Entri Populer

Minggu, 26 Oktober 2008

ANAK-ANAK TERANG





Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang
kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga
telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai
persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut
sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang
kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang
sembrono --karena hal-hal ini tidak pantas-- tetapi sebaliknya
ucapkanlah syukur.

Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar
atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di
dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang
dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan
murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu
berkawan dengan mereka.

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
karena terang hanya berbuahkan Kebaikan dan Keadilan dan Kebenaran,
dan UJILAH apa yang berkenan kepada Tuhan.

Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan
yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah
perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat
oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi
segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak,
sebab semua yang nampak adalah terang.

Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas
kamu." Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan
pergunakanlah waktu yang ada, KARENA hari-hari ini adalah jahat.

Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena
anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan
dengan segenap hati [yaitu beritakanlah Injil - Mazmur 47:7, Mazmur
40:3].

Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita
Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu
seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat.
Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk
kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala
sesuatu.

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman
[yaitu dengan air melalui Firman], supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.

Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya
sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya
dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita
adalah anggota tubuh-Nya.

Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. RAHASIA
ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan
jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah
isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati
suaminya. (Efesus 5:1-33)

Kamis, 23 Oktober 2008

SALVATION





Saya mau tanya mengenai Keselamatan. Seperti yang kita ketahui
Keselamatan kita itu diberikan oleh Allah berdasarkan Kasih
KaruniaNya. Berarti ada kemungkinan Tuhan Yesus tidak memberikan Kasih
KaruniaNya, dan kemudian seringkali kita dengar => Oleh karena itu
mari kita mengerjakan Keselamatan kita masing-masing (kalo boleh tau
ayatnya dimana?)

Maksud dari kata2 ini mungkin mari kita hidup berdasarkan Firman Tuhan
supaya kita mendapatkan Keselamatan itu, apakah demikian pa Setiawan?
Mohon untuk dijelaskan kembali.

Thx untuk perhatian dan jawabannya.

GBU,
Mira

--------------------------------------------

Dear Beloved,

Orang-orang yang ingin mencapai Surga melalui pekerjaannya sendiri
adalah orang-orang yang sedang kena kutuk (yang dilambangkan dengan
angka 666, dimana angka 6 secara rohani berarti "pekerjaan" -- Wahyu
13:16), dan mereka tidak akan pernah berhasil untuk menembus Neraka
melalui pekerjaan-pekerjaan atau usaha-usaha mereka sendiri.

Pertama-tama kita harus mengerti bahwa pekerjaan-pekerjaan baik yang
berkenan dimata Tuhan adalah "hasil" atau "akibat" dari keselamatan,
sedangkan pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan sendiri,
bagaimanapun baik, suci dan alkitabiah kelihatannya, itu tidak pernah
menjadi "dasar" atau "penyebab" dari keselamatan.

Bahkan sebenarnya semua pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan
sebelum kita benar-benar diselamatkan bukanlah pekerjaan-pekerjaan
yang baik dimata Tuhan. Kitab Galatia 3:10 menjelaskan demikian:

"Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat
[=hukum-hukum Tuhan], berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis:
"Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan [yaitu terus-menerus
melakukan] segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."

Nah, siapakah diantara kita manusia yang tidak pernah melanggar
perintah-perintah Tuhan atau secara terus-menerus telah mematuhi
hukum-hukum Tuhan dengan baik di dalam pikiran, perkataan maupun
perbuatan? Tidak ada seorangpun. Kecuali Tuhan Yesus Kristus, yang
merupakan Allah dalam wujud manusia, tidak ada seorangpun lainnya yang
berhasil berbuat demikian.

Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya hukum-hukum Tuhan
diberikan bukan untuk menyelamatkan, sebab bila hukum-hukum tersebut
dapat menyelamatkan maka Kristus tidak perlu turun dari Surga dan mati
di atas kayu Salib. Sebaliknya -- hukum-hukum tersebut diberikan
supaya kita mengetahui bahwa kita telah melakukan banyak
pelanggaran-pelanggaran. Jadi kita mengetahui bahwa semua orang telah
berada di bahwa kutuk hukum Tuhan.

Seperti misalnya dalam kitab Yakobus 4:17 kita membaca demikian:

"Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia
tidak melakukannya, ia berdosa."

Dan dalam kitab Matius 12:36 Tuhan menyatakan demikian:

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."

Dan kitab Matius 5:22 dan 28 menambahkan demikian:

"Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang
berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama
dan siapa yang berkata: Jahil [yaitu bodoh]! harus diserahkan ke dalam
Neraka yang menyala-nyala .......... Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah
dengan dia di dalam hatinya."

Dan jalan keluar dari masalah ini kita temukan di ayat-ayat
selanjutnya dalam kitab Galatia pasal 3, di ayat 11 dan 13a kita
membaca lagi demikian:

"Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena
melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan
hidup oleh iman [=Kristus] .......... Kristus telah menebus kita dari
kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita"

Hanya melalui Tuhan Yesus kita dapat menembus Neraka dan melunasi
"upah" dosa-dosa kita sehingga kita dapat dibebaskan murka Allah.
Itulah sebabnya kita harus "beristirahat" di dalam pekerjaan Kristus
(yaitu pekerjaan rohani) bukan di dalam pekerjaan-pekerjaan kita
sendiri (yaitu pekerjaan jasmani).

Ayat-ayat yang kadang digunakan untuk membenarkan injil-injil
pekerjaan kita temukan dalam kitab Yakobus, seperti misalnya Yakobus
2:17 menyatakan demikian:

"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."

Atau Yakobus 2:20 yang berkata demikian:

"Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman
tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?"

Akan tetapi ayat 18 dari Yakobus 2 menjelaskan demikian:

"Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada
perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu
tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku DARI
perbuatan-perbuatanku."

Kita mengetahui prinsip Alkitab yang benar adalah kita tidak dapat
diselamatkan oleh karena perbuatan-perbuatan kita sendiri (Efesus
2:8-9, 2 Timotius 1:9, Roma 11:6, Titus 3:5). Dan ingatlah bahwa
perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan "setelah" kita diselamatkan
adalah perbuatan Kristus. Kitab Efesus 2:13 berkata demikian:

"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Ini adalah sama seperti yang dinyatakan dalam kitab Yesaya 26:12 demikian:

"Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab
segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi
kami."

Atau kitab Mazmur 127:1 yang menyatakan demikian:

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah
pengawal berjaga-jaga."

Tentu saja "rumah" yang dimaksud disini menunjuk kepada orang-orang
yang percaya yang merupakan Bait Allah (Efesus 2:21-22). Dan
sebetulnya iman kita sendiri juga merupakan suatu "perbuatan" sama
seperti semua perbuatan-perbuatan baik lainnya (1 Tesalonika 1:3-4).
Hanya iman milik Kristus yang dapat menyelamatkan kita dari murka
Allah, -- Kristus adalah intisari dari iman (Wahyu 19:11, Galatia 2:16).

Ilustrasi yang besar dari semua hal ini telah diberikan di dalam
Alkitab seperti yang kita lihat terjadi pada banyak dari ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, yaitu pemimpin-pemimpin agama, yang
hidup pada zaman Yesus. Mereka sangat rajin menjalankan segala
upacara-upacara ibadah (yaitu pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan
sendiri) tetapi hati mereka justru menolak Kristus yang merupakan
"kegenapan" dari semua upacara-upacara ibadah.

Kitab Roma 10:2-4 menjelaskan kepada kita demikian:

"Sebab aku [Paulus] dapat memberi kesaksian tentang mereka [yaitu
bangsa Israel], bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi
tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka TIDAK mengenal
kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan
kebenaran mereka sendiri [yaitu tidak percaya kepada Alkitab secara
keseluruhan], maka mereka TIDAK takluk kepada kebenaran Allah. Sebab
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh
tiap-tiap orang yang percaya."

Dan kitab Yesaya 5:12-14 memberikan peringatkan yang sangat mengerikan
demikian:

"Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam
perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya
dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya. Sebab itu umat-Ku harus pergi ke
dalam PEMBUANGAN, oleh sebab mereka tidak mengerti apa-apa;
orang-orang yang mulia akan mati kelaparan, dan khalayak ramai akan
menderita kehausan. Sebab itu dunia orang mati akan membuka
kerongkongannya lapang-lapang dan akan mengangakan mulutnya
lebar-lebar dengan tiada terhingga, sehingga lenyap ke dalamnya segala
kesemarakan dan keramaian Yerusalem, segala kegaduhannya dan
orang-orang yang bersukaria di kota itu."

Kita harus sangat berhati-hati mengenai hal ini dan menyadari bahwa
segala pekerjaan-pekerjaan baik dan segala upacara-upacara ibadah yang
kita lakukan sendiri (dan ini termasuk upacara baptis air dan
perjamuan kudus) tidak dapat menyelamatkan kita. Keselamatan yang
sejati (yaitu kebangkitan jiwa yang baru) seluruhnya tergantung pada
kerelaan pekerjaan Tuhan dan dilakukan menurut jadwal Tuhan. Hal yang
paling baik yang dapat kita lakukan adalah berdoa dan memohon kepada
Tuhan untuk keselamatan yang berasal daripada-Nya sambil membaca
Alkitab dan "menunggu" Tuhan.

Orang-orang yang percaya kepada "injil pekerjaan" dan "injil kehendak
bebas" mereka ingin menjadi pihak terakhir yang menentukan nasib
mereka di dalam kekekalan, akan tetapi dengan berbuat demikian itu
juga menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar percaya kepada Tuhan.


"It is good that a man should both hope and quietly wait for the
salvation of the LORD" (Lamentations 3:26)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.
DAMAI SEJAHTERA





Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan
Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh
mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang
dikerjakan oleh tangan manusia, -- bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus,
tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah
di dalam dunia.

Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera
kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan
tembok pemisah, yaitu PERSETERUAN, sebab dengan mati-Nya sebagai
manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di
dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan DAMAI SEJAHTERA, dan untuk
memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib,
dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan
damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua
pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu
bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di
atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai BATU
PENJURU. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi
bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut
dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. (Efesus 2:11-22)

Selasa, 21 Oktober 2008

----- Original Message ----
From: Toto Yuwono
To: Setiawan
Sent: Friday, October 17, 2008 7:57:56 PM
Subject: Re: [setia21us] Silsilah Yesus


Boleh saya sedikit melanjutkan diskusi ini Pak?

I. Pertama,

Menurut Bapak sbb:
Seperti yang telah dinyatakan dalam artikelnya, nama perempuan tidak ada yang disebutkan dalam silsilah di dalam Alkitab, ini adalah salah satu hukum utama di dalam Kitab Suci bahwa perempuan berada dibawah otoritas laki-laki (suaminya).

Berarti jelas, bahwa masalah GENDER, dimana laki-laki itu lebih superior dari pada wanita, itu berlaku juga di dalam hukum Alkitab, bahkan Bapak katakan itu adalah hukum utama di dalam Kitab Suci.

Sebagaimana di dalam Islam bahwasanya pun menegaskan demikian, namun yang aneh selama ini Islam selalu disudutkan tentang masalah gender ini. Ada apa? Toh ternyata Alkitab pun menegaskan demikian, bukankah begitu Pak?


**** Saya pikir masalahnya dalam kepercayaan Islam itu lebih mendalam karena umat Islam diperbolehkan untuk menikahi lebih dari satu isteri, kemudian kita juga mendengar banyak kisah tentang perlakuan yang kurang senonoh terhadap perempuan-perempuan yang tinggal di negara-negara Muslim. Mereka bukan saja dinomor-duakan tetapi juga diperlakukan seperti hampir tidak berharga.

Contohnya ada ustad yang mengajarkan untuk memukul/memecut perempuan (isteri atau anak atau bahkan orang lain) dengan begitu saja bila ia tidak mau mendengar/melanggar perintah atau hukum Islam. Saya pikir itu telah melewati batas. Perempuan hanya diperlakukan sebagai alat untuk membuat anak.

Di negara-negara Kristen orang-orang sangat menghargai satu sama lain dan benar-benar menjunjung tinggi hak azasi manusia (bahkan juga binatang). Tentu saja tidak semua orang yang mengaku Kristen berbuat demikian akan tetapi saya melihatnya sendiri bahwa secara keseluruhan ada perbedaan kasih yang sangat besar di negara-negara yang percaya kepada Alkitab daripada negara-negara Timur. Mereka sangat diberkati oleh anugrah kasih Allah.




II. Kedua,

Di dalam Al-Quran, silsilah Yesus diterangkan apa adanya.
Al-Quran selalu menyebutkan nama Yesus sebagai 'Isa bnu Maryam = 'Isa anak Maryam = Yesus putra Maria

Padahal sejak Allah turun ke bumi, menjadi bayi, ngompol, Allah (maaf) netek, belajar berjalan, hingga menjadi Yesus, hingga sampai dengan masa Al-Quran itu diturunkan, belum pernah ada nama wanita yang dicantumkan dalam urutan silsilah, namun mengapa Al-Quran berani menyebutkan demikian?

Karena, Al-Quran pun juga firman Tuhan (Allah Swt).
Tuhan semesta alam, Tuhan Yang Maha Tahu tentang segala kebenaran.
Jadi, Yesus yang memang putra dari Maria (tanpa ada campur tangan biologis manusia/ Yusuf) disebutkan dengan SEBENARNYA.

Al-Quran jujur menyebut 'Isa bnu Maryam, bukan 'Isa bnu Yusuf..
Sungguh, hal ini justru mengangkat derajat bunda Maria, dan yang utama Al-Quran menyatakannya dengan jujur & otentik tentang bagaimana silsilah Yesus dan kedudukan bunda Maria itu sendiri.

Kalau Quran selama ini dianggap sebagai produk manusia (Muhammad Saw), logikanya Muhammad pun tidak akan memasukkan nama Maryam karena hal itu tidak populer & pasti akan dianggap sangat menggelikan & konyol bagi masyarakat Arab (pagan) pada masa itu.

Namun itulah yang namanya Quran sebagai Kitab Suci, didalam menyampaikan suatu kebenaran harus dengan benar pula.


**** Karena adalah manusia yang berbuat dosa maka Seorang manusia juga yang harus menjadi Juruselamat untuk menebus "upah" dosa. Dan Yesus jugalah yang harus dijadikan Panutan yang utama, yaitu kita harus mengikuti contoh-contoh yang telah Ia lakukan di dalam hidup-Nya. Pada kenyataannya tidak ada satu orangpun yang pernah hidup di dunia ini yang dapat menjadi lebih rendah daripada Yesus karena Ia telah memberikan contoh yang terbaik untuk kehidupan rohani yang kekal.

Sebenarnya kita juga tidak mengetahui apa-apa tentang Allah, tidak satu orangpun yang pernah melihat Allah atau melihat bagaimana Ia menjalankan hidup-Nya, bahkan begitu sucinya Allah sehingga apabila seorang manusia (yang berdosa) melihat Allah maka ia akan segera mati di tempat.

Dengan demikian kita tidak dapat mengikuti tingkah-laku Allah akan tetapi kita dapat membaca tentang Yesus di dalam Alkitab. Ingatlah Allah hanya memberikan perintah-perintah-Nya yang pada kenyataannya sudah kita langgar berulang-kali. Dengan demikian kita semua dengan sangat gawat memerlukan seorang Juruselamat untuk menebus "upah" dosa di dalam Neraka.

Hukum Allah diberikan bukan untuk menyelamatkan -- tetapi justru untuk menghukum pelanggar-pelanggarnya. Hanya Yesus Kristus, yaitu Allah dalam bentuk Roh dan Manusia yang diutus untuk menebus dan menyelamatkan umat pilihan-Nya dari dosa-dosa mereka.

"Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia [yaitu Kristus] juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai." (Ibrani 2:14-18)

Mengenai masalah nama perempuan, mungkin itu adalah masalah tradisi antara umat Yahudi yang hidup 2000 tahun lalu dengan Muhammad yang hidup kira-kira 1500 tahun lalu. Sebenarnya nama Maria juga banyak disebutkan di tempat-tempat lainnya di dalam Alkitab dengan jelas bahwa ia adalah ibu kandung Yesus, hanya saja dalam masalah silsilah ini Allah dengan sengaja menyembunyikan sesuatu (dan ini bukan satu-satunya hal yang disembunyikan di dalam Alkitab) yaitu -- supaya firman-Nya tidak dapat dimengerti oleh orang-orang yang tidak suci hatinya.




III. Ketiga,

Hal ini menjawab pula tentang artikel Bapak yang menyebutkan Muhammad ngawur dengan mengatakan bahwa bumi itu datar.
Padahal kalo kita baca, tidak serta merta ayat tersebut menyatakan bahwa bumi adalah sebuah bidang datar.

Surat AL GHAASYIYAH: 20
"Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?"

Dan di dalam Surat AR RAHMAAN: 10
"Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk (Nya)"

Seperti pendapat anda bahwa Kitab suci diperuntukkan bagi hamba2 yang mau berpikir.
Demikian pula dengan kedua ayat tersebut, bahwa jika kita mau berpikir betapa MAHA KUASA nya Allah Swt, dimana menjadikan bumi yang secara fisik bulat ini bisa dirasa & dilihat sebagai hamparan yang datar/ rata bagi makhluk ciptaan-Nya.
Justru jika pada jaman Rasulullah digamblangkan bahwa bumi ini bulat, maka bagaimana Muhammad bisa membuktikan saat itu karena belum ada teknologi yg bisa mencapai kearah sana.

Allah Swt Maha Sempurna rencana-Nya, jadi biarlah orang/ bangsa lain yang membuktikan bumi itu bulat, BERPUTAR lagi. Namun justru kok bisa didiami oleh manusia & semua makhluk yang ada? Logika sederhana, apakah mungkin ada benda yang berada pada permukaan media yang bentuknya bulat kemudian media itu diputar tanpa mengakibatkan benda/ materi2 yang menempel tadi melorot, jatuh, bahkan mungkin semburat karena diputar tadi.

Demikian pula dengan kondisi bumi & makhluk yang menempati di atasya.
Jika TANPA KUASA ALLAH Swt yang membuat bumi ini seperti hamparan yang rata plus menciptakan gaya gravitasi dsb, maka pasti kita sudah semburat..

Monggo, mari kita juga sama2 berpikir Pak..


**** Anda kurang jujur dalam masalah ini, ayat-ayat yang saya sebutkan dalam artikel tersebut dan ahli-ahli Quran pada zaman dahulu benar-benar percaya bahwa bumi ini berbentuk datar. Dan ini bukan satu-satunya masalah besar yang tidak dapat terpecahkan yang ada di dalam tulisan-tulisan Al-Quran.

"Tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana ia dijadikan, dan bumi, bagaimana ia diDATARkan.." (Surah 88 ayat 17,20)

Quran berkata: "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat BUMI itu DATAR dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka." (QS. 18:47)

"Dan Allah telah MERATAKAN bumi untuk makhluk(Nya)" (QS. 55:10)

"Dan tiadakah mereka melihat Bumi, bagaimana Kami MEMBENTANGKANNYA dan mengadakan gunung-gunung diatasnya.." (Surah 50:7)

Al-Quran dan orang-orang yang hidup pada zaman itu benar-benar percaya bahwa bumi ini berbentuk datar, tidak seorangpun yang dapat menyangka ciptaaan Allah Yang Maha Kuasa bahwa bumi itu sebenarnya bulat dan berputar pada porosnya dan berputar mengelilingi Matahari.

Jika nabi Ayub dan Yesaya telah menulis dibawah ilham dari Allah Roh Kudus ribuan tahun yang lalu, jauh sebelum Muhammad dilahirkan, bahwa bumi ini berbentuk "bulat dan bergantung di dalam kekosongan" bagaimana mungkin nabi yang selanjutnya tidak mengerti firman yang telah diturunkan sebelumnya???

Sebenarnya inilah cara orang-orang Yahudi membedakan mana nabi yang palsu dan mana nabi yang asli dari Allah. Pada zaman dahulu juga ada banyak nabi-nabi palsu di antara umat Yahudi, akan tetapi bila pendapat/tulisan mereka tidak sesuai dengan tulisan-tulisan nabi-nabi Allah yang sebelumnya maka dengan segera mereka mengetahui bahwa itu adalah seorang nabi palsu. Atau bila mereka bernubuat dan nubuatan itu tidak terjadi maka mereka akan mengetahui bahwa itu adalah seorang nabi palsu (tetapi tentu saja itu sudah terlambat).



IV. Keempat,

Apa salah Muhammad dengan memiliki istri lebih dari satu?
Bukankah nenek moyang agama2 langit juga beristri lebih dari satu, seperti Abraham, Yakub, Daud?
Tak satupun ada ayat di dalam Alkitab/ Injil yang mencela kisah2 poligami itu.

Diperbolehkannya seorang laki2 menikahi lebih dari satu wanita bukanlah sebab ajaran Muahammad bisa diikuti banyak orang hingga saat ini.
Di dalam Al-Quran pembahasan masalah poligami maupun perceraian dijelaskan secara nalar & gamblang (bagi orang2 yg mau mempelajari & berpikir).

Pernikahan Rasulullah SAW senantiasa atas perintah Allah, bukan atas kehendak/ hasrat beliau SAW.

Surat AL AHZAB: 37
"Dan (ingatlah), ketika kamu (Muhammad) berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi"

Dari ayat di atas dapat kita cerna bahwa meski Rasulullah enggan untuk menikahi istri Zaid (anak angkat beliau), tetapi Allah Swt justru memerintahkan agar Rasul menikahi. Hal ini sebagai contoh/hukum bahwa janda dari anak angkat itu bukan muhrim, jadi sah jika menghendaki untuk dinikahi.

Sebenarnya masih banyak uraian yang menjelaskan tentang pernikahan Rasulullah tapi mungkin bisa kita diskusikan lain waktu, thanks.


*** Saya tahu ada banyak laporan yang berkontradiksi mengenai isteri-isteri Muhammad, tetapi saya kurang faham tentang masalah pernikahan di dalam Quran, akan tetapi secara logika kita mengetahui bahwa orang-orang yang beristeri banyak hidupnya tidak akan berbahagia bila ia mau berlaku "adil" terhadap semua isteri-isteri yang dicintainya.

Saya juga mengetahui dari Kitab Suci bahwa Abraham, Salomo, Yakub, dll. sangat tersiksa hidupnya oleh karena isteri-isteri mereka yang banyak itu.


GBU,
Winner









BERBAHAGIALAH (Diberkatilah)




Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

"Berbahagialah orang yang miskin [rohani] di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga [yaitu kerajaan rohani yang
kekal selama-lamanya].

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur
[yaitu Kristus telah datang dan dosa-dosa mereka telah ditebus].

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki
bumi [yaitu "langit yang baru dan bumi yang baru" yang kekal
selama-lamanya].

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan Kebenaran, karena mereka
akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah [dan Firman Allah adalah Alkitab].

Berbahagialah orang yang membawa damai [rohani], karena mereka akan
disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab Kebenaran, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan
kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah,
karena upahmu besar di sorga, sebab -- demikian juga telah dianiaya
nabi-nabi yang sebelum kamu."

"Kamu adalah garam [penghakiman] dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan
diinjak orang.

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk MENGGENAPINYA.

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit
dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari
hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."
(Matius 5:2-18)







NAMA BAPA



"Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu [144,000 =
12x12,000] orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama
Bapa-Nya." (Wahyu 14:1)


Dalam bahasa aslinya Yunani di bagian akhir dari ayat ini hanya ada
tertulis "nama Bapa-Nya" tidak terdapat ungkapan "nama-Nya", hanya ada
ungkapan "tertulis nama Bapa-Nya". Dengan kata lain di dahi
orang-orang yang percaya (yaitu kehendak mereka) secara rohani ada
tertulis nama Allah sebagai Bapa rohani mereka. Tentu saja ini bukan
suatu tanda secara harafiah yang dapat kita lihat dengan mata, ini
adalah suatu tanda rohani. Dan angka 144,000 juga bukan menunjuk
kepada jumlah yang harafiah, secara rohani ini adalah kepenuhan yang
genap dari jumlah orang-orang yang percaya yang ada di seluruh dunia.

Sekarang pertanyaannya siapakah nama Bapa itu? Di dalam Alkitab Allah
memiliki banyak nama-nama, akan tetapi nama-nama Allah ini bukan
seperti nama saya atau nama anda yang unik yang digunakan untuk
membedakan kita dengan orang-orang yang lain, -- di dalam Alkitab
Allah menggunakan nama-nama-Nya untuk menunjuk kepada
karakter-karakter-Nya.

Seperti misalnya dalam kitab Yesaya 9:6 Yesus disebut sebagai "Bapa
yang Kekal" dan "Raja Damai". Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat, Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa
yang Kekal, Raja Damai." [harap diperhatikan bahwa kata Penasihat dan
Ajaib adalah dua kata yang dipisahkan oleh koma]

Nah setidaknya disini kita sudah mendapatkan 5 nama yang berbeda-beda,
tetapi tentu saja nama Allah sebagai sang Juruselamat atau Penebus
adalah Yesus seperti yang kita baca dalam kitab Matius 1:21-23 demikian:

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan MENYELAMATKAN umat-Nya dari dosa
mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh
nabi: "Sesungguhnya, anak dara [yaitu anak perawan] itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan
menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita."

Lebih jauh dalam kitab Wahyu 19:11-13 kita membaca lagi tentang nama
Allah demikian:

"Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia
menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api
dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada
tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia
sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan
nama-Nya ialah: "Firman Allah."

Allah adalah Allah yang tidak terbatas, Ia adalah pribadi yang Esa
yang "tidak" dapat kita mengerti secara menyeluruh dengan pikiran kita
yang terbatas, -- Allah adalah misteri ilahi. Sama halnya ketika Allah
menciptakan langit dan bumi beserta isinya hanya melalui sabda-Nya
saja, kita tidak dapat mengerti hal itu sepenuhnya bagaimana Allah
dapat melakukan itu.

Seringkali Alkitab mengacu pada Allah tanpa membedakan apakah itu
Allah Putera atau Allah Bapa. Tetapi kita harus ingat bahwa hanya ada
satu Allah Yang Esa. Ketika Alkitab berbicara tentang Roh Kudus pada
akhirnya itu mengacu kepada Allah (Kis. 5:3-4). Ketika Alkitab
berbicara tentang Tuhan Yesus atau TUHAN (Yehovah), itu mengacu pada
Allah (Yesaya 43:11).

Dalam Perjanjian Baru, kita membaca tentang Kristus dalam kitab Kolose
2:9 demikian:

"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan"

Dan kitab Filipi 2:5-7 menasihatkan kepada kita demikian:

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa
Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia."

Kita tidak harus bertanya kepada diri kita apakah ini Bapa atau Anak?
Faktanya ini adalah Allah Semesta Alam. Dan Allah juga seringkali
mewahyukan diri-Nya sebagai Anak dalam Perjanjian Lama sama seperti
dalam Perjanjian Baru.


Disisi yang lain, orang-orang yang tidak percaya juga memiliki tanda
rohani di dahi atau tangan mereka (yaitu kehendak mereka) seperti yang
kita baca dalam kitab Wahyu 13:16-18 demikian:

"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan
kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli
atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu
nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah
hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia MENGHITUNG bilangan
binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam [666]."

Dan Wahyu 14:9-12 menambahkan demikian:

"Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan
berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan
patungnya itu, dan menerima tanda [666] pada dahinya atau pada
tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan
tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api
dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata
Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai
selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa,
yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan
barangsiapa yang telah menerima tanda namanya [666]." Yang penting di
sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah
dan iman kepada Yesus."

Ini adalah sama dengan yang Yesus katakan kepada orang-orang Farisi
dalam kitab Yohanes 8:44 demikian:

"Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam Kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
Kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta."

Prinsip Alkitab yang benar Allah hanya membagi seluruh dunia ini
menjadi dua bagian atau dua kerajaan rohani, yaitu kerajaan Iblis dan
kerajaan Tuhan, tidak ada orang yang dapat berdiri ditengah-tengah,
bila kita masih belum diselamatkan, apakah kita menyadarinya atau
tidak, kita masih berada di dalam kerajaan gelap dan masih merupakan
budak dari dosa dan masih tunduk kepada Iblis sebagai bapa rohaninya.


"For all flesh is as grass, and all the glory of man as the flower of
grass. The grass withereth, and the flower thereof falleth away. But
the word of the Lord endureth for ever. And this is the word which by
the gospel is preached unto you." (1 Peter 1:24-25)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.








KEMULIAAN RAJA-RAJA




"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu [yaitu "Firman" atau
dabar], tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu [yaitu
"Firman" atau dabar]." (Amsal 25:2)


Kita harus selalu mengingat prinsip yang sangat penting yang Tuhan
nyatakan dalam ayat ini yang menggunakan kata Ibrani "kabowd" dan
diterjemahkan sebagai "kemuliaan" atau "kehormatan". Disini Tuhan
menegaskan hal yang sangat penting bahwa Tuhan dengan sengaja telah
membuat Alkitab sukar untuk dipahami -- dimana hal ini merupakan hak
prerogatif Tuhan, atau "kemuliaan-Nya" untuk melakukan hal tersebut.

Disisi yang sama, adalah kemuliaan yang sangat tinggi bagi raja-raja,
yaitu orang-orang yang percaya, untuk mempelajari Alkitab, atau
"mencari" di dalam Alkitab, supaya Tuhan dapat menunjukkan
kebenaran-Nya kepada umat-Nya dimana pada saat yang sama Tuhan juga
"menyembunyikan" kebenaran-Nya dari orang-orang yang tidak dipilih.

Di dalam Alkitab orang-orang yang percaya disebut sebagai "raja-raja"
atau para ratu atau bangsawan dimana Kristus adalah Raja dari segala
raja. Seperti misalnya dalam kitab Wahyu 5:10 kita membaca demikian:

"Dan Engkau telah membuat mereka [yaitu orang-orang yang percaya]
menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan
mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Kemudian dalam kitab Kisah Para Rasul 17:11 kita membaca bahwa
murid-murid yang ada di kota Berea mempelajari Kitab Suci setiap hari
untuk mengetahui Kebenaran. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Orang-orang Yahudi di kota itu [yaitu di kota Berea] lebih baik
hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka
menerima Firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar
demikian."

Dan perhatikan hasil dari usaha mereka dalam ayat 12 yang berkata
demikian:

"Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di
antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani."

Lebih jauh dalam kitab Yohanes 16:13-15, 17:4-5 Tuhan Yesus
menjelaskan demikian:

"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran [Roh Kudus], Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan [doxazo] Aku,
sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku
berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari
pada-Ku ............ Aku telah mempermuliakan [doxazo] Engkau di bumi
dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku
untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah [doxazo]
Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu
sebelum dunia ada."

Kita harus sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa Ia telah memberikan
kepada kita Alkitab, yang memberitahukan anak-anak Tuhan yang sejati
bahwa mereka harus percaya dan patuh kepada Alkitab. Mereka harus
belajar untuk mempercayai secara menyeluruh bahwa Allah Roh Kudus akan
"memimpin" mereka kepada Kebenaran ketika mereka berdoa untuk meminta
pengertian dan mematuhi petunjuk-petunjuk-Nya untuk mempelajari Kitab
Suci, seperti yang dijelaskan dalam kitab 1 Korintus 2:11-13 demikian:

"Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di
dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?
Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam
diri Allah selain Roh Allah [yaitu Roh Kudus]. Kita tidak menerima roh
dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang
dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal
rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang
karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada
kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh [, membandingkan hal yang
rohani dengan hal yang rohani]."

[Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya bagian akhir dari ayat
ini berkata "membandingkan hal yang rohani dengan hal yang rohani"
yaitu untuk membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain di
dalam seluruh Alkitab.]

Dan dalam kitab Wahyu 1:16, dan juga di banyak tempat-tempat lainnya
di dalam Alkitab, Firman Tuhan disamakan dengan "pedang bermata dua"
yang keluar dari mulut Allah Putera. Dalam ayat itu kita membaca demikian:

"Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik."

Tuhan menjelaskan bahwa Firman-Nya (yang juga disebut sebagai Hukum
Tuhan) memiliki dua sisi yang sangat tajam yang dapat "memotong" hati
manusia. Di sisi yang satu ia dapat digunakan untuk menyelamatkan dan
sisi yang lainnya dapat digunakan untuk menghukum.

Dan orang-orang yang menjadi diselamatkan berdasarkan belas kasih dan
anugrah Tuhan dijelaskan dalam kitab 1 Samuel 2:8 demikian:

"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang
yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan
para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan [yaitu
kemuliaan atau kabowd]. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di
atasnya Ia menaruh daratan."

Disisi yang lain orang-orang yang belum pernah mengalami belas kasih
dan anugrah Tuhan dan orang-orang yang tidak akan pernah mengalaminya
digambarkan sebagai orang-orang yang "pikirannya telah dibutakan"
dalam kitab 2 Korintus 3:12-15, yang kita baca demikian:

"Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak
dengan penuh keberanian, tidak seperti Musa, yang menyelubungi
mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya
cahaya yang sementara itu. Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul
[yaitu pikiran mereka telah dibutakan], sebab sampai pada hari ini
selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca
Perjanjian Lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang
dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali
mereka membaca kitab Musa, ADA selubung yang menutupi hati mereka."

Ingalah selalu bahwa dalam kitab Yohanes 5:39 Tuhan Yesus telah
menjelaskan demikian:

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya
kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu
memberi kesaksian tentang Aku"

Jadi sesungguhnya seluruh Kitab Suci dari halaman yang pertama sampai
halaman yang terakhir sedang berbicara tentang Tuhan Yesus Kristus
dalam berbagai macam gambaran-gambaran dan perumpamaan-perumpamaan.
Kitab Kolose 1:15-16 menegaskan demikian:

"Ia [yaitu Kristus] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam
Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada
di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana,
maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia."


"Therefore say unto the house of Israel, Thus saith the Lord GOD; I do
not this for your sakes, O house of Israel, but for mine holy name's
sake" (Ezekiel 36:22a)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Selasa, 14 Oktober 2008

BATU PUTIH









"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat. Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan
dari manna yang tersembunyi dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu
putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh
siapapun, selain oleh yang menerimanya." (Wahyu 2:17)


Di bagian ini Allah sedang menjelaskan apa yang terjadi ketika kita
diselamatkan, artinya, kita telah mengalahkan dosa dan Iblis karena
Kristus telah mengalahkannya bagi kita. Kristus telah memperoleh
kemenangan yang mutlak, dan kita memperoleh berkat dari kemenangan itu.

Kristus adalah "roti yang hidup", yang dilambangkan oleh "manna" di
padang gurun (Keluaran 16, Yohanes 6:31). Dan jika kita telah
benar-benar diselamatkan maka kita akan makan dari Dia, artinya kita
menerima kehidupan rohani dari Dia. Kita makan dari "manna yang
tersembunyi".

Dan Allah telah memberikan kita sebuah "batu putih". Putih
melambangkan kemurnian atau kesucian, dan "batu" itu sendiri menunjuk
kepada Kristus. Dia adalah "batu penjuru" (Yesaya 28:16, 1 Korintus
10:4). Jadi Kristus adalah "batu yang suci" yang diberikan kepada
setiap orang yang percaya. Dalam kitab Wahyu 6:2 kita membaca demikian:

"Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang
menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah
mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan [yaitu
Kristus]."

Ayat ini menunjukkan bahwa Hari Penghakiman yang terakhir sedang
datang mendekat dan bahwa Kristus adalah sang pemenang yang mutlak.
Jelas sekali ayat ini tidak membahas tentang kuda secara betulan.
Kristus adalah sepenuhnya suci, -- Dia adalah Allah yang tidak
terbatas, dan Dia telah memenuhi seluruh tuntutan hukum Allah bagi
kita. Dalam kitab Wahyu 14:1 kita membaca lagi demikian:

"Dan aku melihat, sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu [144,000] orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya."

[catatan: dalam bahasa aslinya di bagian akhir ayat ini hanya ada
tertulis "nama Bapa-Nya"]

Dari ayat ini kita mengetahui bahwa yang dimaksud dengan "tertulis
nama baru" itu adalah nama Bapa tertulis secara rohani di dahi kita.
Dan nama Allah tidaklah seperti nama saya atau nama anda. Nama Allah
menandakan esensi yang sesungguhnya dari karakter-karakter Allah.
Kitab Matius 28:19 berkata demikian:

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus"

Dan kitab Matius 1:21 menyatakan demikian:

"Ia [yaitu Maria] akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan
menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya
dari dosa mereka."

Ketika kita diselamatkan, kita dipersatukan dengan esensi yang
sesungguhnya dari Allah, dan kita diberikan sebuah nama yang
menekankan Allah sendiri. Tidak seorangpun yang lain mengetahuinya.
Orang-orang yang tidak mempunyai telinga rohani untuk mendengar tidak
mengerti bahwa orang-orang yang percaya dipersatukan dengan sangat
erat bersama dengan Tuhan Semesta Alam.

Adalah sangat menarik bahwa pada zaman sekarang kita dapat mengambil
sebuah koran atau majalah, dan membaca artikel yang ditulis oleh
wartawan-wartawan dan orang-orang lain yang dipusingkan sekitar
pertanyaan, "Siapakah Kristus?". Mereka tidak memahaminya karena hal
itu "disembunyikan" dari mereka. Kecuali kalau Allah memberikan
telinga rohani untuk mendengar bagi orang-orang yang ada di dunia ini,
maka seluruh pengertian mengenai Kristus adalah misterius atau
tersembunyi.

Pada kenyataannya, bahkan di antara kita yang telah diselamatkan ada
juga orang-orang yang tidak mengerti terlalu banyak, tetapi kita bisa
membaca mengenai hal ini di dalam Alkitab, dan kita tahu bahwa hal itu
adalah benar. Oleh karena itu kita menerimanya dengan iman karena kita
mengetahui bahwa Allah selalu benar dan layak dipercaya.


"O LORD, thou art my God; I will exalt thee, I will praise thy Name;
for thou hast done wonderful things; thy counsels of old are
Faithfulness and Truth." (Isaiah 25:1)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.

Kamis, 09 Oktober 2008

KAYA DAN MISKIN
"Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus,bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya." (2 Korintus 8:9)
Pertama-tama ayat ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip Alkitab tentang "kesombongan" dimana orang-orang yang percaya seharusnyas elalu "merendahkan diri". Akan tetapi dalam satu sudut pandang rohani inilah gaya bahasa yang Tuhan gunakan di dalam Alkitab. Untuk menjadi "kaya" disini sesungguhnya menunjuk kepada keselamatan, akan tetapi mengapa Tuhan Yesus harus menjadi "miskin" supaya kita dapat menjadi kaya (yaitu diselamatkan) ?Alkitab menyatakan bahwa sang Pencipta yang kekal dari seluruh alam semesta ini, atas kemauan-Nya sendiri, telah merendahkan diri-Nya untuk menjadi manusia yang hina, dan kemudian Ia menjadi "miskin" karena Ia yang sama sekali bersih tidak berdosa telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa, oleh karena dosa-dosa umat-Nya dan menanggung kutukan yang setara dengan hukuman Neraka sebagai pengganti umat-Nya. Kitab 2 Korintus 5:21 mencatat pertukaran terbesar yang pernah diketahui oleh dunia ini demikian: "Dia [yaitu Allah Putera] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [yaitu dibuat oleh Allah Bapa] menjadi dosa karena kita [yaitu orang-orang yang percaya], supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Dan kitab Filipi 2:6-8 juga menguatkan pernyataan ini demikian: "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati dikayu salib. "Jadi Kristus telah merendahkan diri-Nya sampai mati di atas kayu salib supaya Ia dapat menyelamatkan suatu umat bagi diri-Nya sendiri. Itulah sebabnya dikatakan bahwa Ia harus menjadi "miskin" supaya kita dapatmenjadi "kaya". Perhatikan kitab Galatia 3:13 menyatakan demikian:
"Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita .... "Akan tetapi manusia sangat mudah untuk tertipu oleh keadaan alaminya dan kebangkrutan-nya secara rohani, hal ini dijelaskan dengan singkat dalam kitab Yakobus 1:14-15 demikian:
"Tetapi tiap-tiap orang DICOBAI oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. "Tuhan Yesus juga menekankan kebenaran ini ketika Ia membongkar tujuan utama dari para pemimpin rohani yang ada pada zaman dahulu, dalam kitab Yohanes 9:41 kita membaca demikian:
"Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa,tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu. " Untuk betul-betul menjadi "kaya" secara rohani adalah berarti untuk menjadi diselamatkan, oleh karena itu ungkapan ini hanya berlaku untuk orang-orang percaya yang sejati saja yang sudah benar-benar dilahirkan kembali dari atas. Disisi yang lain kitab Wahyu 3:17 menggambarkan keadaan yang menyedihkan dari orang-orang yang "mengira" bahwa mereka adalah kaya, atau sudah menjadi benar di hadapan Allah. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Karena engkau berkata : Aku kaya dan aku telah memperkayakan dirikudan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang .... "
Sekarang kita dapat mengerti lebih baik mengapa Tuhan berkata bahwa keselamatan adalah tidak mungkin bagi mereka-mereka yang tertipu untuk berpikir bahwa mereka telah menjadi kaya secara rohani (atau telahmenjadi benar di hadapan Allah), dan mengapa murid-murid terkejut dengan jawaban Yesus dalam kitab Matius 19:24-26 demikian:
"Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka danberkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesusmemandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Kita baru saja melihat dalam kitab Wahyu 3:17 bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan ke dalam dunia ini dalam keadaan rohani yang "melarat, malang, miskin, buta dan telanjang" dan berada di bawah murka Allah karena dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran. Akan tetapi sayangnya kebanyakan manusia berpikir bahwa ia adalah "kaya" secara rohani karena kesombongan dan rasa percaya dirinya yang berlebihan. Dan hal ini hanya melayani sebagai penghalang, sebagai sesuatu yangmembuat dia semakin jauh dari Kerajaan Allah. Ini adalah suatu kondisi yang hanya Allah saja yang mampu untuk menyadarkannya melalui keselamatan. Kitab Mazmur 69:29 menyatakan kepada kita demikian:
"Tetapi aku ini tertindas [yaitu miskin] dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!" Dan dalam kitab 1 Petrus 5:5b kita diperingatkan bahwa kita harus: "merendahkan diri seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Kita harus mengingat bahwa hanya Allah sendiri yang dapat membuat kita untuk menjadi rendah hati dan supaya kita dapat menyadari keadaan rohani kita yang miskin dan menyedihkan. Dalam kitab Ulangan 8:3 kita membaca demikian:
"Jadi Ia merendahkan hatimu ......... untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN." Dan lebih jauh dalam kitab Wahyu 3:18 Tuhan mengajarkan demikian:
"maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emasyang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat." Ungkapan-ungkapan yang menggambarkan tentang "menjadi kaya", "ditutupidengan pakaian putih", "supaya dapat melihat", semuanya adalahperumpamaan-perumpamaan dari berbagai aspek tentang "keselamatan" yangAllah anugrahkan kepada anak-anak-Nya, hal ini dapat kita baca dalam kitab Efesus 1:7 demikian:
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitupengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya" Biarlah Allah memberikan kita anugrah-Nya supaya kita tidak melupakan kebenaran-kebenaran rohani ini, dan juga tidak melupakan harga yang sangat mahal yang Tuhan Yesus harus bayar untuk membuat keselamatan tersedia bagi umat-Nya.
"Study to shew thyself approved unto God, a workman that needeth notto be ashamed, rightly dividing the word of truth." (2 Timothy 2:15)
May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.
PENYALIBAN KRISTUS
"Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing. Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu SENJA. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga, yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air, hanya dipanggang di API, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya. Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi, apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api. Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu,apabila Aku menghukum tanah Mesir. Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai KETETAPAN untuk selamanya." (Keluaran 12:5-14)
Ini adalah bagian pertama dimana kita dapat membaca tentang penetapanPaskah Perjanjian Lama di dalam Alkitab. Dan kita harus ingat bahwa ketika domba jantan yang tidak bercela disembelih di dalam Bait Suci umat Yahudi untuk merayakan Paskah Perjanjian Lama, Yesus Kristus, yang adalah Anak Domba Allah yang "disembelih sejak sebelum dunia dijadikan" sedang tergantung di atas kayu Salib!
Kitab Markus 14:12 berkata demikian:
"Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ketempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
Dan dalam kitab Wahyu 13:8 kita membaca demikian:
"Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya [yaitu menyembah iblis], yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. "Dengan kata lain, Yesus adalah kegenapan dari segala peristiwa yangberhubungan dengan Anak Domba Paskah yang Allah katakan dalam ayat-ayat yang baru saja kita baca di atas. Adalah manusia yang berbuat dosa -- oleh karena itu Seorang manusia juga yang harus menjadi Sang Penebus. Dan kita juga menemukan pernyataan yang indah dalam kitab 1 Korintus5:7-8 yang berkata demikian:
"Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta,bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. "Dan berikut ini kita mau melihat 13 peristiwa yang berhubungan dengan penyaliban Kristus. Dalam Injil Perjanjian Baru kita menemukanbeberapa peristiwa yang berhubungan dengan penyaliban, tetapi ini tidak menyeluruh dan mereka juga tidak harus ada tertulis di dalam empat kitab Injil Perjanjian Baru yang pertama, tetapi paling tidak ada tertulis di dalam salah satu dari Injil-injil tersebut.
1. Kisah tentang seorang perempuan yang datang membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal, dan kemudian dicurahkan baik keatas kepala maupun kaki Yesus sebagai persiapan untuk PENGUBURAN-NYA. Yesus mengenali kasih perempuan ini dengan berjanji kepadanya bahwa apa yang diperbuatnya akan tertulis di dalam Injil dan diberitakan diseluruh dunia.
2. Deskripsi mengenai "Perjamuan Terakhir" menekankan kepentingan dari Roti dan Anggur, yang merupakan simbol dari tubuh dan darah Kristus yang dipecah-pecahkan untuk umat-Nya; nubuat tentang penghianatan Yudas dan mereka bernyanyi dan kemudian berpisah pada malam itu.
3. Penyangkalan Petrus sudah dinubuatkan oleh Tuhan Yesus.
4. Penderitaan Kristus di Taman Getsemani ketika "keringat-Nya bertetesan seperti titik-titik darah ke tanah" tetapi tiga orang murid utamanya tertidur. Ini adalah gambaran dari kematian rohani yangdiderita oleh organisasi gereja-gereja dan jemaat-jemaat.
5. Yudas menghianati Yesus dan Tuhan Yesus membiarkan diri-Nya untuk ditangkap oleh pengawal-pengawal Bait Allah untuk memenuhi nubuat Kitab Suci.
6. Para murid lari dan tercerai-berai tepat seperti nubuatan kitab Zakharia 13:7 yang berkata demikian: "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah."
7. Pengadilan di depan Imam Besar dimana mereka memperlakukan Yesusdengan sangat jahat dan sangat tidak adil.
8. Petrus menyangkal Yesus tiga kali, yang juga merupakan gambaran dari kematian rohani yang diderita oleh organisasi gereja-gereja dan jemaat-jemaat.
9. Yudas menyesali perbuatannya dan mengembalikan 30 uang perak kepada imam-imam lalu ia bunuh diri.
10. Yesus muncul dalam pengadilan Pilatus dan dihukum mati -- ini adalah sebuah perumpamaan rohani dari Allah Bapa (yang digambarkan oleh Pilatus) yang menghukum Allah Putera, dimana Kristus harus mengalami "penderitaan rohani" yang setara dengan hukuman di dalam Api Neraka bagi umat-Nya.
11. Tuhan Yesus diperlakuan dengan kejam oleh para prajurit Roma.
12. Simon dari Kirene dipaksa untuk memikul salib Yesus.
13. Yesus dipaku di atas kayu salib untuk membuktikan bahwa Ia telah dikutuk oleh Allah, seperti yang ditunjukkan dalam kitab Galatia 3:13 demikian:
"Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Dan kitab 2 Korintus 5:21 menjelaskan demikian:
"Dia [yaitu Kristus] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [yaitu dibuat oleh Allah Bapa] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."
"Study to shew thyself approved unto God, a workman that needeth notto be ashamed, rightly dividing the word of truth." (2 Timothy 2:15)
May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit.