Entri Populer

Kamis, 22 Oktober 2009

KARUNIA

AA: Disatu sisi memang segalanya juga pengasih Tuhan. Tapi Tuhan juga memerintahkan untuk manusia untuk BERUSAHA. Artinya apa? Walaupun tetap semua KARUNIA Allah. Manusia tetap harus "bergerak" untuk usaha. Memang segalanya bisa terjadi dengan DIAM?

Dak mungkinlah. Tunjukkan kesungguhan IMAN kita dengan USAHA. Bagaimana mungkin KARUNIA akan diberikan pada seorang PEMALAS!?



------------------------------

Dear Beloved,

Kita telah mengerti bahwa keselamatan yang sejati adalah seratus persen anugrah dari Tuhan dalam semua aspek-aspeknya. Ketika merenungkan hal ini kita segera mengerti bahwa sesungguhnya "sebelum" kita benar-benar diselamatkan (yaitu menerima anugrah kebangkitan jiwa yang baru) tidak ada satupun pekerjaan kita yang terlihat baik dimata Tuhan........ hanya setelah kita benar-benar diselamatkan melalui anugrah-Nya maka kita dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang baik di mata Tuhan.

Bila kita masih belum diselamatkan, hal terbaik yang dapat kita "lakukan" sendiri adalah mempelajari Firman-Nya dengan sangat teliti dan berhati-hati, membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain. Kitab Roma 10:17 menekankan demikian:

"Jadi, iman [yaitu keselamatan] timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Tuhan."

Untuk berada dibawah pendengaran Firman Tuhan adalah lingkungan yang baik untuk memperoleh anugrah keselamatan, walaupun hal itu tidak menjamin bahwa kita pasti akan diselamatkan. Kemudian kita dapat memohon dan berdoa kepada Tuhan dengan hati yang tulus tentang keinginan kita akan keselamatan yang kekal, seperti yang dilakukan oleh seorang pemungut cukai dalam kitab Lukas 18.

Setelah itu kita harus "menunggu" Tuhan seperti yang diajarkan oleh ayat-ayat berikut ini:

Mazmur 130:5: "Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan Firman-Nya [yaitu dalam Firman-Nya aku berharap - KJV]."

Ratapan 3:26: "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."

Mazmur 145:15: "Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan [=daging atau makanan rohani yang keras] pada waktunya"

Mazmur 33:20: "Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!"

Ayub 29:21: "Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku."

Adalah cukup jelas bahwa keselamatan yang sejati adalah sebuah proses yang bukan terjadi karena kehendak atau usaha-usaha yang yang kita lakukan sendiri (dan ini termasuk semua hukum-hukum upacara seperti: sunat jasmani, puasa jasmani, baptis kaki tangan dan wajah dengan air, menyembelih kurban kambing atau domba, mengenakan jilbab, melepas kasut ketika masuk tempat kudus, memelihara janggut, ziarah ke Yerusalem, memelihara api yang tidak padam, mengaku dosa, pengakuan iman, makan roti dan anggur, sakramen-sakramen, dll).

Semua ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri -- dan kita tidak dapat diselamatkan melalui pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri.

Kitab Roma 4:4-5 menegaskan demikian:

"Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah [anugrah], tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran."

Dan kitab Amsal 6:6-8 dalam Perjanjian Lama menasihatkan kepada kita demikian:

"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen."

Tentu saja "roti" yang dimaksud oleh ayat-ayat seperti ini menunjuk kepada Yesus Kristus sang Firman yang hidup, seperti yang Ia katakan dalam kitab Yohanes 6:48-50 demikian:

"Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna [yaitu roti jasmani] di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga [yaitu roti rohani]: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati."


"It is good that a man should both hope and quietly wait for the salvation of the LORD" (Lamentations 3:26)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: