Entri Populer

Rabu, 29 Juli 2009

BAPA YANG KUDUS

"Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku [Yesus], supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita." (Yohanes 17:11b)


Tuhan Yesus memang mempunyai Bapa surgawi, demikian juga kita mempunyai Bapa surgawi dimana kita berdoa kepada-Nya sama seperti model doa yang diajarkan Yesus kepada kita (Matius 6). Dan ada banyak bagian Alkitab yang menyebutkan bahwa ada tiga pribadi yang berbeda dalam diri Allah Tritunggal tetapi mereka adalah satu. Seperti contohnya ketika Yesus dibaptis kita melihat tiga Pribadi yang berbeda-beda disebutkan disana, dalam kitab Matius 3:16-17 kita membaca demikian:

"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah [Allah Roh Kudus] seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga [yaitu suara Allah Bapa] yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Pertama-tama kita harus selalu mengingat bahwa "Allah adalah Roh", Alkitab menjelaskan dalam kitab Yohanes 4:24 demikian:

"Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran."

Dan Tuhan Yesus itu adalah "Roh Allah" atau "Roh TUHAN" dalam wujud manusia, kitab Kolose 2:9 menyatakan kepada kita demikian:

"Sebab dalam Dialah [Kristus] berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan"

Dengan kata lain Yesus Kristus adalah figure atau contoh (Allah dalam wujud daging) yang Bapa berikan kepada kita supaya kita mengikuti-Nya. Tidak ada satu orangpun yang pernah melihat atau mengenal Allah Bapa dengan dekat kecuali Yesus, karena itu sudah seharusnya kita mengikuti ajaran-ajaran yang Yesus berikan kepada kita. Kitab Yohanes 1:18 Yesus berkata demikian:

"Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."

Hanya Yesus yang mengerti seluruhnya tentang Bapa, dan Ia "turun" ke dunia sebab --sejak sebelum dunia dijadikan-- Ia telah diberikan tugas untuk menebus umat pilihan dari dosa, kematian rohani dan kutukan kekal. Dalam kitab 1 Petrus 1:17-20 kita membaca demikian:

"maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir."

Tuhan Yesus Kristus adalah "anak domba yang telah disembelih sejak dunia dijadikan" (Wahyu 13:8, Wahyu 17:8b). Itulah sebabnya dalam kitab Kejadian kita membaca bahwa Allah memanggil diri-Nya sendiri sebagai "Kita" dalam bentuk jamak bukan tunggal (Kejadian 1:26, Kejadian 11:7, dll). Allah berkata dalam kitab Kejadian 1:26 demikian:

"Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Kita tidak mengerti mengapa hal tersebut demikian tetapi itulah yang dikatakan di dalam kitab Taurat Musa (Lima kitab yang pertama dari Alkitab). Ini adalah "misteri ilahi" -- Allah memang tidak merancang pikiran kita yang kecil untuk mengerti seluruhnya tentang Allah.

Alkitab bersikeras bahwa Allah adalah Esa, tetapi disisi lain Allah juga menampilkan diri-Nya dalam tiga Pribadi yang berbeda, Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus.

Ketika kita mempunyai hubungan yang erat dengan Alkitab dimana kita merenungkan hal-hal yang kita baca ke dalam pikiran kita siang dan malam maka kita akan melihat ayat-ayat yang secara "tersembunyi" menyatakan Allah Tritunggal. Seperti misalnya kitab Yudas 1:25 berkata demikian:

"Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin."

Dan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama kita juga menemukan hal yang sama, Yeremia 50:34 berkata kepada kita demikian:

"Tetapi PENEBUS mereka adalah kuat; TUHAN semesta alam nama-Nya. Tentulah Ia akan memperjuangkan perkara mereka, supaya Ia memberi ketenteraman [peristirahatan - bandingkan dengan Matius 11:28] kepada bumi, tetapi kegemparan kepada penduduk Babel."

Dan Yesaya 45:21 berkata demikian:

"Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN [=Yehovah]? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan JURUSELAMAT, tidak ada yang lain kecuali Aku!"

Yesus Kristus adalah Juruselamat atau Penebus yang dimaksud oleh Alkitab, ayat kuncinya dinyatakan dalam Matius 1:21 dimana kita baca demikian:

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan MENYELAMATKAN umat-Nya dari dosa mereka."

Dan Lukas 2:11 menambahkan demikian:

"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."

Nama Yesus sendiri berarti Juruselamat, dan itu adalah salah satu dari nama-nama Allah yang ada tertulis di dalam Alkitab. Yesus adalah nama Allah "yang baru" (yang terakhir), seperti yang dikatakan dalam kitab Wahyu 3:12 demikian:

"Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru."

Ingatlah dalam kitab Yohanes 17:12a Yesus berdoa kepada Bapa demikian:

"Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku….."

Dan kitab Filipi 2:9-11 menyatakan demikian:

"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!"

Yesus Kristus adalah "fondasi" dari seluruh ciptaan Allah, Ia adalah alasan utama mengapa Allah menciptakan manusia beserta langit dan bumi ini. Tanpa Yesus tidak ada sesuatupun yang telah jadi dari segala sesuatu yang telah dijadikan di dunia ini (Yohanes 1).

Kita hanya bisa menerima pernyataan-pernyataan yang tercantum di dalam Alkitab dengan iman, dan pada saat kita merenungkan siapa sesungguhnya Allah itu, kita menerima kenyataan bahwa -- kita tidak sanggup memahami seluruhnya mengenai Allah Yang Maha Kuasa dan Tidak Terbatas yang dengan bersabda saja dapat menciptakan langit dan bumi yang sangat kompleks ini. Kita tidak dapat mengerti hal itu.

Jadi kita sama sekali tidak boleh memilih-milih atau memotong beberapa ayat dari Firman Allah dan kemudian mengambil kesimpulan dari situ, tetapi kita harus selalu membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain yang berbicara tentang hal yang sama di dalam seluruh Alkitab. Kita harus melihat kepada seluruh Alkitab sebelum kita bisa sampai pada Kebenaran yang sesungguhnya.

Kemudian yang terakhir Yesus berkata kepada salah seorang muridnya Filipus dalam kitab Yohanes 14:9 demikian:

"Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami."

Dan dalam Yohanes 10:30 Yesus berkata demikian:

"Aku dan Bapa adalah satu."


"ye also may have fellowship with us: and truly our fellowship is with the Father, and with his Son Jesus Christ." (1 John 1:3)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.


UNDANG-UNDANG HARI MINGGU

Kebaktian pada hari Minggu Sabat bukan hanya ditetapkan oleh seorang Paus atau seorang Raja yang berkuasa atau rapat-rapat yang diadakan oleh para ahli agama, tetapi hal itu memiliki ke-absahan yang sangat alkitabiah:

Dalam bahasa aslinya Yunani, Matius 28:1 (dan juga ketika Injil lainnya: Markus, Lukas, Yohanes) ada ditulis demikian:

"Setelah Sabat-Sabat [jamak] lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama Sabat-Sabat [jamak] itu,............"


Dalam Alkitab bahasa Indonesia (versi Terjemahan Baru) ditulis demikian:

"Setelah hari Sabat [seharusnya ini ditulis dalam bentuk jamak] lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu [ini juga seharusnya adalah kata Sabat dalam bentuk jamak] itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu."


Jadi ada dua kata Sabat dalam ayat ini yang seharusnya diterjemahkan dalam bentuk jamak. Dalam Alkitab bahasa Inggris (Young's Literal Translation 1898) ditulis demikian:

"And on the eve of the sabbaths [perhatikan ini ditulis dalam bentuk jamak], at the dawn, toward the first of the sabbaths [jamak], came Mary the Magdalene, and the other Mary, to see the sepulchre"


Ini adalah terjemahan yang benar sesuai dengan bahasa aslinya, Stephanos-1550 menulis demikian:

"oye de sabbatwn [jamak] th epifwskoush eiV mian sabbatwn [jamak] hlqen maria h magdalhnh kai h allh maria qewrhsai ton tafon"


Kebenaran yang sama juga ditemukan dalam tiga Injil yang lain di ayat-ayat pembukaan dari Markus 16, Lukas 24, dan Yohanes 20. Hal ini menandakan sudah berakhirnya era hari ke-tujuh Sabat Perjanjian Lama (Sabtu) dan dimulainya era Sabat Perjanjian Baru (Minggu) yaitu hari pertama Sabat ketika Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari Minggu pagi di tahun 33 Masehi. Ini adalah satu-satunya alasan mengapa Tuhan menulis kata tersebut dalam bentuk jamak.

GBU


Data ini membenarlkan bhw sebelum Kaiser Constantine membuat
peraturan, orang Kristen telah terbiasa merayakan Hari Kebangkitan
Yesus pada hari MInggu.

Menurut cerita (benar tidaknya) Kaisar Contanstine mengaku menjadi
Kristen sebab ia mengalami mujizat besar. Ketika dia dlm kekwatiran
berhadapan dgn musuhnya, dia berdoa (dlm kekafiran) namun dia melihat
tanda salib di awan-awan. Peperangan berakhir, kemenangan ada di
tangannya, mk ia yakin Tuhan yg disalibkan itulah yg menolong dia.


~ Undang-undang sipil yang pertama mengenai hari Minggu, diberlakukan oleh Kaisar Constantine di Roma tanggal 7 Maret tahun 321 M. Sejak itu dia merubah segalanya secara radikal, termasuk membuat
Undang-undang menhormati hari minggu.

Sejalan dgn itu Konsili Nicea meneguhkan bahwa hari minggu adalah hari
Tuhan, artinya bukti kebangkitan Yesus mengalahkan kematian adalah
salah satu konfirmasi bhw Yesus Anak Manusia itu adalah TUHAN.

"Pada tahun 325, Sylvester, Bishop Roma ... secara
> resmi mengubah sebutan hari pertama, dengan menyebutnya hari Tuhan."
> (Historia Ecleslastica, hal 739).

Yesus bukan dipertuhankan sebagaimana banyak orang salah tafsir ttg
iman Kristiani. Yesus mmg TUHAN yg mengambil rupa manusia, dilahirkan
perawan Maria. Dia hidup diantara manusia, namun Dia bertindak dan
menyatakan kuasaNya, menyamai TUHAN.

Kebangkitan Yesus dr kematian adalah dasar kekristenan. Tanpa
kebangkitan Yesus, sia-sialah orang mempercaiNYA dan mengikutiNYA.

Pengikut Kristus adalah mrk yg percaya bhw mrk juga akan BANGKIT dari
kematian pada hari penghakiman SANG RAJA KEKAL, yg ADIL yaitu YESUS.

2009/7/28 Diskusi Pemilu <diskusipemilu_24@yahoo.co.id>:
> ~ Undang-undang sipil yang pertama mengenai hari Minggu, diberlakukan oleh
> Kaisar Constantine di Roma tanggal 7 Maret tahun 321 M, yang berbunyi :
> "Pada Hari Matahari yang dihormati hendaknya para pembesar dan rakyat yang
> bertempat tinggal di kota berhenti, dan hendaknya semua bengkel ditutup.
> Namun di pedesaan, orang-orang yang bertani boleh dengan bebas dan sah
> meneruskan pekerjaan mereka." (History of the Christisn Church, edisi tahun
> 1902, jilid 3, hal 380).
>
> ~ Langkah berikutnya dalam menjadikan pemeliharaan hari Minggu lengkap
> sebagai bagian agama Kristen, diambil oleh gereja di Roma dalam Konsili
> Laodekia. Konsili itu membuat undang-undang agama pertama mengenai
> memelihara hari Minggu. "Pada tahun 325, Sylvester, Bishop Roma ... secara
> resmi mengubah sebutan hari pertama, dengan menyebutnya hari Tuhan."
> (Historia Ecleslastica, hal 739).
>
> ~ Pada Konsili Laodekia lain, tahun 364, dibuat undang-undang berikut :
>
> "Orang-orang Kristen bukanlah penganut agama Yahudi dan tidak boleh
> bermalas-malas pada hari Sabtu ..., tetapi harus bekerja pada hari itu;
> tetapi hari Tuhan khususnya harus mereka hormati, dan sebagai orang-orang
> Kristen, jika sekiranya mungkin, tidak boleh bekerja pada hari itu. Namun,
> jika mereka ketahuan sebagai penganut agama Yahudi ( memelihara Sabat ) ,
> mereka akan dikeluarkan ... dari Kristus." (A History of Councils of the
> Church, jilid 2, hal 316).
>
> ~ Meskipun demikian, orang-orang Kristen masih tetap memelihara hari Sabat
> (Sabtu) pada abad keenam, sehingga Paus Gregory mengumkan, "mereka yang
> mempertahankan bahwa pekerjaan tidak boleh dilakukan pada hari yang ketujuh
> adalah sebagi nabi-nabi antikristus." (The Law of Sunday, dikutip dalam
> Carlyle B. Haynes, From Sabbath to Sunday, hal 43).
>
> ~ Yang terakhir, bulan Juli 1998, Paus Yohanes Paulus II menerbitkan Surat
> Pastoral Dies Domini (Hari Minggu), yang menyerukan agar umat Kristen
> beribadah di hari Minggu sebagai penggenapan Sabat, dan meminta
> perundang-undangan sipil untuk memberi sarana kepada peribadahan Minggu ini.


Tidak ada komentar: