Entri Populer

Kamis, 23 Oktober 2008

SALVATION





Saya mau tanya mengenai Keselamatan. Seperti yang kita ketahui
Keselamatan kita itu diberikan oleh Allah berdasarkan Kasih
KaruniaNya. Berarti ada kemungkinan Tuhan Yesus tidak memberikan Kasih
KaruniaNya, dan kemudian seringkali kita dengar => Oleh karena itu
mari kita mengerjakan Keselamatan kita masing-masing (kalo boleh tau
ayatnya dimana?)

Maksud dari kata2 ini mungkin mari kita hidup berdasarkan Firman Tuhan
supaya kita mendapatkan Keselamatan itu, apakah demikian pa Setiawan?
Mohon untuk dijelaskan kembali.

Thx untuk perhatian dan jawabannya.

GBU,
Mira

--------------------------------------------

Dear Beloved,

Orang-orang yang ingin mencapai Surga melalui pekerjaannya sendiri
adalah orang-orang yang sedang kena kutuk (yang dilambangkan dengan
angka 666, dimana angka 6 secara rohani berarti "pekerjaan" -- Wahyu
13:16), dan mereka tidak akan pernah berhasil untuk menembus Neraka
melalui pekerjaan-pekerjaan atau usaha-usaha mereka sendiri.

Pertama-tama kita harus mengerti bahwa pekerjaan-pekerjaan baik yang
berkenan dimata Tuhan adalah "hasil" atau "akibat" dari keselamatan,
sedangkan pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan sendiri,
bagaimanapun baik, suci dan alkitabiah kelihatannya, itu tidak pernah
menjadi "dasar" atau "penyebab" dari keselamatan.

Bahkan sebenarnya semua pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan
sebelum kita benar-benar diselamatkan bukanlah pekerjaan-pekerjaan
yang baik dimata Tuhan. Kitab Galatia 3:10 menjelaskan demikian:

"Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat
[=hukum-hukum Tuhan], berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis:
"Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan [yaitu terus-menerus
melakukan] segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."

Nah, siapakah diantara kita manusia yang tidak pernah melanggar
perintah-perintah Tuhan atau secara terus-menerus telah mematuhi
hukum-hukum Tuhan dengan baik di dalam pikiran, perkataan maupun
perbuatan? Tidak ada seorangpun. Kecuali Tuhan Yesus Kristus, yang
merupakan Allah dalam wujud manusia, tidak ada seorangpun lainnya yang
berhasil berbuat demikian.

Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya hukum-hukum Tuhan
diberikan bukan untuk menyelamatkan, sebab bila hukum-hukum tersebut
dapat menyelamatkan maka Kristus tidak perlu turun dari Surga dan mati
di atas kayu Salib. Sebaliknya -- hukum-hukum tersebut diberikan
supaya kita mengetahui bahwa kita telah melakukan banyak
pelanggaran-pelanggaran. Jadi kita mengetahui bahwa semua orang telah
berada di bahwa kutuk hukum Tuhan.

Seperti misalnya dalam kitab Yakobus 4:17 kita membaca demikian:

"Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia
tidak melakukannya, ia berdosa."

Dan dalam kitab Matius 12:36 Tuhan menyatakan demikian:

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."

Dan kitab Matius 5:22 dan 28 menambahkan demikian:

"Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang
berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama
dan siapa yang berkata: Jahil [yaitu bodoh]! harus diserahkan ke dalam
Neraka yang menyala-nyala .......... Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah
dengan dia di dalam hatinya."

Dan jalan keluar dari masalah ini kita temukan di ayat-ayat
selanjutnya dalam kitab Galatia pasal 3, di ayat 11 dan 13a kita
membaca lagi demikian:

"Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena
melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan
hidup oleh iman [=Kristus] .......... Kristus telah menebus kita dari
kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita"

Hanya melalui Tuhan Yesus kita dapat menembus Neraka dan melunasi
"upah" dosa-dosa kita sehingga kita dapat dibebaskan murka Allah.
Itulah sebabnya kita harus "beristirahat" di dalam pekerjaan Kristus
(yaitu pekerjaan rohani) bukan di dalam pekerjaan-pekerjaan kita
sendiri (yaitu pekerjaan jasmani).

Ayat-ayat yang kadang digunakan untuk membenarkan injil-injil
pekerjaan kita temukan dalam kitab Yakobus, seperti misalnya Yakobus
2:17 menyatakan demikian:

"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."

Atau Yakobus 2:20 yang berkata demikian:

"Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman
tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?"

Akan tetapi ayat 18 dari Yakobus 2 menjelaskan demikian:

"Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada
perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu
tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku DARI
perbuatan-perbuatanku."

Kita mengetahui prinsip Alkitab yang benar adalah kita tidak dapat
diselamatkan oleh karena perbuatan-perbuatan kita sendiri (Efesus
2:8-9, 2 Timotius 1:9, Roma 11:6, Titus 3:5). Dan ingatlah bahwa
perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan "setelah" kita diselamatkan
adalah perbuatan Kristus. Kitab Efesus 2:13 berkata demikian:

"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Ini adalah sama seperti yang dinyatakan dalam kitab Yesaya 26:12 demikian:

"Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab
segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi
kami."

Atau kitab Mazmur 127:1 yang menyatakan demikian:

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah
pengawal berjaga-jaga."

Tentu saja "rumah" yang dimaksud disini menunjuk kepada orang-orang
yang percaya yang merupakan Bait Allah (Efesus 2:21-22). Dan
sebetulnya iman kita sendiri juga merupakan suatu "perbuatan" sama
seperti semua perbuatan-perbuatan baik lainnya (1 Tesalonika 1:3-4).
Hanya iman milik Kristus yang dapat menyelamatkan kita dari murka
Allah, -- Kristus adalah intisari dari iman (Wahyu 19:11, Galatia 2:16).

Ilustrasi yang besar dari semua hal ini telah diberikan di dalam
Alkitab seperti yang kita lihat terjadi pada banyak dari ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, yaitu pemimpin-pemimpin agama, yang
hidup pada zaman Yesus. Mereka sangat rajin menjalankan segala
upacara-upacara ibadah (yaitu pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan
sendiri) tetapi hati mereka justru menolak Kristus yang merupakan
"kegenapan" dari semua upacara-upacara ibadah.

Kitab Roma 10:2-4 menjelaskan kepada kita demikian:

"Sebab aku [Paulus] dapat memberi kesaksian tentang mereka [yaitu
bangsa Israel], bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi
tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka TIDAK mengenal
kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan
kebenaran mereka sendiri [yaitu tidak percaya kepada Alkitab secara
keseluruhan], maka mereka TIDAK takluk kepada kebenaran Allah. Sebab
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh
tiap-tiap orang yang percaya."

Dan kitab Yesaya 5:12-14 memberikan peringatkan yang sangat mengerikan
demikian:

"Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam
perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya
dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya. Sebab itu umat-Ku harus pergi ke
dalam PEMBUANGAN, oleh sebab mereka tidak mengerti apa-apa;
orang-orang yang mulia akan mati kelaparan, dan khalayak ramai akan
menderita kehausan. Sebab itu dunia orang mati akan membuka
kerongkongannya lapang-lapang dan akan mengangakan mulutnya
lebar-lebar dengan tiada terhingga, sehingga lenyap ke dalamnya segala
kesemarakan dan keramaian Yerusalem, segala kegaduhannya dan
orang-orang yang bersukaria di kota itu."

Kita harus sangat berhati-hati mengenai hal ini dan menyadari bahwa
segala pekerjaan-pekerjaan baik dan segala upacara-upacara ibadah yang
kita lakukan sendiri (dan ini termasuk upacara baptis air dan
perjamuan kudus) tidak dapat menyelamatkan kita. Keselamatan yang
sejati (yaitu kebangkitan jiwa yang baru) seluruhnya tergantung pada
kerelaan pekerjaan Tuhan dan dilakukan menurut jadwal Tuhan. Hal yang
paling baik yang dapat kita lakukan adalah berdoa dan memohon kepada
Tuhan untuk keselamatan yang berasal daripada-Nya sambil membaca
Alkitab dan "menunggu" Tuhan.

Orang-orang yang percaya kepada "injil pekerjaan" dan "injil kehendak
bebas" mereka ingin menjadi pihak terakhir yang menentukan nasib
mereka di dalam kekekalan, akan tetapi dengan berbuat demikian itu
juga menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar percaya kepada Tuhan.


"It is good that a man should both hope and quietly wait for the
salvation of the LORD" (Lamentations 3:26)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: