Entri Populer

Jumat, 30 Oktober 2009

PEDAGANG

"Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!"
(Yesaya 55:1)


Ini adalah pernyataan yang sangat menarik, apakah itu yang dijual dengan cuma-cuma? Kita selalu menjual supaya mendapat sedikit untung atau paling tidak kita menjual untuk menerima uang. Tetapi apabila kita melihat di ayat ini Tuhan sedang menjual sesuatu dengan cuma-cuma.

Ketahuilah, Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah seorang "pedagang". Ingatlah perumpamaan di dalam Perjanjian Baru dimana Kristus berkata bahwa kerajaaan surga adalah seperti seorang pedagang yang menemukan mutiara-mutiara yang sangat indah, dan ia menjual semua yang dia miliki lalu membeli mutiara-mutiara tersebut (Matius 13:45-46).

Kristus adalah seorang "pedagang" dan Dia menjual Injil. Berita-berita yang sangat bagus dari keselamatan. Tentu saja, bagian pertama dari Injil adalah kabar yang buruk sekali bahwa kita berada di bawah murka Allah karena dosa-dosa kita, tetapi kemudian, berita-berita yang sangat bagus menyusul, apabila kita percaya kepada Kristus, kita memperoleh hidup kekal. Dan kita dapat memperoleh itu tanpa uang dan tanpa harga. Oh, itu bukan berarti hal itu tidak ada harganya, itu tidak berarti bahwa itu tidak mengorbankan sesuatu. Tetapi itu berarti bahwa Seseorang lain telah membayar harga tersebut.

Sesungguhnya, Injil itu adalah sangat besar biayanya. Sesungguhnya Kristus harus mengosongkan diri-Nya dari segala kemuliaan yang dimiliki-Nya untuk menjadi seorang manusia biasa seperti kita. Dia harus menanggung dosa-dosa dari orang-orang yang Dia telah datang untuk Ia selamatkan. Dan Kristus harus memikul murka Allah yang sama yang seharusnya ditanggung oleh umat pilihan. Betapa biaya yang sangat besar!

Tetapi kemudian Allah dalam kasih-Nya yang begitu besar menyediakan jalan keselamatan, dan itu cuma-cuma. Sama sekali gratis. Kita tidak perlu membayar apa-apa. Tidak ada sesuatu apapun yang harus dibayar. Itu adalah tawaran yang paling menguntungkan yang umat manusia akan pernah ketahui. Itu adalah tawaran yang sangat luar biasa. Kita memperoleh keselamatan yang hebat sekali. Kita menerima hidup kekal. Dan itu akan diberikan secara cuma-cuma.

Dan di dalam ayat ini, Injil adalah yang disebut sebagai air, anggur dan susu. Susu adalah sinonim dari Injil, dan anggur itu menunjuk kepada darah Kristus atau hidup kekal, yakni, menunjuk kepada hidup kekal yang akan kita terima apabila kita percaya kepada Injil dengan sepenuh hati.


"For the Son of man is come to seek and to save that which was lost." (Luke 19:10)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Lupakan Hari Kelabu

Yesaya 1:18
"Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti domba."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 104; Yakobus 1; Yehezkiel 13-14

Bagi beberapa orang, masa lalu adalah penting karena itu mereka tidak mau melepaskannya, tetapi bagi sebagian orang lagi, masa lalu adalah sesuatu yang tidak perlu diingat kembali karena sudah menjadi bagian masa lalu walaupun itu adalah kisah lalu yang indah. Namun, sebenarnya apakah kita harus mengambil pilihan diantara kedua pendapat itu? Apakah tidak ada pilihan ketiga? Jawabannya ada.

Tidak semua masa lalu harus benar-benar kita buang. Yang perlu kita kubur dan lupakan adalah masa-masa kelabu dan penuh dosa, tetapi bila masa lalu itu adalah sesuatu yang indah apalagi bila itu berhubungan dengan kebaikan Tuhan, hal itu haruslah diingat.

Memiliki masa lalu yang kelam memang sangat tidak menyenangkan. Masa lalu seperti ini akan membuat hidup kita tidak tentram, damai sejahtera hilang, hati dikejar-kejar rasa takut dan cemas. Sepanjang hidup kita bagaikan dikejar bayangan hitam dan kelabu, terutama jika masa lalu kita menyangkut "masa gelap" karena dosa dan pelanggaran. Intimidasi itu akan begitu kuat terasa sehingga bukan hanya damai sejahtera dan sukacita yang hilang, tetapi juga pertumbuhan rohani mengalami kesulitan.

Syukur kepada Allah karena Allah mengetahui semuanya itu. Dia tahu kita akan menjadi begitu lemah karena masa lalu yang tidak menyenangkan tersebut. Oleh karena itu, Dia mengirimkan Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu. Darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib telah menghapus segala kelemahan manusia.

Apakah hari-hari ini Anda begitu tersiksa dengan kenangan pahit atau bulan-bulan yang lewat yang kelam? Ingatlah, Tuhan Yesus sanggup menolong Anda. Dia siap mengadakan pemutihan atas masa lalu Anda yang kelabu dan memberikan hidup dalam nuansa yang baru.

Melepaskan masa lalu yang suram memang berat, tetapi bila Anda melakukannya bersama Yesus, itu semua menjadi mudah. Amin





ARTI-ARTI ROHANI DI DALAM ALKITAB



"Air" bila memiliki arti rohani di dalam Alkitab seringkali menunjuk kepada Firman (2 Petrus 3:5, Yohanes 7:38)

"Roti (gandum)" bila memiliki arti rohani di dalam Alkitab seringkali menunjuk kepada Firman (Yohanes 6:35)

"Anggur dan Susu" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Yesaya 55:1)

"Madu" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Mazmur 81:16)

"Pakaian (jubah, baju zirah)" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Yesaya 61:10)

"Pedang dan Ketopong" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Efesus 6:17)

"Anak Panah" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Mazmur 38:2)

"Api" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Firman (Ulangan 4:24, Ibrani 12:29)



"Pohon (kayu)" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada orang-orang yang percaya

"Emas, Perak dan Batu Permata" seringkali menunjuk kepada orang-orang percaya yang sejati (yang memiliki Firman Tuhan di dalam hatinya)

"Rumput Kering dan Jerami" seringkali menunjuk kepada orang-orang yang tidak percaya



"Binatang yang bersih" menurut hukum Taurat seringkali menunjuk kepada orang-orang yang percaya

"Binatang yang tidak bersih" (haram) menunjuk kepada orang-orang yang tidak percaya

"Singa", secara rohani binatang ini dapat menunjuk kepada Kristus (Singa dari Yehuda - Wahyu 5:5) tetapi seringkali juga menunjuk kepada Iblis (yaitu Iblis yang menyamar sebagai Kristus).

"Domba", secara rohani binatang ini seringkali menunjuk kepada Kristus (Yohanes 1:29, Wahyu 13:8)



"Minyak" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Roh Kudus

"Matahari (surya)" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Tuhan

"Bulan" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Hukum Tuhan

"Bintang" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada orang yang percaya

"Perempuan" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada pengantin rohani Kristus (orang yang percaya)

"Laki-laki" bila memiliki arti rohani itu seringkali menunjuk kepada Kristus



"Jalan" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Pintu" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Kunci" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Tongkat" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Pelangi" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus

"Batu (Gunung Batu)" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Kristus sang Firman

"Kebenaran, Keadilan, Kebaikan, Kesucian" menunjuk kepada Kristus sang Firman

"Kehidupan (rohani)" menunjuk kepada Kristus

"Terang (rohani)" menunjuk kepada Kristus



"Gunung" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada suatu Kerajaan

"Laut" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada Neraka

"Lembah" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada dunia

"Kapal" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada organisasi gereja external

"Yerusalem (external), Edom, Sodom, Moab" bila memiliki arti rohani itu menunjuk kepada organisasi gereja external (Wahyu 11:8, Yesaya 1).

GBU...




KEBENARAN TUHAN

"Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil [yaitu bayi-bayi]. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." (Lukas 10:21-22)


Ketika kita membiarkan Firman Allah membimbing kita dalam memformulasikan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab, kita menemukan bahwa pernyataan-pernyataan Alkitab memiliki arti yang sangat mendalam. Alkitab memberikan kepada kita berbagai cerita yang sangat akurat dan indah mengenai peristiwa dan percakapan yang sesungguhnya merupakan fakta sejarah tetapi juga memiliki arti-arti moral dan rohani yang mengandung pesan-pesan keselamatan.

Mengutip dari kitab Yesaya 6:9-10, kitab Matius 13:11-16 adalah sebuah bagian yang sangat penting yang menekankan rencana Allah untuk menyembunyikan kebenaran dari beberapa orang, dan menyatakannya kepada orang-orang yang lain. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam PERUMPAMAAN kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar."

Dan kitab Amsal 25:2 menambahkan demikian:

"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu [yaitu Firman], tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [Firman]."

Ingatlah bahwa kata Ibrani untuk ungkapan "sesuatu" [dabar] di dalam ayat ini dapat juga di-translasi sebagai "Firman". Dan kitab Markus 4:33-34 menjelaskan kepada kita demikian:

"Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan Firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri."

Dan kitab Matius 13:34-35 mencatat demikian:

"Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."

Oleh karena itu, orang-orang percaya yang sejati akan memiliki karakter yang sangat "rendah hati" di hadapan Tuhan, seperti yang kita baca dalam ayat-ayat berikut ini:

Kitab Yakobus 4:6 berkata demikian:

"... Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Kitab Yohanes 3:27 mengajarkan demikian:

"... Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."

Kitab Yakobus 1:16-17 menekankan demikian:

"Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Dan kitab 1 Korintus 4:7 dengan keras menasihatkan kita demikian:

"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"


Ketika Tuhan Yesus berada di bumi Ia menunjukkan dosa keangkuhan dari banyak pemimpin agama dan ahli-ahli Taurat yang ada pada masa itu seperti yang kita baca dalam kitab Markus 7:9 demikian:

"Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri."

Akan tetapi keangkuhan dari ahli-ahli hukum dan pemimpin-pemimpin rohani ini bukan hanya terjadi pada saat itu saja dalam sejarah tetapi juga banyak terjadi pada hari kita sekarang ini dimana ada banyak injil-injil palsu yang menyebar seperti yang api yang membakar. Dalam kitab Obaja 1:3 Tuhan berkata demikian:

"Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"

Dan kitab 2 Timotius 3:5 dan 7 menambahkan demikian:

"Secara lahiriah [yaitu secara jasmani] mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! .... yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal Kebenaran."

Dan kitab Matius 24:24-25 menubuatkan demikian:

"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu."


Pada kenyataannya hanya Tuhan saja (yaitu Firman Tuhan) yang dapat menyatakan Kebenaran -- sehingga hanya Dia-lah yang pantas untuk mendapatkan seluruh puji-pujian, kemegahan dan kemuliaan atas keselamatan. Kitab Roma 3:4 menyatakan demikian:

"... Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong..."

Dan kitab Matius 16:15-17 memberitahukan kepada kita demikian:

"Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga."

Kata Yunani untuk ungkapan "menyatakan" seperti yang ditemukan dalam ayat ini melayani untuk menekankan fakta bahwa satu-satu cara kita dapat mengetahui kebenaran adalah ketika Tuhan membuka mata rohani kita kepada Firman Kebenaran, seperti yang kita baca dalam kitab Mazmur 119:18 demikian:

"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."

Ini adalah satu-satunya "keajaiban" (mujizat) yang harus kita cari, yaitu keajaiban keselamatan yang berasal dari Firman Allah, walaupun sesungguhnya kita tidak layak untuk menerimanya. Indahnya Tuhan bertanggung-jawab untuk menyatakan kebenaran kepada umat pilihan-Nya, itulah sebabnya seluruh kemegahan dan kemuliaan harus diberikan hanya kepada Tuhan. Kitab Yeremia 9:24 menyatakan hal ini kepada kita demikian:

"tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."


"Trust in the LORD with all thine heart; and lean not unto thine own understanding. In all thy ways acknowledge Him, and He shall direct thy paths." (Proverb 3:5-6)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.




MURID-MURID TIDAK MENGERTI


"Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia ..... Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi ..... Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia... " (Lukas 24:15-16, 17, 31)


Para Rasul telah hidup bersama Yesus selama beberapa tahun, tetapi mereka tidak mengerti bahwa Yesus akan pergi ke kayu salib, dan mereka juga tidak mengerti banyak hal yang lainnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dalam beberapa kesempatan, Yesus telah menjelaskan dengan sangat gamblang kepada murid-murid bahwa Dia akan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga, tetapi mereka tidak mengerti. Ketika Yesus menuju ke salib, mereka berada dalam ketakutan yang sangat luar biasa sehingga semangat mereka jatuh dan lari tercerai-berai. Dan ketika Yesus bangkit, Dia mengalami banyak kesulitan untuk meyakinkan beberapa di antara mereka bahwa Dia telah bangkit. Mengapa hal ini terjadi?

Alasannya adalah karena Tuhan mempunyai jadwal waktu tersendiri untuk membuka mata rohani kita. Kita mungkin mendengarkan dengan telinga jasmani kita, tetapi hal itu tidak tertanam di dalam hati kita. Kita tidak pernah benar-benar merenungkan hal tersebut dengan seksama.

Dalam hal murid-murid, mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias, tetapi mereka tidak memiliki pengertian bahwa Yesus akan disesah, disalibkan dan menjadi terkutuk. Adalah masuk di akal untuk menganggap bahwa ketika mereka mendengar perkataan itu, mereka tidak mengerti dan mungkin mereka berpikir, "Guru kita memang sangat membingungkan. Dia seringkali mengucapkan hal-hal yang sangat mendalam artinya, dan kita tidak mengerti apa yang sedang Dia bicarakan."

Baru pada saat Pentakosta ketika murid-murid menerima karunia Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa-bahasa asing (bukan bahasa roh) mereka benar-benar diselamatkan. Tetapi bahkan setelah peristiwa itu beberapa rasul masih mengalami kesulitan untuk menerima doktrin kasih karunia sehingga ditegur oleh rasul Paulus.

Jadi kita tidak dapat mengerti hingga saatnya Allah membuka mata rohani kita, dan kita perlu berdoa dan memohon kepada Allah untuk mengasihani kita. Ketika Allah membuka mata rohani kita, kita melihat bahwa kita adalah orang-orang yang sangat berdosa yang berada di bawah murka Allah, dan kita akan menyadari bahwa hukuman yang kekal itu pasti ada, dan kita percaya bahwa Kristus adalah satu-satunya Juruselamat yang dapat menebus kita.

Disisi yang lain, ada begitu banyak orang yang membaca Alkitab dan berkata, "Ya, Kristus telah datang dan mati untuk orang-orang yang berdosa", tetapi mereka tidak memiliki pengertian yang sungguh-sungguh karena Allah belum membuka mata dan telinga rohani mereka. Tentu saja sebelum keselamatan terjadi, Allah harus mematahkan mereka terlebih dahulu untuk membuat mereka menjadi "rendah hati" karena dalam sifat alaminya manusia adalah orang-orang yang sombong dan egois yang meremehkan Tuhan dan Firman-Nya, Alkitab.

Kitab Mazmur 51:16-17 menyatakan kepada kita demikian:

"Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." [perhatikanlah bahwa dalam ayat ini Allah menyamakan "persembahan" kurban dengan jiwa seseorang]


"For of Him, and through Him, and to Him, are all things: to whom be glory for ever."
(Rome 11:36)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.





Jumat, 23 Oktober 2009

Bebas Dari Perbudakan Kuasa Jahat



Perbudakan kuasa gelap dapat terbawa ketika seseorang dimiliki, ditindas atau ada dalam pemberontakan terhadap Tuhan (dosa kedagingan). Memerlukan ketajaman dari Tuhan untuk menguraikan yang mana dari ini yang menghasilkan perbudakan pada hidup seseorang.

Alkitab menyatakan dengan jelas adanya kuasa jahat atau roh setan di dunia yang mengganggu kehidupan manusia (Efesus 6:11-19). Kekuatan iblis, atau kuasa jahat, mempengaruhi dan mengendalikan pikiran individual, membawa sakit penyakit dan menyebabkan perilaku tanpa disadari, ketidakmampuan untuk berfungsi secara normal dan bahkan tindakan bunuh diri. Sebagai hasil dari tekanan-tekanan ini, orang berada dalam keadaan membahayakan dirinya maupun sesamanya.

Apa Yang Alkitab Katakan

Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. (Ulangan 18:10-13)

Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:12)

Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.... Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. (Matius 8:28,32)

"Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan. (Kisah Rasul 5:16)

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Galatia 5:19-21)

Indikasi Dari Aktivitas Kuasa Jahat

Area berikut ini mungkin menolong Anda menyadari bahwa Anda perlu dibebaskan dari penindasan, kepemilikan dan perbudakan kedagingan (dosa) :

1. Dorongan untuk menyakiti binatang dan manusia.
2. Perilaku seksual tidak wajar dan imoralitas (homoseksual, penganiayaan).
3. Dorongan untuk menyakiti tubuh sendiri (melalui obat-obatan, alkohol, kerakusan, kekerasan atau penyalahgunaan milik orang, dll).
5. Berhubungan dengan tindakan okultisme (peramalan keberuntungan, satanisme, dll).
6. Penderitaan secara mental atau penindasan (kekuasaan, ketakutan, kemarahan, kehilangan orientasi, dll).
7. Kekacauan secara psikologis (perpecahan dan kepribadian ganda, paranoia, dll).
8. Penyakit pada fisik dapat disebabkan oleh kuasa jahat (perbudakan secara spiritual, dll).
9. Kekurangan kebebasan atau sukacita dalam Tuhan (perbudakan spiritual).
10. Ketidakmampuan atau penolakan secara kontinyu untuk bertobat dari dosa, meskipun Anda menyadari bahwa Anda adalah orang berdosa (pemberontakan).

Lihatlah bagian Alkitab di bagian pekerjaan rumah di bagian dalam kamus Alkitab dan konkordansi sebagai contoh apa yang ditulis di atas. Jika Anda mengalami kesulitan melihat masalah Anda, cari pertolongan dari pendeta, penatua atau konselor Kristen yang akan menolong Anda untuk melihat kebutuhan Anda dan dapat menasehati dan berdoa bersama Anda.

Apakah Jawaban Dari Tuhan

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19)

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka (Markus 16:17)

Yesus datang untuk membebaskan mereka yang ada dalam tawanan. "Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (Roma 10:13). Bentuk kata "diselamatkan" termasuk dalam masalah spiritual, fisik dan kesehatan mental Anda.

Anda perlu berdoa kepada Tuhan yang akan mengampuni dosa Anda, membersihkan, menjadi Juru selamat Anda dan Tuhan Anda dan memenuhi Anda (membaptis) Anda dengan Roh Kudus (1 Yohanes 1:8-9, Yohanes 1:12, Lukas 11;13, Kisah Rasul 1:8). Roh Kudus akan memberikan Anda kuasa untuk mengalahkan perbudakan kuasa jahat, kegiatan jahat dan pengaruhnya. Anda akan dimerdekakan. Anda dapat mengalami pengalaman kelimpahan, kepenuhan, hidup yang penuh arti dengan sukacita dan hasrat Allah bagi hidup Anda (Yohanes 10:10).

Jika Anda Tidak Bisa Berdoa Dengan Kemenangan

Pertama, Anda perlu memastikan bahwa masalah Anda bukanlah masalah kedagingan, atau apa yang Anda sengaja lakukan. Ambil keberanian, jangan takut dengan apa yang Anda miliki. Anda harus memilih kepada siapa Anda harus menyembah : diri sendiri dan keinginan daging Anda, setan atau kepada Tuhan? Bertobat dari semua hasrat dosa Anda. Tinggalkan dosa, perbuatan dosa dan semua kebiasaan yang ada di dalamnya. Buat komitmen pada Tuhan dengan kebulatan tekad. Setelah Anda bertobat dan meminta pengampunan, terimalah jaminan dari Tuhan bahwa Anda telah menjadi anak Tuhan dan telah menerima pengampunan.

Jika Anda perlu pertolongan lebih lanjut, penatua gereja dapat berdoa dan melayani Anda : "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni." (Yakobus 5:14-15)

Bagaimana Anda Bisa Tetap Merdeka

Anda tidak bisa membalas pada roh orang mati, tidak juga menyalipkan roh jahat. Anda juga tidak dapat mengusir kedagingan. Anda harus menyalibkan kedagingan (Galatia 2:20) dan semua hasratnya dan mengusir roh jahat itu (Yakobus 4:7). Ketika kuasa jahat atau setan diusir, Anda perlu pribadi pengganti, jika tidak ia akan kembali lagi (Matius 12:43-48).

Anda dapat memastikan kemenangan terhadap kuasa jahat jika Anda telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Yohanes 1:12) dan menerima baptisan melalui Roh Kudus (Kisah Rasul 1:8). Roh Kudus akan memimpin Anda kepada kebenaran, memberi Anda kekuatan, menjadi perantara Anda. Roh Kudus juga akan memberi Anda karunia spiritual, seperti : kemampuan melihat perkara rohani, untuk peperangan rohani atau untuk yang lainnya (1 Korintus 12, Markus 16:9-20).

Jika Anda menerima keberadaan Tuhan, sifat kedagingan yang Anda miliki (seperti perilaku tanpa tanggung jawab, kesombongan dan kekurangan kasih) akan digantikan dengan buah Roh Kudus (Galatia 5:22-23).

Kebutuhan terbesar Anda adalah melanjutkan pelajaran Firman Tuhan. Merenungkan Firman Tuhan siang dan malam (Yosua 1:8) untuk meletakkan semua senjata Allah yang membuat Anda mampu secara efektif mengalahkan kuasa jahat (Efesus 6:10-18). Yesus menjawab iblis dengan memakai Firman Tuhan (Lukas 4:1-13). Anda juga dapat melakukan hal yang sama. Berdoalah tanpa jemu-jemu (1 Tesalonika 5:17) dan masukilah persekutuan gereja lokal untuk pelayanan lebih lanjut (Ibrani 10:25).

Secara konsisten Anda harus menghormati Tuhan dengan memberikan ucapan syukur dan pujian. Ketika Anda memberikan tempat pertama pada Tuhan dalam pikiran dan tindakan Anda, setan dan kuasa jahat tidak akan mempunyai tempat dalam kehidupan Anda.

Referensi Dan Pekerjaan Rumah Bagi Anda

Referensi Alkitab yang bisa Anda pelajari tentang kuasa jahat adalah :

*
I Samuel 28
*
Matius 8:28-32; 9:32, 33; 12:43-45; 15:22-28; 17:15-18
*
Markus1:23-27
*
Lukas 8:2; 10:17
*
Kisah Rasul 5:16; 8:7; 19:12

• Wahyu 16:13, 14

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

" Proses Kehidupan"


Dengan kesetiaan Tuhan memberimu arti...
Dengan Kasih sayang Tuhan memberimu harapan...
Dengan belaian Tuhan menghapus air matamu...
Dengan cinta Tuhan memberimu hari ini...

Jangan katakan kepada Tuhan ku punya masalah besar. Tetapi katakanlah kepada masalah ku punya Tuhan yang besar...
Karena mautpun dikalahkanNya hingga kita semua berolah kemenangan.

Tuhan mampu membuatmu tersenyum walau sedang menangis. Untuk bertahan saat kamu merasa hendak menyerah. Untuk berdoa saat kamu kehabisan kata-kata. Untuk mencintai walaupun hatimu hancur berkali-kali. Untuk mengerti walau tak satupun yang kelihatan memberi arti. Segalanya menjadi mungkin karena Tuhan membuatmu mampu.

Tulis rencanamu dengan sebuah pensil, tapi berikan penghapusnya kepada Tuhan. izinkan Dia menghapus bagian-bagian yang salah dan menggantikannya dengan rancanganNya yang indah untuk hidupmu.

================================

Ku tak membwa apapun jga saat kudatang kedunia....
Kan kutingal smua pd akhirnya.... saat ku datang kebapa...
Inilah yg kupunya hati sbagai hamba yg taat & setia pdmu bapa...
Kemanapunkan kubwa dlm roda kebenaran sampai slamanya...

Kamis, 22 Oktober 2009

PENGARANG DAN PENYELESAI IMAN

Dalam kesempatan kali ini kita ingin membahas mengenai apa yang terjadi ketika seseorang menerima "kasih karunia" Allah, dan dalam kitab Ibrani 12:2 kita membaca demikian:

"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman [yaitu pengarang dari iman], dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan [yaitu penyelesai dari iman], yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. "

Kata "kita" dalam ayat ini ditambahkan oleh orang yang men-translasikannya, kata ini sebenarnya tidak ada dalam versi bahasa Yunaninya. Jadi sekarang kita harus mengerti dengan lebih baik bahwa Kristus adalah "penyelesai dari iman". Kemudian marilah kita membandingkan ayat ini dengan kitab Filipi 1:6 yang berkata demikian:

"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus [yaitu hari kiamat]."

Sudah tentu, Allah sangat dapat dipercaya dalam segala sesuatu yang Ia katakan dan lakukan, tidak seperti kita manusia yang cenderung memiliki pikiran yang berdosa. Tetapi bagaimana Kristus dapat menjadi "pengarang dari iman" ? Ia adalah pengarang dari iman karena Ia memberikan Iman milik-Nya sendiri -- yang merupakan satu-satunya iman yang berhubungan dengan keselamatan. Dalam kitab Efesus 2:8-9 kita membaca demikian:

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu [yaitu berbicara tentang iman] bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Oleh karena itu, "satu-satunya iman" yang dapat menyelamatkan seseorang dari dosa dan hukuman kekal adalah iman milik Kristus sendiri, yaitu kesetiaan dan kepercayaan Kristus kepada Allah Bapa. Itulah sebabnya dalam kitab Galatia 3:11 kita membaca demikian:

"Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman [=Kristus]."


Keselamatan Berasal Dari Tuhan
Kitab Yunus 2:9b adalah ayat yang pendek tetapi memiliki deklarasi yang sangat kuat tentang kekuasaan Allah, disitu kita baca:

" .... Keselamatan adalah dari TUHAN!"

Nah, mengapa demikian? Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, manusia berdasarkan sifat alaminya, adalah "mati di dalam dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggarannya", seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:1-5 demikian:

"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa [yaitu Iblis], yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita --oleh kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan--"

Dan fakta ini juga cukup jelas digambarkan dalam kitab Yehezkiel 37:1-2 yang berbicara tentang "lembah tulang yang sangat kering". Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering."

Seluruh pasal ini menggambarkan keadaan rohani manusia yang benar-benar bangkrut di dunia ini. Dan sesungguhnya ini adalah gambaran dari keadaan rohani anda dan saya sebelum kita diselamatkan, secara rohani manusia adalah seperti mayat-mayat yang mati. Tetapi kemudian Allah memberikan kita gambaran yang mengagumkan tentang keselamatan berdasarkan kasih karunia (anugrah), yang Ia sediakan bagi kita melalui Firman-Nya, Alkitab.

Ayat selanjutnya dalam kitab Yehezkiel 37, yaitu ayat 12-14 mengajarkan demikian:

"Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali...."

Kita harus mengerti bahwa ini bukan berbicara tentang "kebangkitan tubuh" pada akhir zaman (kebangkitan kedua), kebangkitan yang dibicarakan disini adalah "kebangkitan jiwa" (kebangkitan pertama) yang terjadi ketika seseorang menerima anugrah Roh Kudus (Roh Allah atau Roh Kristus). Dan Yesus berkata dalam kitab Yohanes 17:2 demikian:

"Sama seperti Engkau [yaitu Allah Bapa] telah memberikan kepada-Nya [yaitu Allah Putera] kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia [yaitu Kristus] akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya."

Ada banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang bersaksi tentang fakta bahwa keselamatan yang sejati "berasal dari Allah" dan diberikan 100% sebagai kasih karunia. Seperti misalnya kitab Mazmur 62:1 menyatakan demikian:

" .... Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."

Sesungguhnya peristiwa "lahir baru" (menerima kebangkitan jiwa yang baru di dalam Roh Kristus) adalah mirip dengan peristiwa kelahiran secara fisik. Dalam kitab Yohanes 3:3-6 kita membaca suatu kisah percakapan pada tengah malam antara Tuhan Yesus dengan seorang Farisi yang bernama Nikodemus. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh."

Ketika Yesus menunjuk kepada hal "dilahirkan kembali", kata Yunani untuk ungkapan "kembali" sebenarnya berarti "dari atas" <509>. Jadi kita dapat berkata bahwa "kita dilahirkan kembali dari atas" atau dari Surga. Seperti misalnya kita menemukan kata yang sama ini juga digunakan dalam kitab Yakobus 1:17 demikian:

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna [yaitu keselamatan], datangnya dari atas <509>, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Kita harus selalu mengingat bahwa hadiah keselamatan, yang datangnya dari Allah sendiri, sebenarnya adalah sesuatu yang tidak pantas untuk kita dapatkan, dan hal itu diberikan sebagai Kasih Karunia (anugrah) dari Allah. Singkatnya, "kelahiran kembali dari atas" akan membuat seseorang untuk dapat "melihat" Kerajaan Allah, yaitu melihat melalui mata rohani atau mata iman.

Ungkapan yang sama dengan "dilahirkan kembali" juga digunakan dalam kitab 1 Petrus 1:23 demikian:

"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal."

Sudahkah anda dilahirkan kembali dari atas melalui Firman Allah?


"All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness" (2 Timothy 3:16)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.
KARUNIA

AA: Disatu sisi memang segalanya juga pengasih Tuhan. Tapi Tuhan juga memerintahkan untuk manusia untuk BERUSAHA. Artinya apa? Walaupun tetap semua KARUNIA Allah. Manusia tetap harus "bergerak" untuk usaha. Memang segalanya bisa terjadi dengan DIAM?

Dak mungkinlah. Tunjukkan kesungguhan IMAN kita dengan USAHA. Bagaimana mungkin KARUNIA akan diberikan pada seorang PEMALAS!?



------------------------------

Dear Beloved,

Kita telah mengerti bahwa keselamatan yang sejati adalah seratus persen anugrah dari Tuhan dalam semua aspek-aspeknya. Ketika merenungkan hal ini kita segera mengerti bahwa sesungguhnya "sebelum" kita benar-benar diselamatkan (yaitu menerima anugrah kebangkitan jiwa yang baru) tidak ada satupun pekerjaan kita yang terlihat baik dimata Tuhan........ hanya setelah kita benar-benar diselamatkan melalui anugrah-Nya maka kita dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang baik di mata Tuhan.

Bila kita masih belum diselamatkan, hal terbaik yang dapat kita "lakukan" sendiri adalah mempelajari Firman-Nya dengan sangat teliti dan berhati-hati, membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain. Kitab Roma 10:17 menekankan demikian:

"Jadi, iman [yaitu keselamatan] timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Tuhan."

Untuk berada dibawah pendengaran Firman Tuhan adalah lingkungan yang baik untuk memperoleh anugrah keselamatan, walaupun hal itu tidak menjamin bahwa kita pasti akan diselamatkan. Kemudian kita dapat memohon dan berdoa kepada Tuhan dengan hati yang tulus tentang keinginan kita akan keselamatan yang kekal, seperti yang dilakukan oleh seorang pemungut cukai dalam kitab Lukas 18.

Setelah itu kita harus "menunggu" Tuhan seperti yang diajarkan oleh ayat-ayat berikut ini:

Mazmur 130:5: "Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan Firman-Nya [yaitu dalam Firman-Nya aku berharap - KJV]."

Ratapan 3:26: "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."

Mazmur 145:15: "Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan [=daging atau makanan rohani yang keras] pada waktunya"

Mazmur 33:20: "Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!"

Ayub 29:21: "Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku."

Adalah cukup jelas bahwa keselamatan yang sejati adalah sebuah proses yang bukan terjadi karena kehendak atau usaha-usaha yang yang kita lakukan sendiri (dan ini termasuk semua hukum-hukum upacara seperti: sunat jasmani, puasa jasmani, baptis kaki tangan dan wajah dengan air, menyembelih kurban kambing atau domba, mengenakan jilbab, melepas kasut ketika masuk tempat kudus, memelihara janggut, ziarah ke Yerusalem, memelihara api yang tidak padam, mengaku dosa, pengakuan iman, makan roti dan anggur, sakramen-sakramen, dll).

Semua ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri -- dan kita tidak dapat diselamatkan melalui pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan sendiri.

Kitab Roma 4:4-5 menegaskan demikian:

"Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah [anugrah], tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran."

Dan kitab Amsal 6:6-8 dalam Perjanjian Lama menasihatkan kepada kita demikian:

"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen."

Tentu saja "roti" yang dimaksud oleh ayat-ayat seperti ini menunjuk kepada Yesus Kristus sang Firman yang hidup, seperti yang Ia katakan dalam kitab Yohanes 6:48-50 demikian:

"Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna [yaitu roti jasmani] di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga [yaitu roti rohani]: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati."


"It is good that a man should both hope and quietly wait for the salvation of the LORD" (Lamentations 3:26)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Selasa, 20 Oktober 2009


KASIH KARUNIA YANG AGUNG

Supaya kita bisa sampai kepada definisi yang alkitabiah dari ungkapan Kasih Karunia (anugrah), kita harus memeriksa "seluruh" Alkitab dan "hanya" Alkitab saja, -- membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain yang berbicara tentang hal yang sama di dalam seluruh Alkitab. Hal inilah tepatnya yang dilakukan oleh jemaat yang ada di kota Berea pada zaman dahulu seperti yang kita baca dalam kitab Kisah Para Rasul 17:11 demikian:

"Orang-orang Yahudi di kota itu [di Berea] lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima Firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian."

Ini adalah cara yang Allah beritahukan kepada kita sebagai prinsip untuk mempelajari Alkitab supaya kita dapat tiba pada Kebenaran yang sejati. Dan dalam kitab Roma 4:4 kita membaca demikian:

"Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah [anugrah], tetapi sebagai haknya."

Dan kitab Roma 11:6 menyatakan demikian:

"Tetapi jika hal itu terjadi karena Kasih Karunia [anugrah], maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka Kasih Karunia itu bukan lagi Kasih Karunia."

Dengan memeriksa dua ayat-ayat ini, kita segera menyadari bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara "kasih karunia" (anugrah) dan "perbuatan" (pekerjaan) dalam hubungannya dengan keselamatan. Perbuatan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan suatu macam upah. Seperti misalnya anda memiliki pekerjaan di sebuah perusahaan, jadi anda mengerjakan pekerjaan anda di tempat itu dan kemudian mendapatkan upah atau gaji.

Disisi yang lain, "anugrah" adalah bukan seperti pekerjaan, hal ini 100% merupakan hadiah atau anugrah. Jadi anda mendapatkan sesuatu upah tetapi anda "tidak mengerjakan apa-apa". Dan begitu pentingnya Injil Kasih Karunia (Injil Anugrah) ini sehingga Alkitab menyatakan dalam kitab Kisah Para Rasul 20:24 bahwa rasul Paulus (dan semua umat Kristen) harus memberikan kesaksian tentang "Injil Kasih Karunia Allah". Dalam ayat kita membaca demikian:

"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."

Dengan kata lain, tidak ada hal lainnya yang lebih penting di dunia ini daripada Injil Anugrah Allah untuk kesehatan rohani anda dan saya. Nasib kita di dalam kekekalan ditentukan berdasarkan hubungan kita dengan Injil Kasih Karunia ini. Kitab Titus 2:11 memberitahukan kita tujuan ilahi dari Injil Kasih Karunia Allah demikian:

"Karena Kasih Karunia [anugrah] Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata." [yaitu sudah dinyatakan kepada seluruh umat manusia - KJV]

Yang pertama dan terutama dari Kasih Karunia Allah adalah untuk menyelesaikan karya keselamatan -- yaitu untuk menyelamatkan orang-orang yang berdosa dari hukuman yang kekal, demi keagungan dan kemuliaan Allah sendiri. Ingatlah dalam ayat yang sangat penting di kitab Efesus 2:8-9 kita membaca demikian:

"Sebab karena kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan oleh iman; itu [yaitu iman itu] bukan hasil usahamu, tetapi pemberian [anugrah] Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Dan kitab 1 Korintus 1:29-31 menambahkan demikian:

"supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi Hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Karena Kasih Karunia Allah ini sebenarnya tidak pantas untuk kita dapatkan dan seluruhnya merupakan anugrah dan dapat diberikan kepada siapa saja yang Allah telah pilih sejak sebelum dunia dijadikan (dan kita tidak mengetahui siapa-siapa saja yang telah dipilih oleh Allah), maka anugrah ini tersedia bagi bermacam-macam orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, tempat tinggal, kebangsaan, agama, atau status di dalam masyarakat atau klasifikasi apapun juga yang lainnya.

Dalam kitab Kejadian 6:6-8 di Perjanjian Lama kita membaca demikian:

"maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Tetapi Nuh mendapat Kasih Karunia [anugrah] di mata TUHAN."

Dan kitab 1 Korintus 1:4 menyatakan demikian:

"Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas Kasih Karunia [anugrah] Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus .... "

Walaupun kalimat ini ditulis oleh rasul Paulus yang digerakkan berdasarkan ilham dari Allah Roh Kudus (2 Petrus 1:21), setiap umat Kristen bersuka-cita di dalam pernyataannya yang ditemukan dalam kitab Efesus 3:8 yang kita baca demikian:

"Kepadaku [yaitu Paulus], yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan Kasih Karunia [anugrah] ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu...."

Dan rasul Paulus juga menjelaskan dalam kitab 1 Korintus 15:9 mengapa ia merasa demikian:

"Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah."

Karena sifat alami manusia yang memberontak terhadap Allah, ayat-ayat ini berlaku bagi semua orang-orang percaya dimana sebelumnya mereka adalah "mati di dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa mereka" sebelum Allah menyelamatkan mereka melalui Kasih Karunia-Nya. Ingatlah bahwa sesungguhnya kitab-kitab Perjanjian Lama juga mencatat dengan cukup jelas Injil Kasih Karunia ini (yaitu seluruh pekerjaan keselamatan hanya dapat dilakukan oleh Allah), seperti yang Allah katakan dalam kitab Yehezkiel 36:24-27 demikian:

"AKU akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. AKU akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu AKU akan mentahirkan kamu. Kamu akan KUBERIKAN hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan AKU akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan KUBERIKAN kepadamu hati yang taat. Roh-Ku [yaitu Roh Allah atau Roh Kristus atau Roh Kudus] akan KUBERIKAN diam di dalam batinmu dan AKU akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

Sedangkan segala perbuatan baik yang kita lakukan sendiri adalah "hasil" dari keselamatan, hal itu tidak pernah menjadi "dasar" atau "penyebab" dari keselamatan, seperti yang kita baca dalam kitab Roma 9:11-13, 16 demikian:

"Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau ........ Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."

Lebih jauh kitab Filipi 3:8-9 menekankan bahwa seluruh karya keselamatan merupakan Kasih Karunia atau anugrah atau hadiah dari Allah dalam semua aspek-aspeknya. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."

Berbicara tentang semua orang yang telah diselamatkan, Yakub yang berada dibawah ilham dari Allah Roh Kudus, menyadari dan bertindak dengan sangat rendah hati seperti yang kita temukan dalam kitab Kejadian 32:10 dimana ia berkata demikian:

"sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan."

Orang-orang yang telah Allah berikan hadiah keselamatan melalui Kasih Karunia, dalam cara apapun juga, tidak akan memegahkan diri tentang kebaikan dan karunia yang kekal ini, dan mereka juga tidak mau menerima kemegahan, kemuliaan atau pujian untuk hal ini. Kitab 2 Korintus 8:9 menunjukkan Kasih Karunia Allah yang agung yang diberikan kepada para penerima yang tidak pantas untuk menerima anugrah ini demikian:

"Karena kamu telah mengenal Kasih Karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya."

Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa orang-orang yang diselamatkan sebelumnya adalah "mati atau buta secara rohani", dan berada di bawah murka Allah karena dosa-dosa mereka dan pantas untuk menderita hukuman kutukan yang kekal, sampai pada saat Allah menyelamatkan mereka melalui "mujizat" kelahiran kembali, seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:5 dan 7 demikian:

"telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh Kasih Karunia [anugrah] kamu diselamatkan -- ....... supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan Kasih Karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus."

Kita juga mengingat kepada seorang pencuri yang disalib disamping Yesus, yang tidak mampu untuk berbuat apa-apa lagi kecuali memohon kepada Tuhan, dan faktanya ia diselamatkan hanya beberapa jam sebelum kematiannya seperti yang kita baca dalam kitab Lukas 23:43:

"Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Allah berbicara tentang program keselamatan melalui Kasih Karunia-Nya dengan panggilan dan penerimaan ilahi-Nya akan kita -- bukan sebaliknya seperti yang banyak diajarkan secara salah pada hari sekarang ini--. Ada banyak gereja (dan semua agama-agama lain) yang mengajarkan bila anda berbuat ini atau berbuat itu maka hari ini juga anda dapat diselamatkan. Tetapi keselamatan yang sejati dan kekal hanya dapat terjadi menurut jadwal dan kehendak Allah, yaitu ketika Ia memberikan anugrah kebangkitan jiwa yang baru. Hanya ada satu Injil sejati yang mengajarkan bahwa keselamatan jiwa adalah anugrah dan pekerjaan Allah dalam semua aspek-aspeknya, sedangkan semua injil-injil dan agama-agama yang lain mengajarkan hal yang sebaliknya.

Kitab Efesus 1:6-7 menunjukkan sudut pandang Allah dalam masalah ini demikian:

"supaya terpujilah Kasih Karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia [Kristus], yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan Kasih Karunia-Nya..."

Doa saya untuk anda dan untuk saya juga, biarlah kita semua pertama-tama mengenal Kasih Karunia Allah yang sangat agung dan mulia ini.


"Not by works of righteousness which we have done, but according to his mercy he saved us, by the washing of regeneration, and renewing of the Holy Ghost" (Titus 3:5)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.
ALLAH ADALAH KUDUS

Kapan saja kita berbicara mengenai Allah --aspek apa saja mengenai Allah-- kita harus melakukannya dengan rasa hormat yang sangat tinggi, rasa takut, dan kerendahan hati. Bagaimanapun juga Firman Allah berkata bahwa kita hanyalah manusia biasa, --kita adalah seperti ulat, seperti debu dan tanah, kita adalah seperti bunga yang layu, setitik embun, pendeknya, Alkitab memberitahukan bahwa manusia adalah "kesia-siaan".

Kitab Mazmur 39:11 berkata kepada kita demikian:

"Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela"

Dan kitab Yesaya 40:15 berkata demikian:

"Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya."

Jika bangsa-bangsa di dunia ini dalam sudut pandang Allah hanyalah seperti setitik air, atau sebutir debu, bagaimanakah dengan anda dan saya?

Tetapi sebagaimana kita diciptakan dan menjadi manusia yang berdosa yang banyak melanggar perintah-perintah Allah, Allah memberikan kita hak istimewa untuk belajar segala sesuatu tentang diri-Nya melalui Alkitab yang ditulis-Nya melalui nabi-nabi pada zaman dahulu untuk umat manusia (2 Petrus 1:21, Lukas 1:70). Dalam kitab Lukas 1:69-70 kita membaca demikian:

"Ia [yaitu Allah] menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus--"

Nah, pada kesempatan ini kita mau melihat pada salah satu dari karakter Allah Yang Kekal, yaitu kekudusan-Nya. Dan ketika kita mempelajari hal ini dengan seksama, kita dikejutkan dengan fakta bahwa Allah adalah mahluk yang unik. Dalam kitab Keluaran 15:11 kita menemukan pernyataan ini:

"Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?"

Seperti yang dinyatakan ayat ini, hanya ada "satu" Allah Yang Benar dan Hidup, yang menciptakan alam semesta, diantara para "allah" yang dihasilkan oleh khayalan manusia. Dan Allah yang Benar dan Hidup ini adalah Kudus, seperti yang akan kita lihat dalam ayat-ayat berikut ini.


NAMA ALLAH ADALAH KUDUS
Pertama-tama mari kita bahas tentang fakta bahwa "Nama Allah adalah Kudus". Sebenarnya Allah memperkenalkan diri-Nya dengan "banyak nama" di dalam Alkitab, dan salah satu diantara nama-Nya ialah "Kudus". Kitab Lukas 1:49 berkata kepada kita demikian:

"karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus"

Ketika kita berbicara tentang "nama" Allah, atau jati diri Allah, sesungguhnya kita sedang menunjuk kepada "sifat-sifat" alami atau "karakter-karakter" dari Allah. Dalam kata lain ini adalah sesuatu yang menggambarkan intisari dari Allah. Kitab Wahyu 4:8 memberikan pernyataan yang sangat dramatis tentang kekudusan yang kekal dari Allah, demikian:

"Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Dan ide yang sama juga kita temukan dalam pernyataan yang berbeda dalam kitab Markus 1:24 yang berkata demikian:

"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah"

Kali ini adalah "roh jahat", yaitu Iblis yang berkuasa di dalam diri seseorang yang mengakui bukan saja kekudusan dari Allah Putera, tetapi juga kesadaran bahwa suatu hari nanti Yesus akan tampil sebagai Hakim yang adil dari seluruh alam semesta untuk menghukum orang-orang yang tidak percaya dan menggenapi keselamatan orang-orang pilihan. Kitab 2 Petrus 3:5-7 mencatat demikian:

"Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh Firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh Firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik."

Hal berikutnya adalah orang-orang yang percaya menyembah Allah karena Ia adalah "Kudus". Dalam kitab 1 Tawarikh 16:29 di dalam Perjanjian Lama kita membaca demikian:

"Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan."

Apakah anda melihat disini bahwa Allah memperkenalkan kekudusan sebagai "perhiasan" ? Dunia ini mempunyai standar-nya sendiri untuk keindahan atau perhiasan, tetapi kwalifikasi itu tidak termasuk "kekudusan" atau kesempurnaan moral. Dan hanya Allah sendiri yang memiliki kwalitas dari karakter ini, dan hanya Allah sendiri yang dapat memberikan hal ini kepada umat pilihan-Nya. Kitab 1 Petrus 1:14-16 menekankan demikian:

"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

Dan kitab Roma 11:16 menyatakan demikian:

"Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus."

Oleh sebab itu sangat penting sekali untuk memeriksa darimanakah "akar" kita berasal, jika itu adalah akar yang salah maka seluruh pohon tidak baik. Adalah jauh lebih berguna untuk menjadi sebuah pohon yang sangat kecil dengan akar yang berasal dari Kristus, daripada sebuah pohon yang besar dan indah tetapi tidak berakar pada satu-satunya Kebenaran.

Nah, kita baru saja melihat beberapa hal tentang kekudusan Allah yang oleh karenanya Ia disembah di Surga. Karena itu betapa kita harus berhati-hati untuk menyembahnya di bumi seperti yang Ia tuntut. Sekarang pertanyaannya bagaimanakah kita melakukan hal tersebut? Kitab Yohanes 4:23-24 memberikan kita jawabannya demikian:

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran."

Jadi kita melihat dari ayat-ayat ini dan banyak ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab bahwa Allah mencari dan menyelamatkan umat pilihan-Nya dari kutukan yang kekal, dan Ia juga membuat mereka memenuhi syarat untuk menyembah-Nya di dalam "Roh dan Kebenaran" - yaitu, dalam kepatuhan terhadap Alkitab. Dalam kitab Yohanes 6:63b Tuhan mengajarkan kepada kita demikian:

"... Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu [yaitu Firman Tuhan] adalah Roh dan Hidup."


PERJANJIAN YANG KUDUS
Kita membaca tentang "perjanjian yang kudus" dalam kitab Lukas 1:72 demikian:

"untuk menunjukkan rahmat-Nya [anugrah-Nya] kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus"

Nah, apakah "Perjanjian Allah" itu? Kitab Roma 11:27 memberikan kita definisinya demikian:

"Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."

Dan Allah memberikan gambaran yang sangat akurat dari kondisi kita yang berdosa dalam kitab Efesus 2:12 yang kita baca demikian:

"bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia."

Kata Yunani dari ungkapan "Perjanjian" sebenarnya berbicara tentang "Injil" (Kabar Baik) dan juga diterjemahkan sebagai kata "Perjanjian" dalam kitab 2 Korintus 3:6 yang kita baca demikian:

"Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis [yaitu hukum Taurat] mematikan, tetapi Roh [yaitu Allah Roh Kudus = Roh Kristus = Roh Tuhan] menghidupkan."

Ingatlah alasan mengapa Perjanjian tersebut adalah Kudus karena itu adalah "Perjanjian Allah" yang oleh Roh Kudus ditanamkan ke dalam hati orang-orang yang percaya. Allah menekankan kenyataan bahwa Injil bukan berasal dari manusia -- itu bukan dilahirkan dari hasil pikiran manusia. Menurut kitab Galatia 1:11-12 Injil berasal dari Allah Yang Kudus, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus."

Karena itu hendaklah setiap dari kita mendapatkan pengertian yang lebih besar dan penghargaan yang lebih tinggi tentang Kekudusan Allah, yang pada akhirnya akan membuat kita menjadi kudus sama seperti Allah adalah kudus (1 Petrus 1:16). Tetapi kita hanya bisa mendapatkan kekudusan Allah kalau Allah sendiri "memilih" untuk memberikannya kepada kita dengan menyelamatkan kita dan memberikan kita anugrah kelahiran yang baru dari Atas (Surga) menurut jadwal dan kehendak-Nya yang baik.


"Therefore say unto the house of Israel, Thus saith the Lord GOD; I do not this for your sakes, O house of Israel, but for mine holy name's sake" (Ezekiel 36:22a)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.
Amanat Agung October 16 at 8:55pm Reply
Dihancurkan Sebelum Diberkati

Kejadian 32:24-32
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya. Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.

Yakub mengalami titik balik dalam kehidupannya saat ia bergulat dengan Tuhan. Saat itu ia mengalami kehancuran secara fisik dan emosi. Secara fisik, Yakub pincang karena malaikat Tuhan memukul sendi pangkal pahanya sedangkan secara emosi, Yakub harus mengakui keberadaan dirinya sebagai penipu yang telah menjadi karakternya, sesuai dengan namanya Yakub, yang artinya penipu.

Setelah pengalaman rohaninya bersama Tuhan, Yakub yang berganti nama menjadi Isreal mulai menggenapi rencana Tuhan dalam hidupnya. Dari kisah ini kita bisa belajar, bahwa semua orang yang mau diberkati harus bergulat/bergumul dengan Tuhan untuk memperoleh berkat Tuhan.

Ada beberapa hal yang membuat Tuhan dapat memberkati Yakub yang telah berganti nama menjadi Israel :

1. IA SENDIRIAN DENGAN TUHAN
Kejadian 32:24
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.

Seringkali banyak orang tidak menyukai kondisinya saat ia sedang sendirian, jauh dari keramaian atau orang yang terdekat dengannya. Tetapi Allah memiliki pola yang unik untuk dapat memberkati kita. Semua orang yang dipakai Tuhan harus melewati fase kesendirianya dengan Tuhan.

Tokoh-tokoh iman dalam Alkitab memberikan kita contoh yang tepat untuk point ini. Daud, ia tinggal sendirian di gua dan bukit batu saat dikejar oleh Saul. Yusuf, sendirian di Mesir saat dibuang oleh keluarganya. Yohanes Pembabtis, tinggal sendirian di padang gurun sampai ‘waktunya' tiba. Musa, tinggal di Midian selama 40 tahun sebelum dipanggil Tuhan. 1 Bahkan Yesus, Ia mengambil waktu sendirian dengan Bapa-Nya sebelum Ia memulai pelayanan-Nya lagi.

2. IA SUNGGUH LAPAR AKAN TUHAN
Kejadian 32:26
Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."

Ada banyak orang Kristen cukup puas diri dengan ‘sedikit hadirat Tuhan' atau ‘sedikit rindu akan Tuhan' atau ‘sedikit lapar akan kebenaran' dan ‘sedikit' lainnya. Tetapi Yakub berbeda. Ia sangat lapar akan Tuhan. Bahkan ia tidak peduli kalau ‘pergulatannya' dengan Tuhan sebenarnya sudah berlangsung sampai pagi hari, tapi Yakub tetap tidak mau melepaskannya sampai ia diberkati. 2 Pesan dari kisah ini ialah "Anda harus memiliki kerinduan akan Tuhan yang sangat kuat!!"

3. IA DIHANCURKAN OLEH TUHAN
Kejadian 32:25-28
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Yakub mengijinkan Tuhan menghancurkan dan mengubahkan dirinya. Yakub hancur secara fisik dan emosi. Yakub pincang ketika ia bergulat dengan malaikat Tuhan. Dan sepanjang hidupnya saat ia berjalan dengan jalannya yang pincang, ia akan teringat bahwa ia telah dihancurkan oleh Tuhan.

Tuhan tidak bisa memberkati orang yang masih memiliki kekuatan. Banyak hal yang bisa menjadi kekuatan Anda, termasuk kekayaan dan kepintaran bisa menjadi faktor kuat Anda. Seringkali Allah mengijinkan seseorang dihancurkan terlebih dahulu sebelum IA memberkatinya dengan berlimpah. Kalimat itu mengantarkan Anda untuk mengingat apa yang telah dialami oleh Ayub. Ditulis bahwa ia dihancurkan terlebih dahulu sebelum diberkati lebih lagi. Dan ingat, ia hancur secara fisik dan emosi.

4. IA JUJUR TERHADAP TUHAN
Kejadian 32:27
Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub.

Yakub artinya ‘penipu', dan ia mengakui namanya sesuai dengan karakternya yang suka menipu. Yakub telah menipu kakak dan bapanya untuk memperoleh berkat kesulungan. Dan saat ini di hadapan Tuhan, Yakub menjadi dirinya apa adanya. Dia tidak menutupi keberadaannya yang suka menipu. Itulah alasan kuat sehingga hidupnya dipulihkan Tuhan.

Mungkin sering terpikir oleh Anda bahwa Tuhan tidak butuh kejujuran kita karena IA sendiri adalah Tuhan yang maha tahu. Tanpa ucapan kita pun, IA telah mengetahuinya terlebih dahulu. Cukuplah dengan memohon ampun. Tapi melalui teladan hidup Yakub, Anda dapat belajar bahwa kejujuran itu adalah karakter Ilahi. Bukan hanya menyadari tapi mengungkapkannya. 3 Jujur artinya tidak ada yang ditutup-tutupi di hadapan Tuhan. Jujur juga berarti kita menyadari kelebihan dan kekurangan diri kita dengan semestinya.

Jika hari ini Anda sedang merasa dalam situasi ‘dihancurkan', datanglah kepada Tuhan. Ambil waktu yang tepat untuk menemukan segala kasih karunia-Nya. Dan pengalaman Yakub yang telah berabad-abad itu pun bisa menjadi petualangan hidup Anda hari ini.

Tuhan memberkati.

1 Matius 14:23 - Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

2 Mazmur 42:2 - Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

3 Mazmur 50:23 - Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya." Amin!





Amanat Agung October 9 at 6:28pm Reply
Perkataanmu Adalah Ikatanmu

Respon kita terhadap kebenaran akan menentukan keadaan kita.
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

RESPON TERHADAP KEBENARAN
Respon kita terhadap kebenaran akan menentukan keadaan kita. Kita bisa lihat dalam kehidupan Raja Saul & Daud.
Saul tidak mengasihi kebenaran, tidak mau bertanggungjawab atas kesalahannya. Dia berdalih dan menyalahkan Samuel (1 Sam.13:11-12) dan rakyatnya (1 Sam.15:19-20). Dan sebagai akibatnya Saul kehilangan kerajaannya dan mati dengan cara yang tragis jauh sebelum waktunya.
Daud sebenarnya melakukan hal yang lebih buruk. Daud adalah pembunuh, pezinah -sesuatu yang Saul tidak lakukan. Tetapi waktu dia dikonfrontir dengan kebenaran, dia tidak salahkan orang lain, Daud mengakui dosanya. Tetapi karena dia mengasihi kebenaran maka Tuhan memperkuat kerajaannya dan dia masuk daftar silsilah yang menurunkan Yesus.
Jadi di sini Saudara lihat perbedaan respon keduanya kepada kebenaran yang berarti juga respon mereka kepada Tuhan. Dan respon mereka menentukan takdir ilahi mereka dan warisan yang mereka tinggalkan.

5 PRINSIP TENTANG FIRMAN TUHAN & KEBENARAN
1. Firman Tuhan adalah ekspresi SIFAT ALLAH
Ibrani 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

Yesus adalah gambar wujud Allah. Jadi kalau Saudara ingin tahu Allah itu seperti apa, datanglah pada Yesus. Yesus adalah Firman yang menjelma menjadi manusia. Jadi firman Allah adalah ekspresi dari sifat Allah.
Karena kita diciptakan serupa dengan gambar Tuhan maka apa yang benar bagi Tuhan, benar juga mengenai kita. Jadi kata-kata Saudara juga merupakan ekspresi sifat Saudara!
Matius 12:34 Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.

2. Firman Tuhan adalah ukuran KARAKTER-NYA
Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Seolah-olah Yesus katakan, "Aku adalah A-Z." Kalau Saudara mau membentuk kalimat atau kata-kata dari huruf A - Z maka jumlahnya tidak terbatas. Saudara tidak akan pernah menemukan kekurangan dalam karakter-Nya.
Kita diciptakan serupa dengan Tuhan, jadi kata-kata Saudara juga adalah ukuran karakter Saudara. Orang menilai karakter Saudara dengan memegang kata-kata Saudara. Seberapa rohani Saudara diukur dari integritas kata-kata Saudara. Orang yang berintegritas tetap memegang janji mereka walaupun mereka rugi. Mazmur 15:4 ...yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi.

3. Firman Tuhan DIBESARKAN melampaui Nama-Nya
Maz. 138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. ( for thou hast magnified thy word above all thy name -Engkau membesarkan Firman-Mu melebihi nama-Mu).
Nama Tuhan itu luar biasa, agung, berkuasa tetapi Dia telah membuat Firman-Nya dibesarkan melampaui nama-Nya! Kita diciptakan serupa dengan Tuhan. Nama Saudara hanya sebaik perkataan Saudara.

4. Firman Tuhan adalah SUMBER IMAN & PEDOMAN PERILAKU

5. Firman Tuhan adalah "IKATANNYA."
Ibr 6:13 Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,
Di sini Tuhan bersumpah demi diri-Nya sendiri. Jadi Dia terikat oleh perkataan-Nya. Kita diciptakan serupa dengan Tuhan. Kata-kata kita adalah ikatan kita. Amin



Selasa, 13 Oktober 2009

PENGAMPUNAN DOSA

Dalam kesempatan ini kita ingin berbicara tentang pengampunan dosa. Kitab Yesaya 59:2 dalam Perjanjian Lama memberitahukan situasi yang sebenarnya dari keadaan rohani kita yang disebabkan oleh dosa-dosa kita demikian:

"tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."

Dan kitab Mazmur 130:4 menjelaskan suatu konsep yang menakjubkan, disitu kita baca demikian:

"Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang."

Kemudian kitab Daniel 9:9 lebih jauh menyatakan demikian:

"Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia"

Satu dari hal yang paling menarik dalam Perjanjian Baru ditemukan dalam Lukas pasal 4, yaitu ketika Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Nazaret. Disitu Ia diberikan kitab Yesaya, dan kemudian Ia membuka pasal 61 dan membaca ayat 1 dan 2, seperti yang kita temukan dikutip dalam kitab Lukas 4:18-19 demikian:

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan [pengampunan] kepada orang-orang tawanan [Iblis], dan penglihatan bagi orang-orang buta [rohani], untuk membebaskan orang-orang yang tertindas [rohani], untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Penjelasan yang indah dan singkat ini menggambarkan misi dari Tuhan Yesus Kristus di bumi yang sudah dikutuk karena dosa ini. Dan sesungguhnya hal ini juga menekankan kerusakan rohani yang total dari seluruh umat manusia.

1 - Secara rohani kita adalah miskin dan dengan sangat gawat membutuhkan seorang Juruselamat (Roma 3:23).
2 - Secara rohani kita adalah tawanan dari dosa-dosa kita atau tawanan dari Iblis (Kis. 26:18, Kolose 1:13).
3 - Kita perlu untuk mendengar tentang pengampunan dari Allah supaya dapat dibebaskan dari penjara Iblis.
4 - Kita perlu untuk diberikan penglihatan rohani (Wahyu 3:17).
5 - Kita perlu untuk dibebaskan karena secara rohani kita adalah tertindas.

Dan kemudian kita membaca tentang Tuhan Yesus Kristus dalam Kisah Para Rasul 10:43 demikian:

"Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

Dan Kisah Para Rasul 4:12 menambahkan demikian:

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [yaitu Yesus], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Alkitab banyak mengajarkan tentang pengampunan dan bagaimana hal tersebut dihubungkan dengan "darah pendamaian". Dalam kitab Imamat 17:11 kita menemukan suatu prinsip yang sangat penting yang Tuhan sudah tetapkan demikian:

"Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa."

Hal ini menjelaskan mengapa pada masa Perjanjian Lama ada begitu banyak domba, kambing, lembu dan burung merpati yang dijadikan kurban pendamaian di atas mezbah di dalam Bait Suci --seperti binatang pada rumah pembantaian-- yang terjadi setiap hari. Dan dalam Perjanjian Baru kitab Ibrani 9:22 menjelaskan demikian:

"Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan."

Tetapi sebenarnya kurban macam apakah yang Allah maksudkan -- suatu macam kurban binatangkah? Jawabannya adalah tidak. Kita menemukan jawaban dari pertanyaan ini dalam kitab Mikha 6:7, yang kita baca demikian:

"Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?"

Dan kitab Ibrani 10:4 berkata demikian:

"Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa."

Jadi bila Allah tidak menginginkan kurban darah dari binatang, kurban darah macam apakah yang sebenarnya Allah maksudkan? Kita mengetahui jawaban dari hal ini dalam kitab Ibrani 9:12 yang menyatakan demikian:

"dan Ia [yaitu Yesus] telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal."

Kemudian kitab Wahyu 1:5 memberitahukan kepada kita demikian:

"dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya"

Ingatlah sebelumnya sudah kita bahas di kitab Imamat 17:11 bahwa untuk mencurahkan darah adalah berarti untuk menyerahkan nyawa, karena "nyawa mahluk ada di dalam darahnya". Dan Tuhan Yesus Kristus adalah "Anak Domba yang disembelih sejak sebelum dunia dijadikan" (Wahyu 13:8). Dan Yohanes pembaptis mengenali hal ini ketika pertama kali ia bertemu dengan Yesus, dalam kitab Yohanes 1:29 kita membaca demikian:

"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Jadi Yesus Kristus adalah "Pengantara Perjanjian Baru, dan darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel" seperti yang kita baca dalam kitab Ibrani 12:24.

Dan berbicara tentang orang-orang yang menerima "Perjanjian Yang Baru" atau "Injil Kasih Karunia", kitab Wahyu 7:14 berkata kepada kita sebagai berikut:

"Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar [yaitu keluar dari masa siksaan rohani yang dahsyat]; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."

Dan Yesaya pasal 63 menunjukkan fakta bahwa Kristus harus menanggung murka Allah sendirian supaya dapat membayar upah dosa-dosa umat-Nya. Hal ini juga digambarkan dengan jubah-Nya yang putih bersih dan kemudian tercemar oleh darah orang-orang yang Ia datang untuk Ia selamatkan. Dalam kitab Yesaya 63:1-3 kita membaca demikian:

"Siapa dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju yang merah, dia yang bersemarak dengan pakaiannya, yang melangkah dengan kekuatannya yang besar?" "Akulah yang menjanjikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan!" "Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?" "Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar."

Dan kitab 2 Korintus 5:21 memberikan kita gambaran yang sama dengan cara yang lain, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Dia [yaitu Kristus] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [yaitu dibuat oleh Allah Bapa] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Ketika kita melihat kepada Alkitab untuk mempelajari pengampunan yang indah yang Allah sediakan ini, biarlah kita memeriksa hati kita masing-masing untuk melihat bagaimana kita berdiri dihadapan Allah. Apakah kita sudah menerima pengampunan-Nya yang besar ini? Kalau sudah, apakah kita sudah turut memberitakan Injil Kasih Karunia Kristus kepada orang-orang yang lain supaya bilamana mungkin mereka juga dapat mengetahui pengampunan yang indah ini?

Kitab Ibrani 2:3 menyatakan kepada kita demikian:

"bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai"


"For all flesh is as grass, and all the glory of man as the flower of grass. The grass withereth, and the flower thereof falleth away. But the word of the Lord endureth for ever. And this is the word which by the gospel is preached unto you." (1 Peter 1:24-25)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Jumat, 09 Oktober 2009

KE-MANUSIAAN KRISTUS

Satu hal yang menarik tentang kebenaran di dalam Alkitab adalah inkarnasi dari Tuhan Yesus Kristus. Kata "inkarnasi" berarti untuk "mengambil wujud daging". Kita membaca mengenai hal ini dalam kitab Yohanes 1:1 dan 14 yang berkata demikian:

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ...... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia [anugrah] dan kebenaran."

Kristus datang sebagai manusia dalam wujud darah dan daging ke dalam dunia yang sudah dikutuk ini "pertama kali" kira-kira 2000 tahun yang lalu. Mengutip dari kitab Perjanjian Lama, Tuhan mengingatkan kita dalam Matius 4:16 demikian:

"bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."

Dan berbicara tentang Yusuf, tunangan Maria, kita menemukan pernyataan ini dalam kitab Matius 1:24-25:

"... Ia [Yusuf] mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus."

Jadi, walaupun Yesus adalah Tuhan, Dia sepenuhnya juga adalah manusia dalam segala aspek-aspeknya. Itulah sebabnya Ia harus dilahirkan oleh seorang perawan seperti yang dinubuatkan dalam kitab Yesaya 7:14 dan dikutip dalam kitab Matius 1:22-23 demikian:

"Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara [yaitu perawan] itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita."

Dan kitab 1 Yohanes 1:1 menyatakan demikian:

"Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu."

Sama seperti murid-murid yang hidup, makan, dan berbicara dengan sang Juruselamat, kita juga dapat melakukannya melalui Firman-Nya, yaitu seluruh Alkitab, seperti yang kita baca dalam kitab Kolose 3:16-17 demikian:

"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."

Seperti halnya murid-murid berhubungan dengan Dia, kita juga secara rohani dapat berhubungan dengan-Nya melalui Alkitab. Kristus adalah satu-satunya yang dengan sempurna memiliki "sifat Allah" dan juga "sifat manusia". Alkitab berkata kepada kita dalam kitab Kolose 2:9 demikian:

"Sebab dalam Dialah [yaitu Kristus] berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan"

Bahkan ketika Yesus masih sangat muda kita melihat bahwa Ia menyadari tujuan-Nya mengapa Ia berada di bumi sebagai Anak Allah dan juga Anak Manusia. Kita melihat hal ini ketika orang tua Yesus menemukan Dia sedang bertanya-jawab dengan pemimpin-pemimpin dan guru-guru agama di dalam Bait Suci. Dan ketika orang tuanya bertanya mengapa Ia menghilang dengan begitu saja, Yesus menjawab dalam kitab Lukas 2:49 demikian:

"Mengapa ayah dan ibu mencari Aku? Apakah ayah dan ibu tidak tahu bahwa Aku harus ada di dalam rumah Bapa-Ku [yaitu urusan Bapa-Ku] ?"

Kita juga melihat dalam kitab Yohanes 1:45 tentang orang-orang yang sedang menanti kedatangan sang Mesias. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."

Dan siapakah yang dapat melupakan jawaban dari Natanael pada ayat berikutnya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Tuhan Yesus di-identifikasi sebagai datang "dari sisi yang tidak semestinya", dan dalam perjalanannya di bumi Ia termasuk sebagai seorang yang "dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan" (Yesaya 53:3).

Dan Tuhan Yesus mengerti keadaan itu, kita baca dalam kitab Matius 13:57 demikian:

"Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

Bagaimanapun juga ini adalah permulaan dari beberapa ujian yang harus di-tanggung oleh Kristus. Dalam kitab Lukas 4:1-2 kita menemukan pernyataan ini:

"Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai [diuji] Iblis. Selama di situ [yaitu selama 40 hari] Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar."

Tidak seperti Adam yang pertama, yang gagal dalam ujiannya, Tuhan Yesus dengan gemilang berhasil melewati ujian yang berat ini karena Ia adalah Allah dalam wujud manusia. Dia adalah "satu-satunya" manusia sempurna yang pernah hidup di muka bumi ini.

Dan ujian yang terberat, yaitu penebusan, juga akan ditanggungkan kepada-Nya. Ini merupakan ujian yang terberat yang pernah dihadapi oleh seorang manusia. Tidak ada manusia biasa yang dapat menghadapi ujian berat ini dan berhasil melewatinya karena ketentuan-ketentuan yang sangat ketat dari hukum-hukum Allah, yaitu, Ia sendiri harus bersih tidak berdosa tetapi menjadi berdosa --bukan karena dosa-dosanya sendiri-- tetapi untuk menanggung dosa-dosa umat-Nya, seperti yang kita baca dalam kitab 2 Korintus 5:21 demikian:

"Dia [yaitu Allah Putera] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [yaitu dibuat oleh Allah Bapa] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Secara rohani Yesus Kristus harus menderita penderitaan yang sama yang seharusnya ditanggung oleh orang-orang pilihan-Nya sebagai Pengganti mereka. Dalam kitab Ibrani 4:15 kita melihat persamaan karakter-karakter-Nya dengan karakter manusia, dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai [diuji], hanya tidak berbuat dosa."

Prinsip yang menyatakan bahwa Kristus benar-benar mengalami emosi manusia yang sama seperti yang kita alami juga ditemukan dalam kitab Yohanes 11:35 yang merupakan ayat terpendek dalam Alkitab, yang berkata: "Maka menangislah Yesus."

Dan dalam kitab Ibrani 2:9 kita membaca demikian:

"Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia."

Ungkapan "semua manusia" dalam ayat-ayat seperti ini sesungguhnya menunjuk kepada "semua mereka yang dipilih-Nya", seperti yang kita baca dalam kitab Yohanes 6:37 demikian:

"Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang."

Ingatlah dalam kitab Matius 22:14 Tuhan berkata demikian:

"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Kemudian setelah penghianatan di taman Getsemani oleh Yudas Iskariot, Yesus membiarkan diri-Nya ditangkap, dihina, dipukuli, dan kemudian hukuman dijatuhkan oleh Pontius Pilatus, sehingga Ia mati di atas kayu salib. Bagaimanapun juga penderitaan perlahan-lahan yang dialami-Nya di atas kayu salib (bagaimanapun mengerikannya hal itu), tidak dapat dibandingkan dengan siksaan rohani yang harus dialami-Nya sebagai pengganti umat-Nya.

Itulah sebabnya Alkitab berkata di Yohanes 19:30 demikian:

"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya [lihat Mazmur 69:21, Mazmur 22:16, 18]."

Yang sudah "selesai" adalah penebusan dari upah dosa-dosa umat pilihan-Nya. Tidak ada manusia biasa yang mampu membayar harga yang sangat mahal atas upah dosa. Hanya manusia sempurna -- yaitu Kristus, yang sepenuhnya adalah Anak Allah dan juga sepenuhnya Anak Manusia yang mampu membayar lunas harga yang dituntut oleh keadilan Hukum Allah atas dosa.

Kitab 1 Korintus 5:7 mencatat demikian:

"Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus."

Menghadapi fakta ini, biarlah setiap dari kita merenungkan peringatan dalam kitab 2 Korintus 13:5 yang berkata demikian:

"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam Iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji."


"With good will doing service, as to the Lord, and not to men" (Ephesians 6:7)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.