dari Alkitab.

Alkitab adalah Firman Allah yang hidup, oleh karena itu walaupun kita belum mengerti beberapa ayat yang aneh dan sulit, kita mengetahui itu ada tujuannya, yaitu untuk mengajarkan Injil kepada kita. Kita harus tetap mencari dan membandingkan Ayat yang satu dengan Ayat yang lain di dalam seluruh Alkitab sampai kita dapat menemukan Injil Kristus didalamnya. Kalau kita tidak dapat melihat perumpamaan-perumpamaan ini maka bagi kita Alkitab hanyalah semacam buku sejarah. Akan tetapi perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:

Dalam kitab Yohanes 5:39 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku"

Dan Lukas 24:27 mencatat demikian:

"Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi."

Dan dalam Matius 5:17 Kristus menyatakan demikian:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk MENGGENAPINYA."


"That all the people of the earth may know that the LORD is God, and that there is none else" (1 Kings 8:60)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



DOMBA PASKAH

"Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah. Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi. Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu." (Keluaran 12:21-24)


Dalam rangka meyakinkan orang Mesir bahwa umat Israel akan pergi, maka Tuhan akan membunuh anak sulung dari semua orang Mesir. Pada waktu itu bangsa Israel ada di tanah Mesir sebagai budak Firaun. Dan orang Mesir akan mengetahui bahwa tragedi yang mengerikan ini terjadi atas mereka karena mereka melawan Allah Israel, dan pada hari berikutnya mereka akan mengusir umat Israel keluar dari Mesir.

Dalam mempersiapkan peristiwa ini, Allah melembagakan hari perjamuan Perjanjian Lama yang dinamakan Paskah. Pada sore hari sebelum orang Israel meninggalkan Mesir, mereka diperintahkan untuk bersiap-siap bepergian. Mereka diperintahkan untuk membunuh dan memanggang domba atau kambing, memakan habis semuanya malam itu, dan membubuhkan darahnya di tiang-tiang pintu dan ambang-ambang pintu rumah mereka. Sehingga ketika malaikat kematian melewati tanah Mesir dan membunuh semua anak-anak sulung mereka, malaikat itu akan melihat darah di tiang-tiang pintu orang Ibrani, dan melewati rumahnya dan tidak membunuh anak sulungnya.

Ini adalah gambaran dari keselamatan. Domba yang dimakan umat Israel melambangkan Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya, yakni Ia mencurahkan darah-Nya, yang merupakan gaya bahasa yang menunjukkan bahwa Ia menanggung kematian kedua, kutukan kekal, bagi orang-orang yang percaya. Ini berarti bahwa apabila kita percaya dalam Kristus demi keselamatan kita, maka Allah tidak akan membawa penghakiman ke atas kita. Allah melihat darah Kristus, dan Ia melihat bahwa Kristus sudah membayar upah dosa-dosa kita.

Disisi yang lain, tidak ada darah di tiang-tiang pintu rumah orang Mesir, dan jadi malaikat kematian membunuh semua anak-anak sulung mereka. Ini adalah gambaran dari murka Allah yang berada di atas orang-orang yang tidak diselamatkan karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran mereka. Akan tetapi kita tidak lagi merayakan hari raya Paskah Perjanjian Lama. Paskah ini adalah bagian dari hukum upacara. Itu adalah sebuah tanda atau "bayangan" yang menunjuk pada kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Ketika Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus, dalam kitab Yohanes 1:29 kita membaca demikian:

"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Dengan kata lain Yohanes sedang menyatakan, "Inilah Anak Domba Paskah yang disediakan oleh Allah", yang akan memberikan nyawa-Nya untuk menyelamatkan semua orang yang Allah sudah rencanakan untuk Ia selamatkan. Sekarang Kristus sudah memberikan nyawa-Nya, Ia sudah mencurahkan darah-Nya untuk melindungi kita, jadi kita tidak lagi merayakan Paskah Perjanjian Lama. Ketika kita membaca tentang Paskah itu kita mencoba untuk mengerti arti rohaninya, tetapi kita tidak merayakannya lagi dengan memotong seekor Domba atau Kambing.


"For the earth shall be filled with the knowledge of the glory of the LORD, as the waters cover the sea" (Habakkuk 2:14)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



SUNAT ROHANI

"Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk."
(Ulangan 10:16)

"Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu ..."
(Yeremia 4:4)

"Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup."
(Ulangan 30:6)

"Kepada siapakah aku harus berbicara dan bersaksi, supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak bersunat, mereka tidak dapat mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan bagi mereka, mereka tidak menyukainya!" (Yeremia 6:10)

"Lihat, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku menghukum orang-orang yang telah bersunat kulit khatannya: orang Mesir, orang Yehuda, orang Edom, bani Amon, orang Moab dan semua orang yang berpotong tepi rambutnya berkeliling, orang-orang yang diam di padang gurun, sebab segala bangsa tidak bersunat dan segenap kaum Israel tidak bersunat hatinya." (Yeremia 9:25-26)

"Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak seorangpun dari orang-orang asing yang hatinya dan dagingnya tidak bersunat, boleh masuk dalam tempat kudus-Ku, ya setiap orang asing yang ada di tengah-tengah orang Israel." (Yehezkiel 44:9)

"Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar [yaitu Kristus], yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh." (Kis. 7:51-52)

"Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa" (Kolose 2:11)

"Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu, karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. (Filipi 3:2-3)

"Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat [jasmani], hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus." (Galatia 6:12)

"Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara harafiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah [yaitu biarlah Allah yang dipuji bukan manusia]." (Roma 2:28-29)



ADONAN BARU


"Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu Kemurnian dan Kebenaran." (1 Korintus 5:7-8)


Kristus dibangkitkan pada hari Minggu pagi setelah perayaan Paskah Perjanjian Lama pada tahun 33 Masehi. Dan umat Yahudi merayakan Paskah Perjanjian Lama (Passover) ini pada suatu hari tertentu, yakni hari yang ke-14 pada bulan yang pertama menurut penanggalan Yahudi, yaitu bulan Abib. Tetapi gereja Perjanjian Baru memutuskan apabila kita akan merayakan Paskah (Easter), kita tidak mau merayakannya pada akhir pekan yang sama dengan Paskah Perjanjian Lama. Oleh karena itu, mereka memilih hari Minggu yang lain. Jadi pada hari Minggu kita merayakan Paskah sebagai kebangkitan Kristus itu adalah satu atau dua minggu lebih awal daripada Paskah dimana Kristus sebenarnya bangkit pada tahun 33 Masehi. Akan tetapi pada kenyataannya, kita merayakan Paskah, yaitu peristiwa kebangkitan Kristus, pada setiap hari Minggu Sabat -- sebab kebangkitan Kristus terjadi pada hari Minggu pagi.

Ketika kita mengadakan kebaktian rohani pada hari Minggu, kita bersyukur karena kenyataan bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati. Dan itu adalah suatu gambaran yang indah tentang keselamatan.

Ketika Tuhan mulai membentuk suatu organisasi, yaitu bangsa Israel, Tuhan menyuruh mereka untuk merayakan Paskah Perjanjian Lama. Itu adalah bagian dari hukum upacara yang harus dijalankan selama era Perjanjian Lama sampai kedatangan Mesias. Akan tetapi sebelum terbentuknya organisasi bangsa Israel, orang-orang yang percaya seperti Adam, Henokh, Nuh dan Abraham menyembah Tuhan secara individu, mereka tidak merayakan Paskah. Upacara Paskah ini hanya dapat dirayakan di dalam sebuah organisasi yang membutuhkan kepimpinan rohani. Jadi perayaan Paskah sama seperti sunat jasmani dan banyak peraturan-peraturan yang lain adalah bagian dari hukum tata cara ibadah Perjanjian Lama yang harus dijalankan oleh bangsa Israel kuno.

Ketika Tuhan meninggalkan bangsa Israel sebagai suatu organisasi dan mulai membangun organisasi gereja-gereja Perjanjian Baru, Tuhan memberikan beberapa hukum upacara yang mirip, yaitu upacara baptis air dan perjamuan kudus. Ada perbedaan-perbedaan tetapi upacara-upacara ini sangat mirip. Pada kenyataannya, upacara Perjamuan Kudus yang pertama dirayakan ketika Kristus merayakan Paskah yang terakhir (Matius 26, Markus 14, Lukas 22).

Upacara Perjamuan Kudus ini juga harus dirayakan dalam sebuah organisasi yang membutuhkan kepimpinan rohani. Ini adalah sebuah hukum upacara yang memberikan gambaran atau perumpamaan tentang salah satu aspek dari keselamatan. Dan upacara baptis air juga merupakan hal yang sama. Tetapi ketika Tuhan meninggalkan organisasi gereja-gereja Perjanjian Baru dan mulai memberitakan Injil Anugrah diluar lingkungan gereja melalui program "hujan akhir" atau "hujan akhir musim" (latter rain), masa kerja gereja Perjanjian Baru sudah berakhir. Jadi kita tidak bisa memiliki pemimpin rohani untuk menjalankan hal-hal ini lagi (Yesaya 3:6-9).

Sekarang kita telah kembali kepada zaman Nuh dan Abraham, dan kita tidak lagi menjalankan hukum-hukum upacara, kita hanya melihat arti rohaninya saja. Harap diperhatikan bahwa hukum-hukum upacara tidak pernah menjadi pra-syarat bagi keselamatan, hal ini hanyalah "tanda" atau peringatan atau bayangan yang menunjuk kepada suatu aspek dari keselamatan. Sekarang ini kita harus berfokus seluruhnya kepada Firman Tuhan. Kita berfokus kepada Alkitab, Alkitab dan Alkitab, karena Tuhan menyelamatkan melalui lingkungan yang baik untuk mendengarkan Firman-Nya, Alkitab, tidak ditambah dan tidak dikurangi. Dalam kitab Roma 10:17 kita membaca demikian:

"Jadi, iman [yaitu kata yang sama dengan keselamatan] timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus [Firman Tuhan - KJV]."


"Let the word of Christ dwell in you richly in all wisdom; teaching and admonishing one another in psalms and hymns and spiritual songs, singing with grace in your hearts to the Lord" (Colossians 3:16)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: