Entri Populer

Kamis, 08 Oktober 2009

ALKITAB ADALAH KEBENARAN

"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; Firman-Mu adalah Kebenaran." (Yohanes 17:17)


Pada hari ini kita akan berbicara tentang fakta bahwa Alkitab adalah kebenaran -- yaitu satu-satunya kebenaran. Pilatus, gubernur Roma untuk wilayah Israel, bertanya kepada Tuhan Yesus ketika Ia diadili, "Apakah kebenaran itu?" (Yohanes 18:38). Dan umat manusia juga telah menanyakan pertanyaan yang sama sepanjang sejarah waktu. Dan Alkitab memberikan kita jawaban atas pertanyaan penting tersebut, dalam kitab Yohanes 14:6 kita membaca demikian:

"Kata Yesus kepadanya: "Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Dan lebih lanjut Tuhan memberitahukan kita dalam Yohanes 8:32 demikian:

"dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Nah, apakah yang memperbudak kita, sehingga kita harus "dimerdekakan" ? Sesungguhnya manusia diperbudak oleh dosa-dosa mereka sendiri; tetapi walaupun keadaan mereka demikian, mereka tidak dapat menyadari keadaan rohani mereka yang sangat bangkrut dan menyedihkan itu. Kitab Yohanes 8:34 menyatakan demikian:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa."

Dan Tuhan menyelamatkan umat-Nya melalui kebenaran dari Firman-Nya, seperti yang kita baca dalam kitab Yakobus 1:18 demikian:

"Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh Firman Kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya."

Ungkapan "menjadikan" adalah berarti untuk "dibawa keluar", atau untuk secara rohani "dilahirkan kembali dari atas", dari surga. Dan ketika hal itu terjadi orang-orang yang percaya dirubah dari perbudakan mereka atas dosa menjadi hamba dari Kebenaran, atau budak (pelayan) dari Tuhan Yesus Kristus. Orang-orang Yahudi dalam Perjanjian Lama juga menerima hukum-hukum Tuhan -- yaitu kebenaran Tuhan -- tetapi kita menemukan bahwa banyak dari antara mereka yang tidak diselamatkan oleh karena ketidak percayaan mereka.

Dalam kitab Ibrani 3:15-19 kita membaca demikian:

"Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat? Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka."

Pada kenyataannya hampir semua mereka yang berumur dua puluh tahun ke atas binasa di padang gurun. Disisi yang lain, Tuhan memberikan anak-anak-Nya kasih-Nya dan rasa haus akan firman-Nya, seperti yang kita temukan dalam kitab Matius 4:4 demikian:

"Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah."

Jadi kita harus melihat kepada Alkitab untuk mendapatkan sukacita dan kepuasan rohani kita. Kitab Mazmur 1:2 berbicara tentang seseorang yang diberkati demikian:

"tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN [yaitu hukum Tuhan], dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."

Umat Kristen yang sejati akan menjadi sangat terlibat dengan kebenaran Firman Tuhan, Alkitab, seperti yang kita baca dalam Mazmur 119:97-99 demikian:

"Betapa kucintai Taurat-Mu [yaitu hukum-Mu]! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan."

Karena hukum-hukum Tuhan adalah Kebenaran yang sejati, maka Tuhan memerintahkan umat pilihan-Nya untuk "mempelajari Alkitab supaya layak di hadapan-Nya", dalam kitab 2 Timotius 2:15 kita membaca demikian:

"Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan Kebenaran itu."

Dengan kata lain umat Kristen harus selalu diingatkan bahwa Tuhan Yesus menyatakan dalam kitab Yohanes 5:39:

" ... Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku"

Dan dalam kitab Lukas 24:44-45 Yesus berkata demikian:

"Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci."

Umat Kristen harus lari kepada Alkitab sebagai penuntun dalam segala hal dan jangan bersandar kepada kebijaksanaan, pikiran, atau ide-idenya sendiri atau juga ide orang-orang yang lain. Mereka akan membaca Alkitab pada waktu pagi, siang, dan malam atau sepanjang hari merenungkan hal-hal yang mereka ketahui dari Alkitab. Ingatlah hal ini bukan berarti bahwa kita harus mempercayai segala sesuatu yang organisasi gereja atau denominasi kita ajarkan, tetapi Tuhan mau supaya kita mempelajari Firman-Nya yang kudus dengan sangat teliti dan berhati-hati.

Itulah sebabnya bangsa Israel kuno diberitahukan untuk mengikat Hukum Tuhan pada "dahi-dahi" mereka. Ini melambangkan bahwa Firman Tuhan harus berada didepan mata mereka (yaitu pikiran mereka) pada setiap waktu baik dalam kehidupan pribadi mereka, dalam hubungan keluarga, dalam hal membesarkan anak-anak, dalam pekerjaan, dalam aktivitas-aktivitas pada waktu senggang, dalam hal penggunaan uang, dalam pergaulan sehari-hari, singkatnya pada setiap segi dalam kehidupan mereka. Dan karena mereka hanya menggunakan Alkitab, maka mereka dapat berkata kepada Tuhan:

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mazmur 119:105).

Itu berarti kita akan mengetahui tentang Tuhan, manusia, dan dunia yang diciptakan oleh Tuhan ini hanya dengan mempelajari Alkitab. Karena Firman Tuhan adalah satu-satunya kebenaran -- maka itu menyediakan satu-satunya harapan bagi kita untuk keluar dari perbudakan dosa, dan upah yang pantas kita dapatkan dari dosa, yaitu kutukan yang kekal, kematian kedua. Dalam kitab Roma 15:4 kita juga membaca demikian:

"Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci."

Karena iman (yaitu kata yang sama untuk keselamatan) "timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Tuhan" (Roma 10:17), sekarang umat manusia mempunyai harapan untuk hidup yang kekal seperti yang ditunjukkan di dalam Alkitab. Laki-laki dan perempuan yang ditarik oleh Tuhan ke dalam program keselamatan-Nya akan lari kepada Alkitab, percaya kepada Alkitab dan menyediakan waktu untuk mempelajari Alkitab, yaitu -- seluruh Alkitab dan hanya Alkitab saja, tidak ditambah dan tidak dikurangi.

Biarlah Tuhan memberikan kasih karunia-Nya untuk membuat kita lapar dan haus akan Kebenaran-Nya. Biarlah kita menyembunyikan Firman-Nya di dalam hati kita, biarlah kita menyediakan waktu kita untuk Alkitab, membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani di dalam seluruh Alkitab. Biarlah kita sadar, bertobat dan berbalik dari ketergantungan kita akan pikiran kita sendiri untuk menjadi penuntun dari setiap aspek di dalam kehidupan kita.


"I wait for the LORD, my soul doth wait, and in His word do I hope" (Psalm 130:5)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



UMAT PILIHAN

"Sebab di dalam Dia [Kristus] Allah [Bapa] telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya [anugrah-Nya] yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." (Efesus 1:4-6)


Pre-destinasi (penentuan dari sejak semula) adalah suatu istilah yang sangat alkitabiah. Istilah bukan berasal dari Alkitab akan tetapi istilah digunakan oleh ahli-ahli teologi untuk menjelaskan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah. Seperti contohnya dalam kitab Matius Tuhan menjelaskan demikian:

"Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan."

Dan Wahyu 17:8 menyatakan demikian:

"Adapun binatang [yaitu Iblis] yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada [yaitu dilukai pada peristiwa kayu salib], ia akan muncul dari jurang maut [yaitu muncul lagi untuk sedikit waktu pada akhir zaman], dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi."

Ini adalah perkataan Allah bagi kita. Allah sedang mengajarkan bahwa sebelum Dia menciptakan dunia ini, Dia sudah menentukan suatu kelompok orang tertentu untuk Ia diselamatkan. Ingatlah bahwa Allah mengetahui awal dan akhir, dan Dia mengenal hati setiap manusia yang pernah ada dan yang akan ada.

Allah telah mengetahui bahwa manusia akan memberontak melawan Dia, namun Allah telah memutuskan bahwa dari antara sekian banyak manusia yang sengsara akibat dosa, Dia akan menyelamatkan orang yang ini dan orang yang itu menurut kasih karunia-Nya. Oleh karena itu, Dia telah "mem-predestinasikan" mereka dan menentukan tujuan mereka yaitu surga.

Alasan utama dari hal ini adalah supaya seluruh kemegahan, kemuliaan dan kehormatan atas keselamatan hanya diberikan kepada Tuhan, sedangkan kita tidak bisa menuntut pujian apapun atas hal itu. Apa yang dapat kita lakukan adalah menggeleng-gelengkan kepala dalam kekaguman dan keheranan, "Mengapa juga Ia menyelamatkan saya?"

Di dalam Alkitab Tuhan menjelaskan sifat-sifat dasar manusia bahwa mereka adalah "mati secara rohani", seperti yang kita baca dalam kitab Roma 3:10-17 demikian:

"seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah [band. Yoh 6:44]. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka..."

Dan kitab Roma 3:4 mencatat demikian:

"Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong... "

Dan kitab Lukas 18:19 menekankan demikian:

"Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja..."

Jadi sesungguhnya Allah telah merancang seluruh rencana-Nya sejak sebelum Ia menciptakan dunia sehingga pada satu titik tertentu dalam kehidupan orang-orang yang dikasihi-Nya, Allah mengharuskan diri-Nya untuk menyelamatkan mereka. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata bahwa -- "kasih" dan "kesetiaan" Tuhan kepada umat-Nya adalah kekal untuk selama-lamanya. Dalam kitab Mazmur 106:1 kita membaca demikian:

"Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."

Pada dasarnya tidak ada seorangpun yang akan percaya kepada Allah Yang Benar (yaitu Allah yang menciptakan langit dan bumi) kecuali jika Alah memberikan "anugrah" iman kepadanya. Kitab Yohanes 6:44 dan banyak ayat-ayat lainnya menjelaskan demikian:

"Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku [yaitu Yesus], jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman."

Allah memerintahkan seluruh umat manusia untuk percaya, bertobat dari dosa-dosanya, dan agar dosa-dosa kita dibersihkan. Tetapi tidak ada seorangpun yang dari dirinya sendiri mau mentaati perintah Allah. Tidak seorangpun yang mau mentaati perintah Allah. Tidak ada seorangpun sanggup mentaati, artinya tidak ada seorangpun yang mampu mentaati seluruh perintah Allah karena setiap orang pada hakikatnya telah mati secara rohani karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran mereka (Efesus 2:1-5). Sebelum diselamatkan, kita adalah mayat secara rohani, dan mayat tidak dapat memberikan respon terhadap suatu perintah.

Sekarang dimana-mana, satu disini dan satu disana, ada orang-orang yang memberikan mampu mendengarkan Firman Allah, dan penyebab mengapa mereka dapat menanggapi adalah bahwa karena Roh Allah (Roh Kristus atau Roh Kudus) telah masuk dalam kehidupan mereka dan memberikan mereka kerinduan dan kesanggupan untuk terus-menerus hidup sebagai anak-anak Allah. Dan Allah memberikan kehidupan kekal bagi orang-orang ini karena mereka telah ditentukan dari semula untuk Ia selamatkan.

Dalam kitab Ibrani 4:2-3 Tuhan berkata demikian:

"Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan [yaitu Injil] sama seperti kepada mereka, tetapi Firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian [yaitu Kristus] seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan."


"... Fear God, and give glory to Him; for the hour of His judgment is come ..." (Revelation 14:7)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.



Tidak ada komentar: