Entri Populer

Kamis, 02 April 2009

TIGA TINGKATAN PENGERTIAN

"untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda --baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan-- untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak." (Amsal 1:2-6)


Alkitab ditulis sedemikian rupa sehingga memiliki tiga tingkatan pengertian, yaitu sejarah, moral dan rohani. Pernyataan-pernyataan di dalam Alkitab ditulis bukan untuk mengajarkan sejarah. Seperti misalnya di dalam buku Amsal (dan arti dari kata Amsal adalah "perumpamaan"), ini adalah pengajaran moral, tetapi tujuan yang sebenarnya adalah untuk mengerti arti-arti rohani-nya. Sebelum kita menemukan pernyataan Injil didalamnya, kita belum sepenuhnya mengerti apa yang sedang Tuhan ajarkan disitu, dan makna rohaninya harus ada dengan hubungannya dengan Injil Yesus Kristus.

Dalam kitab Matius 13:34-35 kita membaca demikian:

"Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan TANPA perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."

Ini dikutip dari kitab Perjanjian Lama, dalam kitab Mazmur 78:2 Tuhan berfirman:

"Aku mau membuka mulut mengatakan amsal [perumpamaan], aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala."

Dan kitab-kitab seperti 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh dan 2 Tawarikh mempunyai banyak pernyataan-pernyataan sejarah dimana didalamnya juga ada pengertian moral dan rohani. Dari waktu ke waktu kita bisa melihat Injil di dalamnya. Salah satu hambatannya untuk menemukan pernyataan-pernyataan Injil di dalamnya adalah kemampuan kita yang terbatas, tetapi ingatlah bahwa Tuhan Yesus ada di dalam setiap halaman-halaman Alkitab.

Dalam kitab Yohanes 5:39-40 Yesus berkata demikian:

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu."

Dan dalam Markus 4:11-12 Tuhan menyatakan demikian:

"Jawab-Nya: "Kepadamu [yaitu kepada murid-murid] telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."

Ini adalah peringatan yang sangat serius sekali. Dengan kata lain, Tuhan telah menulis banyak bagian dalam Alkitab dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan supaya ketika orang yang tidak percaya mencari di dalam Alkitab mereka tidak mengerti dan hanya menemukan kontradiksi-kontradiksi.

Sedangkan bagi orang-orang yang percaya, ketika mereka mulai mengerti arti rohani dari perumpamaan-perumpamaan tersebut, mereka akan sangat dikuatkan. Orang-orang yang percaya akan dikuatkan dalam pengertian mereka tentang Injil karena ini adalah sungguh-sungguh Firman Tuhan yang ajaib. Tidak ada manusia yang dapat menyembunyikan arti-arti yang sebenarnya dari Injil dengan begitu indahnya dan begitu konsisten di dalam pernyataan-pernyataan yang berbeda di dalam seluruh Alkitab mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu walaupun Tuhan menggunakan orang yang berbeda-beda untuk menuliskan firman-Nya.

Jadi, ada orang-orang yang tidak mau atau takut untuk menggunakan perumpamaan, tetapi itu tidak berarti bahwa perumpamaan-perumpamaan ini tidak ada di dalam Alkitab. Malah pada kenyataannya, dalam beberapa bagian, setiap orang bisa langsung melihat perumpamaan tersebut dengan jelas. Seperti misalnya, ketika Yohanes melihat Yesus, ia berkata dalam kitab Yohanes 1:29:

"Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Disini Yohanes tidak berkata, "Saya sedang memberitahukan kepada anda secara metafora, ini adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia."

Dalam kata lain, tidak ada peringatan bahwa dia akan berkata-kata di dalam perumpamaan atau metafora. Dia cukup membuat deklarasi. Dan setiap orang percaya yang mempunyai hubungan yang khusus dengan Alkitab, mengetahui dengan benar bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih sebagai kurban penghapus dosa, dan Yohanes membicarakan hal ini dalam kalimat parabolik atau metafora ini.

Ini adalah salah satu perumpamaan yang mudah, dan bila kita mengartikannya secara benar, dimana-mana kita baca di dalam Alkitab kita akan mendapatkan hal yang sama di seluruh Alkitab dalam kitab manapun yang kita baca.

Jadi bila ada sesuatu hal yang tidak masuk akal di dalam ajaran Alkitab, maka kita segera mengerti bahwa kita harus mencari arti rohaninya, tetapi kita harus membiarkan Alkitab yang mengarahkan kita, yaitu Alkitab-lah yang akan menerangkan Alkitab. Kita tidak bisa mengambil ide-ide yang berasal dari luar Alkitab atau dari hasil pikiran kita sendiri untuk menjelaskan gaya bahasa Alkitab. Ini harus datang dari Alkitab karena -- Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri.


"Now we have received, not the spirit of the world, but the spirit which is of God; that we might know the things that are freely given to us of God. Which things also we speak, not in the words which man's wisdom teacheth, but which the Holy Spirit teacheth; comparing spiritual things with spiritual" (1 Corinthians 2:12-13)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.





MUJIZAT KESEMBUHAN

"Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan." (Matius 10:1)


Tuhan telah berjanji bahwa Ia mampu memberikan kuasa untuk menyembuhkan segala (semua) macam sakit-penyakit. Ini berarti tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dan janji ini bukanlah sebuah dusta, kita masih menemukan hal ini terjadi pada hari sekarang ini dimana-mana kita menemukan kumpulan orang-orang percaya yang sejati. Tetapi ingatlah selalu bahwa Tuhan lebih perduli pada kesembuhan dari "penyakit rohani" atau "penyakit dosa" daripada penyakit jasmani.

Jika kita berkata bahwa karunia untuk menyembuhkan adalah untuk penyembuhan penyakit jasmani, maka kita boleh berkata bahwa Injil telah gagal, karena pada akhirnya semua orang akan mati juga (termasuk mereka-mereka yang mengaku dapat menyembuhkan), dan biasanya kita akan mati karena suatu macam penyakit, seperti misalnya ginjal kita gagal berfungsi, atau penyakit lever, atau jantung kita rusak, dsbnya.

Lebih lanjut bila kita membandingkan apa yang disebut sebagai "mujizat" yang terjadi pada hari sekarang ini dengan tanda-tanda mujizat yang terjadi pada zaman Yesus dan para rasul, ini adalah hal yang sungguh-sungguh berbeda. Mujizat kesembuhan dari suatu penyakit jasmani yang terjadi sekarang ini hanyalah kesembuhan dari suatu "penyakit dalam", atau kesembuhan yang "lebih cepat dari biasanya", atau bisa juga terjadi "salah diagnosa awal", dll. Ingatlah bahwa hal-hal seperti itu juga terjadi pada orang-orang non-kristen dimana-mana di seluruh dunia.

Ada orang Kristen yang sakit biasa dan sudah didoakan dengan sungguh-sungguh tetapi tiba-tiba meninggal dunia, dan ada orang non-kristen yang sudah divonis mati oleh dokter dan tidak pernah didoakan dalam nama Yesus tetapi akhirnya sembuh. Semua hal ini terjadi menurut kehendak Tuhan.

Jika Tuhan menjawab doa-doa kita sesuai keinginan kita, itu bukanlah tanda yang ajaib. Jikalau seseorang disembuhkan, Tuhan-lah yang menyembuhkan dia. Dan kadang Tuhan menyembuhkan penyakit lebih cepat dari biasanya, kadang juga lebih lambat dari biasanya, dan hal ini terjadi pada semua orang yang ada di seluruh dunia. Ini hanya menyatakan bahwa Tuhan masih memelihara dunia ini untuk orang yang baik maupun orang jahat sampai hari penghakiman yang terakhir tiba.

Kita harus mengerti bahwa kesembuhan ajaib dari penyakit jasmani yang tercatat di dalam Alkitab adalah suatu "gambaran" atau "perumpamaan" dari kesembuhan "penyakit rohani". Dalam kitab Matius 13:34-35 kita membaca demikian:

"Semuanya itu [yaitu Firman itu] disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan [Mazmur 78:2]."

Dan kitab Markus 4:11-12 menambahkan demikian:

"Kepadamu [yaitu kepada murid-murid] telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."

Mujizat kesembuhan ini adalah bukanlah seperti pertunjukan sihir atau hiburan untuk dipertontonkan kepada orang banyak, karena sesungguhnya kesembuhan yang diperhatikan Injil adalah kesembuhan dari "penyakit rohani" atau "penyakit dosa" yang jauh lebih penting daripada kesembuhan badan.

Dan mujizat yang terbesar atau "mujizat keselamatan", yaitu "kebangkitan rohani" (dunamis) masih terjadi dimana-mana kita menemukan kumpulan orang-orang percaya yang sejati. Mujizat dunamis inilah yang Alkitab bicarakan dalam kitab 1 Korintus 12:10 demikian:

"Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat [dunamis], dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat [yaitu memberitakan Firman Tuhan dalam bahasa yang dapat dimengerti], dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh."

Dan dalam kitab Kisah Para Rasul 1:8 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Tetapi kamu akan menerima kuasa [dunamis], kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Demikian juga halnya dengan orang mati yang hidup kembali, yang banyak terjadi pada hari sekarang ini mereka hanya mengalami "mati suri" atau berada dalam keadaan koma dan kemudian hidup kembali. Dan hal-hal seperti itu juga terjadi pada orang-orang non-kristen. Sedangkan Alkitab berkata di Ibrani 9:27 demikian:

"Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi"

Ada juga orang-orang yang menyebarkan berita tentang suatu macam keajaiban yang terjadi di suatu tempat dimana sebetulnya tidak pernah terjadi keajaiban apa-apa. Dan Iblis, yang adalah mahluk "roh", mampu untuk membuat seseorang yang belum diselamatkan menjadi stress berat sehingga terlihat sakit (psikosomatis), dan kemudian pada suatu saat yang sudah ditentukan Iblis menghentikan stress itu sehingga terlihat "sepertinya" telah terjadi suatu mujizat kesembuhan.
Kemudian ada juga orang-orang yang dibayar untuk melakukan akting tertentu sesuai dengan kemampuannya. Ada banyak macam-macam penipuan mengenai hal ini.

Sekarang bila kita bandingkan dengan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus dan tercatat di dalam Alkitab, pada hari sekarang ini tidak ada satu orangpun yang dapat "berjalan di atas air", tidak ada satu orangpun yang dapat melipat-gandakan "roti dan ikan", tidak ada satu orangpun yang mampu merubah "air menjadi anggur", tidak ada satu orangpun yang dapat menyembuhkan "penyakit kusta" yang menular, tidak ada satu orangpun yang dapat menyembuhkan "tangan yang buntung" sejak lahir, dan tidak ada satu orangpun yang dapat "membangkitkan orang mati" yang sudah berbau busuk.

Anda lihat semua ini merupakan gambaran dari suatu segi tentang keselamatan. Ketika Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus, ia sudah betul-betul mati, tidak ada nafas kehidupan selama 4 hari, dan mayatnya sudah berbau busuk. Akan tetapi atas perintah Yesus, Lazarus yang tidak dapat mendengar apa-apa dapat bangkit dari antara orang mati. Yesus dengan sengaja datang berlambat ke tempat Lazarus di Betania supaya Dia dapat menunjukkan mujizat yang sebenarnya. Dalam kata lain, Tuhan-lah yang harus memberikan telinga rohani dan kemauan kepada mayat tersebut supaya ia dapat bangkit. Dan Tuhan melakukan semua mujizat-mujizat ini supaya kita dapat melihat perumpamaan atau gambaran dari suatu aspek mengenai keselamatan, yaitu kebangkitan rohani.

Di dunia ini ada tiga hal yang sangat diinginkan oleh setiap manusia, pertama manusia menginginkan kemakmuran, kedua setiap manusia menginginkan kesehatan jasmani yang baik dan ketiga manusia menginginkan kebebasan politik. Dan sejumlah besar injil-injil palsu akan mengikat kepada keinginan-keinginan manusia ini, dan hal pertama yang akan mereka bicarakan adalah kesehatan jasmani yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan keselamatan yang kekal.

Injil yang sejati peduli pada kebutuhan-kebutuhan rohani manusia.

Seorang Kristen yang sejati dapat meninggal karena suatu penyakit, atau dia dapat meninggal karena penganiayaan, atau mati karena kelaparan makanan, tetapi jika ia sudah mempunyai Kristus sebagai Juruselamatnya, bagaimanapun keadaannya di dunia ini dia sudah mempunyai segalanya karena dia sudah mempunyai hidup yang kekal di dalam keberadaan jiwanya.

Perhatikanlah bahwa mujizat-mujizat yang tercatat di dalam Alkitab lebih banyak terjadi "sebelum" peristiwa Pentakosta daripada sesudah Pentakosta. Ketika Kristus sudah kembali ke Surga mujizat-mujizat yang terjadi berangsur-angsur "menurun" dan bukan bertambah hebat.

Pada masa Alkitab belum selesai ditulis Tuhan melakukan mujizat-mujizat tersebut untuk membuktikan bahwa memang benar Injil berasal dari surga, tetapi Tuhan juga memperingatkan bahwa di akhir zaman Iblis akan melakukan hal yang sama, ia akan menggunakan "tanda-tanda yang dahsyat" dan "mujizat-mujizat yang mengherankan" untuk menyebarkan injil-injil palsunya. Tuhan memperingatkan dalam kitab Matius 24:24 demikian:

"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat [simeon] dan mujizat-mujizat [tyros], sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga."

Sekiranya mungkin Iblis ingin untuk menyesatkan orang-orang pilihan juga, tetapi orang-orang pilihan tidak akan tertipu karena mereka sudah dipegang erat-erat oleh Firman Kristus yang merupakan Kebenaran. Alkitab juga mencatat bahwa rasul Paulus pernah menyuruh Timotius untuk minum sedikit anggur karena Timotius mempunyai masalah dengan pencernaannya (1 Timotius 5:23).

Ini berarti pada waktu itu Tuhan tidak mengizinkan rasul Paulus untuk melakukan penyembuhan ajaib. Dan kita juga mengetahui bahwa rasul Paulus sendiri mempunyai suatu penyakit jasmani yang tidak dapat disembuhkan (2 Korintus 12:7).

Kesembuhan yang disediakan oleh Injil Kristus adalah kesembuhan yang jauh lebih penting daripada kesembuhan jasmani, dan itu adalah "kesembuhan rohani" atau kesembuhan dari penyakit dosa. Inilah kesembuhan yang dimaksud dalam kitab Yesaya 53:3-6 yang berkata demikian:

"Tetapi sesungguhnya, PENYAKIT kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia [yaitu Kristus] tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh."

Dan kitab Lukas 5:31-32 menegaskan demikian:

"Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."


"My soul cleaveth unto the dust: quicken thou me according to Thy word." (Psalm 119:25)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




Tidak ada komentar: