Entri Populer

Kamis, 04 Februari 2010

KUMPULAN BESAR ORANG BANYAK

"Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" [yaitu Injil Anugrah] Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan [kemegahan], dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" (Wahyu 7:9-12)


Selama masa kerja gereja, denominasi-denominasi menghitung jumlah orang-orang yang datang ke gereja. Mereka memiliki daftar dari anggota dan daftar dari orang-orang yang telah membuat pengakuan iman. Akan tetapi sekarang Tuhan telah menyelamatkan diluar lingkungan organisasi gereja-gereja. Tidak ada yang tahu siapa yang Tuhan telah selamatkan atau dimana mereka berada dan mereka tidak dapat dihitung lagi.

Bagaimanapun juga, ketika kita mencari di dalam Alkitab, kita menemukan bahwa ada suatu angka yang dihubungkan dengan orang-orang percaya sejati yang akan membawakan penghakiman Tuhan kepada orang-orang yang tidak diselamatkan di akhir zaman. Kita membaca dalam kitab Wahyu 9:16 demikian:

"Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka."

Dua puluh ribu laksa adalah sama dengan 200 juta. Dan walaupun itu adalah jumlah yang sangat besar, itu hanyalah suatu sisa yang kecil dibandingkan dengan jumlah total dari orang-orang yang berada di dalam jemaat-jemaat. Itu hanyalah "sepersepuluh" dari kira-kira 2 milyar orang yang pada hari sekarang ini mengaku memiliki hubungan dengan Kristus di dalam gereja-gereja. Dan adalah sangat menarik bahwa kitab Amos 5:3-4 berkata demikian:

"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum Israel: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa sepuluh orang." Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!"

Ayat ini menyatakan bahwa hanya ada "sepersepuluh" dari orang-orang yang dihubungkan dengan kaum Israel yang akan diselamatkan. Dan Kaum Israel mewakili Kerajaan Allah di dalam Perjanjian Lama. Dengan demikian ayat-ayat ini menolong kita untuk meyakinkan lebih jauh bahwa angka 200 juta dihubungkan dengan orang-orang percaya yang sejati. Itu adalah "kumpulan besar orang banyak", walaupun itu hanya merupakan suatu sisa dari jumlah keseluruhan orang-orang yang menyebut diri mereka "Kristen".

Ketika kita mempelajari Alkitab dengan seksama, kita akan menemukan bahwa hanya ada sedikit orang yang menjadi diselamatkan sebelum berakhirnya masa kerja gereja. Seperti misalnya, dunia ini telah ada selama 6,023 tahun sebelum terjadinya air bah pada zaman Nuh, dan populasi dunia telah berkembang mungkin menjadi kira-kira 1,000,000 orang. Tetapi bagaimanapun juga hanya ada 8 jiwa yang diselamatkan di dalam Bahtera.

Ketika Abraham masih hidup, mungkin ada beberapa orang di dalam keluarga mereka yang merupakan anak-anak Tuhan, tetapi kita tidak membaca tentang orang-orang lainnya yang menjadi diselamatkan pada waktu itu. Dan ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, hampir semua orang yang berumur 20 tahun keatas mati di padang gurun karena ketidak-percayaan mereka. Hanya Yosua dan Kaleb yang dapat menginjakkan kakinya ke dalam Tanah Perjanjian.

Dan Tuhan menyatakan angka yang terbesar dari jumlah orang-orang yang percaya yang dapat kita temukan di dalam Perjanjian Lama adalah pada zaman Elia, selama masa pemerintahan raja Ahab dan Izebel yang sangat jahat.

Dalam kitab 1 Raja-raja 19:18 kita membaca:

"Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."

Ketika masa kerja gereja dimulai secara resmi pada Hari Pentakosta di tahun 33 Masehi, kita membaca dalam kitab Kisah Para Rasul 2:41 bahwa ada "tiga ribu jiwa" yang diselamatkan. Tetapi bagaimanapun juga, kitab Perjanjian Baru memberikan banyak bukti-bukti bahwa tidak lama setelah gereja-gereja Perjanjian Baru dibentuk, mereka telah mulai memisahkan diri dari Alkitab.

Seperti misalnya, kita membaca dalam kitab Galatia 1:6 demikian:

"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia [anugrah] Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain"

Beberapa orang di dalam jemaat Galatia percaya bahwa mereka harus disunat secara jasmani supaya mereka dapat diselamatkan. Akan tetapi tentu saja sunat yang sejati adalah "sunat rohani", yaitu sunat di hati yang dilakukan oleh Allah Roh Kudus (Roma 2:29, Ulangan 10:16, Yeremia 4:4).

Dan dengan sama, Tuhan menunjukkan bahwa hampir semua gereja yang dicatat dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3 telah diserang oleh Iblis. Tuhan mendapatkan "lalang-lalang", yaitu orang-orang yang tidak percaya, di dalam jemaat-jemaat tersebut. Bahkan beberapa dari gereja-gereja itu telah dihubungkan dengan "Sinagoga Iblis".

Selama sejarah dari gereja, kita menemukan bahwa jemaat-jemaat memegang beberapa doktrin yang tidak setia kepada Firman Tuhan. Walaupun masa Reformasi menolong beberapa denominasi untuk menjadi lebih setia kepada Alkitab, tetapi seseorang bernama Arminius memperkenalkan rencana keselamatan "Injil lakukan sendiri" (injil pekerjaan) yang diterima oleh banyak gereja-gereja Protestan yang ada pada saat itu. Dan sekarang injil-injil palsu ini telah tersebar ke semua denominasi.

Demikianlah, Alkitab menyatakan bahwa hanya ada sangat sedikit yang diselamatkan dalam seluruh sejarah dunia. Jadi itu juga menunjukkan bahwa masa "panen besar" dari orang-orang yang percaya akan terjadi di akhir zaman. Oleh karena itu, adalah pada saat sekarang ini Tuhan akan menyelamatkan "kumpulan besar orang banyak" yang "keluar" dari Masa Kesusahan Besar, dan mereka telah "mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba".

Dalam ayat yang 13 - 17 dari Wahyu pasal 7 kita membaca lagi demikian:

"Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang KELUAR dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya." Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."


"And the loftiness of man shall be bowed down, and the haughtiness of men shall be made low: and the LORD alone shall be exalted in that day." (Isaiah 2:17)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




Iman Yang Mendaki Gunung


Kita semua suka berpikir untuk memiliki iman yang bisa memindahkan gunung. Yesus sendiri memberitahu kita, jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, kita akan bisa memindahkan gunung (Matius 17:20). Dan ketika gunung tersebut benar-benar berpindah, hal tersebut akan menimbulkan sukacita yang besar dalam hidup kita. Tidak ada yang lebih menakjubkan daripada melihat Tuhan bergerak secara supranatural dan menyaksikan beberapa mujizat penyediaan Allah atau beberapa masalah yang besar terpecahkan secara illahi hanya dalam semalam.

Tetapi apa yang terjadi ketika Anda berbicara kepada gunung dan memerintahkannya untuk berpindah? Dan Anda mengatakannya berulang kali namun gunung itu tidak berpindah juga. Anda sudah berdoa dengan berbagai cara namun tidak ada jawaban. Apakah Alkitab Anda salah? Apakah Tuhan tetap memegang memegang janji Firman-Nya? Dapatkah kita benar-benar mempercayai Tuhan dalam kehidupan nyata?

Faktanya, Tuhan memberi kita sebuah janji yang besar dalam Amsal 3:5 dan 6, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri; Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Pikiran manusiawi kita bisa menjadi musuh yang paling berbahaya terhadap iman kita dan logika manusia terbukti telah gagal dalam ujian iman. Jalan Tuhan bukan jalan kita, pikiran Tuhan bukan pikiran kita.

Jadi jika Anda telah berdoa dalam iman dan ketaatan namun gunung belum berpindah, ingatkan diri Anda bahwa Tuhan memiliki rencana lain dalam hidup Anda; Tuhan ingin Anda mendaki gunung tersebut. Kita belajar banyak hal selama pendakian bahwa kita harus membuat iman kita bekerja. Jika Anda tidak bisa memindahkan gunung, Anda bisa mendaki gunung tersebut.

Mendaki gunung mungkin tidak semudah dan sehebat memindahkan gunung karena mendaki gunung berarti bekerja keras, menderita dan penuh kesabaran. Tetapi hal ini akan terjadi selama proses pendakian gunung, kita belajar bagaimana Tuhan mengajar dan membentuk karakter kita dalam waktu yang lama. Mendaki gunung adalah sebuah pengalaman iman yang baru dan menarik untuk Anda.

Yakobus mengatakan tentang ujian dan penderitaan yang mengambarkan sebuah pendakian iman; "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun." (Yakobus 1:2-4). Amin

Tidak ada komentar: