Entri Populer

Sabtu, 18 September 2010

Melihat Yang Tak Kelihatan

2 Raja-raja 6:16

Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."

Mazmur 73; Ibrani 7; Zefanya 1-3

Suatu pagi, Nabi Elisa dikejutkan oleh teriakan bujangnya yang panik saat melihat tentara Aram mengepung tempat tinggal mereka, "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"

Namun Elisa tetap tenang, dia berkata pada bujangnya, “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." Lalu Elisa berdoa kepada Tuhan dan meminta agar mata bujangnya dibukakan sehingga bisa melihat pasukan bala tentara Tuhan yang memenuhi gunung itu, dengan jumlah jauh lebih banyak dari tentara Aram.

Manusia seringkali hanya melihat masalah dan mereka menjadi panik karenanya. Melihat apa yang di depan mata memang lebih mudah, namun seringkali apa yang kita lihat adalah sebuah kenyataan pahit. Namun jika kita bisa melihat seperti Elisa, melihat yang tidak kelihatan, maka kita tidak akan panik dengan apa yang terjadi.
Elisa tahu bahwa Tuhan tidak mungkin membiarkannya dalam bahaya, dia bisa melihat pasukan bala tentara Tuhan yang dikirim untuk melindunginya. Kita juga diperlakukan dengan cara yang sama oleh Tuhan. Tidak pernah Ia meninggalkan kita sedetik pun. Tuhan berjanji dalam Mazmur 46:4, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”

Apa yang Anda lihat bukanlah kenyataan sebenarnya, bagaimana Tuhan melihat keadaan Anda saat ini, itulah kenyataan yang sebenarnya. Hari ini mintalah kepada Tuhan agar Anda bisa melihat dengan cara pandang-Nya. Amin.


=ANDA AKAN PANIK JIKA MELIHAT APA YANG KELIHATAN, NAMUN DENGAN CARA PANDANG TUHAN ANDA AKAN MELIHAT APA YANG TIDAK KELIHATAN =




Kenapa Tuhan Datang Terlambat?

Yohanes 11:32

Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

Mazmur 75; Ibrani 9; 2 Tawarikh 35

Salah satu penghancur iman yang paling merusak adalah saat kita merasa bahwa Tuhan datang terlambat. Kita hidup dalam dunia yang berjalan sangat cepat dimana segala sesuatunya dengan instant disajikan kepada kita. Mulain dari kopi instant, mie instant, bahkan penyembuhan secara instant dapat kita nikmati.

Hal tersebut membuat kita merasa bahwa sudah menjadi hak kita untuk mengatur dunia ini sesuai dengan keinginan kita. Namun sayangnya Allah tidak berkarya dengan cara demikian. Dia tidak pernah buru-buru. Bahkan terkadang, kita menganggap-Nya begitu lambat.

Sebuah contoh adalah kisah kematian Lazarus. Maria, Martha dan Lazarus adalah tiga bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus dan dikasihi-Nya. Namun ketika Lazarus sakit, dan kedua saudarinya mengirim pesan kepada Yesus, Ia terkesan sengaja berlama-lama untuk datang bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia Yesus belum muncul.

Namun itu bukanlah sebuah keterlambatan, karena Yesus berkata, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yohanes 11:40). Setelah itu, Yesus membangkitkan Lazarus.

Yesus sama sekali tidak terlambat. Dia datang di saat yang tepat untuk menggenapi janji-Nya. Namun seringkali tabiat orang Kristen seperti Maria dan Marta yang merasa Tuhan datang terlambat. Bukankah pertolongan Tuhan seringkali setelah kita lelah menangis dan tak berdaya, ketika kita sudah keluar masuk dari pemeriksaan medis atau telah mengalami kerugian dalam bisnis. Namun hal itu bukan berarti Dia terlambat. Jadwal kerja-Nya berbeda dengan jadwal kerja kita. Dia tepat waktu untuk menolong kita, hanya sesuai dengan waktu yang telah Tuhan jadwalkan. Amin.


=Tuhan tidak pernah terlambat menolong Anda, hanya saja jadwal-Nya tidak sesuai dengan jadwal Anda=





Ucapan Syukur Mendatangkan Mukjizat


Efesus 5:20

"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita."

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 68; Ibrani 2; Mikha 1-2

Ucapan syukur adalah bukti iman percaya kita kepada Allah. Ketika kita mengucap syukur dalam segala keadaan, hal tersebut artinya kita sedang mendeklarasikan bahwa Allah berdaulat atas hidup kita apapun keadaannya.

Ucapan syukur selain memperkuat iman kita juga menarik kuasa Allah bekerja dalam hidup kita. John R. Bisagno dalam bukunya, "The Power Of Positive Prayer" menyatakan, "Langkah pertama yang sangat efektif dalam doa adalah pujian dan ucapan syukur."

Bersungut-sungut adalah tindakan kebalikan dari mengucap syukur. Sungut-sungut mematahkan semangat. Selain itu sungut-sungut menghina Tuhan, karena kita telah berprasangka buruk terhadap-Nya. Ketika bangsa Israel bersungut-sungut saat berada di padang gurun, Tuhan mengungkapkan kekecewaannya kepada Musa seperti ini, "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mukjizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!" (Bilangan 14:11).

Sekalipun dalam kehidupan ini, umat percaya tetap mengalami pencobaan, sakit penyakit dan terkadang bencana, namun kita harus tetap percaya bahwa Allah mengasihi kita dan percaya bahwa segala yang terjadi di ijinkan-Nya untuk mendatangkan kebaikan. Untuk itulah Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Roma seperti ini, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).

Hari ini, mari awali hari kita dengan ucapan syukur. Apapun keadaan kita saat ini, kita patut menaikkan ucapan syukur kepada Allah.

Ucapan syukur mendatangkan kuasa dan berkat Allah dalam hidup kita.



Tidak ada komentar: