Entri Populer

Selasa, 21 Oktober 2008

----- Original Message ----
From: Toto Yuwono
To: Setiawan
Sent: Friday, October 17, 2008 7:57:56 PM
Subject: Re: [setia21us] Silsilah Yesus


Boleh saya sedikit melanjutkan diskusi ini Pak?

I. Pertama,

Menurut Bapak sbb:
Seperti yang telah dinyatakan dalam artikelnya, nama perempuan tidak ada yang disebutkan dalam silsilah di dalam Alkitab, ini adalah salah satu hukum utama di dalam Kitab Suci bahwa perempuan berada dibawah otoritas laki-laki (suaminya).

Berarti jelas, bahwa masalah GENDER, dimana laki-laki itu lebih superior dari pada wanita, itu berlaku juga di dalam hukum Alkitab, bahkan Bapak katakan itu adalah hukum utama di dalam Kitab Suci.

Sebagaimana di dalam Islam bahwasanya pun menegaskan demikian, namun yang aneh selama ini Islam selalu disudutkan tentang masalah gender ini. Ada apa? Toh ternyata Alkitab pun menegaskan demikian, bukankah begitu Pak?


**** Saya pikir masalahnya dalam kepercayaan Islam itu lebih mendalam karena umat Islam diperbolehkan untuk menikahi lebih dari satu isteri, kemudian kita juga mendengar banyak kisah tentang perlakuan yang kurang senonoh terhadap perempuan-perempuan yang tinggal di negara-negara Muslim. Mereka bukan saja dinomor-duakan tetapi juga diperlakukan seperti hampir tidak berharga.

Contohnya ada ustad yang mengajarkan untuk memukul/memecut perempuan (isteri atau anak atau bahkan orang lain) dengan begitu saja bila ia tidak mau mendengar/melanggar perintah atau hukum Islam. Saya pikir itu telah melewati batas. Perempuan hanya diperlakukan sebagai alat untuk membuat anak.

Di negara-negara Kristen orang-orang sangat menghargai satu sama lain dan benar-benar menjunjung tinggi hak azasi manusia (bahkan juga binatang). Tentu saja tidak semua orang yang mengaku Kristen berbuat demikian akan tetapi saya melihatnya sendiri bahwa secara keseluruhan ada perbedaan kasih yang sangat besar di negara-negara yang percaya kepada Alkitab daripada negara-negara Timur. Mereka sangat diberkati oleh anugrah kasih Allah.




II. Kedua,

Di dalam Al-Quran, silsilah Yesus diterangkan apa adanya.
Al-Quran selalu menyebutkan nama Yesus sebagai 'Isa bnu Maryam = 'Isa anak Maryam = Yesus putra Maria

Padahal sejak Allah turun ke bumi, menjadi bayi, ngompol, Allah (maaf) netek, belajar berjalan, hingga menjadi Yesus, hingga sampai dengan masa Al-Quran itu diturunkan, belum pernah ada nama wanita yang dicantumkan dalam urutan silsilah, namun mengapa Al-Quran berani menyebutkan demikian?

Karena, Al-Quran pun juga firman Tuhan (Allah Swt).
Tuhan semesta alam, Tuhan Yang Maha Tahu tentang segala kebenaran.
Jadi, Yesus yang memang putra dari Maria (tanpa ada campur tangan biologis manusia/ Yusuf) disebutkan dengan SEBENARNYA.

Al-Quran jujur menyebut 'Isa bnu Maryam, bukan 'Isa bnu Yusuf..
Sungguh, hal ini justru mengangkat derajat bunda Maria, dan yang utama Al-Quran menyatakannya dengan jujur & otentik tentang bagaimana silsilah Yesus dan kedudukan bunda Maria itu sendiri.

Kalau Quran selama ini dianggap sebagai produk manusia (Muhammad Saw), logikanya Muhammad pun tidak akan memasukkan nama Maryam karena hal itu tidak populer & pasti akan dianggap sangat menggelikan & konyol bagi masyarakat Arab (pagan) pada masa itu.

Namun itulah yang namanya Quran sebagai Kitab Suci, didalam menyampaikan suatu kebenaran harus dengan benar pula.


**** Karena adalah manusia yang berbuat dosa maka Seorang manusia juga yang harus menjadi Juruselamat untuk menebus "upah" dosa. Dan Yesus jugalah yang harus dijadikan Panutan yang utama, yaitu kita harus mengikuti contoh-contoh yang telah Ia lakukan di dalam hidup-Nya. Pada kenyataannya tidak ada satu orangpun yang pernah hidup di dunia ini yang dapat menjadi lebih rendah daripada Yesus karena Ia telah memberikan contoh yang terbaik untuk kehidupan rohani yang kekal.

Sebenarnya kita juga tidak mengetahui apa-apa tentang Allah, tidak satu orangpun yang pernah melihat Allah atau melihat bagaimana Ia menjalankan hidup-Nya, bahkan begitu sucinya Allah sehingga apabila seorang manusia (yang berdosa) melihat Allah maka ia akan segera mati di tempat.

Dengan demikian kita tidak dapat mengikuti tingkah-laku Allah akan tetapi kita dapat membaca tentang Yesus di dalam Alkitab. Ingatlah Allah hanya memberikan perintah-perintah-Nya yang pada kenyataannya sudah kita langgar berulang-kali. Dengan demikian kita semua dengan sangat gawat memerlukan seorang Juruselamat untuk menebus "upah" dosa di dalam Neraka.

Hukum Allah diberikan bukan untuk menyelamatkan -- tetapi justru untuk menghukum pelanggar-pelanggarnya. Hanya Yesus Kristus, yaitu Allah dalam bentuk Roh dan Manusia yang diutus untuk menebus dan menyelamatkan umat pilihan-Nya dari dosa-dosa mereka.

"Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia [yaitu Kristus] juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai." (Ibrani 2:14-18)

Mengenai masalah nama perempuan, mungkin itu adalah masalah tradisi antara umat Yahudi yang hidup 2000 tahun lalu dengan Muhammad yang hidup kira-kira 1500 tahun lalu. Sebenarnya nama Maria juga banyak disebutkan di tempat-tempat lainnya di dalam Alkitab dengan jelas bahwa ia adalah ibu kandung Yesus, hanya saja dalam masalah silsilah ini Allah dengan sengaja menyembunyikan sesuatu (dan ini bukan satu-satunya hal yang disembunyikan di dalam Alkitab) yaitu -- supaya firman-Nya tidak dapat dimengerti oleh orang-orang yang tidak suci hatinya.




III. Ketiga,

Hal ini menjawab pula tentang artikel Bapak yang menyebutkan Muhammad ngawur dengan mengatakan bahwa bumi itu datar.
Padahal kalo kita baca, tidak serta merta ayat tersebut menyatakan bahwa bumi adalah sebuah bidang datar.

Surat AL GHAASYIYAH: 20
"Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?"

Dan di dalam Surat AR RAHMAAN: 10
"Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk (Nya)"

Seperti pendapat anda bahwa Kitab suci diperuntukkan bagi hamba2 yang mau berpikir.
Demikian pula dengan kedua ayat tersebut, bahwa jika kita mau berpikir betapa MAHA KUASA nya Allah Swt, dimana menjadikan bumi yang secara fisik bulat ini bisa dirasa & dilihat sebagai hamparan yang datar/ rata bagi makhluk ciptaan-Nya.
Justru jika pada jaman Rasulullah digamblangkan bahwa bumi ini bulat, maka bagaimana Muhammad bisa membuktikan saat itu karena belum ada teknologi yg bisa mencapai kearah sana.

Allah Swt Maha Sempurna rencana-Nya, jadi biarlah orang/ bangsa lain yang membuktikan bumi itu bulat, BERPUTAR lagi. Namun justru kok bisa didiami oleh manusia & semua makhluk yang ada? Logika sederhana, apakah mungkin ada benda yang berada pada permukaan media yang bentuknya bulat kemudian media itu diputar tanpa mengakibatkan benda/ materi2 yang menempel tadi melorot, jatuh, bahkan mungkin semburat karena diputar tadi.

Demikian pula dengan kondisi bumi & makhluk yang menempati di atasya.
Jika TANPA KUASA ALLAH Swt yang membuat bumi ini seperti hamparan yang rata plus menciptakan gaya gravitasi dsb, maka pasti kita sudah semburat..

Monggo, mari kita juga sama2 berpikir Pak..


**** Anda kurang jujur dalam masalah ini, ayat-ayat yang saya sebutkan dalam artikel tersebut dan ahli-ahli Quran pada zaman dahulu benar-benar percaya bahwa bumi ini berbentuk datar. Dan ini bukan satu-satunya masalah besar yang tidak dapat terpecahkan yang ada di dalam tulisan-tulisan Al-Quran.

"Tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana ia dijadikan, dan bumi, bagaimana ia diDATARkan.." (Surah 88 ayat 17,20)

Quran berkata: "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat BUMI itu DATAR dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka." (QS. 18:47)

"Dan Allah telah MERATAKAN bumi untuk makhluk(Nya)" (QS. 55:10)

"Dan tiadakah mereka melihat Bumi, bagaimana Kami MEMBENTANGKANNYA dan mengadakan gunung-gunung diatasnya.." (Surah 50:7)

Al-Quran dan orang-orang yang hidup pada zaman itu benar-benar percaya bahwa bumi ini berbentuk datar, tidak seorangpun yang dapat menyangka ciptaaan Allah Yang Maha Kuasa bahwa bumi itu sebenarnya bulat dan berputar pada porosnya dan berputar mengelilingi Matahari.

Jika nabi Ayub dan Yesaya telah menulis dibawah ilham dari Allah Roh Kudus ribuan tahun yang lalu, jauh sebelum Muhammad dilahirkan, bahwa bumi ini berbentuk "bulat dan bergantung di dalam kekosongan" bagaimana mungkin nabi yang selanjutnya tidak mengerti firman yang telah diturunkan sebelumnya???

Sebenarnya inilah cara orang-orang Yahudi membedakan mana nabi yang palsu dan mana nabi yang asli dari Allah. Pada zaman dahulu juga ada banyak nabi-nabi palsu di antara umat Yahudi, akan tetapi bila pendapat/tulisan mereka tidak sesuai dengan tulisan-tulisan nabi-nabi Allah yang sebelumnya maka dengan segera mereka mengetahui bahwa itu adalah seorang nabi palsu. Atau bila mereka bernubuat dan nubuatan itu tidak terjadi maka mereka akan mengetahui bahwa itu adalah seorang nabi palsu (tetapi tentu saja itu sudah terlambat).



IV. Keempat,

Apa salah Muhammad dengan memiliki istri lebih dari satu?
Bukankah nenek moyang agama2 langit juga beristri lebih dari satu, seperti Abraham, Yakub, Daud?
Tak satupun ada ayat di dalam Alkitab/ Injil yang mencela kisah2 poligami itu.

Diperbolehkannya seorang laki2 menikahi lebih dari satu wanita bukanlah sebab ajaran Muahammad bisa diikuti banyak orang hingga saat ini.
Di dalam Al-Quran pembahasan masalah poligami maupun perceraian dijelaskan secara nalar & gamblang (bagi orang2 yg mau mempelajari & berpikir).

Pernikahan Rasulullah SAW senantiasa atas perintah Allah, bukan atas kehendak/ hasrat beliau SAW.

Surat AL AHZAB: 37
"Dan (ingatlah), ketika kamu (Muhammad) berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi"

Dari ayat di atas dapat kita cerna bahwa meski Rasulullah enggan untuk menikahi istri Zaid (anak angkat beliau), tetapi Allah Swt justru memerintahkan agar Rasul menikahi. Hal ini sebagai contoh/hukum bahwa janda dari anak angkat itu bukan muhrim, jadi sah jika menghendaki untuk dinikahi.

Sebenarnya masih banyak uraian yang menjelaskan tentang pernikahan Rasulullah tapi mungkin bisa kita diskusikan lain waktu, thanks.


*** Saya tahu ada banyak laporan yang berkontradiksi mengenai isteri-isteri Muhammad, tetapi saya kurang faham tentang masalah pernikahan di dalam Quran, akan tetapi secara logika kita mengetahui bahwa orang-orang yang beristeri banyak hidupnya tidak akan berbahagia bila ia mau berlaku "adil" terhadap semua isteri-isteri yang dicintainya.

Saya juga mengetahui dari Kitab Suci bahwa Abraham, Salomo, Yakub, dll. sangat tersiksa hidupnya oleh karena isteri-isteri mereka yang banyak itu.


GBU,
Winner









BERBAHAGIALAH (Diberkatilah)




Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

"Berbahagialah orang yang miskin [rohani] di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga [yaitu kerajaan rohani yang
kekal selama-lamanya].

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur
[yaitu Kristus telah datang dan dosa-dosa mereka telah ditebus].

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki
bumi [yaitu "langit yang baru dan bumi yang baru" yang kekal
selama-lamanya].

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan Kebenaran, karena mereka
akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah [dan Firman Allah adalah Alkitab].

Berbahagialah orang yang membawa damai [rohani], karena mereka akan
disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab Kebenaran, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan
kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah,
karena upahmu besar di sorga, sebab -- demikian juga telah dianiaya
nabi-nabi yang sebelum kamu."

"Kamu adalah garam [penghakiman] dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan
diinjak orang.

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk MENGGENAPINYA.

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit
dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari
hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."
(Matius 5:2-18)







NAMA BAPA



"Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu [144,000 =
12x12,000] orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama
Bapa-Nya." (Wahyu 14:1)


Dalam bahasa aslinya Yunani di bagian akhir dari ayat ini hanya ada
tertulis "nama Bapa-Nya" tidak terdapat ungkapan "nama-Nya", hanya ada
ungkapan "tertulis nama Bapa-Nya". Dengan kata lain di dahi
orang-orang yang percaya (yaitu kehendak mereka) secara rohani ada
tertulis nama Allah sebagai Bapa rohani mereka. Tentu saja ini bukan
suatu tanda secara harafiah yang dapat kita lihat dengan mata, ini
adalah suatu tanda rohani. Dan angka 144,000 juga bukan menunjuk
kepada jumlah yang harafiah, secara rohani ini adalah kepenuhan yang
genap dari jumlah orang-orang yang percaya yang ada di seluruh dunia.

Sekarang pertanyaannya siapakah nama Bapa itu? Di dalam Alkitab Allah
memiliki banyak nama-nama, akan tetapi nama-nama Allah ini bukan
seperti nama saya atau nama anda yang unik yang digunakan untuk
membedakan kita dengan orang-orang yang lain, -- di dalam Alkitab
Allah menggunakan nama-nama-Nya untuk menunjuk kepada
karakter-karakter-Nya.

Seperti misalnya dalam kitab Yesaya 9:6 Yesus disebut sebagai "Bapa
yang Kekal" dan "Raja Damai". Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat, Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa
yang Kekal, Raja Damai." [harap diperhatikan bahwa kata Penasihat dan
Ajaib adalah dua kata yang dipisahkan oleh koma]

Nah setidaknya disini kita sudah mendapatkan 5 nama yang berbeda-beda,
tetapi tentu saja nama Allah sebagai sang Juruselamat atau Penebus
adalah Yesus seperti yang kita baca dalam kitab Matius 1:21-23 demikian:

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan MENYELAMATKAN umat-Nya dari dosa
mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh
nabi: "Sesungguhnya, anak dara [yaitu anak perawan] itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan
menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita."

Lebih jauh dalam kitab Wahyu 19:11-13 kita membaca lagi tentang nama
Allah demikian:

"Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia
menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api
dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada
tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia
sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan
nama-Nya ialah: "Firman Allah."

Allah adalah Allah yang tidak terbatas, Ia adalah pribadi yang Esa
yang "tidak" dapat kita mengerti secara menyeluruh dengan pikiran kita
yang terbatas, -- Allah adalah misteri ilahi. Sama halnya ketika Allah
menciptakan langit dan bumi beserta isinya hanya melalui sabda-Nya
saja, kita tidak dapat mengerti hal itu sepenuhnya bagaimana Allah
dapat melakukan itu.

Seringkali Alkitab mengacu pada Allah tanpa membedakan apakah itu
Allah Putera atau Allah Bapa. Tetapi kita harus ingat bahwa hanya ada
satu Allah Yang Esa. Ketika Alkitab berbicara tentang Roh Kudus pada
akhirnya itu mengacu kepada Allah (Kis. 5:3-4). Ketika Alkitab
berbicara tentang Tuhan Yesus atau TUHAN (Yehovah), itu mengacu pada
Allah (Yesaya 43:11).

Dalam Perjanjian Baru, kita membaca tentang Kristus dalam kitab Kolose
2:9 demikian:

"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan"

Dan kitab Filipi 2:5-7 menasihatkan kepada kita demikian:

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa
Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia."

Kita tidak harus bertanya kepada diri kita apakah ini Bapa atau Anak?
Faktanya ini adalah Allah Semesta Alam. Dan Allah juga seringkali
mewahyukan diri-Nya sebagai Anak dalam Perjanjian Lama sama seperti
dalam Perjanjian Baru.


Disisi yang lain, orang-orang yang tidak percaya juga memiliki tanda
rohani di dahi atau tangan mereka (yaitu kehendak mereka) seperti yang
kita baca dalam kitab Wahyu 13:16-18 demikian:

"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan
kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli
atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu
nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah
hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia MENGHITUNG bilangan
binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam [666]."

Dan Wahyu 14:9-12 menambahkan demikian:

"Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan
berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan
patungnya itu, dan menerima tanda [666] pada dahinya atau pada
tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan
tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api
dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata
Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai
selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa,
yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan
barangsiapa yang telah menerima tanda namanya [666]." Yang penting di
sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah
dan iman kepada Yesus."

Ini adalah sama dengan yang Yesus katakan kepada orang-orang Farisi
dalam kitab Yohanes 8:44 demikian:

"Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam Kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
Kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta."

Prinsip Alkitab yang benar Allah hanya membagi seluruh dunia ini
menjadi dua bagian atau dua kerajaan rohani, yaitu kerajaan Iblis dan
kerajaan Tuhan, tidak ada orang yang dapat berdiri ditengah-tengah,
bila kita masih belum diselamatkan, apakah kita menyadarinya atau
tidak, kita masih berada di dalam kerajaan gelap dan masih merupakan
budak dari dosa dan masih tunduk kepada Iblis sebagai bapa rohaninya.


"For all flesh is as grass, and all the glory of man as the flower of
grass. The grass withereth, and the flower thereof falleth away. But
the word of the Lord endureth for ever. And this is the word which by
the gospel is preached unto you." (1 Peter 1:24-25)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.








KEMULIAAN RAJA-RAJA




"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu [yaitu "Firman" atau
dabar], tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [yaitu
"Firman" atau dabar]." (Amsal 25:2)


Kita harus selalu mengingat prinsip yang sangat penting yang Tuhan
nyatakan dalam ayat ini yang menggunakan kata Ibrani "kabowd" dan
diterjemahkan sebagai "kemuliaan" atau "kehormatan". Disini Tuhan
menegaskan hal yang sangat penting bahwa Tuhan dengan sengaja telah
membuat Alkitab sukar untuk dipahami -- dimana hal ini merupakan hak
prerogatif Tuhan, atau "kemuliaan-Nya" untuk melakukan hal tersebut.

Disisi yang sama, adalah kemuliaan yang sangat tinggi bagi raja-raja,
yaitu orang-orang yang percaya, untuk mempelajari Alkitab, atau
"mencari" di dalam Alkitab, supaya Tuhan dapat menunjukkan
kebenaran-Nya kepada umat-Nya dimana pada saat yang sama Tuhan juga
"menyembunyikan" kebenaran-Nya dari orang-orang yang tidak dipilih.

Di dalam Alkitab orang-orang yang percaya disebut sebagai "raja-raja"
atau para ratu atau bangsawan dimana Kristus adalah Raja dari segala
raja. Seperti misalnya dalam kitab Wahyu 5:10 kita membaca demikian:

"Dan Engkau telah membuat mereka [yaitu orang-orang yang percaya]
menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan
mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Kemudian dalam kitab Kisah Para Rasul 17:11 kita membaca bahwa
murid-murid yang ada di kota Berea mempelajari Kitab Suci setiap hari
untuk mengetahui Kebenaran. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Orang-orang Yahudi di kota itu [yaitu di kota Berea] lebih baik
hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka
menerima Firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar
demikian."

Dan perhatikan hasil dari usaha mereka dalam ayat 12 yang berkata
demikian:

"Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di
antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani."

Lebih jauh dalam kitab Yohanes 16:13-15, 17:4-5 Tuhan Yesus
menjelaskan demikian:

"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran [Roh Kudus], Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan [doxazo] Aku,
sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku
berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari
pada-Ku ............ Aku telah mempermuliakan [doxazo] Engkau di bumi
dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku
untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah [doxazo]
Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu
sebelum dunia ada."

Kita harus sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa Ia telah memberikan
kepada kita Alkitab, yang memberitahukan anak-anak Tuhan yang sejati
bahwa mereka harus percaya dan patuh kepada Alkitab. Mereka harus
belajar untuk mempercayai secara menyeluruh bahwa Allah Roh Kudus akan
"memimpin" mereka kepada Kebenaran ketika mereka berdoa untuk meminta
pengertian dan mematuhi petunjuk-petunjuk-Nya untuk mempelajari Kitab
Suci, seperti yang dijelaskan dalam kitab 1 Korintus 2:11-13 demikian:

"Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di
dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?
Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam
diri Allah selain Roh Allah [yaitu Roh Kudus]. Kita tidak menerima roh
dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang
dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal
rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang
karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada
kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh [, membandingkan hal yang
rohani dengan hal yang rohani]."

[Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya bagian akhir dari ayat
ini berkata "membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani"
yaitu untuk membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di
dalam seluruh Alkitab.]

Dan dalam kitab Wahyu 1:16, dan juga di banyak tempat-tempat lainnya
di dalam Alkitab, Firman Tuhan disamakan dengan "pedang bermata dua"
yang keluar dari mulut Allah Putera. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik."

Tuhan menjelaskan bahwa Firman-Nya (yang juga disebut sebagai Hukum
Tuhan) memiliki dua sisi yang sangat tajam yang dapat "memotong" hati
manusia. Di sisi yang satu ia dapat digunakan untuk menyelamatkan dan
sisi yang lainnya dapat digunakan untuk menghukum.

Dan orang-orang yang menjadi diselamatkan berdasarkan belas kasih dan
anugrah Tuhan dijelaskan dalam kitab 1 Samuel 2:8 demikian:

"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang
yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan
para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan [yaitu
kemuliaan atau kabowd]. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di
atasnya Ia menaruh daratan."

Disisi yang lain orang-orang yang belum pernah mengalami belas kasih
dan anugrah Tuhan dan orang-orang yang tidak akan pernah mengalaminya
digambarkan sebagai orang-orang yang "pikirannya telah dibutakan"
dalam kitab 2 Korintus 3:12-15, yang kita baca demikian:

"Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak
dengan penuh keberanian, tidak seperti Musa, yang menyelubungi
mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya
cahaya yang sementara itu. Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul
[yaitu pikiran mereka telah dibutakan], sebab sampai pada hari ini
selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca
Perjanjian Lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang
dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali
mereka membaca kitab Musa, ADA selubung yang menutupi hati mereka."

Ingalah selalu bahwa dalam kitab Yohanes 5:39 Tuhan Yesus telah
menjelaskan demikian:

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya
kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu
memberi kesaksian tentang Aku"

Jadi sesungguhnya seluruh Kitab Suci dari halaman yang pertama sampai
halaman yang terakhir sedang berbicara tentang Tuhan Yesus Kristus
dalam berbagai macam gambaran-gambaran dan perumpamaan-perumpamaan.
Kitab Kolose 1:15-16 menegaskan demikian:

"Ia [yaitu Kristus] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam
Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada
di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana,
maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia."


"Therefore say unto the house of Israel, Thus saith the Lord GOD; I do
not this for your sakes, O house of Israel, but for mine holy name's
sake" (Ezekiel 36:22a)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: