Entri Populer

Jumat, 22 Mei 2009

KASIH TUHAN

"Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu." (Mazmur 5:4-6)


Dari ayat-ayat ini dan banyak ayat-ayat lainnya dalam Perjanjian Lama maupuan Perjanjian Baru kita mempelajari bahwa sesungguhnya Tuhan membenci orang-orang yang berbuat dosa, dimana murka ilahi-Nya berada diatas orang-orang tersebut. Walaupun demikian Tuhan memiliki belas kasih dan kesabaran yang luar biasa terhadap seluruh ciptaan-Nya, termasuk orang-orang yang berdosa. Dalam kitab Matius 5:45, kita membaca sebagai berikut:

"Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar."

Pikirkanlah tentang berkat-berkat besar yang kita dapatkan dari sinar matahari yang indah dan hujan yang baik untuk mengairi bumi. Orang-orang yang tidak dipilih untuk diselamatkan dapat menikmati berkat-berkat ini seluruhnya sama seperti mereka yang telah dipilih untuk diselamatkan. Belas kasih Kristus yang mencakup seluruh umat manusia diperlihatkan setidaknya di dua tempat di dalam Alkitab dimana kita membaca bahwa Yesus menangis. Dalam kitab Yohanes 11:32-35, kita membaca kata-kata yang emosional ini:

"Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku [yaitu Lazarus] pasti tidak mati." Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus."

Allah yang kekal, Tuhan Yesus Kristus, memperlihatkan perasaan-Nya yang tertekan karena kematian telah memasuki dunia ini. Dalam Lukas 19:41-44 kita membaca Yesus yang menangisi Yerusalem:

"Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu [yaitu Yerusalem], Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."

Yerusalem seperti yang digambarkan dalam ayat ini menunjuk kepada semua orang yang mengaku sebagai orang-orang yang percaya dan berada di dalam organisasi gereja-gereja yang secara eksternal melambangkan kerajaan Allah, tetapi mereka telah menjadi murtad. Demikianlah, anggota-anggota gereja ini sebenarnya sedang berjalan menuju hukuman kekal. Mereka telah mengolok-olok Allah karena mereka telah menetapkan rencana keselamatan mereka sendiri. Mereka telah merubah ajaran Alkitab dan hal-hal lainnya yang mereka perbuat yang bertentangan dengan Firman Allah.

Namun, Kristus menangis karena Ia harus mendatangkan murka-Nya secara penuh kepada mereka. Kita melihat betapa mulianya Kristus itu ketika Ia menangisi Yerusalem, hal itu menunjukkan belas kasihan-Nya yang besar kepada kita. Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau Allah berkata dalam kitab Yehezkiel 33:11:

"Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik."

Dan dalam kitab Matius 23:37 Yesus menyatakan demikian:

"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi [band. Wahyu 18:22-23]"

Semua hal ini disaksikan oleh penguasa-penguasa surgawi sepanjang sejarah dunia. Mereka dapat melihat suatu dunia yang diperintah oleh satu malaikat jahat yang disebut Iblis. Dan mereka dapat melihat ketika beberapa orang diselamatkan, yaitu hanya delapan jiwa, ketika Allah memperingatkan dunia tentang kehancuran yang akan segera datang pada zaman Nuh. Mereka melihat kesetiaan Abraham, dan ketidak-setiaan bangsa Israel yang binasa di padang gurun karena ketidak-percayaan mereka. Mereka menyaksikan bagaimana bangsa Israel dan Yehuda yang jahat dibiarkan hancur oleh Allah dengan menggunakan bangsa Asyur dan Babel.

Jadi bagaimana Kristus akan mengatur sebuah dunia yang berisi bermilyar orang yang mati secara rohani dan diperintah oleh Iblis? Bagaimana Kristus akan mengelola sebuah dunia dimana didalamnya hampir setiap warganya mengalami kematian rohani dan menjadi hamba dosa dan Iblis? Bagaimana Allah dapat mengelola sebuah alam semesta yang sudah dikutuk dimana di dalamnya hidup orang-orang yang berdosa dimana hanya ada sedikit sekali yang ditarik untuk menjadi umat Allah?

Fokus terakhirnya ada pada gereja rohani yang kekal, yaitu orang-orang yang namanya ada tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Bagaimana mereka dapat hidup di antara dan kemudian ditarik keluar dari bermilyar orang jahat yang dikuasai Iblis dan bermusuhan dengan Kristus? Bagaimana Allah dapat mengelola sebuah dunia dimana sebagian besar penduduknya mengalami kematian secara rohani tetapi dalam dunia yang sama itu ada sejumlah kecil (atau suatu sisa) yang sudah Allah pilih untuk menerima keselamatan?

Planet Bumi ini diciptakan untuk memperlihatkan hikmat dan kemuliaan Allah dalam situasi yang paling sulit dan kelihatannya tidak mungkin dilakukan. Perwujudan yang paling penuh dari kemuliaan-Nya dapat dilihat pada fakta bahwa Allah sendiri adalah sang Juruselamat (Yesaya 43:11). Dan kita melihat Dia dihina dan ditolak oleh manusia, oleh bangsa Israel milik-Nya sendiri. Kita melihat Dia mengalami hukuman yang paling memalukan dan terkutuk ketika Ia tergantung di atas kayu salib. Ia yang tidak berdosa telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa karena dosa-dosa kita.

Kemudian kita juga melihat belas kasihan-Nya yang sangat besar ketika seorang penjahat yang disalib disamping-Nya memohon, "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (Lukas 23:42). Dan tepat disana menjelang kematian dari seorang manusia yang hina ini, kita menyaksikan dia menerima pengampunan secara penuh. Dalam kitab Lukas 23:43 Tuhan Yesus berkata kepada penjahat itu demikian:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus [yaitu Surga]."

Dengan kata lain tidak perduli betapa buruknya anda telah menjalani hidup anda atau betapa mengerikannya dosa-dosa yang telah anda lakukan, adalah mungkin bahwa melalui belas kasih Allah anda juga adalah seorang yang telah Allah pilih untuk Ia selamatkan. Akan tetapi, ingatlah bahwa Allah melakukan segala sesuatu di dalam jadwal dan kerelaan-Nya. Oleh karena itu, anda seharusnya menantikan Tuhan dengan sabar sementara anda terus belajar dari Alkitab. Kitab Ratapan 3:26 berkata demikian:

"Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."

Dan kitab Mazmur 62:8,9 menyatakan demikian:

"Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita."


"Let all those that seek thee rejoice and be glad in thee: and let such as love thy salvation say continually, Let God be magnified." (Psalm 70:4)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Tidak ada komentar: