Entri Populer

Selasa, 08 September 2009

PERJUANGAN HIDUP

"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut."
(Ayub 1:21-22)


Ada banyak orang-orang yang tidak percaya mengerutu dan mengeluh tentang nasibnya dimana sesungguhnya mereka secara total memusatkan diri pada keinginan-keinginan dunia ini dan hidup tanpa Roh Kudus.

Akan tetapi ketika melihat contoh-contoh yang Tuhan berikan di dalam Alkitab kita menjadi kagum tentang bagaimana orang-orang yang percaya dapat bertahan di dalam ujian-ujian yang sangat yang berat. Seperti Ayub contohnya ia adalah seorang yang sangat saleh yang bahkan tidak berani untuk berbuat dosa baik di dalam pikiran maupun perkataan.

Kitab Ayub 1:5b mencatat demikian:

"keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa."

Dan Ayub 2:9-10 menyatakan demikian:

"Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya."

Pada akhirnya, oleh karena kasih karunia Tuhan, Ayub lulus dari segala ujian yang sangat berat ini setelah ia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan (Ayub 42). Sesungguhnya Tuhan Yesus Kristus sendiri adalah contoh utama yang harus selalu menjadi fokus dari orang-orang yang percaya, sebagai manusia -- kita tidak akan pernah bisa untuk menjadi lebih tinggi ataupun menjadi lebih rendah daripada-Nya. Segala perjuangan dan penderitaan yang kita alami di dunia ini tidak akan seberapa bila dibandingkan dengan kutukan kekal yang Kristus harus tanggung untuk menebus upah dosa-dosa umat-Nya. Kristus yang tidak berdosa telah dinyatakan berdosa oleh karena dosa-dosa kita.

Kitab Yesaya 53:6-7 yang bernubuat tentang peristiwa kayu salib menyatakan demikian:

"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN [Allah] telah menimpakan kepadanya [yaitu kepada Kristus] kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya."

Ketika Kristus diadili di depan Pilatus Ia mungkin saja berteriak-teriak dengan keras bahwa sesungguhnya Ia tidak bersalah, tetapi Kristus tidak berbuat demikian karena Ia tahu bahwa Ia harus menggenapi nubuat Kitab Suci.

Contoh lainnya yang dapat kita lihat tentang perjuangan hidupnya adalah Rasul Paulus. Dan Paulus bukanlah seseorang yang sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri tetapi ia adalah seseorang yang sedang bekerja untuk Tuhan. Dan lihatlah ia tidak mengeluh malah bersukacita ketika ia menerima siksaan demi siksaan dari orang-orang yang mengaku sebagai orang yang percaya (umat Yahudi) dan juga siksaan dari orang-orang yang tidak percaya. Betapa teladan yang sangat baik yang ia berikan bagi umat Kristen.

Masih ada banyak lagi contoh-contoh dari Pahlawan Iman yang harus kita pelajari seperti yang dinyatakan dalam kitab Ibrani 11:31-34:

"Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang [= Firman Tuhan yang menghukum -- Ibrani 4:12], telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing [=injil-injil palsu -- 2 Raja 23:5]."

Dan akhirnya dalam kitab Matius 6:31-33 Tuhan menasihatkan kepada kita demikian:

"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Nah ini adalah janji Tuhan, kalimat ini bukanlah pikiran-pikiran kosong ataupun gagasan secara filosofis belaka. Tuhan memerintahkan kita untuk berpikir mengenai hal-hal yang rohani (kekal), sehingga hidup kita bisa menjadi berkat rohani dan Tuhan akan memelihara kita. Dia akan memelihara kita sesuai dengan kasih karunia-Nya.


"For of Him, and through Him, and to Him, are all things: to whom be glory for ever."
(Rome 11:36)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




Harta Karun dan Mutiara

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Matius 13:44-46)

Hidup kita di dunia ini sekedar singgah untuk minum. Kita tidak akan terus tinggal dalam dunia ini. Kita seperti musafir yang sedang menempuh perjalanan. Mungkin di dunia ini Tuhan memberi kesempatan kita untuk membuat tenda. Tenda itu bisa dalam bentuk rumah, pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan kita.

Tenda itu sedang kita bangun dalam kehidupan kita di dunia ini tapi tidak selamanya kita berada di dunia karena tujuan akhir hidup kita adalah surga yang kekal dan penuh sukacita. Kita semua berlomba untuk dapat masuk Kerajaan Surga. Seperti apakah Kerajaan Surga itu?

Ada dua perumpamaan tentang Kerajaan Surga. Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa Kerajaan Surga seperti harta yang terpendam. Itu berarti ada yang berharga sedang tersembunyi dan membangkitkan keinginan untuk memilikinya. Firman Tuhan mengatakan Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di Ladang dan ketika harta itu ditemukan orang, lalu dipendamnya lagi.

Orang yang menemukan harta itu dipenuhi sukacita. Dia membayangkan memiliki rumah mewah dan mendapatkan seluruh keinginannya. Karena ia sangat bersukacita, ia pergi menjual seluruh harta miliknya lalu membeli ladang itu. Ia tahu persis di ladang itu tersimpan harta yang sangat berharga.

Untuk memperoleh Kerajaan Surga kita harus menjual harta milik kita. Apa yang harus kita jual? Kesombongan yang perlu kita jual; dendam kesumat harus kita pangkas. Segala sesuatu harus kita "jual" hingga kita tidak memiliki apa-apa dan dapat berkata, "Tuhan saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa." Selama kedagingan masih berkuasa dalam hidup kita, maka Kerajaan Surga tidak dapat kita terima. Datanglah kepada Yesus Kristus dan terimalah Dia sebagai juru selamat Anda karena memang hanya Dia lah sang Juruselamat sejati manusia.




Mutiara Asli

Kerajaan Surga dapat diumpamakan seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Jika kita pergi ke suatu pulau yang terkenal dengan keindahan lautnya, maka pada saat kita menyelam di laut tersebut, kita akan menemukan banyak kerang-kerang mutiara. Ketika kerang itu sedang bernafas, ia membuka cangkangnya.

Lalu ada sebuah pasir yang masuk dalam cangkang sehingga kerang ini kesakitan. Ada benda yang sangat mengganggu dan membuat kerang ini gelisah. Ketika ia gelisah, merasa kesakitan karena pasir yang masuk tubuhnya, ia berusaha sedemikian rupa untuk mengatasinya. Kerang itu mengeluarkan lendir yang akan terus dipicu untuk membungkus pasir tersebut. Dengan lendiri tersebut pasir itu mulai diproses menjadi butiran mutiara.

Sesungguhnya Yesus adalah mutiara yang sejati. Ketika Dia merelakan diri-Nya untuk diutus Bapa turun ke dunia, Ia harus mengalami setiap penderitaan, disiksa,disalib, ditombak, dihujani kutukan, diberi mahkota duri. Ia sakit menggeliat seperti mutiara yang kemasukan pasir.

Mengapa Yesus mau melakukan semuanya ini? Karena Dia mengasihi Anda dan saya. Dia ingin yang sakit disembuhkan, yang putus asa diberi pengharapan, yang tidak mempunyai masa depan diberi masa depan yang penuh pengharapan. Dia adalah kerang yang menggeliat. Pada akhirnya setelah waktunya, kerang itu akan menghasilkan mutiara yang asli.

Mutiara yang asli berwarna putih. Putih melambangkan kekudusan. Mutiara murni berwarna putih melambangkan hidup kita harus kudus. Setelah kita memperoleh harta mutiara, yaitu keselamatan yang cuma-cuma dari Tuhan Yesus Kristus, kita pun dituntut hidup kudus.

Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa mutiara dipakai sebagai simbol? Selain berwarna putih, mutiara berbentuk bulat, tidak ada ujung dan pangkal. Apakah artinya? Itulah gambaran kasih Yesus. Kasih anak sepanjang galah, kasih orangtua sepanjang jalan. Tapi, kasih Yesus tidak berujung dan tidak berpangkal. Artinya, kasih Yesus begitu bulat dan sempurna.

Kita hidup di tengah masyarakat dengan latar belakang, pendidikan, dan status yang berbeda. Sering kali hal ini membuat gesekan. Di rumah pun kadang keluar kata-kata pedas yang menimbulkan luka. Tapi, bagi mutiara-mutiara asli, goresan-goresan itu akan mudah mudah menutup. Kasih Kristus yang ada dalam hati membuat kita bisa memaklumi kondisi orang lain sehingga kita dapat mengampuni orang yang menyakiti hati berulang-ulang kali. Sungguh betapa indahnya jika hal ini terjadi dalam kehidupan umat Kristiani di dunia dimana inti dari mutiara yang asli yakni kasih tanpa batas itu benar-benar diterapkan antarsatu dengan lainnya.

Kasih Yesus sedemikian rupa dalam hidup kita, sehingga Dia tidak mempertahankan diri-Nya. Dia mau mengosongkan diri-Nya, supaya yang miskin menjadi kaya, yang sakit menjadi sembuh, yang hina menjadi mulia. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Tebarkan kasih. Kasih Kristus, kasih yang mengampuni, kasih yang tidak berujung pangkal. Kasih itu juga yang akan kita pertahankan dalam hidup kita.

Pertahankan mutiara yang abadi itu dalam kehidupan kita. Pegang Dia erat-erat dalam kehidupan Anda, maka Anda akan memiliki Kerajaan Surga, tidak hanya nanti di sana tapi Kerajaan Surga dapat Anda tarik dalam keluarga, pekerjaan, atau di mana pun. Genggam mutiara yang abadi, yaitu Yesus Kristus yang ada dalam hidup Anda. Amin



Mengherankan Tuhan

Matius 8:8,10
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 11; Matius 11; Yoel 1-3

Seberapa besar iman yang kita miliki kepada Tuhan? Hanya Anda yang bisa menjawabnya. Banyak kegiatan pelayanan yang bisa Anda lakukan, segala hal baik yang terlihat orang banyak dan membuat kita dicap sebagai ‘orang pelayanan' dan beriman. Namun Tuhan melihat sikap hati kita yang sesungguhnya di hadapan Dia.

Banyak hal yang bisa membuat kita terheran-heran dan kagum akan penampilan luar yang diperlihatkan oleh orang lain. Tapi hanya satu hal yang bisa membuat Tuhan heran atas manusia di bumi ini, yaitu ketika Dia menemukan orang yang beriman. Seperti iman yang dimiliki oleh seorang perwira yang meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Ketika Yesus menawarkan diri untuk mendatangi rumahnya, dengan serta merta sang perwira menjawab bahwa rumahnya tidak layak untuk didatangi oleh Yesus. ‘Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh'. Alkitab mencatat Yesus terheran-heran mendapati iman perwira itu dan berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel."

Sama halnya dengan seorang wanita yang menderita pendarahan selama 12 tahun. Dia hanya berpikir, ‘Asal kujamah saja jumbai jubahnya, maka aku akan sembuh.' Dan ini adalah satu-satunya kisah yang menceritakan akan sebuah iman yang menarik kuasa Yesus keluar dari diri-Nya tanpa dikendalikan oleh Yesus sendiri. Satu-satunya kisah tentang iman yang membuat kuasa Allah bekerja tanpa diperintahkan sebelumnya oleh Yesus. Dan sekali lagi, ketika iman yang luar biasa itu membuat kuasa Tuhan mengalir, aktivitas Yesus di tengah kerumunan orang banyak terhenti saat itu juga. Yesus begitu menghargai keberadaan iman dari seorang wanita yang telah menderita selama 12 tahun karena pendarahan.

Dengan segala hal yang telah Anda lakukan selama ini, dengan segala kebenaran Firman yang telah Anda pelajari dan Anda ketahui, sudahkan iman yang mengherankan Yesus itu Anda miliki? Rindukanlah itu, untuk memiliki iman yang dapat menarik kuasa Tuhan bekerja dalam hidup Anda secara luar biasa. Mengalami secara pribadi jamahan kuasa Tuhan dalam iman percaya Anda.

Kuasa Tuhan bekerja melalui iman yang Anda miliki, semakin besar iman Anda semakin besar kuasa Allah yang dapat didemostrasikan-Nya.
Amin.




Tidak ada komentar: