Entri Populer

Senin, 01 Juni 2009

KEGENAPAN KASIH

"Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!" (Roma 13:10-12)


Kita membaca penyataan yang sangat menarik dari ayat ini "bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur". Ayat itu cocok dengan perumpamaan tentang ke-sepuluh gadis yang tertidur, tetapi kemudian bangun karena mempelai laki-laki (yaitu Kristus) datang kembali untuk yang kedua kalinya (lihat Matius 25). Dan kalimat "keselamatan sudah lebih dekat bagi kita daripada waktu kita menjadi percaya" berarti keselamatan tersebut akan digenapi pada saat pengangkatan (rapture). Kemudian Kristus akan memberikan kepada kita semua tubuh rohani yang baru yang sudah dimuliakan dan tidak dapat binasa (1 Korintus 15:48-55).

Jadi ayat ini sedang berbicara tentang saat sewaktu pengangkatan di akhir zaman telah sangat dekat, itulah sebabnya dikatakan "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang". Hari yang dimaksud disini berhubungan dengan Hari Penghakiman. Ini secara serempak merupakan hari kemuliaan Allah sewaktu Dia mengangkat umat pilihan dan menggenapi keselamatan mereka. Oleh karena itu, Allah memperingatkan kita untuk "menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan" dan "mengenakan perlengkapan senjata terang". Firman Allah adalah "pedang" bermata dua yang sangat tajam yang harus kita gunakan untuk mengalahkan tipu muslihat Iblis (Efesus 6:13-17, Ibrani 4:12, Wahyu 1:16, Wahyu 2:12).

Dalam kitab Efesus 6:3-17 kita membaca demikian:

"Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu Firman Allah"

Dengan kata lain, Allah memanggil kita untuk memeriksa diri kita sendiri. Apakah yang benar-benar menarik perhatian kita? Apakah kita tertarik di dalam perbuatan-perbuatan kegelapan dari dunia ini sehingga kita harus bersembunyi dari Allah, atau apakah kita tertarik di dalam Yesus Kristus sebagai terang Injil? Telah tiba saatnya untuk melihat pada diri kita sendiri dengan sangat jujur, kita perlu untuk memeriksa seberapa banyak kita telah membuat persediaan bagi pengejaran hasrat kita sendiri daripada untuk mencari kehendak-kehendak Allah.

Lalu bagaimanakah "kasih" itu bisa menjadi kegenapan dari hukum Taurat (yaitu hukum Allah)? Sedangkan tidak ada seorangpun kecuali Tuhan Yesus yang dapat memenuhi semua persyaratan dari Hukum Allah (seluruh Alkitab), seperti yang kita baca dalam Yakobus 2:10 demikian:

"Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya."

Dan kitab Roma 2:21-22 menjelaskan demikian:

"Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri [rohani]? Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah [rohani]? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala?"

Kita harus mengerti bahwa hanya ada Satu Orang Manusia yang dapat memenuhi seluruh syarat untuk menggenapi Hukum Allah, karena Ia sempurna dan sama sekali tidak pernah berbuat dosa, baik dosa di dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Dalam kitab Matius 5:17 Tuhan Yesus berkata demikian:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

Dan kitab Lukas 24:44 menambahkan demikian:

"Ia [Kristus] berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Kemudian dalam kitab Markus 12:33 kita menemukan seorang Farisi menyatakan pernyataan yang sangat menarik ini:

"Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."

Bagaimanapun juga semua kurban-kurban yang diperintahkan Tuhan untuk dijalankan selama masa Perjanjian Lama secara sederhana melayani sebagai "tanda" atau bayangan atau gambaran atau perumpamaan dari fakta rohani yang sebenarnya yang akan muncul ke permukaan. Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis bernubuat tentang Yesus dalam kitab Yohanes 1:29 demikian:

"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia"

Yesus adalah Anak Domba Allah yang telah disembelih "sejak sebelum dunia dijadikan" untuk menebus dosa-dosa umat-Nya (Wahyu 13:8, Wahyu 17:8), dengan kata lain seluruh karya keselamatan untuk orang-orang yang percaya telah diselesaikan jauh sebelum orang-orang tersebut dilahirkan. Alasan utama untuk hal ini adalah supaya kita memberikan segala kemegahan dan kemuliaan atas keselamatan hanya kepada Tuhan dan bukan kepada diri kita sendiri atau orang yang lain.

Dalam kitab Mazmur 40:6-8 yang merupakan Mazmur Mesianic (yaitu Mazmur yang berbicara tentang Kristus) kita membaca demikian:

"Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

Dan kitab Ibrani 10:8-10 yang mengutip ayat ini menjelaskan demikian:

"Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--. Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua."

Sekarang kita mengerti mengapa Yesus berkata dalam kitab Matius 9:13 demikian:

"Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Kasih adalah "buah" dari pekerjaan Allah Roh Kudus yang akan bermanifestasi di dalam kehidupan anak-anak Tuhan seperti yang dinyatakan dalam 1 Korintus 13:4-8a demikian:

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi [=menanggung] segala sesuatu, percaya segala sesuatu [yang ada tertulis dalam Alkitab], mengharapkan segala sesuatu [yang ada tertulis di dalam Alkitab], sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan ... "

Biarlah Allah berkenan untuk membuat kita mampu mengasihi sesama kita manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri, setelah pertama-tama kita memeriksa hati kita di dalam cermin Firman Tuhan untuk melihat bahwa sesungguhnya kita adalah para penerima yang tidak pantas dari anugrah kasih yang kekal, seperti yang ditunjukkan dalam Injil Anak-Nya, Yesus Kristus.


"Let all those that seek thee rejoice and be glad in thee: and let such as love thy salvation say continually, Let God be magnified." (Psalm 70:4)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.


SEJAK DUNIA DIJADIKAN


"Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian [yaitu Kristus] seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka [yaitu bangsa Israel kuno] takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan." (Ibrani 4:3)


Informasi pertama yang mengherankan yang kita pelajari sementara kita dengan seksama mempelajari semua yang diajarkan Allah kepada kita dalam Alkitab tentang penebusan ialah bahwa segala karya itu sudah selesai dilakukan sebelum Allah menciptakan dunia dan umat manusia. Kristus adalah Anak Domba Allah yang telah disembelih sejak sebelum dunia dijadikan (Wahyu 13:8). Dan kita membaca dalam Matius 25:34 demikian:

"Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan."

Ayat-ayat ini dengan jelas mengajarkan bahwa semua karya yang dibutuhkan untuk menyelamatkan sudah diselesaikan dilakukan bahkan sebelum dunia dijadikan. Kristus sudah ada sejak dari masa kekekalan yang lampau, kitab Kolose 1:17 menjelaskan demikian:

"Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."

Oleh karena itu sesungguhnya Kristus tidak memiliki awal. Ungkapan "sejak dunia dijadikan" harus dipahami sebagai "sebelum dunia dijadikan" karena kita membaca dalam Ibrani 1:2 demikian:

"maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta."

Dan kitab Kolose 1:15-16 menambahkan demikian:

"Ia [Kristus] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia."

Karena kebangkitan Kristus dari kematian merupakan tindakan terakhir dari penebusan dosa, maka kita mengetahui sementara kita membaca dalam Ibrani 1:2 bahwa karena Kristus sebagai Anak Allah yang telah menciptakan dunia, keseluruhan tindakan penebusan dosa sudah dilakukan sebelum Penciptaan. Kristus tidak dapat disebut sebagai Anak sebelum Ia dibangkitkan dari kematian. Bagaimana semua itu bisa diselesaikan itu adalah urusan Allah, tetapi hal itu secara pasti adalah benar karena Alkitab mutlak benar dan dapat dipercaya.

Demikianlah, kita sekarang dapat memahami ayat-ayat seperti yang berikut ini:

Kitab 2 Timotius 1:9-10 menyatakan:

"Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa."

Kitab Yohanes 1:18 menyatakan:

"Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."

Dan kitab 1 Petrus 1:20 menekankan demikian:

"Ia [Kristus] telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir."

Untuk "menyatakan" berarti untuk diperlihatkan kepada umum, untuk didemonstrasikan. Dan Allah menyediakan Jalan bagi keselamatan kita dalam suatu perbuatan kasih yang berada di luar pemahaman manusia. Ia mengutus Yesus ke bumi untuk mendemonstrasikan secara jasmaniah dan harafiah kepada dunia apa yang sudah dilakukan-Nya untuk menebus dosa-dosa umat-Nya sebelum dunia dijadikan. Allah berbicara melalui perumpamaan-perumpamaan (Matius 13:34, Markus 4:34, Mazmur 78:2, Mazmur 49:4, Amsal 1:6) dan pada saat-saat tertentu perumpamaan-perumpamaan ini dapat jelas terlihat sebagai suatu lukisan atau gambaran tiga dimensi yang menyatakan kebenaran Alkitab.

Kristus yang tidak berdosa telah dinyatakan bersalah karena dosa-dosa umat-Nya. Kita mengetahui bahwa Pilatus, gubernur Roma untuk wilayah Israel, mengulangi berkali-kali, "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini" (Lukas 23:4, 22, Yohanes 19:4-6, Matius 27:19-24).

Kristus berdiri disana dalam keadaan sama sekali tidak berdosa, namun Ia harus dihukum karena Ia telah dibebani dengan dosa-dosa dari semua orang yang telah Ia pilih untuk Ia selamatkan. Yang aneh, justru adalah imam-imam kepala yang mengutuk Yesus. Kitab Matius 20:18 mengatakan:

"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati."

Ketika Kristus tergantung di atas kayu salib Ia menjadi terkutuk karena dosa-dosa umat-Nya. Inilah kutuk yang ditanggungkan kepada Yesus ketika Ia membayar untuk upah dosa-dosa kita sebelum dunia dijadikan. Kemudian Ia mendemonstrasikan kutuk itu ketika Ia terpaku di atas kayu salib, seperti yang dinyatakan dalam Galatia 3:13 demikian:

"Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Dengan demikian kita dapat mengetahui ketika Yesus tergantung di atas kayu salib Ia berada di bawah kutuk Allah, yang berarti hal yang sama akan terjadi pada setiap orang yang tidak diselamatkan, mereka akan berakhir di dalam kutukan kekal. Kitab Galatia 3:10-11 menjelaskan demikian:

"Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman [=Kristus]."

Dan Roma 3:19-20 menjelaskan demikian:

"Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat [yaitu sepuluh perintah dan seluruh Alkitab], karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa."

Kita semua dengan sangat gawat membutuhkan penebusan dari dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita, dan Allah telah menyediakan pengampunan yang menakjubkan untuk umat-Nya. Hal ini dinyatakan dengan indah dalam kitab Yesaya 54:7-8 dimana Allah berkata demikian:

"Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu."

Dan Yesaya 55:7-8 melanjutkan demikian:

"Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN."


"But they that wait upon the LORD shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint." (Isaiah 40:31)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: