Entri Populer

Kamis, 30 Desember 2010

Betlehem, Kota Kecil Yang Istimewa

Tanyakan kepada siapa saja yang merayakan Natal, “Dimana bayi Kristus dilahirkan?” maka Anda akan mendapatkan jawaban pasti, Betlehem. Lagu Natal seperti “O Little Town of Betlehem” begitu terkenal dan dikenang.

Namun apa yang membuat Betlehem, sebuah kota kecil dan berdebu begitu penting sehingga dipilih untuk momen istimewa itu? Dalam bahasa Ibrani, Betlehem artinya “Rumah Roti.” Telah dinubuatkan bahwa Mesias, “Roti yang dikirim dari sorga untuk memberi makan jiwa manusia,” akan dilahirkan dari keturunan Raja Daud. Dia juga akan lahir di kota yang sama dimana Daud memerintah atas Israel, Dia lahir di Betlehem!

Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. ~ Mikha 5:2

Domba-domba mengembik di padang rumput Betlehem. Migdal Eder, atau menara pengintai The Tower of the Flock adalah tempat dimana domba-domba untuk korban bakaran dilahirkan dan dibesarkan. Setiap domba jantan sulung dari daerah Betlehem telah dikuduskan dan dipisahkan untuk di korbankan di Yerusalem. Generasi demi generasi gembala berdiam di bukit suci itu. Mereka adalah kelompok yang terbiasa dengan udara dingin dan tinggal sendirian di padang rumput. Sebagai pelindung para domba, mereka siap mengorbankan nyawanya untuk menjaga kawanan ternaknya dari serangan binatang buas.. atau tersesat dan terjatuh di tebing batu.

Setelah memberikan hidup mereka bagi kawanan ternaknya, para gembala akan memisahkan domba-dombanya, memilih hanya domba jantan yang sulung yang tanpa cacat untuk dibawa ke Yerusalem. Disana, domba itu akan dijual kepada mereka yang akan melakukan korban penebusan dosa. Di gunung yang sama dimana Abraham akan mempersembahkan anaknya kepada Tuhan, domba itu akan dicurahkan darahnya dan mati sebagai korban penebusan. Siklus ini terjadi tanpa akhir.

Tetapi ketika Kristus datang kedunia ini, semua itu berubah:

Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." ~ Ibrani 10:5-7

Yohanes Pembabtis menyatakan bahwa Yesus bukan hanya “Anak Allah” (Yohanes 1:34), tetapi juga “Domba Allah” (Yohanes 1:36).

Domba sulung Allah telah mengobankan nyawa-Nya sebagai ganti atas dosa seluruh umat manusia – satu pengorbanan yang sempurna yang hanya satu kali, dan dilakukan oleh Allah Bapa sendiri.

Dimana lagi “..Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” akan lahir jika bukan di Betlehem, ditengah-tengah kawanan domba yang telah dikuduskan.

Tetapi bagaimana Domba Allah itu tiba adalah sebuah misteri yang harus dipecahkan. Telah bertahun-tahun dinantikan kedatangan seorang Mesias yang akan membalas semua kejahatan dunia.

Bertahun-tahun menantikan runtuhnya penguasa yang lalim… dan menantikan Dia yang akan menjadi Raja selamanya. Selama bertahun-tahun menanti itu.. tidak seorangpun melihat titik terang.

Dan ketika Mesias itu telah datang, siapa di Israel yang tahu? Hanya segelintir orang yang menyadari keajaiban-Nya, dan sebagian besar dari mereka adalah orang biasa – para gembala yang sederhana dari Betleham.

Mengapa Mesias memilih tempat itu, dan mengapa para gembala yang pertama menyambut-Nya? Bahkan hal ini sudah masuk dalam rencana-Nya yang kekal.

Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman TUHAN. Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. ~ Yeremia 23:4-5.

Raja segala raja telah datang ke kota kecil Betlehem, Kota Daud, kota para gembala. Tempat di mana domba untuk persembahan di lahirkan dan dibesarkan. Dia diletakkan di sebuah palungan. Dia adalah Yesus Kristus, sang Mesias.



Lahir Dari Seorang Perawan

Lukas 1:26-27
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Alkitab mengatakan dalam Yesaya bahwa Tuhan akan memberikan kita tanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14). Dalam bahasa Ibrani, kata almah dapat diterjemahkan sebagai perempuan muda atau perawan. Namun tidak ada yang aneh jika seorang perempuan muda melahirkan, jadi hal itu bukanlah menjadi sebuah pertanda.

Tetapi di Perjanjian Baru, kata yang digunakan dalam terjemahan Yunani dari almah adalah parthenos, dan ini jelas artinya “seorang perawan.” Tidak ada arti lainnya lagi, selain perawan. Alkitab menuliskan bahwa ada seorang gadis perawan bernama Maria. Malaikat Tuhan mendatanginya dan berkata, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” (Lukas 1:35). Malaikat itu memberitahu Maria bahwa seorang anak akan terbentuk dalam rahimnya, dan dia akan melahirkan Mesias.

Dengan cara inilah Tuhan menjadi manusia dan menjadi Adam yang kedua. Tuhan menjelmakan diri menjadi manusia yang memiliki darah dan daging – melalui karya Roh Kudus yang dikenal sebagai parthenogenesis – tanpa intervensi reproduksi seorang pria, terbentuklah janin bayi Yesus. Itu sebabnya Yesus disebut Anak Allah. Dia bukanlah anak Yusuf, dan Dia bukan anak dari seorang prajurit Roma. Dia bukan berasal dari ayah jamani. Dia dikandung oleh Roh Kudus. Allah menghadirkan manusia kedua, yang hadir kedunia ini tanpa membawa dosa keturunan dari Adam. Dengan membuat Yesus masuk dalam garis Daud dan Abraham, dan hal ini menggenapi beberapa janji yang Tuhan buat bagi mereka. Jadi, melalui ibu-Nya, Maria, Yesus menerima sifat kemanusiaan-Nya. Belajar dari hal ini, kita dapat melihat bagaimana uniknya pribadi Yesus, dikandung oleh Roh Kudus, tetapi keturunan dan keluarga dari Daud. Amin. ---------------------MERRY CHRISTMAS---------

Tidak ada komentar: